Monday, January 23, 2012

Bisnis Kue Keranjang, Rezeki Giok Hong Menjulang

Views :163 Times PDF Cetak E-mail
Senin, 23 Januari 2012 14:04
kue-keranjangHari Raya Imlek selalu membawa berkah bagi Tjioe Giok Hong. Perempuan 48 tahun itu ketiban rezeki musiman karena kue keranjang bikinannya laris manis dipesan orang. Nyonya Giok--begitu ibu empat anak ini akrab disapa--bahkan sudah sibuk membuat kue keranjang sejak sebulan sebelum perayaan.

Tenaga kerjanya pun ditambah menjadi 10 orang. Mereka bertugas meracik adonan, memasak, membungkus, hingga mengirim ke konsumen. "Sebulan sebelum Imlek pesanan mulai mengalir," kata Giok saat ditemui di rumahnya di Jalan Karangasem XV, Surabaya, Senin, 23 Januari 2012.

Kue keranjang Giok boleh dibilang cukup unik. Ia membuat empat jenis dengan rasa berbeda, yakni rasa caramel, cokelat, pandan, dan jeruk. Proses pembuatannya, kata dia, seperti kue keranjang pada umumnya.

Tepung beras yang dicampur pemanis rasa tertentu direbus. Setelah hampir matang dimasukkan ke dalam gelas sebagai cetakannya. "Dari dulu kue keranjang hanya berpemanis gula merah. Tapi saya bikin sendiri empat rasa yang berbeda," ujar Giok.

Giok yang memulai bisnis secara rumahan kue keranjang sejak 1990-an membuat dua jenis ukuran, yakni ukuran besar dan kecil. Untuk paket ukuran besar dijual dengan harga Rp 60 ribu hingga Rp 70 ribu per bungkus. Adapun kemasan kecil dijual Rp 50 ribu hingga Rp Rp 60 ribu.

Namun Giok tidak menjual kue keranjangnya ke mal atau supermarket. Sebab ia hanya melayani pesanan yang datang dari teman-teman Giok atau orang-orang yang telah menjadi langganannya. Para pemesan kue keranjang Giok bukan hanya dari Surabaya, tapi juga dari luar Surabaya. "Kalau dijual ke mal itung-itungannya ribet. Kalau tidak laku barang dikembalikan. Mending langsung kirim ke pemesan dan langsung dibayar," ucap Giok.

Pada Imlek tahun ini Giok menghabiskan tepung beras 1,5 ton. Menurutnya, jumlah itu sebenarnya agak menyusut bila dibandingkan Imlek sebelumnya. Sebab ia pernah menghabiskan sampai dua ton tepung beras.

Malah sebelum Presiden Abdurrahman Wahid memberi ruang pada perayaan Imlek, Giok bisa menghabiskan tepung lebih dari itu. "Mungkin sekarang banyak yang mulai berani terang-terangan bikin kue keranjang," tuturnya.

Rezeki musiman itu membuat Giok senang. Selain mendapat pemasukan tambahan ia juga mampu memberi angpao kepada fakir miskin atau kerabat-kerabatnya. "Bisa ngasih angpao ke orang lain rasanya bahagia," kata Giok sambil tersenyum. (*/Tempo.co)

Sumber:
http://ciputraentrepreneurship.com/entrepreneur/nasional/wanita/14552-bisnis-kue-keranjang-rezeki-giok-hong-menjulang.html

No comments:

Post a Comment