Wednesday, June 27, 2012

Pedas sambalnya, mantap bisnisnya

TAWARAN KEMITRAAN KULINER: AYAM DAN BEBEK GORENG

Pedas sambalnya, mantap bisnisnya

Pedas sambalnya, mantap bisnisnya

Tawaran waralaba atau kemitraan di bisnis makanan olahan ayam dan bebek masih terus bermunculan. Tawaran terbaru datang dari Waroeng Sambal Boombu Hot. Nilai investasinya mulai Rp 200 juta-Rp 300 juta. Omzet mitra diperkirakan Rp 4 juta-Rp 5 juta per hari.

Bisnis kuliner olahan ayam dan bebek memang tak ada matinya. Bisnis ini tak pernah sepi dari pemain baru yang mengusung berbagai variasi menu. Salah satunya adalah Aji Priyono asal Tegal, Jawa Tengah yang mengusung menu utama ayam dan bebek goreng.

Namun, yang membedakan dari pemain lain ada pada pilihan sambal yang disediakan. Di bawah bendera Waroeng Sambal Boombu Hot, ia menawarkan 22 variasi sambal dengan rasa berbeda-beda.

Dari 22 pilihan sambal itu, yang paling banyak penggemarnya adalah sambal terasi dan sambal bledek yang diklaim sebagai sambal terpedas. "Sambal itu paling banyak penggemarnya," kata Aji yang merintis usaha sejak 2010 ini.

Selain sambal, ia juga menyediakan menu pelengkap, seperti oseng kangkung dan oseng tauge yang banyak dicari pelanggan. Harga rata-rata menu di Waroeng Sambal Boombu Hot berkisar Rp 17.000-Rp 20.000 per porsi,

Untuk membesarkan usahanya, sejak akhir 2011 lalu, Aji resmi menawarkan kemitraan. Dalam kerja sama ini, ia menawarkan dua paket investasi. Yakni, paket resto senilai Rp 200 juta dan paket waroeng sebesar Rp 300 juta.

Investasi tersebut sudah termasuk peralatan, pelatihan karyawan, dan bahan baku awal, tapi belum termasuk sewa tempat. Untuk tipe resto, mitra wajib menyediakan rumah atau tuko dengan luas 110 m²-220 m². "Adapun tipe waroeng yang dibutuhkan lahan kosong seluas 250 m²-400 m²," imbuh Aji.

Dalam paket waroeng yang dibutuhkan memang lahan kosong. Soalnya, mitra nanti akan dibuatkan bangunan semi permanen menyerupai warung tenda yang tiangnya terbuat dari besi dan baja. "Bangunan itu akan kami dekorasi hingga terlihat menarik untuk dikunjungi," jelasnya.

Aji memperkirakan, mitra mampu menarik omzet sekitar Rp 4 juta per hari untuk tipe resto, dan Rp 5 juta per hari untuk tipe waroeng. "Mitra bisa balik modal antara 14 bulan-16 bulan," jelasnya.

Khusus untuk royalty fee baru akan dikenakan jika omzet mitra telah mencapai Rp 75 juta per bulan. Bila omzet mitra sudah berkisar Rp 75 juta-Rp 100 juta per bulan akan dikenai royalti fee 2%. Bila di atas Rp 100 juta, dikenai royalti fee 5%.

Saat ini, Boombu Hot telah memiliki enam gerai. Lima di antaranya milik mitra di Tegal, Purwokerto, Pemalang, Brebes, dan Bogor.

Salah seorang mitra Boombu Hot adalah Eni Maryano di Purwokerto. Ia telah menjadi mitra sejak Januari 2012. Saat ini, omzetnya belum maksimal karena usahanya masih baru. "Di Purwokerto kuliner banyak sekali sehingga persaingannya ketat," ujar Eni.

Eni mengambil paket resto senilai Rp 200 juta. Hingga kini, rata-rata omzet yang didapatnya Rp 30 juta per bulan, dengan laba 40% . Ia berharap, omzetnya bisa semakin besar dan balik modal dalam dua tahun. "Makanya saya gencar promosi," ujarnya.


Waroeng Sambel Boombu Hot
Jl. Sultan Agung No. 61,
Kejambon, Tegal
Jawa Tengah
Telp: 0283-340657

http://peluangusaha.kontan.co.id/news/pedas-sambalnya-mantap-bisnisnya

No comments:

Post a Comment