Rabu, 06/06/2012 08:02 WIB
Di masa-masa baik, bisnis mengalir dengan lancar karena permintaan jasa kerap melebihi jumlah orang yang bisa menyediakan jasa tersebut. Sementara di masa-masa sulit, jumlah permintaan merosot dan klien jadi lebih selektif memilih. Proses ini otomatis mengeliminasi penyedia jasa yang lebih lemah.
Ada berbagai cara mudah untuk mempertahankan klien Anda di masa baik maupun buruk. Inilah ketujuh cara tersebut, seperti dilansir dari Investopedia, Rabu (6/6/2012):
Tepat Waktu atau Lebih Awal, Jangan Pernah Terlambat
Usahakan untuk selalu seimbang antara menambah bisnis baru dengan menjaga kebahagiaan klien lama. Software manajemen klien dan berbagai inovasi lainnya telah mengubah proses tradisional jadi otomatis, tapi poin esensialnya belum berubah banyak.
2. Buat Newsletter
Sebelum Anda mulai mengirim email massal ke klien, mulailah dulu dengan newsletter cetak. Orang-orang masih lebih senang membaca dokumen tercetak yang dikirim via pos daripada email tak diinginkan.
Ada banyak sekali desain tata letak yang bisa dipilih, jadi sebaiknya fokus saja pada produksi isi suratnya. Kebanyakan newsletter terdiri dari campuran komentar mengenai acara terkini, update spesifik dan saran praktis.
Contohnya, pada 2008 seorang akuntan mungkin menulis tentang bagaimana kurangnya analisis layak bisa berujung pada kekacauan saldo untuk bank-bank. Lalu beralih ke tips sederhana seperti menomori bon belanja/tagihan setiap bulan untuk melacak pengeluaran lebih mudah.
Setiap newsletter harus memiliki indikasi pendekatan pribadi tentang profesi Anda. Gunakan gaya tulisan “Inilah yang saya lakukan dan pikirkan, apakah Anda setuju?” Dengan cara ini, newsletter Anda juga akan jadi perangkat untuk menarik dan menyaring customer potensial, juga membuat persentase mendapatkan klien yang cocok dengan gaya Anda lebih tinggi.
3. Beralih ke digital
4. Jujurlah
Melempar kesalahan dan mencari-cari alasan adalah keahlian atlet profesional yang ketahuan menggunakan doping. Infiltrasi sikap ini ke pelayanan finansial merupakan masalah besar. Orang berintegritas akan bertanggungjawab atas kesalahan yang dibuatnya. Entah murni disebabkan oleh situasi pasar, kejadian tak terduga atau pun kesalahan pribadi.
Pasti klien marah, tapi sebagian besar orang lebih menghargai kejujuran. Cara lain untuk memperhalus dampak kesalahan masa lalu berarti menipu semua klien Anda. Menyembunyikan kesalahan untuk menghasilkan hal baru adalah seperti yang dilakukan mantan bos Nasdaq Bernie Madoff.
5. Terorganisir
Setiap profesi punya siklus alami. Akuntan seperti dokter gigi, biasanya bertemu klien setahun sekali. Sementara penasihat keuangan atau broker mungkin berurusan dengan klien setiap 3 bulan sekali, sebulan sekali atau bahkan setiap hari.
Penting untuk menjaga waktu reguler bertemu muka atau telepon bersama setiap klien dalam setiap siklus dan selalu mencatat setiap rapat. Menyimpan data klien yang ada catatan dari pertemuan sebelumnya adalah cara tak ternilai untuk mengetahui bahwa perhatian klien Anda berubah dari waktu ke waktu. Hal ini membantu Anda menyesuaikan pendekatan dan mengenali pola klien sebelum masalah bertambah besar.
Tidak selalu harus ada tujuan/maksud dalam setiap follow-up. Mengecek kabar terbaru klien, mengucapkan selamat ulang tahun atau menanyakan hal yang baru didiskusikan beberapa waktu lalu paling-paling hanya butuh lima menit.
6. Ciptakan jaringan secara alami
Orang-orang biasanya bertanya ke teman, saudara atau rekan kerja saat ingin tahu siapa pengacara, broker asuransi atau agen properti yang bagus dan terpercaya. Dengan menjaga organisasi level tinggi dan kontak dengan klien, secara alami Anda akan jadi pilihan utama ketika salah satu teman mereka mencari referensi. Jika Anda bisa mengembalikan jasa mereka suatu hari, hal ini akan menguatkan hubungan antara Anda dengan klien-klien Anda.
No comments:
Post a Comment