Monday, May 7, 2012

Kini, Daun Cengkeh Kering Diolah Jadi Minyak

BULUKUMBA
Kini, Daun Cengkeh Kering Diolah Jadi Minyak
Rini Putri | Glori K. Wadrianto | Senin, 7 Mei 2012 | 13:02 WIB

KOMPAS.com/RINI PUTRI Seorang ibu mengumpulkan daun cengkeh yang sudah kering kedalam karung untuk dijual kepengumpul yang siap diolah menjadi minyak. 
 
BULUKUMBA, KOMPAS.com - Cengkeh, merupakan komoditas yang selama ini menjadi salah satu andalan bagai sejumlah petani di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, terutama di saat musim buah. Tidak hanya buah cengkeh yang laku dijual, namun daun buah pun sangat banyak peminatnya.

Untuk daun cengkeh, terutama yang telah tua dan gugur biasanya hanya akan terbuang begitu saja di bawah pohonnya. Malah oleh pemiliknya dianggap sebagai sampah yang mengganggu keindahan dan kebersihan saja. Sehingga selama ini daun cengkeh tersebut dibuang atau dibakar agar kebun cengkeh mereka tetap bersih.

Namun, dalam enam bulan terakhir ini, daun cengkeh yang telah menguning dan berguguran ke tanah dicari dan dikumpulkan warga. Sebab, daun-daun cengkeh tua tersebut sudah menjadi barang yang sangat berharga, sehingga tidak lagi dianggap sampah.

Mereka rela mengumpulkan satu persatu daun cengkeh yang berserakan di bawah pohonnya, karena ternyata saat ini banyak pedagang yang mau membeli daun cengkeh tersebut dengan harga berkisar Rp 500 per kilo. Demikian dikatakan Asmi, salah satu pemilik kebun cengkeh di Bulukumba, Minggu (6/5/2012).

Daun cengkeh tua, tenyata dapat di produksi untuk mendapatkan minyaknya yaitu minyak daun cengkeh (clove leaf oil) dengan cara proses penyulingan seperti yang dilakukan oleh sejumlah warga di Desa Bonto Bontoa, Kecamatan Kindang, Kabupaten Bulukumba.

Demi menghasilkan minyak cengkeh, mereka hanya membutuhkan peralatan yang terbilang sederhana yaitu berupa tungku perapian, yang di atasnya terdapat sebuah ketel berukuran satu ton, serta pipa-pipa yang berguna untuk menyalurkan uap minyak yang dihasilkan dari penyulingan.

Biasanya, kata Ambo Endre, salah satu pekerja pabrik penyulingan, pemilik penyulingan mengupah setiap pekerjanya Rp 10.000 untuk satu kilogram minyak yang dihasilkan. Minyak cengkeh tersebut lantas dijual ke pada para agen, dengan harga Rp 60 hingga Rp 70 ribu per kilo.

"Minyak daun cengkeh ini memiliki kegunaan yang cukup beragam, tidak hanya untuk minyak urut, namun juga untuk kosmetik, bahan makanan dan minuman, parfum, farmasi, malah sebagai bahan peledak dan minyak pesawat ulang alik. Sehingga tidak heran minyak daun cengkeh tersebut juga dijadikan sebagai barang ekspor dengan harga yang cenderung stabil," jelas Ambo di sela-sela kesibukannya mengolah daun cengkeh.

Selain untuk membuat minyak dan pengganti kayu bakar, lanjut Ambo, bekas hasil sisa hasil pembakaran daun cengkeh ini juga bisa digunakan sebagai kompos, sehingga tidak ada daun yang dibuang.

Sumber:
http://regional.kompas.com/read/2012/05/07/13024933/Kini..Daun.Cengkeh.Kering.Diolah.Jadi.Minyak

No comments:

Post a Comment