SENTRA PEMBUATAN KEBAYA KRAMAT JATI, JAKARTA TIMUR
Sentra Kebaya Kramatjati: Hanya terima jahit (1)
Oleh Noverius Laoli - Minggu, 09 September 2012 | 20:07 WIB
Sumber Kontan/6/9/2012
Selain ibu-ibu, banyak juga kalangan remaja gemar menggunakan kebaya. Di Jakarta, sentra penjahit kebaya bisa ditemukan di Pasar Kramatjati, Jakarta Timur.
Di lantai dua pasar ini terdapat sekitar 20 kios yang khusus menawarkan jasa penjahitan kebaya. Setiap gerai memiliki dua sampai lima orang penjahit.
Saat KONTAN menyambangi sentra ini pada Agustus lalu, nampak kesibukan para penjahit yang tengah memenuhi pesanan pelanggan.Tangan-tangan terampil mereka dengan cekatan memadukan potongan-potongan kain menjadi satu kesatuan pakaian yang utuh dan indah.
Diana Sinaga, salah seorang pemilik kios mengaku, sudah bergabung di sentra ini sejak tiga tahun terakhir. Sementara sentranya sendiri sudah ada sejak 15 tahun lalu.
Menurutnya, sentra ini terus bertahan karena memang peminat kebaya terus meningkat dari tahun ke tahun. Diana sendiri hanya menerima jasa pembuatan kebaya saja. "Saya tidak menyediakan bahan untuk pembuatan kebaya," ujarnya.
Selama ini, para pelanggan memang membawa sendiri bahan kain untuk dibuatkan menjadi kebaya. Setelah diukur sesuai postur tubuh konsumen, Diana langsung menjahitnya.
Bila tidak sempat datang langsung, konsumen bisa mengirim bahan lengkap dengan ukurannya. Jadi, Diana tinggal menjahitnya saja dan memberikan tambahan aksesoris, seperti kancing, payet, dan renda pada kebaya tersebut.
Rata-rata dalam sehari, Diana bisa menjahit sebanyak empat sampai enam kebaya. Biaya jahit ini dibanderol Rp 400.000 per kebaya. Namun, bila yang dijahit hanya baju atasan kebaya saja, biaya jahitnya mulai Rp 80.000.
Khusus untuk kebaya pesta atau gaun pengantin, ongkos jahitnya jauh lebih mahal, bisa mencapai Rp 3 juta per pasang. Dari jasa menjahit kebaya ini, Diana bisa meraup omzet rata-rata Rp 50 juta hingga Rp 70 juta per bulan. Omzet sebesar itu didapat dengan dibantu tiga penjahit. Laba usaha ini cukup besar, sekitar 45% dari omzet.
Pemain lainnya, Jalirom Jali mengaku sudah bergabuing dengan sentra penjahit kebaya ini sejak enam tahun silam. Selain jasa menjahit kebaya, ia juga menawarkan jasa bordir pakaian-pakain wanita.
Jali mematok biaya pembuatan kebaya mulai Rp 150.000 sampai Rp 500.000 per pasang.Namun, kebanyakan konsumen memilih meminta dibuatkan kebaya dengan tarif sebesar Rp 300.000 per pasang.
Biaya pembuatan kebaya bisa lebih mahal lagi bila pelanggan meminta diberikan aksesoris dan segala perlengkapannya. biayanya bisa membengkak menjadi Rp 1,5 juta per pasang. "Harga pembuatan selendang saja bisa mencapai Rp 1,5 juta kalau harus disertai aksesori plus bordir dan jahit," jelasnya.
Dalam sehari, Jali rata-rata bisa membuat dua pasang kebaya dengan omzet sekitar Rp 20 juta per bulan.
Sentra Kebaya Kramatjati: Harus bisa desain (2)
Oleh Noverius Laoli - Senin, 10 September 2012 | 11:47 WIB
Sumber kontan/7/9/2012
Bahkan, untuk kios lumayan besar bisa memiliki tiga sampai lima penjahit. Agar bisa bersaing, setiap kios saling berlomba menawarkan desain yang menjadi ciri khas dalam menjahit kebaya.
Diana Sinaga, salah seorang pemilik kios penjahit kebaya mengatakan, tidak mudah menjajakan jasa menjahit kebaya di sentra ini tanpa keterampilan yang desain mumpuni.
Pasalnya, persaingan di sentra ini sudah lumayan ketat. Setiap konsumen memiliki banyak pilihan penjahit. "Makanya Agar bisa menarik perhatian pelanggan, setiap penjahit harus memiliki keunikan dan ciri khas masing-masing," ujar Diana.
Diana bilang, setiap kios memiliki ciri khas desain yang berbeda-beda. Selain desain ciptaan sendiri, setiap kios juga dituntut untuk bisa memenuhi desain sesuai keinginan pelanggan.
Apalagi, kebanyakan pelanggan menginginkan kebaya yang mengandung nilai artistik tertentu. Dan, itu hanya bisa dipenuhi jika penjahit memiliki keterampilan mendesain kebaya.
Untuk membuat desain yang menarik tidak cukup hanya dari segi model pakaiannya. Tapi juga harus bisa dipadupadankan dengan berbagai hiasan dan ornamen yang menarik. "Mendesain bahan pakaian kebaya secara lebih baik seperti memberikan hiasan yang unik dan anggun bisa menarik konsumen,"ujarnya.
Jika konsumen merasa puas dengan desain kebaya yang dibuatkan, mereka akan merekomendasikannya kepada para kerabat dan kenalannya.
Konsume itu juga tidak bakal lari lagi ke pemain lainnya. "Yang penting jangan sampai pelanggan kecewa dengan model desain kita," papar Diana.
Pemain lain, Jalirom Jali mengatakan, menjahit kebaya memerlukan keterampilan tambahan. Pasalnya, penjahit kebaya berbeda dengan penjahit konveksi. Menjahit kebaya tidak hanya membutuhkan keterampilan dalam hal menjahit, tapi juga membutuhkan keterampilan dalam mendesain pakaian yang dijahit.
Selain itu, dibutuhkan pengetahuan seputar bordir dan kreativitas dalam memilih dan memasang aksesoris yang tepat. Jali bilang, hampir setiap kios di sentra ini mempekerjakan satu orang yang khusus menguasai seputar desain kebaya.
Bahkan, ada pemilik kios yang merangkap sebagai desainer. Kalau memiliki desain yang bagus dan sesuai selera konsumen, maka usaha bisa maju dan banyak pelanggannya. "Tentu setiap karya desain perlu di pasarkan juga," ujarnya.
Jali sendiri termasuk rajin mempromosikan desain kebayanya lewat kenalan, pelanggan, dan kerabatnya. Lativa, pemain lainnya menambahkan, keterampialn mendesain pakaian memang menentukan kelancaran usaha ini. Ia sendiri gencar mempromosikan karya desain lewat pameran-pameran kebaya.
Melalui pameran itu, ia banyak mendapat pesanan dari para pelanggan yang minta dibuatkan kebaya.
Sentra kebaya Kramat Jati: Bisa lewat telepon (3)
Oleh Noverius Laoli - Selasa, 11 September 2012 | 13:34 WIB
Sentra penjahit kebaya di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur sudah berdiri sejak 1990-an. Sentra kebaya ini sudah dikenal luas di kalangan masyarakat Jakarta. Selain Jakarta, banyak juga pelanggan dari daerah yang minta dijahitkan kebaya di tempat ini.
Sentra penjahit kebaya di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur sudah lumayan kesohor. Sebagian besar pelanggan di sentra ini berasal dari wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Namun, ada juga pelanggan dari luar kota bahkan hingga luar Jawa. Pelanggan dari luar kota biasanya sudah lama memiliki hubungan dengan para penjahit.
Hubungan baik itu tetap terjalin karena mereka merasa cocok dengan desain dan model kebaya yang dibuat para penjahit di sentra ini. Diana Sinaga, salah seorang pemilik kios penjahit di Kramat Jati bilang, pelanggannya sebagian besar berasal dari Jakarta.
Namun, ia juga memiliki pelanggan dari luar kota, seperti Bogor, Bandung, dan Palu, Sulawesi Tengah. Mereka umumnya meminta dijahitkan aneka bentuk kebaya.
Biasanya para pelanggan ini memesan kebaya untuk seragam wisuda, pengantin, atau untuk kepentingan pesta. "Sebagian besar pelanggan saya adalah orang Batak," jelas Diana.
Menurut Diana, pelanggan dari luar kota biasanya memesan lewat telepon. Kemudian mereka mengirimkan bahan kain dan ukuran yang dibutuhkan.
Karena sudah berlangganan lama, konsumen dari luar kota ini sudah percaya. Diana sendiri selalu berusaha mempertahankan kualitas jahitan dan desain kebaya yang dibuatnya. "Hal itu penting untuk menjaga kepercayaan konsumen," katanya.
Menurut Diana, bila kebaya yang mereka pesan tidak sesuai dengan permintaan, jangan harap mereka akan kembali melakukan pemesanan.
Selain menjaga kualitas kebaya, Diana juga konsisten menyelesaikan kebaya tepat waktu. Selama ini, ia selalu menyelesaikan penjahitan kebaya dalam waktu satu minggu sejak dipesan.
Kalaupun molor paling lambat dua minggu. Dan, itu pun harus diberitahu sebelumnya agar konsumen tidak protes. Tapi, khusus untuk pembuatan kebaya pengantin membutuhkan waktu lebih lama, sekitar dua minggu hingga satu bulan.
Pembuat kebaya lainnya, Jalirom Jali juga memiliki pelanggan terbanyak dari Jakarta. Namun ada juga dari luar kota, seperti Bandung, Cianjur, dan Ciamis. "Pelanggan saya juga banyak orang Batak," katanya.
Untuk menggaet pelanggan dari daerah, ia rajin mengikuti pameran desain pakaian kebaya di daerah-daerah. Jali mengaku, dengan ikut pameran kerap mendapatkan pelanggan baru.
Untuk memudahkan pelanggan, Jali juga menyediakan kain sebagai bahan kebaya. Namun, pelanggan harus membayar minimal 50% di awal. "Jadi harus pasti, supaya saya tidak rugi kalau dibatalkan," ujarnya.
Lativa, pembuat kebaya lain mengaku, sudah mengenal baik sebagian besar pelanggannya. Soalnya, mereka selama ini sudah sering memesan kebaya di tempatnya. "Karena sudah kenal banyak yang pesan lewat telepon," ujarnya.
Lativa bilang, pelangganya sebagian besar dari Jakarta. Dari luar Jakarta juga ada, tapi jarang. Ia mengaku senang membuka kios di Pasar Kramat Jati, karena banyak aksesori kebaya bisa didapatkan di pasar ini.
http://peluangusaha.kontan.co.id/news/sentra-kebaya-kramatjati-hanya-terima-jahit-1/2012/09/09
http://peluangusaha.kontan.co.id/news/sentra-kebaya-kramatjati-harus-bisa-desain-2/2012/09/10
http://peluangusaha.kontan.co.id/news/sentra-kebaya-kramat-jati-bisa-lewat-telepon-3
No comments:
Post a Comment