Views :185 Times |
Senin, 16 Januari 2012 10:32 |
Tak semua mainan anak bersifat mendidik. Oleh karena itu para orangtua harus selektif memilih mainan yang tepat bagi si buah hati. Berbekal hal ini, Alih A.S membuat puzzle sebagai mainan perangsang otak anak. Tidak disangka, mainan ini laris manis hingga luar negeri. Bisnis yang berkaitan dengan kebutuhan anak termasuk mainan anak sangat menjanjikan. Selama manusia masih berkembang biak, maka bisnis dengan sasaran anak-anak sebagai konsumen tak akan pernah kehilangan pembeli. Para orang tua juga tak keberatan keluar duit untuk membelikan mainan anak. Bahkan, orangtua tak segan-segan merogoh kocek dalam-dalam jika mainan tersebut dapat merangsang kecerdasan si buah hatinya. Masalahnya, bukan perkara mudah mencari mainan anak yang mendidik. Beberapa jenis mainan malah membuat anak makin konsumtif. Bagi, Alih kondisi ini adalah peluang bisnis. Alih kemudian membuat mainan puzzle sebagai salah satu mainan alternatif bagi anak. Puzzle buatan Jumadi memang unik. Ada yang berbentuk bola, kubus, silinder, dan sebagainya. Puzzle berbahan kayu buatannya laris manis. Namun buah manis Alih tak didapat dengan mudah begitu saja. "Pada awalnya usaha ini hanya memproduksi alat-alat dapur dari kayu," kata Alih. Namun seiring perkembangan zaman dan celah bisnis, Alih membuat alat-alat peraga edukatif berupa puzzle. Namun karya alih tak langsung dikenal publik. Alih pun rajin ikut pameran yang diadakan pemda setempat. Menurut Alih, bahan baku alat peraga edukatif sangat mudah didapat. Namun ada kendala pada bahan baku pendukung seperti cat. Sebab harga cat terus naik setiap tahun. Alih menambahkan, agar usahanya tetap lancar, dia harus selalu berinovasi dengan bentuk baru sehingga anak-anak tidak bosan. (*/liputan6.com) |
Sumber:
http://ciputraentrepreneurship.com/manufaktur/14351-raup-laba-dari-mainan-edukasi.html
No comments:
Post a Comment