Views :204 Times |
Senin, 30 Januari 2012 11:26 |
Entrepreneur sering terjebak dalam sebuah sikap optimistis yang berlebihan seperti yang sebagian dikemukakan di artikel ini. Mereka suka bersikap optimistis dengan membutakan mata sendiri hanya karena kenyataan atau tren yang sedang terjadi tidak berpihak kepada mereka dan bisnisnya. Maka itu, jadilah seorang entrepreneur dengan kemampuan yang seimbang untuk menjaga optimisme serta pada saat yang sama bisa menjaga kaki untuk tetap berpijak di atas bumi. Tidak mengkhayal atau berhalusinasi terlalu tinggi. Penelitian-penelitian yang sudah berulang kali dilaksanakan menunjukkan bahwa salah satu faktor tolok ukur prediksi sukses tidaknya sebuah usaha rintisan ialah keyakinan teguh bahwa Anda dan bisnis Anda akan sukses. Namun, hal ini berbeda dari keyakinan bahwa Anda akan sukses dengan mudah, tanpa harus mendaki tebing yang terjal atau jalur yang berkelok-kelok penuh aral. Entrepreneur jangan hanya membayangkan keberhasilan dalam benaknya tetapi visualisasikan impian menjadi langkah-langkah yang bisa dieksekusi setahap demi setahap. Bersikap realistis dan optimistis berarti bahwa sukses itu membutuhkan tekad keras dan kerja cerdas. Jangan menganggap sebuah tujuan akan tercapai dengan sendirinya hanya dengan fokus kepada hal itu tanpa membuat kita mempertimbangkan semua syarat yang diperlukan untuk meraihnya. (*/Akhlis) |
Sumber:
http://www.ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/37-advise/14750-entrepreneur-pribadi-optimistis-dan-realistis.html
No comments:
Post a Comment