Tuesday, April 24, 2012

Menata laba dari desain ruang dapur

PELUANG BISNIS FURNITUR DAPUR

Menata laba dari desain ruang dapur


Menata laba dari desain ruang dapur

Dapur merupakan bagian dari keindahan rumah. Tak heran jika ruangan ini mendapat perhatian khusus dari sang pemilik rumah. Sering pemilik rumah rela merogoh kocek hingga puluhan juta untuk dapur yang nyaman.

Keinginan punya dapur yang cantik dan nyaman yang menyebabkan bisnis desain dan pembangunan pernak-pernik dapur alias kitchen set tetap marak. Maka itu, pebisnis kitchen set ini harus kreatif untuk menuangkan ide pemilik rumah, ataupun memberikan solusi soal desain dapur bagi mereka.

Seperti yang dilakukan Aluysia, pemilik VEA Kitchen Set yang berbasis di Malang, Jawa Timur. Ia bilang, di bisnis ini, pelaku usaha harus memahami ketentuan aerodinamis penataan dapur. Mulai dari menata kabinet, dan lemari penyimpan, juga tata letak sejumlah perabotan yang ada di dapur. "Misalnya kulkas dan kompor jangan terlalu jauh karena fungsinya saling mendukung," katanya.

Selain itu, penataan dapur pun harus menyesuaikan dengan letaknya. Maklum, kini dapur tidak melulu berada di bagian belakang rumah. Bisa juga dapur terletak di tengah rumah agar pemilih bisa gampang menjamu tamu-tamu mereka.

Aluysia yang menggeluti bisnis kitchen set sejak 2008, kini lebih fokus dengan desain dapur minimalis. Ia menawarkan paket desain, produksi kabinet, dan pemasangan. Adapun bahan yang ia gunakan berasal dari plywood atau multipleks. “Plywood ini perawatannya lebih mudah, tahan gores, panas, dan air,” terangnya. Plywood pun menyediakan ragam pilihan corak, mulai dari corak kayu halus, kayu bertekstur, bunga, hingga motif-motif logam.

Desain kitchen set berbahan dasar plywood ini lebih murah dan bisa diterima pasar. Ia pun mematok biaya untuk satu kali proyek berdasarkan luas area. Untuk dapur berukuran 2-9 meter persegi, ia mematok harga Rp 9 juta hingga Rp 21 juta. Tiap satu proyek, bisa ia garap dalam waktu tiga pekan sampai sebulan.

Kini, pesanan yang ia tangani terus membanjir. Kalau di tahun awal cuma sekitar satu paket desain dapur plus kitchen set per bulan, kini bisa mencapai enam paket dalam kurun satu bulan.


Butuh kreativitas

Nova Aryanto, pemilik Rumah Desain 2000 memilih konsumen premium untuk jasa desain dapur dan kitchen set. Awalnya, ia memulai usaha dengan desain rumah, tapi sejak 2009 silam ia lebih fokus ke desain dapur kitchen set saja. Berdasarkan pengalaman dia, pembangunan rumah modern bisanya menyerahkan detail seperti kitchen set kepada ahlinya. "Agar hasilnya maksimal, penataannya diberikan pada orang yang mengerti soal interior dapur," terang Nova.

Untuk bisa mendesain dapur cantik, Nova memperkirakan ukuran ruang minimal 3x4 meter. "Kurang dari itu, ide yang bagus sukar diimplementasikan," jelasnya.

Kini, dalam sebulan, ia paling tidak menerima dua sampai tiga proyek dengan nilai per meter per segi sebesar Rp 1,5 juta-Rp 2,5 juta. Nova juga menawarkan perabotan yang sesuai dengan konsep yang dibangun namun dengan kualitas standar. Rata-rata dalam sebulan omzet Nova sekitar Rp 15 juta dengan margin sekitar 50%.

Lain halnya dengan Jeki Casiro Kuncoro (36 tahun). Pemilik PT Sun Arta Pantaran ini memasang banderol harga desain dapur mulai Rp 1,7 juta - Rp 4 juta per proyek. Maklum. ia memang menyasar masyarakat berpenghasilan menengah bawah. Meski begitu, rata-rata order per bulan bisa 10 - 15 proyek. Hanya, ia enggan membuka berapa omzet usahanya tiap bulan.

Bagi dia, kalau konsumen meminta bahan kitchen set yang bagus, margin yang didapat pun bisa lumayan.
Sumber:
http://peluangusaha.kontan.co.id/news/menata-laba-dari-desain-ruang-dapur/?utm_source=twitterfeed&utm_medium=twitter

No comments:

Post a Comment