Friday, September 23, 2011

SENTRA PEMBUATAN UNDANGAN TEBET, JAKARTA

Peluang Usaha

SENTRA USAHA

Rabu, 21 September 2011 | 14:17  oleh Hafid Fuad
SENTRA PEMBUATAN UNDANGAN TEBET, JAKARTA
Sentra undangan Tebet: Laba datang dari pesanan undangan dari berbagai kota (1)

Pasar Tebet di Jakarta Selatan tidak sekadar pasar tradisional. Pasar bernama lengkap Pasar Tebet Barat Dalam itu juga dikenal sebagai sentra pembuatan undangan. Di pasar milik Pemerintah DKI Jakarta itu, setidaknya ada 200 pemburu laba dari hasil mencetak undangan.

Bagi Anda yang pernah mengadakan hajatan perkawinan, tentu pernah berurusan dengan pembuat undangan. Salah satu tempat yang menyediakan banyak pembuat undangan itu adalah Pasar Tebet Barat Dalam, di Tebet, Jakarta Selatan.

Di pasar ini, sedikitnya ada 200 pembuat undangan. Mereka menempati area bangunan dasar (basement) pasar tersebut. Lantaran jumlah pembuat undangan mencapai ratusan, bisa dikatakan di sinilah letak sentra pembuat undangan terbesar di Jakarta.

Bagi Anda yang warga Jakarta tentu tak susah untuk menjangkau Pasar Tebet karena pasar ini hanya berjarak satu kilometer saja dari Tugu Dirgantara, Pancoran, Jakarta Selatan. Jika menggunakan kendaraan bermotor, dari Tugu Dirgantara ini hanya butuh waktu 10 menit saja.

Pembuat undangan di pasar Tebet itu tidak hanya melayani pembuatan undangan untuk Jabodetabek saja. Mereka juga melayani pesanan undangan dari berbagai kota di Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, bahkan pesanan datang dari negeri jiran.

"Pelanggan dari Malaysia rutin pesan undangan ke sini," ungkap Zurmietty, satu dari sekian banyak pembuat undangan di Pasar Tebet.

Bentuk undangan yang ditawarkan pun aneka macam dan bentuk. Mulai dari undangan printing, undangan berbentuk kipas, undangan berbentuk keramik, hingga aneka bentuk undangan unik buatan tangan.

Pembuat undangan pertama kali muncul di Pasar Tebet sekitar 1984 silam. Salah satu perintisnya adalah Jamhuri, pria asal Aceh yang sampai sekarang masih memproduksi undangan itu. "Waktu pertama kali kami buka usaha, susah mencari pembeli," jelas Jamhuri.

Selain Jamhuri, ada dua pembuat undangan lain yang ikut merintis usaha pembuatan undangan di Pasar Tebet itu, yakni Azhar Muhammad Gade dan Pompom, keduanya juga masih belum pensiun sebagai pembuat undangan di pasar ini.

Senada dengan Jamhuri, Azhar juga bercerita tentang duka saat merintis usaha pembuatan undangan. "Dulu pembelinya sepi tapi sekarang pembelinya semakin ramai," terang Azhar yang kini bisa menjual minimal 5.000 unit undangan setiap bulan.

Pertama kali buka usaha, Azhar menjual undangan seharga Rp 500 per satu undangan. "Sekarang mencari undangan seharga Rp 3.000 sudah susah," jelas Azhar.

Namun, lambat laun, pembuat undangan di Pasar Tebet makin dikenal. Azhar bilang, inilah yang membuat iri para pembuat undangan yang biasa mangkal di Pasar Mayestik, Kebayoran Baru. Sehingga pada 1990-an mereka pun ramai-ramai pindah ke Pasar Tebet. "Mereka bilang omzet di Tebet lebih bagus," jelas Azhar.

 
Jumat, 23 September 2011 | 15:41  oleh Hafid Fuad
SENTRA PEMBUATAN UNDANGAN TEBET, JAKARTA
Sentra undangan Tebet: Mengundang omzet ratusan juta sebulan (2)

Di Pasar Tebet, pesan undangan yang paling murah hingga yang paling mahal dan rumit bisa dilayani. Contoh undangan pun tinggal menunjuk. Karena itu, tak perlu heran kalau omzet jasa pembuat undangan di Pasar Tebet itu bisa mencapai ratusan juta dalam sebulan.

Jika ingin mendapatkan undangan hajatan pernikahan yang unik, tidak ada salahnya mencoba datang ke sentra pembuatan undangan di Pasar Tebet Barat Dalam, Jakarta Selatan.

Di pasar tradisional itu pengunjung bisa memilih dan memilah contoh undangan hasil kreasi 200 pembuat undangan. Mereka biasanya memajang undangan itu dalam etalase yang ada di setiap gerai.

Beragam desain yang mereka tawarkan, mulai dari desain undangan konvensional, desain undangan modern, dan juga desain undangan kreatif. Selain leluasa memilih, pengunjung juga leluasa membandingkan harga undangan di tiap gerai.

Waktu yang tepat datang ke sentra pembuat undangan itu adalah pada akhir pekan atau saat musim libur. Sebab di saat itu, pembuat jasa undangan lebih banyak menghabiskan waktu di gerainya. "Di akhir pekan, jumlah pengunjung naik dua kali lipat," kata Azhar Muhammad Gade, pembuat undangan di Pasar Tebet.

Menurut Azhar, di saat akhir pekan, jumlah pengunjungnya bisa sebanyak 15 orang. Padahal, di hari kerja cuma tiga orang. "Dari 15 pengunjung itu, dua di antaranya pasti memesan undangan," terang Azhar.

Soal harga jual undangan itu tergantung dari desain, jenis kertas, warna, hingga jumlah pesanan undangan. Sekadar gambaran, harga undangan di Pasar Tebet itu dijual mulai dari harga cuma ribuan rupiah hingga harga puluhan ribu rupiah per undangan.

Menurut Azhar, jika desain undangan rumit tentu butuh waktu lama untuk membuatnya. "Makanya harga jadi lebih mahal," jelas Azhar.

Azhar lantas memperlihatkan sebuah undangan menyerupai bingkai foto. Azhar bilang, undangan itu rumit karena memiliki fungsi lain sebagai tempat foto.

Selain desain, harga undangan bisa dipengaruhi kertas yang digunakan. Ada banyak ragam kertas untuk undangan itu, di antaranya ada kertas akasia, magnolia, rose, atau jasmine. "Jasmine paling banyak disenangi karena murah," kata Maizarwani, juga pembuat undangan di Pasar Tebet.

Harga bisa lebih mahal jika pelanggan ingin membubuhkan foto pada undangan. Penempatan foto itu membutuhkan proses pewarnaan yang bisa memakan waktu lebih lama.

Namun, undangan paling murah hingga yang undangan paling mahal tetap saja ada yang pesan. Apalagi sekarang ini adalah waktu panen pesanan. "Pesanan ramai sejak puasa hingga Idul Adha nanti," terang Azhar.

Soal omzet juga bervariasi. Azhar, misalnya, bisa meraih omzet hingga Rp 50 juta per bulan. Namun, Maizarwani mampu menangguk omzet hingga Rp 200 juta per bulan.

Maizarwani mengaku omzetnya lebih banyak karena ia punya mesin cetak undangan yang bisa untuk mencetak yang lain. "Jasa cetak selain undangan itu tentu ikut menambah omzet kami," imbuhnya

Omzet lebih tinggi lagi mampu diraih Jamhuri, pembuat undangan paling senior di Pasar Tebet. Dalam sebulan setidaknya omzet Rp 500 juta bisa masuk. Sayang, mereka ogah mengungkapkan untung dari pembuatan undangan ini.

Sumber:
http://peluangusaha.kontan.co.id/v2/read/peluangusaha/78187/Sentra-undangan-Tebet-Mengundang-omzet-ratusan-juta-sebulan-2
http://peluangusaha.kontan.co.id/v2/read/peluangusaha/77956/Sentra-undangan-Tebet-Laba-datang-dari-pesanan-undangan-dari-berbagai-kota-1

1 comment:

  1. Halo Bossku ^^
    Segera Daftarkan ID di ibu21,com
    Menyediakan 8 Permainan Hanya Dengan 1 ID
    Serta Tersedia Promo Menarik
    Bonus Turn Over Terbesar
    Bonus Refferal Seumur Hidup
    Minimal Deposit Hanya 25Rb
    BBM : csibuqq
    WA : +855 88 780 6060
    Di Tunggu Kehadirannya Bossku ^^

    ReplyDelete