Jumat, 09 September 2011 14:15 |
Sebagian besar kampus dan sekolah terutama di Indonesia seperti kita ketahui bersama belum banyak mengakomodasi kurikulum dan pola pengajaran yang selaras dengan entrepreneurship. Itulah yang menjadi penyebab utama mengapa tidak banyak entrepreneur baru yang muncul dari dalam dunia akademik kita. Berikut merupakan beberapa mata kuliah yang idealnya bisa diintegrasikan dalam sebuah institusi pendidikan yang ingin menelurkan lebih banyak lulusan yang berkecimpung dalam dunia entrepreneurship, bukan hanya menjadi pencari kerja. Mata kuliah #1: Politik kantor dasarPolitik kantor meliputi jaringan kekuasaan dan status yang rumit, yang ada dalam setiap usaha, tak peduli skalanya masih kecil atau raksasa sekalipun. Jangan berharap bahwa seseorang akan mengajari Anda mengenai bagaimana menerjemahkan bahasa tubuh rekan kerja dan atasan, mengartikan gosip kantor, dan kapan saat yang tepat untuk diam atau bereaksi. Mata Kuliah #2: Berbusana dengan baik dalam bisnisAsumsi “Anda adalah apa yang Anda kenakan” sering berlaku dalam kehidupan bisnis, seperti halnya di sekolah menengah. Namun tidak seorang pun yang akan mengajari Anda tentang norma-norma berpakaian dalam kehidupan bisnis sehingga generasi muda (terutama Generasi Y, yang lahir setelah tahun 1980) sering menyepelekannya dan datang ke kantor hanya dengan berpakaian seadanya. Anda tidak bisa datang ke kantor dengan topi kumal, celana jeans usang, sandal, dengan tato di lengan dan berharap bahwa orang-orang di lingkungan kerja Anda akan memperlakukan Anda sebagai seorang eksekutif profesional yang layak dihormati. Hormati diri Anda dengan berpakaian yang pantas, maka orang lain akan ikut menghormati Anda pula. Mata Kuliah #3: Mengetik cepatSepertinya memang terdengar konyol. Namun jika Anda menyadari berapa banyak jam yang dihabiskan oleh kebanyakan profesional dan eksekutif sekarang ini hanya untuk mengetik di hadapan layar komputer dengan menatap keyboard terus menerus sembari berharap tidak menekan tombol huruf atau karakter yang salah atau berulang kali menekan tombol backspace untuk menghapus ketikan yang salah? Semua itu menghabiskan waktu! Dengan mengetik lebih cepat dan tepat, Anda berpeluang menggunakan waktu secara lebih efektif dan menyelesaikan lebih banyak pekerjaan dengan lebih singkat. Mata Kuliah #4: Keterampilan menulis bisnisMenulis dalam dunia bisnis tidaklah sama dengan menulsi di lingkungan akademis. Di sekolah atau kampus Anda, Anda diajari untuk menjabarkan ide-ide dalam benak Anda hanya demi melampaui target jumlah kata minimal atau jumlah halaman minimal. Dunia bisnis mengharapkan yang sebaliknya! Anda harus bisa menyampaikan ide yang sebanyak-banyaknya dengan cara yang seringkas mungkin. Tantangannya ialah bagaimana Anda bisa mengkomunikasikan ide dalam satu penjelasan yang ringkas dan padat. Jikalau memang detil diperlukan, Anda bisa menambahkannya dalam lampiran. Mata Kuliah #5: Logika bisnis demistifikasiIstilah lain untuk ini ialah bagaimana bersikap skeptis. Pahamilah cara-cara orang dapat menyesatkan secara sengaja atau tidak dengan angka, logika yang buruk dan retorika. Ditemukan ketidakbenaran yang tersembunyi dalam 99% dari semua hal yang Anda pernah dengar. Bisakah Anda menemukannya? Mata Kuliah #6: Manfaat dan anggaran bisnisFokusnya di sini ialah bagaimana semua detil kecil yang diperlukan dalam proses penyusunan anggaran dan pembiayaan dalam bisnis dilakukan dengan cara yang tepat dan efisien. Hal ini akan membayar dividen yang besar dalam upaya mendapatkan dana untuk proyek favorit Anda atau memberikan pembenaran tentang gaji Anda sendiri atau menegosiasikan bonus. Mata Kuliah #7: Teknik penjualan dalam bisnisKita bisa menemukan banyak sekali kursus ‘pemasaran’ di universitas dan kampus tetapi setiap orang harus berpikir bahwa ‘menjual’ bisa diketahui secara intuitif. Seni menjual ialah gabungan yang rumit antara kepiawaian dalam hubungan intrapersonal, teknik persuasif, negosiasi dan pengetahuan. Mata Kuliah #8: Analisis akar masalahProfesional dalam bisnis harus mampu menelaah masalah dari perspektif yang lebih besar. Banyak kelas dalam kampus yang berfokus pada suatu bidang minat yang sempit, yang hanya mengajarkan mahasiswa untuk berfokus pada masalah melalui satu lensa. Itulah mengapa konsekuensi-konsekuensi yang tak terduga bisa terlewatkan begitu saja. Mata Kuliah #9: Meminimalkan beban kerja dalam bisnisDi kantor selalu ada pekerjaan yang jumlahnya melebihi waktu yang tersedia. Anda harus mampu memilah pekerjaan mana yang bisa ditinggal dahulu dan bagaimana untuk meninggalkan secara sementara dengan mengatur dan melakukan skala prioritas dan pada waktu yang sama berusaha untuk tetap memberikan kesan baik pada klien / konsumen Anda. Mata Kuliah #10: Dasar-dasar pencarian kerjaOrang membutuhkan ekspektasi realistis tentang seberapa banyak usaha dan waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan semua pekerjaan. Perbedaan antara deskripsi pekerjaan dan prestasi nampaknya masih kabur bagi sebagian orang. Masalah yang mendasar bagi banyak orang ialah menemukan instruktur yang memenuhi syarat untuk mengajar. Hingga saat itu, alternatif terbaik yang bisa direkomendasikan ialah mendaftar magang kerja meskipun masih menjalani masa studi. Anda bisa saja menemukan pengalaman kerja langsung yang justru jauh lebih berharga daripada semua nilai A yang pernah Anda raih di kelas-kelas semasa kuliah atau mungkin Anda hendak mengubah jurusan kuliah. Anehnya, lebih banyak orang sekarang ini yang lebih terdidik namun memiliki persiapan yang kurang dari generasi sebelumnya. Menurut Anda, adakah kelas/ mata kuliah selain di atas yang bisa ditambahkan? (*/Akhlis) |
Sumber:
http://www.ciputraentrepreneurship.com/edukasi/10992-keahlian-berbisnis-yang-perlu-kampus-kita-adopsi.html
No comments:
Post a Comment