Views :1359 Times |
Senin, 11 Juni 2012 09:35 |
Syarat
utama investasi yang menguntungkan adalah saat investasi tersebut
memberikan kenaikan yang melebihi nilai inflasi tahunan. Bagaimana
dengan investasi konvensional melalui tabungan di bank? Uang yang
disimpan di bank makin lama akan semakin habis tergerus inflasi jadi
investasi ini dirasa tidak lagi menguntungkan.
Namun investasi modern semacam
saham, obligasi, valas, dan lainnya memiliki resiko yang tidak kecil.
Inilah yang kerap dikhawatirkan investor pemula. Untuk itu ada baiknya
kita mengetahui beberapa hal di bawah ini sebelum memulai investasi.
1. Berinvestasi pada Saat yang Tepat
Kunci pertama dalam sukses
berinvestasi adalah mengetahui terlebih dahulu bahwa seperti kehidupan,
ekonomi juga berjalan dengan siklusnya tersendiri. Mirip seperti musim
yang berjalan hampir saham setiap tahun, begitu juga halnya dalam
berinvestasi.
Jika Anda masuk pada saat yang
tepat dalam siklus tersebut, maka uang yang dihasilkan akan lebih
banyak. Salah satu cara melihat siklus ini masih dalam tahap awal atau
sudah puncaknya, atau bahkan sudah menurun akan dibahas di poin
terakhir.
2. Tentukan Siklus yang Cocok dengan Anda
Kunci kedua dalam berinvestasi
adalah mengetahui siklus yang sedang berlangsung. Sebagai contoh siklus
finansial di Amerika Serikat yang sudah pernah berjaya awal tahun 80
sampai akhir 90-an sudah berakhir, kini mereka masuk ke siklus
komoditas, seperti baja, minyak mentah, sawit dan sebagainya.
3. Amati Tiap Siklus, Pilih yang Terbaik
Kunci ketiga dalam sukses
berinvestasi adalah ketika memperhatikan siklus setiap instrumen
investasi, anda bisa memilih siklus mana yang siap menanjak. Sebagai
contoh, jika di AS sekarang ini sedang masuk di siklus komoditas, baja
sempat menjadi yang paling seksi. Sekarang baja sudah mulai turun dan
siap digantikan emas. Jika anda mencermati siklus ini dengan baik, maka
sudah saatnya anda masuk untuk membeli emas dengan segera.
4. Cari Instrumen Investasi yang Anda Kuasai
Kunci keempat dalam sukses
berinvestasi adalah memilih instrumen investasi yang anda kuasai, lebih
bagus lagi yang anda sukai. Ada beberapa pilihan jika anda akan memulai
investasi dengan modal kurang dari Rp 10 juta.
- Reksa Dana, yaitu wadah dan pola
pengelolaan dana/modal bagi sekumpulan investor untuk berinvestasi dalam
instrumen-instrumen investasi yang tersedia di Pasar dengan cara
membeli unit penyertaan reksadana. Dana ini kemudian dikelola oleh
Manajer Investasi (MI) ke dalam portofolio investasi, baik berupa saham,
obligasi, pasar uang ataupun efek/sekuriti lainnya.
- Beli saham di pasar modal. Dengan
terjun langsung ke pasar modal anda bisa memiliki saham di
perusahaan-perusahaan yang anda inginkan, tinggal menunjuk broker yang
profesional maka anda bisa langsung mulai. Biaya (fee) untuk broker pun
tidak terlalu tinggi dan anda bisa dengan mudah melakukan diversifikasi
untuk mengurangi risiko.
- Logam Mulia. Dengan membeli logam
mulai, contohnya emas, anda tidak perlu tertalu repot mengurusinya.
Tinggal didiamkan saja maka harganya akan naik. Tapi, di tengah krisis
seperti sekarang ini harganya berfluktuatif dengan cepat. Kalau anda
pintar, anda bisa beli di saat murah dan jual di saat tinggi.
5. Investasi Harus Ditahan untuk Jangka Panjang
Kunci kelima dalam sukses
berinvestasi adalah harus ditahan untuk jangka waktu yang cukup panjang.
Hal ini dilakukan untuk menepis volatilitas dan risiko kerugian.
Kesalahan terbesar yang sering dilakukan investor adalah selalu terlalu
siap melindungi portofolionya, sehingga sering panik ketika pasar jatuh
dan melepas seluruh investasinya. Padahal, sebaiknya investor harus
yakin kalau tren melemah itu hanya bagian dari siklus yang nantinya akan
kembali menguat, kecuali memang siklus instrumen investasi tersebut
sudah mendekati puncaknya.
6. Evaluasi Setiap Tren Investasi
Kunci keenam dalam sukses
berinvestasi adalah menjadi investor yang bertolak belakang, tetapi
tidak melawan pasar. Contohnya, saat semua orang melakukan aksi beli,
anda harus jadi penjual. Begitu juga sebaliknya, saat semua orang
menjual, anda harus jadi pembeli. Seperti kata Warren Buffett, "anda
harus rakus saat orang lain ketakutan, dan ketakutan saat orang lain
rakus."
7. Ketahui Puncak dari Siklus Investasi Sebelum Jatuh
Sebuah investasi akan mencapai
puncaknya sebelum akhirnya masuk ke tren menurun. Memang puncaknya tidak
bisa dilihat oleh mata telanjang, tapi ada beberapa ciri yang bisa anda
perhatikan:
- Imbal hasil yang anda dapatkan
tiba-tiba mengebut, lebih tinggi dari yang biasanya anda dapatkan dalam
jangka waktu setahun. Sebentar lagi siklus investasi ini akan mencapai
puncaknya.
- Jika semua yang anda kenal,
teman-teman, saudara dan tetangga membicarakan soal keuntungan hasil
investasi yang didapat di instrumen yang sama dengan anda. Ciri-ciri
mendekati puncaknya.
- Jika banyak orang mulai berhenti
kerja dan mengandalkan hidup hanya dengan berdagang saham di bursa lewat
online trading, atau menjadi broker properti.
Contoh seperti ini menunjukkan kedua instrumen investasi itu sudah
mencapai siklus puncaknya, sudah saatnya anda mencari instrumen
investasi baru dengan siklus yang masih muda. (*/dari berbagai sumber)
|
Sumber:
http://ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/182-investasi/17568-trik-investasi-bagi-pemula.html
No comments:
Post a Comment