Wednesday, November 16, 2011

SENTRA KERAMIK CIKUDA WANAHERANG, BOGOR



Peluang Usaha


Selasa, 15 November 2011 | 16:21  oleh Fahriyadi
SENTRA KERAMIK CIKUDA WANAHERANG, BOGOR
Sentra keramik Cikuda Wanaherang: Tempat berburu ubin keramik murah di Bogor (1)
Bagi yang berminat berburu ubin keramik berharga murah, sebaiknya datang ke sentra ubin keramik Cikuda Wanaherang, di Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor. Di sana terdapat 20 pedagang ubin keramik yang menjual ubin keramik dengan harga miring.

Bagi Anda yang butuh ubin keramik, tak ada salahnya mampir di sentra penjualan ubin keramik yang ada di Jalan Raya Cikuda Wanaherang, Gunung Putri, Kabupaten Bogor. Di lokasi ini terdapat 20 pedagang ubin keramik yang menjual ubin keramik dengan harga miring.

Untuk mencapai lokasi tidaklah sulit, pedagang ubin keramik itu berjajar di sisi kanan dan kiri jalan Cikuda Wanaherang. Jalan ini merupakan akses utama yang menghubungkan Kecamatan Gunung Putri dengan Kecamatan Cileungsi.

Menuju lokasi bisa menggunakan akses jalan Cibubur menuju Cileungsi. Setelah itu bisa mengambil jalan menuju arah Gunung Putri. Dari Cibubur sampai lokasi setidaknya butuh waktu 20 menit sampai 30 menit dengan kendaraan pribadi.

Saat tiba di lokasi, mata dengan mudah tertuju pada tumpukan ubin keramik dengan beragam motif, jenis dan ukuran. Pedagang ubin keramik di sentra itu memajang dagangan di halaman rumah yang disulap menjadi kios ubin keramik.

Sentra penjualan ubin keramik itu muncul sejak tahun 1990-an. Saat itu warga menampung ubin keramik cacat produksi dari pabrik yang ada di sekitar Cikuda Wanaherang. Setelah diperbaiki, ubin keramik itu dijual lagi di lokasi yang kini dikenal sebagai sentra ubin keramik Cikuda Wanaherang.

Agus, salah seorang pedagang ubin keramik di sentra itu mengaku, dirinya adalah pedagang pertama yang membuka lapak ubin keramik di sentra itu. "Saya mulai usaha sejak tahun 1992," kata Agus.

Selain Agus, ada Warno dan Rohmat yang juga ikut buka lapak. Dengan adanya lapak, warga dengan mudah memajang dan memasarkan ubin keramik itu. Apalagi mereka menjual ubin keramik dengan harga miring. "Karena ramai, banyak warga ikut profesi kami," jelas Agus.

Pedagang ubin keramik di sentra Cikuda Wanaherang itu menjual ubin keramik seharga Rp 23.000 per meter persegi (m2), sedangkan ubin jenis granit dijual mulai Rp 55.000 per m2.

Menurut Agus, kehadiran sentra ubin keramik itu membuat ekonomi warga Cikuda Wanaherang membaik. Sebagian warga yang berbisnis ubin keramik bisa tersenyum karena menikmati laba yang menggiurkan.

Namun ada juga pedagang ubin keramik lain yang tersenyum getir karena usaha mereka gagal di tengah jalan. "Jualan ubin keramik tidak seperti rumus matematika yang punya hitungan pasti, jika usaha dikelola baik bisa sukses tapi kalau salah kelola bisa rugi, " kata Agus pemilik kios Sahabat Keramik itu.

Salah satu warga yang tertarik berbisnis ubin keramik itu adalah Rudi Halidi, pemilik Maura Keramik yang membuka usaha sejak Maret 2011. "Awalnya, saya berjualan keramik sebagai usaha sampingan, tapi ternyata usaha ini bisa jadi sandaran hidup kami," terangnya.

Walau terbilang baru, usaha Rudi itu berkembang karena ubin keramik yang ia jual menyasar segmen pasar menengah ke bawah. "Walau kualitas kelas dua, kami menjual dengan harga terjangkau," kata Rudi.

Kini, pasokan ubin keramik pedagang tak lagi datang dari pabrik keramik di Cikuda Wanaherang saja. Banyak pabrik keramik di Bogor dan Karawang ikut memasok ubin keramik kepada para pedagang di Cikuda.  

Rabu, 16 November 2011 | 13:56  oleh Fahriyadi
SENTRA KERAMIK CIKUDA WANAHERANG, BOGOR
Sentra keramik Cikuda Wanaherang: Tekan margin untuk tingkatkan penjualan (2) 
Margin minim yang diambil oleh pedagang keramik di Cikuda Wanaherang membuat sentra ini terkenal menjual keramik murah berkualitas. Pelanggannya tak hanya datang dari Bogor namun juga Jakarta, Bandung, hingga Medan. Penjualan makin kinclong karena booming properti.
Pertumbuhan properti yang cukup pesat di Bogor dan wilayah sekitar Jawa Barat membuat penjualan keramik di Jl Raya Cikuda Wanaherang, Bogor makin berkilat. Dengan varian kualitas keramik yang ditawarkan, sentra penjualan ini semakin ramai dari waktu ke waktu.
Selain keramik lantai, dinding, dan kamar mandi, sentra ini juga menawarkan kualitas keramik dari nomor satu hingga nomor empat. Oleh karena itu sentra ini tak hanya didatangi warga Bogor saja, namun juga pembeli dari Jakarta, Tangerang, Bandung, hingga Medan.
Agus, pemilik toko keramik Sahabat Keramik mengaku permintaan keramik selalu meningkat dari tahun ke tahun. Peningkatan permintaan ini didorong oleh semakin banyaknya pembangunan perumahan, terutama di Bogor. "Permintaan meningkat namun dari sisi pendapatan peningkatan tidak terlalu besar karena pesaing bertambah dan harga keramik naik tiap tahun," kata Agus, 57 tahun.
Agus mengatakan, tiap bulan mampu menjual keramik kualitas 3 dan 4 mencapai 6.000 meter. Dengan harga antara Rp 25.000 sampai Rp 40.000 per meter, omzet Agus mencapai Rp 180 juta per bulan. Harga jual keramik selain ditentukan dari kualitas, juga dilihat dari motifnya.
Peningkatan penjualan juga dirasakan Hermawan, pengelola toko Puri Keramik di sentra yang sama. Walau baru tiga bulan berdiri, namun Hermawan mengaku mendapat keuntungan lumayan. Puri Keramik tiap bulan mampu menjual sekitar 4.000 meter keramik. "Harga jual rata-rata Rp 25.000 per meternya," jelasnya.
Sedangkan Anda Suhanda, pemilik Rai Jaya Granit mengaku bisa menjual hingga 1.000 granit berbagai ukuran tiap bulan. "Omzet kami sekitar Rp 75 juta per bulan," ujarnya blak-blakan. Khusus menjual granit, Rai Jaya menyediakan berbagai ukuran mulai 60 cm x 60 cm hingga 80 cm x 80 cm dengan rentang harga Rp 70.000 sampai Rp 77.000 per meter.
Anda Suhanda mengaku telah memulai usaha penjualan granit sejak 2009. Walau harga granit lebih mahal, namun permintaannya selalu ada dan lumayan besar.
Permintaan yang tinggi baik keramik maupun granit seiring dengan pamor Cikuda Wanaherang sebagai tempat penjualan keramik murah namun berkualitas.
Menurut Agus, sebagian penjual di sentra ini telah sepakat untuk mengambil keuntungan kecil sewajarnya. Agus sendiri mengaku hanya mengambil margin 5% dari tiap meter keramik yang dijualnya.
Agus mengaku, tetap mengambil keuntungan wajar walau harga beli dari pabrik naik sering naik sekitar Rp 2.000 per meter. "Saya kadang hanya mengambil untung Rp 500 per meter untuk pelanggan yang mengambil dalam jumlah banyak," katanya.
Sebagai sentra penjualan keramik yang sudah berdiri sejak 10 tahun lalu, Hermawan mengatakan bahwa prospek berjualan keramik masih sangat potensial, terlebih di wilayah Cikuda Wanaherang. Ia mengaku sebagian pelanggannya datang dari Bogor, Jakarta, dan Bekasi, termasuk sekitar Jawa Tengah.


 
Kamis, 17 November 2011 | 14:02  oleh Fahriyadi
SENTRA KERAMIK CIKUDA WANAHERANG, BOGOR
Sentra keramik Cikuda Wanaherang: Pedagang khawatir serbuan ubin impor (3)

Persaingan bisnis antarpedagang ubin keramik di Cikuda Wanaherang, Bogor adalah biasa. Para pedagang justru khawatir dengan peredaran ubin keramik impor dari China dan Vietnam. Selain harga miring, ubin keramik impor itu menawarkan motif yang menarik.

Maraknya bisnis properti serta merta turut mendongkrak kebutuhan ubin keramik Ini pula yang membuat pedagang ubin di Cikuda, Wanaherang, Bogor semakin ramai. Jika dulu hanya ada tiga pedagang ubin keramik, kini sudah berdiri 20 kios yang menjual beragam ubin keramik dan granit.

Bertambahnya jumlah pedagang tentu saja memperketat persaingan pasar antarpedagang. Agar tidak terjadi konflik, pedagang menerapkan asas kekeluargaan. Mereka saling membantu dalam menjalankan bisnis ini.

Rudi Halidi, pemilik kios Maura Keramik mengatakan, sesama pedagang bekerja sama dalam menyediakan pasokan ubin keramik. "Jika saya kurang stok, saya akan pesan stok ubin keramik dari pedagang lain dengan cara bagi hasil," terang Rudi.

Selain itu, mereka juga sepakat untuk menjaga harga tetap stabil dan tidak saling menjatuhkan harga jual mereka. "Rata-rata produk sejenis harga sama, kalau beda tidak terlalu jauh," terang Rudi.

Hermawan, pemilik kios Puri Keramik menambahkan, meski ia terbilang sebagai pedagang baru, dia nyaman menjalin kerja sama dengan pedagang lain, termasuk pedagang lawas. "Pedagang di sini sebenarnya kan tetangga. Jadi saling bantu membantu," kata Hermawan.

Agus, pemilik Sahabat Keramik yang merupakan pedagang perintis di sentra ubin keramik Cikuda Wanaherang mengatakan, kehadiran pedagang baru bukanlah ancaman bagi pedagang lama di sentra ini. "Pedagang baru menjadi teman layaknya mitra," jelas Agus. Meski begitu, Agus mengakui bahwa persaingan usaha ubin keramik semakin ketat dengan kedatangan mereka.

Makanya, agar tetap mendapat pelanggan, pedagang harus meningkatkan pelayanan kepada pelanggan. "Kami terpacu untuk memberikan servis terbaik ke konsumen," ujar Agus yang mengajak dua orang anaknya untuk ikut berbisnis keramik di Cikuda.

Para pedagang keramik Cikuda yakin, bisnis keramik ke depan akan tetap mengkilat. Kedatangan keramik impor dari China dan Vietnam memang membuat konsumen senang lantaran pilihannya beragam.

Namun, kata Rudi, kehadiran keramik impor membuat khawatir produsen keramik lokal. Produk mereka bisa tersisih dari pasar. Apalagi, dari sisi harga, keramik impor asal China dan Vietnam jauh lebih murah ketimbang ubin keramik lokal. Belum lagi soal motif dan desain. "Keramik impor lebih unggul," terang Rudi,

Rudi lantas memberi contoh: harga keramik kualitas satu dengan desain dan motif yang menarik dari China dijual Rp 60.000-Rp 80.000 per meter persegi (m²), sementara keramik lokal kualitas satu dijual Rp Rp 115.000 per m². Padahal, menurut Rudi, ketimbang produk impor, daya tahan keramik lokal lebih unggul.

Selain mengharapkan campur tangan pemerintah untuk bisa membendung serbuan keramik impor, industri keramik harus segera meningkatkan mutu desain dan motif.

Apalagi, "Pembeli sekarang suka membeli ubin keramik yang bermotif menarik dan baru," tambah Rudi.

Sumber:
http://peluangusaha.kontan.co.id/v2/read/peluangusaha/82973/Sentra-keramik-Cikuda-Wanaherang-Pedagang-khawatir-serbuan-ubin-impor-3-
http://peluangusaha.kontan.co.id/v2/read/1321348896/82772/Sentra-keramik-Cikuda-Wanaherang-Tempat-berburu-ubin-keramik-murah-di-Bogor-1-
http://peluangusaha.kontan.co.id/v2/read/peluangusaha/82855/Sentra-keramik-Cikuda-Wanaherang-Tekan-margin-untuk-tingkatkan-penjualan-2-

5 comments:

  1. Informasi yang bagus, terimakasih.


    www.keramiklantaioke.blogspot.com

    ReplyDelete
  2. Apakah ada kontak yg bisa di hubungi?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalo untuk daerah cirebon kbtulan sy buka kios selikitar cirebon

      Delete
  3. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete