Income Investing cocok untuk investor yang sabar namun tidak berani untuk menghadapi resiko fluktuasi.
Banyak
cara dan strategi berinvestasi saham. Mulai dari trading jangka pendek
yang banyak digeluti para trader, hingga yang hanya mengandalkan
dividen.
Strategi yang kedua bagi sejumlah orang merupakan cara yang paling aman dalam berinvestasi saham.
Pakar
saham Ellen May mengungkapkan, investasi saham dengan tujuan memperoleh
dividen disebut dengan income investing. Sebagai gambaran, dividen
adalah imbal hasil yang tidak digunakan untuk ekspansi, namun dibagikan
perusahaan kepada para pemegang saham.
Risiko dalam income
investing tetap ada, namun lebih rendah dibandingkan jenis strategi
lain. Hal ini karena sejumlah saham yang rajin bagi dividen umumnya
lebih stabil dan tidak terlalu fluktuatif.
"Income Investing
cocok untuk investor yang sabar namun tidak berani untuk menghadapi
resiko fluktuasi," kata wanita yang juga founder Ellen May Institute
ini.
Lalu apa saja ciri saham yang sering membagikan dividen besar?
1. Mapan dan Konservatif
Emiten
yang rajin bagi dividen umumnya adalah perusahaan yang konservatif dan
sudah mapan (bukan growing). Pasalnya, perusahaan yang masuk kategori
ini tidak banyak melakukan ekspansi, sehingga profit dapat dikembalikan
ke pemegang saham.
2. Konsisten
Pilihlah perusahaan yang
konsisten bagi dividen setidaknya selama 5-25 tahun terakhir
berturut-turut. Sebaiknya deviden yang dibayarkan juga bertumbuh setiap
tahun. Cari yang rata-rata pertumbuhan dividennya cukup besar diatas 10
persen
3. Dividen Yield
Pilih saham dengan rata-rata deviden
yield terbesar. Sebagai gambaran, dividen yield bisa diartikan dengan
dividen per lembar saham. Semakin besar deviden yield berarti semakin
besar rewards yang diperoleh investor. Sebaiknya, pilih saham dengan
deviden yield lebih besar dari 3 persen
4. Pertumbuhan Pendapatan
Cari
saham yang memiliki pertumbuhan pendapatan cukup signifikan. Untuk
melihat pertumbuhan pendapatan, cek pertumbuhan laba per saham (eraning
per share/EPS). Cari saham yang rata-rata pertumbuhan EPS0nya lebih dari
10 persen. Jika perusahaan memiliki EPS selalu tumbuh dalam 5 tahun
terakhir, atau 3-4 kuartal terakhir, menunjukkan pertumbuhan pendapatan
perusahaan.
5. Volatilitas Rendah
Pilih saham yang memiliki
volatilitas rendah. Hindari saham yang bergerak liar, karena Anda akan
menyimpan dalam waktu lama. Saham pilihan untuk income investing
sebaiknya stabil, perlahan namun pasti. Berbeda dengan trader yang
memang membutuhkan fluktuasi untuk mencapai capital gain-nya.Kadang
saham income investing bisa cenderung lelet.
Sejumlah perusahaan
yang bisa dijadikan kandidat income investing adalah perusahaan BUMN
mengingat perusahaan pelat merah berkewajiban menyetor dividen kepada
pemerintah sebagai pemegang saham. Menariknya, karena pemerintah ikut
menikmati dividen, kadang perusahaan BUMN merugi pun tetap bagi dividen.
Saham tersebut antara lain BMRI, BBRI, SMGR, JSMR, PGAS,PTBA. Adapun untuk yang swasta bisa pilih ASII atau UNVR
http://www.beritasatu.com/ekonomi/70353-inilah-ciri-saham-yang-bagi-dividen-besar.html
Sumber : BERITASATU.COM
No comments:
Post a Comment