Saturday, January 14, 2012

Bisnis Menggiurkan Bando dan Bros 'Korea' Made In Banyuwangi

Sabtu, 14/01/2012 14:55 WIB
Bisnis Menggiurkan Bando dan Bros 'Korea' Made In Banyuwangi 
Winda Veronica Silalahi - detikFinance


Browser anda tidak mendukung iFrame

<a href='http://openx.detik.com/delivery/ck.php?n=a3db6179&cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'><img src='http://openx.detik.com/delivery/avw.php?zoneid=31&cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&n=a3db6179' border='0' alt='' /></a>
Jakarta - Demam mode dan gaya K-Pop terus melanda Indonesia bahkan hingga tahun ini. Tren ini disambut seorang pebisnis asal Banyuwangi, Jawa Timur lewat jualan aksesoris bergaya Korea seperti bando, bros, bandana, hingga jepit rambut.

Adalah Deni Bastian seorang pebisnis yang memiliki Denbas Shop di Banyuwangi. Terinspirasi demam film serial dan grup musik asal Korea, Deni menjalankan bisnis aksesoris wanita bercita rasa Korea sejak 2 tahun lalu.

"Nggak bisa dipungkiri kalau tren aksesoris cewek sangat dipengaruhi trend dari Korea yang selalu menampilkan aksesoris-aksesoris yang lucu dan fresh baik warna maupun bentuknya," kata Deni kepada detikFinance, Sabtu (14/1/2012).

Dikatakan Deni tren gaya Korea sebenarnya telah muncul sejak beberapa tahun yang lalu, namun di Indonesia tren tersebut mencapai puncaknya pada tahun lalu dengan gempuran film serial dan grup musik Korea yang masuk.

"Tren ini sepertinya akan berlangsung beberapa tahun ke depan," kata Deni.

Diceritakan Deni, produk aksesoris Korea yang paling diminati adalah bros, bando, jepit rambut, bandana, cincin, dan kalung. Setiap produk tersebut selalu dipasangkan dengan pita, renda, tali, bulu dan kancing dengan warna-warna cerah karena target pembeli adalah remaja berumur antara 15 tahun sampai 20 tahunan.

"Kalau di Denbas Shop sendiri, yang paling diminati adalah bros, kemudian bando, jepit, bandana, cincin kemudian diikuti oleh kalung yang semuanya selalu dikombinasikan pita, renda, tali, bulu, dan kancing. Serta perpaduan warna yang colorfull karena target pasar kami adalah remaja putri sampai anak kuliahan, kebanyakan rentang umur 15 tahun sampai 20 tahunan," tambahnya.

Harga jual eceran untuk aksesoris tersebut dibanderol mulai Rp 15.000 sampai Rp 45.000 per item. Deni bisa mendapatkan keuntungan Rp 10.000 sampai Rp 15.000 untuk tiap produk yang dijualnya.

"Karena Denbas Shop fokusnya para reseller, jadi kita menjual secara paket, misalnya Rp 450.000 dapat 9 bros, 7 bando, 6 kalung, 5 jepit dan kita dapat untung Rp 10.000 sampai Rp 15.000 per item, setiap bulan kita bisa jual rata-rata 400-an buah," katanya lagi.

Jadi jika dihitung 400 buah produk yang dijual per bulan dengan keuntungan per produk Rp 10.000-Rp 15.000, maka Deni bisa meraup keuntungan Rp 4 juta-Rp 6 juta per bulannya. Cukup menggiurkan bukan?

Deni percaya tren aksesoris seperti kalung, bando, jepit khususnya untuk remaja putri di tahun ini akan sangat didominasi oleh warna-warna cerah. Bentuk dan motif yang lucu dan unik juga akan banyak diminati. Karena itu produksi tahun ini akan di fokuskan pada warna-warna cerah.

Adapun produk Deni ini dijual kepada para reseller yang tersebar di berbagai daerah di luar Banyuwangi seperti Malang, Surabaya, Jakarta, dan Kalimantan.

(dnl/dnl)
Sumber:
http://finance.detik.com/read/2012/01/14/145528/1815615/480/bisnis-menggiurkan-bando-dan-bros-korea-made-in-banyuwangi

No comments:

Post a Comment