Wednesday, January 25, 2012

Entrepreneur Berbeda dari Manajer atau Teknisi

Views :949 Times PDF Cetak E-mail
Rabu, 25 Januari 2012 13:57
entrepreneur-soloMichael E. Gerber menulis sebuah buku berjudul “The E-Myth: Why Most Businesses Don’t Work and What to Do About It”, yang di dalamnya ia dengan gamblang menjelaskan perbedaan antara 3 jenis orang dalam sebuah usaha rintisan atau usaha berskala kecil menengah:

Si entrepreneur
Jenis pertama ini mendirikan sebuah bisnis yang bisa berjalan dengan atau tanpa kehadiran fisiknya. Orang seperti ini memiliki pandangan dan visi-visi cemerlang yag membuat sebuah bisnis menjadi unik dengan menambahkan tujuan dan arah ke dalam bisnis. Perspektif yang menjangkau jauh ke depan dari seorang entrepreneur memungkinkannya utnuk mengantisipasi perubahan dan kebutuhan di pasar dan untuk menggerakkan aktivitas untuk memanfaatkan perubahan dan kebutuhan yang ada tersebut.


Si manajer
Seorang manajer menghasilkan melalui para pegawainya dengan mengembangkan dan mengimplementasikan sistem yang efektif dan dengan berinteraksi dengan pegawai , meningkatkan kepercayaan dirinya dan kemampuannya untuk menghasilkan prestasi yang baik. Manajer bisa mengaktualisasikan visi seorang entrepreneur dengan menggunakan perencanaan, impelementasi dan analisis.

Si teknisi
Seorang teknisi mengerjakan tugas tertentu menurut sistem dan manajemen standar yang sudah dikembangkan. Teknisi seperti ini dalam kondisi terbaik perusahaan tidak hanya menyelesaikan tugasnya tetapi juga memberikan masukan kepada pengawasnya mengenai perbaikan sistem dan standar tersebut.

Memahami definisi-definisi di atas sangatlah penting, apalagi jika Anda seorang entrepreneur. Karena Gerber bahwa sebenarnya banyak bisnis kecil menengah yang tidak bekerja, tetapi justru si pemilik yang bekerja. Dengan kata lain, ia yakin bawha pemili usaha kecil menengah sekarng ini banyak yang bekerja terlalu keras pada satu pekerjaan yang ia ciptakan untuk dirinya sendiri daripada bekerja untuk menciptakan bisnis. Maka dari itu, sebagian besar UKM gagal karena si pemilik memiliki karakter yang lebih mendekati seorang teknisi, bukan entrepreneur. Dengan bekerja sebagai teknisi, pemilik UKM menyadari dirinya hanya akan mendapatkan sedikit imbalan untuk usaha yang begitu banyak dan pada akhirnya menurut Gerber, bisnis pun gagal total.

Ada opini yang berkembang luas bahwa para pemilik UKM kini mayoritas tidak bisa disebut sebagai entrepreneur karena mereka tidak menciptakan  bisnis. Mereka hanya teknisi yang menciptakan pekerjaan bagi dirinya sendiri.

Solusinya? Solusi masalah ini terletak pada tekad si pemilik UKM untuk memulai berpikir dan bertindak seperti seorang entrepreneur sejati. Mereka harus membayangkan bagaimana bisnis akan berjalan tanpa kehadiran mereka setiap hari di kantor atau pabrik. Dengan kata lain, si pemilik UKM harus mulai mengerjakan bisnisnya di samping bekerja di dalamnya. Ia harus mengoptimalkan kapasitas perushaaan melalui pengembangan sistem dan implementasinya. Kuncinya ialah bahwa seseorang harus mengembangkan sebuah “perspektif entrepreneurial”. (sumber: diadaptasi dari Michael E. Gerber, “The E-Myth Revisited: Why Most Business Don’t Work and What to Do About It”)

Sumber:
http://www.ciputraentrepreneurship.com/pendidikan/serba-serbi/165-entrepreneurship/14622-entrepreneur-berbeda-dari-manajer-atau-teknisi.html

No comments:

Post a Comment