Tuesday, September 13, 2011

BUDIDAYA ITIK DUO

Peluang Usaha

AGRIBISNIS

 
Jumat, 09 September 2011 | 16:21  oleh Dea Chadiza Syafina
BUDIDAYA ITIK DUO
Itik duo, itik unggul yang tidak amis dan cepat gede (1)

Permintaan daging itik terus meningkat membuat peternak itik ketiban rezeki. Ini seperti yang dirasakan peternak itik duo di Serang, Banten. Itik duo hanya membutuhkan waktu 45 hari untuk bisa dipanen. Daging yang tebal dan tak amis membuat itik ini kian diminati.

Konsumsi daging bebek atau itik nasional terus meningkat. Terus berkembangnya kuliner bebek membuat daging unggas ini semakin diminati.

Data Kementerian Pertanian menunjukkan, pada tahun 2005 produksi daging itik mencapai 21.351 ton, meningkat menjadi 24.531 ton tahun 2006. Produksi paling besar pada 2007 mencapai 44.105 ton, 30.980 ton pada 2008 dan data sementara tahun 2009 sebesar 31.945 ton.

Walaupun jumlah produksinya besar, namun sampai sekarang kebutuhan daging itik belum sepenuhnya terpenuhi. Irwan, Ketua Kelompok Penetas dan Petelur Itik (KPPI) di Serang mengatakan, saat ini seluruh peternak itik di Serang belum mampu memenuhi kebutuhan daging itik lokal. "Kami masih harus mendatangkan bibit dari Medan, jadi belum bisa maksimal," katanya.

Tiap minggu, Irwan mengaku hanya bisa menyediakan sekitar 700 ekor itik pedaging. Dengan jumlah penjualan itu, tiap bulan dia bisa mengantongi omzet lebih dari Rp 40 juta dan keuntungan sekitar 15% dari total omzet.

Namun itik yang disediakan oleh Irwan bukanlah itik biasa, sebab dia hanya membudidayakan itik duo atau sering disebut itik MA 2000. Itik duo yang juga disebut itik raja ratu merupakan varietas unggul hasil persilangan itik mojosari yang unggul dalam produksi telur dengan bebek alabio asal Kalimantan Selatan yang unggul dalam produksi daging.

Keunggulan lainnya, itik duo hanya butuh waktu 45 hari sampai 50 hari untuk bisa dijual atau konsumsi. Berbeda dengan itik biasa yang baru bisa dipanen setelah berumur 5 bulan.

Dengan waktu yang singkat, peternak bisa menghasilkan bebek berbobot 1,2 kilogram (kg) sampai 1,4 kg. Dari berat bebek tersebut, 62% dari bobot itu adalah daging.

Menurut Irwan, kontur daging itik duo lebih tebal dan berisi. "Dagingnya juga tidak berbau amis seperti itik lainnya," katanya. Selain itu, jenis itik ini juga lebih tahan terhadap penyakit dan stres.

Selain Irwan, salah satu peternak itik duo yang lain adalah Yayat Supriyatna, anggota perternakan Ratu FM di Kabupaten Serang. Menurutnya, potensi pasar daging itik, terutama itik duo, masih terbuka luas. Di Serang saat ini baru ada empat peternak besar yang fokus beternak itik duo.

Untuk memenuhi seluruh pesanan, Yayat bekerja sama dengan empat peternak plasma. Dia hanya menyediakan bibit atau day old duck (DOD) yang didatangkan dari Medan, sedangkan peternak plasma bertugas memelihara sampai panen. Yayat mengaku, saban minggu bisa memanen sekitar 500 itik duo.

Beternak itik duo lebih menguntungkan lagi, selain cepat panen, harga dagingnya juga lebih tinggi. Saat ini per kilogram daging itik duo mencapai Rp 18.000 dalam keadaan hidup. Harga ini akan melonjak hingga Rp 23.000 jika bebek dijual dalam bentuk karkas atau hanya diambil dagingnya saja tanpa jeroan.

Adapun bebek karkas lengkap dengan jeroan dan telah dikemas dijual dengan harga Rp 27.000 per ekor. Namun, "Daripada keuntungan jatuh ke tangan pengepul, saya lebih suka menjual bebek ungkep siap masak seharga Rp 33.000 per ekor," kata Irwan.



 
Senin, 12 September 2011 | 13:55  oleh Dea Chadiza Syafina
BUDIDAYA ITIK DUO
Budidaya itik duo: Pilihan pakan dapat mempengaruhi hasil panen (2)

Produktivitas itik duo memang tinggi. Itik duo ratu atau itik petelur sudah bisa bertelur di usia 4,5 bulan atau 5 bulan. Tidak hanya itu, di masa puncak produksi itik ratu mampu bertelur sepanjang tahun. Hanya, itik ini butuh lokasi pemeliharaan khusus.

Sepertinya, memelihara itik duo lebih banyak untungnya daripada ruginya. Lihat saja tingkat produktivitas itik ratu atau itik petelur. Ketika menginjak usia lima bulan itik ratu ini sudah mulai bertelur atau dua minggu lebih cepat dari itik alabio lokal dan tiga minggu lebih cepat dibandingkan itik mojosari.

Setiap ekor itik duo mampu bertelur dalam satu tahun rata-rata sebanyak 261 butir, atau 71,5% dari seluruh hari dalam setahun. Bahkan di puncak reproduksi, itik duo mampu bertelur sepanjang hari dalam setahun atau mencapai 95%. Keunggulan lainnya, masa produktif itik duo bisa selama dua tahun.

Bentuk fisik itik ratu ini juga khas dengan warna bulu cokelat kehitaman dengan kombinasi warna putih di bagian dada dan perut. Sedangkan bulu di bagian kepala terdapat garis putih tepat di atas mata yang menyerupai alis.

Meski itik ratu ini memiliki keunggulan genetis, peternak tetap harus melakukan pemeliharaan itik duo baik jantan maupun betina dengan baik. Lokasi peternakan yang tepat sangat mendukung keberhasilan beternak itik duo.

Menurut Irwan, Ketua Kelompok Penetas dan Petelur Itik (KPPI) Serang, sebaiknya peternakan di lokasi yang tenang, jauh dari permukiman penduduk atau suara-suara bising namun tetap mudah diakses untuk memudahkan pemasaran. "Lokasi ini bisa menimimalisir tingkat stres bebek sehingga bisa berproduksi lebih banyak," kata Irwan.

Setelah memilih lokasi, kondisi kandang juga harus tersedia air untuk itik yang memadai karena unggas ini tergolong hewan yang suka air. "Yang tidak perlu disediakan adalah air untuk berenang itik karena bisa mempengaruhi jumlah produksi daging maupun telur," timpal Yayat Supriyatna, pemilik peternakan itik Ratu FM Serang.

Peternak setidaknya perlu dua macam kandang. Pertama, kandang untuk starter yang disiapkan untuk itik berumur satu hari atau day old duck (DOD) hingga berusia empat minggu. Kandang untuk DOD ini sebaiknya dilengkapi lampu untuk menghangatkan udara dalam kandang.

Kedua, adalah kandang finisher untuk itik potong maupun petelur yang telah berusia lebih empat minggu sampai siap panen. Untuk kandang ini, ventilasi sebaiknya terbuka tapi tetap diperhatikan agar hewan pemangsa tidak dapat masuk. Kandang sebaiknya dilengkapi dengan atap yang dapat melindungi itik dari sinar matahari dan hujan.

Selain kondisi kandang, pakan juga perlu diperhatikan. Pakan itik sebaiknya tidak berubah-ubah. Setiap itik duo butuh asupan 18% hingga 20% protein dan 2.900 kalori per hari.

Biaya pakan merupakan biaya terbesar dari ternak itik, yakni mencapai 70% dari seluruh biaya. Namun, memperoleh pakan yang baik, tidak harus pakan buatan pabrik. Pakan bisa dari hasil olahan sendiri dengan memanfaatkan limbah perikanan, pertanian ataupun limbah makanan manusia. Dengan cara ini ongkos produksi jelas bisa ditekan.

Irwan sendiri memanfaatkan limbah makanan manusia sebagai pakan ternaknya. "Gizi dari nasi bekas katering ini mampu untuk memenuhi gizi itik secara seimbang," tandas Irwan.

Sumber:
http://peluangusaha.kontan.co.id/v2/read/peluangusaha/77067/Itik-duo-itik-unggul-yang-tidak-amis-dan-cepat-gede-1
http://peluangusaha.kontan.co.id/v2/read/1315810548/77177/Budidaya-itik-duo-Pilihan-pakan-dapat-mempengaruhi-hasil-panen-2

No comments:

Post a Comment