SENTRA ONDERDIL MOTOR DI KRAMATJATI, JAKARTA TIMUR
Sentra Onderdil Motor Kramatjati: Jual bekas (1)
Oleh Revi Yohana - Minggu, 07 Oktober 2012 | 19:00 WIB | Sumber Kontan 6/10/2012
Seiring meningkatnya jumlah sepeda motor di Tanah Air, bisnis penjualan onderdil atau sparepart motor pun semakin marak. Di daerah Jakarta sendiri banyak terdapat sentra penjualan onderdil motor, baik baru maupun bekas. Salah satunya berada di Jalan Raya Bogor, Kramatjati, Jakarta Timur.Sentra onderdil motor Kramatjati cukup mudah diakses. Lokasi persisnya berada di Jalan Raya Bogor kilometer (km) 20. Dari arah Cililitan, Anda tinggal lurus saja menuju Pasar Kramatjati. Sentra ini berada sekitar 1 km setelah pasar.
Sementara, bila dari arah Taman Mini Indonesia Indah (TMII), sentra ini berada setelah pertigaan Hek di sebelah kiri jalan. Lokasi sentra ini terhitung cukup nyaman dikunjungi.
Meski tidak menyediakan lahan parkir khusus, deretan toko masih menyisakan lahan buat parkir seluas 1 meter. Lahan itu cukup buat parkir motor. Kondisi jalanan juga tidak terlalu macet di hari kerja. Namun, cukup padat di akhir pekan.
Hartono, salah seorang pedagang di kawasan ini mengatakan, sentra onderdil motor Kramatjati sudah ada sejak tahun 1987. Namun saat itu, baru ada beberapa toko onderdil saja. Bangunannya tokonya masih semi permanen karena masih berupa bedeng.
Sekarang kondisinya sudah berbeda. Selain bangunan tokonya sudah permanen, jumlahnya juga semakin banyak. "Sekarang sudah sekitar 50 toko onderdil motor di sini," ujar Hartono.
Hartono sendiri sudah sepuluh tahun menjadi pedagang onderdil di daerah ini. Ia membuka kios bernama Anugerah Motor. Di tokonya, ia menjual aneka onderdil motor, seperti velg (pelek), cakram, ban, shockbreaker, lampu, hingga stiker motor. Aneka onderdil itu ada yang baru maupun bekas. Juga ada yang asli dan ada yang imitasi atau tiruan.
Solihin, pemilik usaha Ikhya Motor bilang, sentra ini dulunya lebih dikenal sebagai penyedia onderdil motor bekas. Soalnya, sejak awal berdiri, toko-toko di sentra ini hanya menyediakan onderdil bekas. "Yang lebih dekat ke Pasar Kramatjati kebanyakan toko lama dan jual bekas," ujarnya.
Semakin jauh dari pasar, sudah banyak toko baru yang menjual onderdil baru. Solihin sendiri bergabung di sentra ini sejak tiga tahun terakhir. Ia termasuk pendatang baru yang fokus menyediakan produk baru. Ia juga fokus menjual bodi motor, seperti sayap, bodi belakang, serta rumah lampu depan dan belakang.
Satu set bodi motor buatan lokal dihargai Rp 500.000. Sementara yang orisinal dihargai sekitar Rp 1 juta. Ia juga menjual secara terpisah atau satuan. Misalnya, bodi belakang Honda Supra dihargai Rp 125.000, bagian sayap dibanderol Rp 140.000.
Sementara rumah lampu depan dan belakang dihargai Rp 60.000. "Harga produk original bisa dua kali dari produk lokal tanpa merek," ujar Solihin. Dalam sebulan, ia memperoleh omzet Rp 30 juta.
Pedagang lain, Hartono juga menjual bodi motor. Namun, ia juga menyediakan onderdil lain, seperti pelek, cakram, shockbreaker, dan berbagai kebutuhan lainnya.
Selain body motor, pelek original paling banyak dicari di tokonya. "Saya jual pelek Supra X 125 original dengan harga Rp 900.000," ujarnya.
Untuk bodi, harganya mulai Rp 30.000 untuk rumah lampu hingga Rp 400.000 untuk bodi. Hartono juga menerima jasa pemasangan pelek dan penggantian oli. Omzetnya sebulan di kisaran Rp 30 juta.
Sentra Onderdil Motor Kramatjati: Tukar tambah (2)
Oleh Revi Yohana - Senin, 08 Oktober 2012 | 13:26 WIB | Sumber Kontan 8/10/2012
Sentra onderdil motor di di Jalan Raya Bogor, Kramatjati, Jakarta Timur terbilang lengkap. Hampir smeua jenis onderdil dijual di tempat ini. Pasokan onderdil itu didapat dari pelbagai sumber.Salah satu dari didapat dari hasil tukar tambah dengan para pengguna sepeda motor. Hartono, pemilik toko Anugerah Motor termasuk yang melayani sistem tukar tambah ini.
Biasanya, barang hasil tukar tambah itu diperbaiki lagi oleh Hartono. Seperti saat KONTAN mengunjungi sentra ini, Kamis lalu (4/10), Hartono tampak sibuk mengganti jari-jari velg (pelek) motor bekas pakai.
Pelek bekas didapatnya dari konsumen yang membeli pelek baru dengan sistem tukar tambah. "Di sini kami memang menerima barang bekas. Dari pada mubazir, bisa dibenarin nanti kami jual lagi," ujar Hartono.
Namun, Hartono hanya mau membeli onderdil bekas yang orisinal atau bawaan asli dari motor tersebut. Jika tidak, harganya akan jatuh sekali dan susah dijual.
Ia biasa menerima onderdil bekas pakai, seperti pelek, shockbreaker, dan cakram. Di tokonya, ketiga barang bekas pakai itu yang paling laku dijual.
Selain diperbaiki, onderdil bekas pakai itu dibersihkan dan dicat kembali, sehingga tampilannya lebih menarik. Perbaikan onderdil bekas itu dibantu dua karyawannya.
Dedeh Faridah, pemilik toko Waliga Motor juga melayani sistem tukar tambah onderdil. Ia mengaku, sistem tukar tambah itu lumayan menjanjikan keuntungan besar. Soalnya, setelah diperbaiki lagi, onderdil bekas itu bisa laku mahal. Padahal, dia membelinya dengan harga murah. "Setiap bulan saya bisa mendapat penjualan sekitar Rp 50 juta," ujar Dedeh.
Ia mengaku paling sering menerima knalpot bekas pakai. Setelah dipoles, knalpot bekas itu bisa dijual lagi dengan harga di kisaran Rp 120.000 - Rp 180.000, tergantung kondisinya. "Tetapi saya tidak mau tukar tambah kalau barangnya sudah tidak bagus," ujar Dedeh.
Berbeda dengan pedagang lain, Solihin, pemilik toko Ikhya Motor tidak menerima sistem tukar tambah. Di tokonya, ia hanya menjual bodi motor beserta lampu, tanpa menjual onderdil lainnya.
Ia tidak menjual bodi motor bekas pakai karena hampir semua pengguna motor membeli yang baru. "Kebanyakan orang mengganti bodi motornya karena pecah akibat kecelakaan atau sudah sangat kusam," ujar Solihin.
Maka, jarang sekali bodi motor bisa ditukar tambah dengan yang baru. Lagipula, harga bodi baru dengan kualitas lokal atau tiruan sudah cukup murah.
Menurut Solihin, bodi motor tiruan lebih laku dibandingkan bodi motor asli. Makanya, ia lebih banyak menjual yang tiruan. "Kalau yang asli lakunya lama," ujar Solihin.
Bodi lokal ini harganya bisa separuh dari orisinal. Konsumen juga bisanya memilih membeli di dealer resmi untuk bodi orisinal.
Sentra Onderdil Motor Kramatjati: Omzet turun (3)
Oleh Revi Yohana - Selasa, 09 Oktober 2012 | 12:02 WIB | Sumber Kontan 9/10/2012
Alhasil, persaingan sesama pedagang onderdil semakin ketat. Berbeda kondisinya dengan belasan tahun lalu saat ini sentra ini masih sepi pedagang.
Hal ini sangat dirasakan Dedeh Faridah, pemilik toko Waliga Motor, yang sudah berjualan sejak sepuluh tahun lalu.
Saat itu, kata Dedeh, jumlah toko onderdil di kawasan ini masih segelintir. Jumlahnya paling sekitar 10 toko. "Tapi sekarang sudah berkembang hampir enam kali lipatnya," kata Dedeh.
Maraknya pedagang ini memang membuat jumlah pengunjung semakin ramai. Namun, dari sisi persaingan usaha menjadi semakin ketat. "Harga tak bisa terlalu jauh, karena pelanggan suka ngecek dulu ke tempat lain sebelum beli," ujar Dedeh.
Dedeh juga mengeluhkan masuknya para pendatang baru yang mengusung modal besar. Soalnya, pedagang dengan modal terbatas seperti dirinya akan sulit bersaing dengan pedagang bermodal besar itu.
Pedagang bermodal besar, kata Dedeh, bisa memenuhi tokonya dengan beragam aneka onderdil. Lantaran pilihannya banyak, konsumen kadang lebih memilih belanja di toko tersebut.
Hal itu berdampak terhadap penurunan omzet pedagang kecil, termasuk Dedeh. Ia mengaku, omzetnya dulu bisa dua kali dari omzet saat ini yang hanya Rp 50 juta per bulan.
Hal serupa juga dirasakan Solihin, pemilik toko Ikhya motor. Ia juga merasakan persaingan yang semakin ketat. Di hari-hari biasa, pendapatan tidak terlalu banyak. "Paling ramai itu hari Sabtu dan Minggu atau libur hari besar," ujar Solihin.
Makanya, setiap akhir pekan atau hari libur, ia tak mau menyia-nyiakan kesempatan menggaet pengunjung sebanyak-banyaknya. Untuk menarik pelanggan, ia berusaha menyelesaikan pesanan pelanggan secepat mungkin. Pemasangan bodi motor, misalnya, dilakukan kurang dari sejam. "Kalau pas tidak ramai bisa setengah jam sendiri," ujar Solihin.
Supaya konsumen tidak kecewa, ia juga selalu menyampaikan informasi apa adanya. Soalnya, kata Solihin, banyak pedagang kerap memberikan informasi palsu ke konsumen.
Misalnya, barang yang dijual tiruan tapi dibilang asli. Pedagang lain, Hartono juga punya kiat khusus untuk menggenjot penjualan. Salah satunya dengan memasok onderdil asli ke perusahaan leasing yang akan melakukan pelelangan motor.
Biasanya, kata Hartono, leasing mencari onderdil asli buat dipasangkan di motor yang dilelang. "Biasanya mereka beli satu paket untuk satu motor," ujarnya.
Dalam satu paket itu, onderdil yang dipesan mulai dari pelek, shockbreaker, dan lainnya. Dalam satu kali pelelangan, Hartono bisa mendapat pesanan onderdil untuk tiga hingga lima motor. Sementara dalam sebulan, ia bisa mendapat order dari tiga hingga tempat perusahaan lelang yang berbeda.
Lantaran banyak menyasar perusahaan leasing, Hartono pun memenuhi tokonya dengan onderdil asli. Kebanyakan onderdil asli yang dijualnya merupakan barang bekas juga. Namun, ia menjamin kualitasnya tetap baik. "Kalau terbukti palsu bisa ditukar," ujarnya.
http://peluangusaha.kontan.co.id/news/sentra-onderdil-motor-kramatjati-jual-bekas-1/2012/10/07
http://peluangusaha.kontan.co.id/news/sentra-onderdil-motor-kramatjati-tukar-tambah-2/2012/10/08
http://peluangusaha.kontan.co.id/news/sentra-onderdil-motor-kramatjati-omzet-turun-3
wah kweren juga nih info peluang usaha onderdil motornya, bagaimana dengan peluan usaha
ReplyDeletejaket motor ya?
Ikuti kontes SEO Rgopoker 2014 dengan total hadiah 32juta rupiah.. untuk informasi lebih lanjut silakan kunjungi www.kontes-seo-rgopoker.com, terima kasih atas partisipasi anda
ReplyDelete