Tuesday, January 3, 2012

Aditya Pramudita, Raup Laba dari Bumbu Pecel

Views :219 Times PDF Cetak E-mail
Selasa, 03 Januari 2012 14:01
Jangan pernah anggap remeh bisnis pembuatan bumbu pecel yang terbuat dari kacang. Bila mengemasnya dengan apik, pembeli bumbu pecel ini bisa datang dari berbagai penjuru daerah. Hasilnya, dari bumbu pecel bisa mendulang omzet puluhan juta rupiah per bulan.

bumbupecel0112Kudapan aneka sayuran belum bisa disebut pecel kalau belum dilengkapi dengan bumbu yang terbuat dari kacang tanah. Karena itu, untuk merasakan lezatnya mengudap pecel, kuncinya hanya terletak pada bumbunya itu.

Semakin berkualitas racikan bumbu kacang yang mengguyur tumpukan sayur tersebut, maka semakin nikmatlah rasa pecel itu ketika mendarat di lidah.

Adalah Aditya Pramudita Susilo di Blitar, Jawa Timur, yang menyadari bahwa kudapan pecel tak akan pernah ada bila tanpa ada bumbu kacang ini. Karena itu, sejak 2009 silam, Aditya memutuskan untuk menjadi produsen bumbu pecel ini.

Dengan mengusung merek Bumbu Pecel Kemangi, Aditya menjual bumbu pecel itu ke Yogyakarta, Semarang, Solo, Surabaya, Malang, Denpasar, Mataram, Samarinda, Pekanbaru, Palembang bahkan hingga Aceh. Namun demikian, "Pesanan terbanyak masih datang dari seputaran Jakarta atau Jabodetabek," kata pria berusia 39 tahun itu.

Untuk melayani penggemar pecel itu, Aditya mengemas bumbu pecel itu dalam empat varian rasa, yaitu bumbu pecel tidak pedas, sedang, pedas serta bumbu pecel rasa ekstrapedas. "Yang terlaris adalah bumbu kacang pedas dan ekstrapedas," terang Aditya seperti dilansir Kontan Online.

Aditya mengaku kewalahan melayani permintaan pasar itu. Setiap bulan ia mampu mendulang omzet hingga Rp 50 juta dari bumbu pecel.

Untuk memasarkan bumbu pecel itu, Aditya mengemasnya dalam botol plastik ukuran 250 gram. Setiap botol dijual Rp 12.500. Namun begitu, Aditya juga melayani pembelian kiloan dengan harga Rp 49.500 per kilogram (kg).

Selain ukuran 250 gram, Aditya memiliki bumbu pecel dalam kemasan mungil, hanya 100 gr. Tapi kemasan terkecil ini hanya untuk bumbu pecel ekstra pedas. "Saya menjual ukuran bumbu pecel 100 gram seharga Rp 5.000 per kemasan," terang Aditya.

Selain pembeli dalam negeri, Aditya memiliki pelanggan tetap dari turis asing yang datang ke Indonesia. Aditya bilang, bahkan sekarang sudah memiliki pelanggan dari Amerika Serikat, Kanada, dan Belanda. "Kalau mereka datang berkunjung ke Indonesia, mereka selalu belanja bumbu pecel ini," ungkap Aditya.

Sumber:
http://ciputraentrepreneurship.com/kuliner/13966-aditya-pramudita-raup-laba-dari-bumbu-pecel.html

No comments:

Post a Comment