Views :1115 Times |
Sabtu, 24 Maret 2012 10:59 |
Sebagian
besar orang membenci pekerjaan mereka. Biasanya mereka memiliki dua
alasan. Entah itu karena mereka tak terlalu menyukai pekerjaannya atau
karena mereka tidak tahan dengan orang-orang yang berada dalam satu
tempat bekerja dengan mereka. Dalam sebagian kasus, dua-duanya menjadi
alasan utama. Dan masih banyak alasan lain sebenarnya.
Namun saat Anda memahami makna
hakiki menjalani panggilan hidup sebagai seorang entrepreneur, Anda
mencintai apapun yang Anda kerjakan dalam perjalanan entrepreneurial
ini. Saya yakin saat kita begitu mencintai dan menghayati apa yang kita
lakukan dan mengapa kita harus bekerja sekeras ini, semua beban
pekerjaan akan dengan sendirinya berubah ringan. Pekerjaan yang berat di
mata orang kebanyakan akan terasa demikian ringan di mata kita.
Pekerjaan tak lagi menjadi pekerjaan. Pekerjaan juga bisa seasyik
permainan. Dan asyiknya lagi, kita dibayar setelah bermain! Itulah inti entrepreneurship.
Lalu mengapa tak semua orang
melakukan apa yang mereka cintai untuk mencari nafkah? Alasannya begitu
banyak dan sering tidak signifikan. Bukan masalah besar jika Anda
berpikir Anda akan menjadi penulis atau musisi, bankir bank Swiss
kenamaan. Kehidupan memiliki cara yang jenaka untuk menghalau manusia
dari impian besar mereka. Manusia dewasa memiliki tanggung jawab dan
Anda serta saya harus mencari nafkah, karena kehidupan tidak akan
membaik begitu saja dengan berpangku tangan.
Itulah mengapa lebih banyak orang
menyukai bermimpi daripada bekerja keras. Impian menjadi hal yang bisa
dinikmati hanya saat tidur sebagai akibat tak terwujudkannya impian itu
dalam kenyataan. Semangat/ passion menjadi tema berbagai film dan novel
motivasional, sebuah karakteristik yang seolah hanya dimiliki para
pahlawan. Orang biasa seperti kita tidak bisa, padahal bisa!
Entrepreneur
mungkin bukan figur luar biasa di permukaan, mereka mungkin juga tak
terpikirkan untuk menjadi luar biasa atau terkenal di tengah masyarakat.
Tetapi sejatinya entrepreneur memiliki tekad baja untuk mengejar visi
mereka sebagai tanggung jawab terbesarnya. Mereka lebih fokus dengan
keinginan untuk memperbaiki kehidupan orang banyak daripada hanya
mencari naflah.
Inilah yang sering kita dengar dari filsuf Jerman Friedrich Hegel. Ia mengatakan tiada hal atau prestasi yang agung di dunia ini yang dicapai tanpa disertai passion.
Pertanyaannya: apakah Anda sudah menemukan passion sebagai entrepreneur?
Sumber:
http://www.ciputraentrepreneurship.com/ciputra-notes-inspirasi/15502-entrepreneur-sejati-nikmati-pekerjaan-seperti-permainan.html
|
No comments:
Post a Comment