Monday, September 5, 2011

Kepercayaan sebagai Aset Usaha

Views :1220 Times PDF Cetak E-mail
Senin, 05 September 2011 08:48
Perusahaan harus berjalan secara etis. Perusahaan yang mengeksploitasi karyawannya atau lingkungan sekitarnya atau gagal untuk bekerjasama dengan komunitas dunia atau lokal, akan semakin  menyadari bahwa diri mereka rentan terhadap kritik destruktif. Perusahaan juga akan menyadari betapa sulitnya merekrut dan mempertahankan orang-orang berbakat.

asset_0911Sir Christopher Gent, pimpinan GlaxoSmithKline, mengatakan bahwa kepercayaan ialah ‘izin usaha’ sebuah perusahaan. “Kebutuhan untuk dihargai dalam komunitas Anda menjadi sebuah isu yang semakin penting. Harus ada semacam tingkat kepercayaan, karena kepercayaan itu ialah izin usaha. Itu sangat penting dalam bisnis farmasi seperti GlaxoSmithKline. Di samping itu, kepercayaan adalah urusan hidup atau mati bagi orang-orang yang kita kasihi. Persepsi nilai komunitas tersebut kini cukup luas diterima.”

Indra Nooyi, pimpinan dan CEO PepsiCo, berbicara tentang kewajiban moral untuk menghormati lingkungan dan tentang kewajiban perusahaan untuk menunjukkan praktik yang berkelanjutan dan etis.

“Kami menyebut ini sebagai ‘kinerja yang bertujuan’, dan kelestarian lingkungan menjadi bagian penting dari kinerja yang bertujuan tersebut. Pada dasarnya tujuan kami ialah memastikan bahwa kami memelihara lingkungan dan mengembalikannya seperti dalam keadaan semula terutama sehubungan dengan air dan energi. Jadi di seluruh penjuru dunia kami telah melepaskan kekuatan orang-orang kami untuk muncul dengan ide-ide mengurangi, mendaur ulang, melestarikan lingkungan dan kami membuat kemajuan yang besar dengan mengurangi jumlah air yang digunakan dalam manufaktur dan jejak karbon kami di lingkungan. Sebagai konsekuensinya, apa yang kami saksikan ialah suatu investasi luar biasa dalam segala prakarsa lingkungan ini…dalam dua cara: satu ialah investasi keuangan yang kasat mata, kedua ialah laba yang besar dalam investasi dan karena pegawai baru biasanya adalah orang muda yang idealis dan baru saja lulus kuliah. Mereka ingin bekerja dalam sebuah perusahaan dengan suatu tujuan yang bijak terhadap generasi selanjutnya. Dan mereka menganggap PepsiCo sungguh membuat perubahan dalam lingkungan secara keseluruhan. Mereka sungguh ingin bekerja di PepsiCo karena mereka ingin sebuah perusahaan yang bekerja demi makna daripada sekadar mengambil untung.”

Menekuni bisnis berarti membuat keputusan-keputusan yang etis. Terdapat kewajiban moral untuk berperilaku baik terhadap lingkungan, komunitas lokal dan nasional serta pegawai. Juga terdapat kewajiban praktis: perusahaan yang berperilaku buruk bisa kehilangan ‘izin usaha’-nya yang diberikan oleh kepercayaan komunitas yang menjadi wadahnya bergerak. Orang membeli merek yang mereka percayai. Di dunia modern, ‘kepercayaan’ memiliki konteks luas yang jaub melampaui kepercayaan terhadap merek untuk memberikan janjinya dengan segera dan mencakup sejumlah perilaku etis. Orang-orang berbakat semakin ingin bekerja untuk perusahaan yang mereka yakini membuat kontribusi positif terhadap masalah dunia dan lokal dan yang bergerak secara etis. (*/Akhlis)

Sumber:
http://www.ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/174-rencana-bisnis/10824-kepercayaan-sebagai-aset-usaha.html

No comments:

Post a Comment