Sunday, May 13, 2012

Bertahan Berkat Jeli Membaca Pasar

Views :244 Times PDF Cetak E-mail
Minggu, 13 Mei 2012 10:26
ce-logo2Dewasa ini persaingan bisnis seluler ketat. Kalau tidak jeli membaca selera pasar alamat akan tertinggal. Nah, Puser Cell milik Ade Irwan dan istri piawai memanfaatkan peluang itu. Ketika kebutuhan seluler tinggi, mereka memadukan servis dan penjualan seluler. Bagaimana ceritanya?

Kalau bicara seluler, ibarat kebutuhan hidup, hanya setingkat di bawah beras. Orang sanggup tak bersabun ketika mandi, tapi jelas sulit tidur kalau pulsa tak ada. Ya, memang demikianlah kondisi sekarang. Tanpa seluler orang hidup seperti tanpa denyut. Karena hampir semua aktivitas melibatkan teknologi satu ini.

”Melihat kebutuhan masyarakat itu makanya saya berani buka usaha seluler,” kata Ade kepada Padang Ekspres di tokonya Plasa Andalas lantai II, kemarin (14/3). Dia membuka usaha tersebut sejak 2008 lalu. Sebelumnya Ade merintis usahanya di Depok.

Nama Puser Cell diambil dari pusat servis, karena awalnya Ade mendesain tokonya untuk servis. Kemudian digabungkan dengan penjualan telepon seluler, sehingga berdirilah Puser Cell.

Agar mempunyai ciri khas dan berbeda dengan kebanyakan toko seluler lainnya, dia menggabungkan antara servis dan jual beli seluler. Dengan begitu, pembeli tidak perlu repot ketika harus menservis telepon genggamnya, upgrade, maupun penambahan program.  Serta didukung peralatan lengkap untuk memberikan pelayanan, hasilnya cukup maksimal sehingga banyak pelanggannya yang loyal.

”Dengan menggabungkan keduanya, pelayanan bisa diberikan maksimal. Apa yang diinginkan pelanggan bisa kami penuhi di sini, terutama menyangkut pemrograman,” katanya

Namun, usaha Ade tersebut sempat hampir gulung tikar karena gempa September 2009 lalu. Tetapi karena merasa sudah cocok dengan usaha tersebut, Ade bertekad tidak goyah. Dengan kemauan dan kerja keras dia bisa bangkit kembali dengan usaya selulernya.

”Pasar di Padang itu cukup menjanjikan. Terutama karena gaya hidup masyarakat Padang yang sudah seperti di Jawa. Sudah kayak orang Bandung. Makanya bisnis seluler terus berkembang dengan baik di sini,” katanya.

Dia menyebut untuk saat ini, seluler dengan tipe smartphone semacam BlackBerry (BB), Android, maupun tablet sangat diminati. ”Itu bagi kalangan menengah ke atas, sangat laris. Untuk kalangan bawah produk handpone China masih laris,” sebutnya.

Untuk penjualan, dia mengatakan selalu ada peningkatan setiap tahun. Namun memang belum mencapai penjualan setinggi sebelum gempa 2009. ”Kalau dibandingkan sebelum gempa, penjualan sudah mencapai sekitar 60 persen lah,” sebutnya.

Dalam sehari dia mengaku bisa menjual lima atau enam unit telepon genggam. Jika weekend (Sabtu atau Minggu) penjualan bisa lebih meningkat. Tetapi tidak lebih dari sepuluh unit dalam sehari. Peningkatan itu menurutnya cukup wajar mengingat ekonomi Sumbar baru pulih.

Ade mengatakan keunggulan Puser Cell adalah dalam pelayanan program. Misalnya untuk konsumen yang membeli BB sudah include dengan upgrade program, OS, serta aplikasi lainnya. Sehingga konsumen mendapatkan kenyamanan dalam belanja barang. (*/Padang Ekspres)

Sumber:
http://ciputraentrepreneurship.com/perdagangan/16809-bertahan-berkat-jeli-membaca-pasar.html

No comments:

Post a Comment