Sunday, April 8, 2012

Ubah Kegusaran Jadi Inovasi

Views :254 Times PDF Cetak E-mail
Minggu, 08 April 2012 08:55
ce-logo2Tentu Anda pernah mendengar nama kaus bermerk C59. Kesuksesan C59 tidak lepas dari kepiawaian penggagasnya, Marius Widyarto atau yang akrab dipanggil Mas Wiwied. Bermula dari rasa gusarnya melihat teman-temannya yang memamerkan kaos bergambar kota mancanegara buah tangan dari orang tuanya usai bepergian dari luar negeri, Wiwied kemudian tertantang untuk membuat sendiri kaus bergambar patung Liberty dan kota New York dan sesumbar bahwa omnya juga baru datang dari luar negeri, sejak saat itulah ia semakin dikenal sebagai orang yang piawai membuat kaus, sampai-sampai, ketika ia bekerja di sebuah perusahaan kontraktor, ia lebih sering didatangi orang untuk urusan pesanan kaus daripada untuk pekerjaannya.

Wiwied yang sejak kecil menyukai pekerjaan prakarya memulai usahanya dari rumahnya yang berukuran 60 meter persegi di Gang Caladi 59, yang akhirnya menjadi nama merk kausnya dengan modal awal dari hasil penjualan kado pernikahannya dengan Maria Goreti Murniati. Mental entrepreneur Wiwied banyak ditempa ketika ia ikut seorang pengusaha keturunan di Bandung yang memperlakukannya secara keras.Pada awalnya Wiwied menjalankan usahanya dari order kanan kiri, ia juga ikut mendesain,memilih bahan, memotong,menjahit, menyablon sampai finishing disamping juga mencari order.

Usahanya meningkat ketika mendapatkan order dari Nichimen-perusahaan Jepang yang bergerak di bidang pestisida, kaus itu untuk dibagi-bagikan ke para petani. Usahanya semakin terasa meningkat setelah mengikuti kegiatan Air Show 1986 di Jakarta yang diikuti pula oleh para peserta dari mancanegara.

Wiwied kemudian juga merambah bidang retail yang bermula dari menjual sisa order yang tidak memenuhi syarat yang ternyata juga diminati orang. Setelah usahanya meningkat, pada tahun 1992, ia kemudian pindah ke Jalan Tikukur nomor 10 yang kemudian memborong rumah di sekitarnya yakni nomor 4,7,8 dan 9 yang kemudian ia jadikan kantor dan showroom produknya. Selain itu ia juga membuka showroom di daerah lain, seperti Balikpapan, Bali, Yogyakarta dan kota lain sehingga kini ia memiliki sekitar 600 outlet di Indonesia dengan mempekerjakan sekitar 4.000 karyawan.

Di mancanegara, Wiwied memiliki 60 showroom yang tersebar di Slowakia, Polandia, dan Ceko. Bahkan kini ia juga sudah merambah jaringan Metro Dept.Store di Singapura. Keberhasilannya menembus mancanegara bermula dari beberapa stafnya yang bersekolah di luar negeri yang biasanya membawa satu dua koper kaus C59 dan dijual pelan-pelan di sana, kemudian diadakan survei yang tenyata pasar di sana menguntungkan karena memiliki empat musim, sehingga tidak hanya bisa menjual t-shirt namun juga sweater atau jaket.

Wiwied juga memiliki sebuah pabrik di daerah Cigadung, Bandung. Pabrik ini dibangun setelah mendapatkan kredit dari Robbie Djohan yang saat itu menjabat Dirut Bank Niaga pada tahun 1993, ketika itu Bank Niaga memesan t-shirt ke C59. Di tahun yang sama pula ia mengubah bentuk usahanya menjadi PT. Caladi Lima Sembilan. Keberhasilan Wiwied dibuktikan dengan berbagai penghargaan yang telah ia terima, diantaranya Upakarti 1996, ASEAN Development Executive Award 2000-2001 dan pemenang I Enterprise 50. (*/dari berbagai sumber)

Sumber:
http://ciputraentrepreneurship.com/manufaktur/15881-ubah-kegusaran-jadi-inovasi.html

No comments:

Post a Comment