Saturday, April 14, 2012

Minta “Feedforward”, Bukan “Feedback”

Views :302 Times PDF Cetak E-mail
Sabtu, 14 April 2012 07:39
customer_testimonialBanyak hal yang bisa diperbaiki dari cara kita memandang sebuah masalah. Menggunakan perspektif yang berbeda sering memecahkan masalah yang sebelumnya terasa buntu dan hampir mustahil dipecahkan.

Demikian pula saat kita sebagai entrepreneur mencoba menggali masukan dari para pelanggan atau klien bisnis. Masukan atau yang biasa disebut “feedback” biasanya difokuskan pada masa lalu dan pada kesalahan yang kita perbuat sebagai pebisnis. Masalahnya ialah bahwa sebagian besar orangkurang suka saat diminta memberikan masukan yang kurang mengenakkan dan kita sebagai entrepreneur atau pemilik bisnis juga sering kurang berlapang dada saat diberikan masukan negatif. Topik-topik yang kurang nyaman tetapi membutuhkan paling banyak perhatian justru dihindari atau bahkan masukan yang diperlukan menjadi tak tersampaikan.

Alih-alih bertanya: “Kesalahan apa yang harus saya perbaiki di masa lalu?”, cobalah untuk menanyakan pada pelanggan: “Apa yang bisa saya lakukan lebih baik untuk selanjutnya?”. Yang pertama bernada “feedback” yang berorientasi pada masa lalu, sementara yang kedua ialah “feedforward” yang lebih mengarah kepada masa depan.

Dengan mendorong orang untuk memberikan “feedforward”, Anda akan membantu mereka untuk fokus pada pemberian saran yang membangun dan sopan, bukan kritik yang menghancurkan dan kasar. Dan Anda juga tidak akan terpaksa bersikap defensif atau cemas degan jawaban mereka. Orang akan menanggapi lebih baik pada ide-ide yang mereka masih bisa wujudkan, dan kita semua bebas untuk mengubah masa depan jika mau berusaha. (*AP)

Sumber:
http://www.ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/37-advise/16052-minta-feedforward-bukan-feedback.html

No comments:

Post a Comment