Thursday, October 11, 2012

Pentingnya Role Model dan Mentoring untuk Sukses


Penulis : Wardah Fazriyati | Rabu, 10 Oktober 2012 | 17:08 WIB
Role model dan mentoring bisa membantu anak muda untuk meraih sukses, punya kontribusi, dan memiliki pandangan yang lebih positif.
KOMPAS.com - Banyak anak muda Indonesia yang tak tahu cara meraih mimpi, mencapai sukses, bahkan tidak berani bermimpi. Mereka memilih untuk menjalani saja apa yang ada saat ini. Ketika punya mimpi pun, tak sedikit yang kehilangan arah dalam mewujudkannya.
Masalah ini dialami baik kalangan mahasiswa yang bersiap memasuki dunia kerja, maupun first jobber dan yang sudah lama berkarier tapi mandek karena tak tahu apa passion-nya, dan harus berbuat apa untuk meningkatkan kariernya.
Pengusaha berusia 31, penulis buku Young On Top, Billy Boen, mengatakan, kebanyakan anak muda yang tak tahu apa passion-nya. Mereka tak tahu apa yang diinginkan, sehingga terjebak dalam keadaan yang menghambatnya meraih kesuksesan.
"Problemnya di Indonesia kurang role model. Terlalu banyak berita negatif di media massa. Jadi banyak anak muda menjalani apa yang ada sekarang saja, dan tidak punya mimpi. Butuh role model dan dukungan yang memfasilitasi anak muda untuk meraih sukses, untuk diri dan lingkungannya, supaya anak muda punya kontribusi dan memiliki pandangan yang lebih positif," jelas Billy, saat peluncuran program Nivea for Men - Men In Mission di Jakarta, Rabu (10/10/2012).
Sukses bagi Billy adalah apabila seseorang mampu mencapai apa yang diimpikan dari awal. Juga hidup seimbang, antara karier, keluarga harmonis, memiliki teman yang banyak, serta mampu bersenang-senang dan menikmati hidup. Sukses juga bisa bermakna seseorang bisa melakukan perubahan dalam diri sehingga bisa membuat perubahan positif bagi lingkungannya. Kesuksesan ini bisa diraih siapa saja, asal punya passion dan mimpi, serta melakukan aksi nyata menuju kesuksesan itu.
Sayangnya, banyak anak muda tidak tahu apa passion-nya. Tak banyak orang yang bekerja sepenuh hati karena merasa happy. Banyak juga yang tidak tahu arah mengenai apa yang akan dicapainya. Problem lainnya adalah, kurangnya keinginan kuat untuk melakukan perubahan yang mendorong seseorang bekerja untuk berkontribusi, bukan sekadar mematuhi tugas dari perusahaan atau atasan.
"Sukses itu menular ke orang lain. Setiap orang bisa menjadi mentor bagi yang lainnya untuk meraih sukses. Enggak asik kalau sukses sendirian," ungkapnya.
Karenanya penting bagi generasi muda memiliki mentor, role model yang mendukungnya meraih sukses. Selain role model dan mentoring, anak muda juga perlu memupuk kepercayaan diri. Billy mengatakan percaya diri artinya memahami kelebihan dan kekurangan diri. Penampilan pun perlu diperhatikan, bukan dengan melihat merek pakaian tapi lebih kepada menghargai orang lain dengan penampilan yang tepat.
"Ada orang yang sukses tapi tak memedulikan penampilannya. Tapi kita juga bisa memberikan penghargaan terhadap orang lain dengan menjaga penampilan. Penampilan yang tepat memberikan aura berbeda dan membuat kita lebih percaya diri karenanya," jelas Billy.
Kunci sukses lainnya adakah memiliki action plan. Ada gol spesifik dan langkah spesifik yang dilakukan untuk meraih sukses. Semua hal ini bisa diraih dengan berani bermimpi dan menemukan passion. Lagi-lagi, mentoring dan role model menjadi pendorongnya.
Billy mengungkapkan, sistem pendidikan Indonesia tidak menyiapkan mahasiswa tingkat akhir untuk memasuki dunia kerja. Di sinilah mentoring sebenarnya berperan. Dan anak muda Indonesia tak banyak memiliki kesempatan ini.
"Saya belajar di luar negeri dan di tingkat akhir saya belajar cara membuat CV yang baik, cara menghadapi wawancara, dengan begitu kita lebih siap memasuki dunia kerja," tutur pria yang sukses meraih posisi General Manager perusahaan bidang fashion di usia 26, dan menjadi Direktur pada usia 29, hingga akhirnya mendirikan perusahaan sendiri saat ini.
Billy menunjukkan bagaimana dengan passion yang kuat dan mimpi yang besar, didukung role model dari mentoring, seseorang bisa menikmati kesuksesan.
"Sejak kecil saya bercita-cita jadi bos, saya tidak tahu apa artinya. Saya bisa menjadi GM di usia 26 tahun karena mencolong start, menyelesaikan S1 dalam 2 tahun 8 bulan, dan melanjutkan S2. Saya tahu apa yang mau dicapai. Dan attitude juga penting, bagaimana kita menghargai orang lain dan mau belajar," kisahnya.
Billy meraih sukses bermodalkan passion, mimpi, juga aksi nyata, tanpa terlepas dari mentoring yang diyakininya berdampak besar pada diri anak muda.
Editor :
Dini
 
http://female.kompas.com/read/2012/10/10/17084196/Pentingnya.Role.Model.dan.Mentoring.untuk.Sukses.

No comments:

Post a Comment