Friday, December 28, 2012

Sentra Kain Cirebon

SENTRA PENJUALAN KAIN DI PASAR KANOMAN CIREBON

Sentra Kain Cirebon: Jual aneka bahan celana (1)

Sentra Kain Cirebon: Jual aneka bahan celana (1)
Sejak tahun 1970-an, Pasar Kanoman dikenal sebagai pusat penjualan kain terbesar di Cirebon, Jawa Barat. Tidak saja menjual kain untuk bahan membuat pakaian, pasar ini juga menjual aneka kain batik khas Cirebon.
Pasar ini makin tenar sejak pemerintah setempat membangun gedung baru sebagai lokasi pasar sejak tahun 1998. Sebelumnya, para pedagang masih berbaur dengan pedagang lainnya.
"Sejak dipindah ke lantai dua, banyak pedagang baru bermunculan," kata Rahmat, pedagang kain yang sudah berjualan di Pasar Kanoman sejak tahun 1996.
Kini hampir seluruh lantai dua menjadi lokasi penjualan kain. Setelah pedagang bertambah, pengunjung pun semakin ramai.
Saat ini, terdapat sekitar 70 pedagang yang memenuhi lantai dua gedung Pasar Kanoman.
Mereka menjajakan aneka kain khas Cirebon hingga kain buat bahan pakaian, sepertu katun, wol, brokat, dan lain-lain.
Selain produknya lengkap, harganya juga tergolong murah. Makanya, hampir setiap hari, Pasar Kanoman ramai dikunjungi pembeli.
Akses jalan menuju pasar ini tidak terlalu sulit. Bila dari Jalan Siliwangi, Anda tinggal terus saja menyusurinya. Sampai di ujung jalan lalu belok ke kiri masuk ke Jalan Kanoman. Letak pasar ini berada persis di sebelah Keraton Kanoman.
Di kiosnya, Rahmat menjual aneka kain batik dan kain untuk bahan pakaian, seperti wool, polyster, hingga jet black.
Kain di tempatnya dibanderol mulai harga Rp 12.000 per meter.
Yang paling mahal kain jet black yang dibanderol Rp 45.000 per meter. "Kain ini paling bagus untuk celana," tutur Rahmat.
Kain jet black ini merupakan produk andalan Rahmat. Menurutnya, para pedagang lain juga memiliki kain jenis-jenis khusus sebagai produk andalan.
Rahmat mengaku memiliki banyak pelanggan tetap yang sudah puluhan tahun berlanggan kain dengannya. Dalam sebulan, omzet yang dikantonginya mencapai Rp 60 juta.
Pedagang lainnya adalah Eni. Ia telah berjualan kain di pasar ini selama 14 tahun. Eni sendiri termasuk pedagang yang baru bergabung saat gedung baru mulai beroprasi tahun 1998.
Eni melihat prospek yang bagus untuk berdagang di pasar tersebut. Di pasar ini, ia fokus berjualan jenis kain katun. "Saya menjual segala jenis katun, mulai katun rayon, katun Jepang, sampai katun Paris," katanya.
Eni membanderol harga kain mulai Rp 15.000 per meter untuk katun standar, hingga Rp 45.000 per meter untuk katun Paris. Kain katun, menurutnya, sangat banyak dicari dan biasa digunakan untuk kebutuhan busana sehari-hari.
Dalam sebulan, ia mengantongi omzet sekitar Rp 20 juta. Pedagang lain yang juga bisa meraih omzet puluhan juta dari sentra ini adalah Yahya Mohamad yang juga mulai berjualan sejak 1998.
Yahya fokus berjualan kain brokat dan satin yang banyak dicari kaum wanita untuk membuat kebaya.
Harga termurah mulai Rp 10.000 per meter.
Sementara paling mahal Rp 75.000 per meter. "Omzet saya Rp 50 juta per bulan," katanya.

Sentra Kain Cirebon: Panen jelang hari raya (2)

Sentra penjualan kain di Pasar Kanoman, Cirebon, Jawa Barat, sudah kesohor hingga ke pelbagai daerah, baik di Jawa Barat maupun di Jawa Tengah. Di antara pembeli yang datang ke sentra ini, sebagian di antaranya berasal dari Tegal, Indramayu, Majalengka, maupun Brebes.
Selain para pedagang kain, konsumen dari luar Cirebon itu juga banyak sebagai pengguna langsung (end user). Khusus konsumen pengguna, biasanya mereka ramai menyambangi pasar ini saat ada liburan panjang atau menjelang perayaan Hari Raya Idul Fitri.
Saat itu, pedagang kain di Pasar Kanoman bakal memperoleh omzet berlipat. Eni, salah seorang pedagang di Pasar Kanoman mengaku, banyak memiliki pelanggan dari luar Kota Cirebon, seperti Tegal, Indramayu, dan Majalengka.
Menurut Eni, sentra kain di Pasar Kanoman terhitung lengkap dan banyak pilihan. Dengan begitu, banyak orang tertarik belanja di tempat ini.
Menurut Eni, pelbagai jenis kain bisa ditemukan di Pasar Kanoman. Ia sendiri khusus menjajakan kain katun. Kain ini biasa dibeli para ibu untuk pelbagai kebutuhan rumah tangga, seperti membuat baju anak, sprei, sarung bantal, hingga gorden. "Musim ramai pas hari libur dan menjelang hari raya," ujarnya.
Pada saat itu, banyak konsumen yang meluangkan waktu dan sengaja berkunjung ke Cirebon buat berburu kain. Ia mengaku, saat sedang musim ramai seperti itu, omzetnya bisa dua kali dari omzet di hari biasa.
Pedagang lainnya, Rahmat, juga banyak memiliki pelanggan dari luar Cirebon, seperti Sumedang, Kuningan, dan Indramayu. Konsumennya ini banyak pedagang kain di daerahnya masing-masing.
Selain pedagang kain, ada juga yang membuka usaha penjahitan. Nah, biasanya mereka berbelanja bahan di Pasar Kanoman untuk stok usaha.
Rahmat khusus menjual kain batik dan bahan celana, seperti wol, polyester, dan jet black. Menurutnya, sebetulnya setiap hari, sentra kain ini tetap ramai dikunjungi pembeli. "Di sini, alhamdulillah tidak pernah sepi, selalu ada saja pembelinya," tutur Rahmat.
Namun, memang ada musim-musim ramai saat omzet pedagang melonjak. Contohnya, selain saat Hari Raya Idul Fitri, masa itu adalah menjelang Lebaran Haji. "Itu masa panen buat pedagang kain," katanya.
Rahmat juga sering kebanjiran order saat masuk musim nikah. Saat itu, jenis kain yang banyak diborong konsumen untuk membuat seragam adalah batik.
Mengenai pasokan barang, Rahmat biasanya memperoleh dari pabrik kain di daerah Bandung atau Jakarta. Dalam seminggu, beberapa kali sales kain menyambangi toko-toko dan menawarkan kain.Â
"Setelah saya pilih, nanti mereka akan mengirim barang," ujar Rahmat. Jika sedang ramai, dalam seminggu, ia bisa dua kali meminta dikirimi kain.
Beda dengan Rahmat, Eni mengaku mendapatkan pasokan kain dari kawasan Tegal Gubug, Cirebon. Ia sendiri yang belanja dan membawa kain tersebut dari Tegal Gubug.
Dengan membeli sendiri, Eni mengaku lebih bebas memilih motif dan warna dalam partai kecil. Beda bila membeli dari sales yang harus belanja dalam partai besar.

Sentra Kain Cirebon: Kompetisi tetap sehat (3)

Sentra penjualan kain di Pasar Kanoman, Cirebon, diramaikan lebih dari 70 pedagang. Kendati jumlah pedagang sudah berjubel, mereka mengaku persaingan usaha di antara sesama pedagang masih sehat.
Pasalnya, setiap pedagang yang menghuni lantai dua pasar tersebut sudah memiliki pasarnya masing-masing. Apalagi, masing-masing pedagang memiliki spesifikasi kain yang dijual.
Yahya Mohammad, salah seorang pedagang, bilang, setiap pedagang biasanya hanya memasarkan satu sampai tiga jenis kain dengan merek dan jenis bahan tertentu. "Jadi, kami tidak berebut pembeli," katanya.
Yahya sendiri khusus menjual kain brokat dan kain satin untuk membuat kebaya. Otomatis, pelanggannya terbatas hanya yang membutuhkan kain brokat dan satin.  "Memang ada pedagang lain yang menjual brokat, tapi persaingannya tidak terlalu sengit," ujarnya.
Sementara, pedagang lain, seperti Rahmat mengkhususkan diri menjual kain batik dan bahan celana. Rahmat juga tak merasa persaingan terlalu ketat.
Selain menjual produk yang spesifik, "Masing-masing pedagang juga sudah memiliki pelanggan tetap," katanya. Menurut Rahmat, bila sudah sreg, pelanggan biasanya enggan berpindah-pindah ke tempat lain.
Ia mengaku memiliki pelanggan yang sudah bertahun-tahun menjadi langganannya. Untuk menjaga loyalitas pelanggan, Rahmat selalu menjaga kualitas kain yang dijual.
Bagi pelanggan lama ini kadang diberikan juga potongan harga, terutama bagi mereka yang membeli dalam jumlah banyak.
Sementara bagi pelanggan baru, Rahmat biasanya mengutamakan kualitas layanan.
Misalnya, jika ada pelanggan yang mencari penjahit celana yang bagus setelah membeli kain di tempatnya, ia akan merekomendasikan penjahit yang menurutnya paling baik.
Di lantai dua Pasar Kanoman tersebut memang terdapat beberapa penjahit. "Selain itu, saya pastikan kelengkapannya saja. Jadi, kalau cari bahan celana apa, saya usahakan ada semua di sini," tutur Rahmat.
Pedagang lainnya, Eni, juga memiliki cara sendiri untuk menggaet pasar. Eni yang fokus berjualan kain katun memilih target pasar menengah bawah. Makanya, produk kain yang dijualnya tergolong murah.
Kain paling mahal dibanderol seharga Rp 20.000 per meter. "Kalau menjual yang di atas harga itu, sering tidak terjangkau sama banyak orang," tutur Eni.
Menurut Eni, lebih baik menjual kain dengan harga terjangkau namun banyak pembeli. Dengan begitu, perputaran uang akan lebih cepat.
Untuk menarik minat konsumen, Eni juga menyediakan banyak sekali pilihan motif kain. Demi memperbanyak motif, biasanya ia hanya mengambil setengah bal kain dari pemasok untuk satu motif. "Dengan begitu motif yang tersedia banyak," ujarnya.
Tidak sekadar memperbanyak motif, Eni juga rajin mengikuti perkembangan motif yang sedang ngetren di masyarakat. Seperti saat ini, misalnya, kain dengan motif bunga yang sedang diminati dan banyak dicari.

http://peluangusaha.kontan.co.id/news/sentra-kain-cirebon-jual-aneka-bahan-celana-1/2012/12/25
http://peluangusaha.kontan.co.id/news/sentra-kain-cirebon-panen-jelang-hari-raya-2/2012/12/26
http://peluangusaha.kontan.co.id/news/sentra-kain-cirebon-kompetisi-tetap-sehat-3

Thursday, December 27, 2012

Sentra Rotan Jepara

SENTRA KERAJINAN ROTAN DI DESA TELUK WETAN, JAPARA

Sentra Rotan Jepara: Sentra rotan sejak 1970 (1)

Sentra Rotan Jepara: Sentra rotan sejak 1970 (1)
Selain terkenal sebagai pusat kerajinan mebel kayu, Kabupaten Jepara juga memiliki sejumlah sentra usaha lainnya. Salah satunya adalah sentra kerajinan rotan.
Sentra kerajinan rotan ini berada di Desa Teluk Wetan, Kecamatan Welahan. Di desa ini Anda bisa mendapatkan pelbagai produk kerajinan rotan, mulai dari suvenir hingga mebel rotan.
Desa Teluk Wetan berada di bagian selatan Kabupaten Jepara, dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Demak. Dari arah Semarang, sentra ini berjarak sekitar 5 kilometer (km) setelah melewati Kabupaten Demak menuju Jepara.
Letaknya relatif sulit dijangkau karena tidak berada di pinggir jalan. Anda harus melewati pasar Welahan lebih dahulu untuk menemukan plang bertuliskan "Sentra Anyaman Rotan dan Bambu".
Subhi, salah satu pengusaha rotan di Teluk Wetan, mengatakan, sentra kerajinan rotan ini sudah berdiri sejak tahun 1970-an. Namun, saat itu pemerintah daerah Jepara belum meresmikan Teluk Wetan sebagai pusat kerajinan berbasis rotan.
Baru di tahun 1990-an, pemerintah meresmikan Desa Teluk Wetan sebagai sentra kerajinan rotan. Saat ini, hampir 90% warga desa berprofesi sebagai perajin rotan. "Ada sekitar 50 kios rotan di desa ini," kata Subhi.
Pria berumur 40 tahun ini khusus menjual suvenir berbahan baku rotan, seperti lampu, cermin, dan parsel. Aneka suvenir itu dijual mulai Rp 70.000 hingga Rp 300.000 per unit.
Subhi bisa menjual minimal 450 buah suvenir sebulan.  Dari penjualan tersebut, dia bisa meraih omzet mencapai di atas Rp 100 juta.
Pengusaha kerajinan rotan yang lainnya, Adi Sutanto mengatakan, ada tiga orang warga yang merintis kerajinan rotan di desa ini. Kata Adi, pada tahun 1970-an, ketiga warga desa Teluk Wetan itu mendapat kesempatan mengikuti pelatihan di Filipina.
Di Filipina mereka belajar seluk beluk kerajinan rotan. Sekembalinya ke Jepara, mereka kemudian menyebarkan ilmu yang mereka dapatkan kepada warga Desa Teluk Wetan. "Sejarahnya, tiga orang inilah yang mengajarkan warga desa bagaimana membuat anyaman rotan," kisahnya.
Adi Sutanto khusus membuat mebel dari rotan, seperti meja dan kursi makan, serta meja dan kursi tamu. Dia menjual karyanya Rp 700.000 hingga Rp 3 juta per unit.
Tiap bulan, Adi bisa meraup omzet sekitar Rp 100 juta dari penjualan mebel rotannya. Suryo, perajin rotan lainnya juga fokus membuat mebel rotan. Ia membuat pelbagai produk mebel berbahan baku rotan, seperti meja, kursi, dan lemari.
Produk mebelnya dijual  dengan kisaran harga mulai Rp 500.000 hingga Rp 4 juta per set. "Omzet saya bisa sampai Rp 80 juta sebulan," ucap dia.
Menurut Suryo, mayoritas pengusaha di Desa Teluk Wetan memiliki fokus usaha tersendiri. Ada yang spesialis produsen suvenir, ada juga yang berfokus mebel.
Hal itu sudah menjadi semacam perjanjian tidak tertulis di antara mereka. Mereka pun bisa berbagi rezeki karena segmen pasar masing-masing pengusaha berbeda-beda.

Sentra Rotan Jepara: Beralih ke rotan sintetis (2)

Sentra kerajinan rotan di Desa Teluk Wetan, Kecamatan Welahan, Jepara sudah berdiri sejak tahun 1970-an. Mayoritas warga desa ini memiliki keterampilan menganyam rotan.
Keahlian itu mereka dapat secara turun-temurun. Subhi, salah satu contohnya. Salah satu pengusaha rotan di Teluk Wetan ini mengaku sudah bisa menganyam rotan sejak masih anak-anak. Keterampilan menganyam rotan itu diajari langsung oleh orang tuanya.
Saat ini, Subhi juga mulai mengajari anak laki-lakinya menganyam rotan. “Menganyam sudah menjadi keahlian yang diturunkan dari generasi ke generasi,” ujarnya.
Tahun 1970-an, para perajin rotan di Teluk Wetan masih memakai rotan alam. Namun kini banyak perajin yang beralih menggunakan bahan baku kerajinan dari rotan sintetis.
Toh, Subhi masih setia memanfaatkan rotan alam. Sebab, rotan alam lebih murah daripada rotan sintetis. Dia membeli bahan baku dari depo rotan di Welahan yang saat ini seharga antara Rp 20.000-Rp 25.000 per kilogram (kg).
Dalam sebulan, Subhi bisa mengeluarkan biaya hingga Rp 27 juta untuk membeli  rotan bahan baku pelbagai kerajinan. Sebagai gambaran, satu tempat lampu bisa menghabiskan 3 kg rotan.
Asal tahu saja, tahun sebelumnya dia masih bisa membeli rotan alam seharga Rp 15.000-Rp 17.000 per kg. Dengan kata lain, tahun ini harga rotan alam naik sekitar 33%-66%. Kenaikan harga bahan baku itu menjadi alasannya untuk menaikkan harga jual produk kerajinannya sekitar 30%.
Selain kenaikan harga bahan baku, Subhi juga mengeluhkan pasokan rotan alami yang mulai menipis. Selama ini, pasokan rotan yang dibelinya di depo berasal dari Kalimantan.
Di sisi lain, permintaan rotan alam dari berbagai sentra produksi mebel di Jawa terus meningkat. Mereka pun harus berebut bahan baku berupa rotan alam. Alhasil, sesuai hukum pasar, harga rotan alam pun meningkat pesat.
"Harga rotan juga makin mahal karena ongkos kirim dari Luar Jawa meningkat," katanya. Ini juga yang mengakibatkan banyak perajin rotan beralih menggunakan rotan sintetis.
Salah satu yang beralih ke rotan sintetis adalah Adi Sutanto. Alasannya, rotan sintetis lebih mudah didapat.
Memang, harga rotan sintetis lebih mahal ketimbang rotan alam, yakni  mencapai Rp 45.000 per kg.
Namun, selain mudah didapat, rotan sintetis lebih tahan lama dari rotan alami sehingga bisa dibuat aneka ragam produk. "Rotan sintetis bisa untuk bahan baku mebel luar ruangan karena tahan air," ujarnya.
Rotan sintetis juga dibuat sesuai ukuran mebel dan tak ada sambungan antar rotan.  Produk yang dihasilkan pun tampak lebih rapi

Sentra Rotan Jepara: Ramai pembeli asing (3)

Sentra kerajinan rotan di Desa Teluk Wetan, Jepara, ternyata sudah terkenal hingga ke luar negeri. Banyak turis asing yang melancong ke Indonesia, menyemat diri mengunjungi sentra ini.
Subhi, salah satu perajin rotan, mengatakan kiosnya sering dikunjungi warga asing, terutama dari Jepang. Tujuan utama mereka datang ke Jepara kebanyakan mencari mebel ukir.
Namun, ketika mendengar tentang kerajinan rotan di desa  Teluk Wetan, biasanya mereka tidak melewatkan kesempatan untuk mampir sekaligus belanja.
Bahkan pada tahun 1990-an, Subhi pernah menjalin kerja sama dengan pengusaha asal Jepang. Saat itu, ada pengusaha Jepang yang menanam modal di showroom milik Subhi dan menjadi pembeli tetap produknya.
Namun, kerjasama tersebut putus sekitar lima tahun belakangan. "Ya, seiring dengan adanya pasar global, persaingan kan semakin ketat, enggak bisa bertahan, sehingga kerjasama putus," ujarnya.
Sejak itu, bisnis rotan Subhi mengalami kemunduran. Kalau dulu, ia mempunyai 450 karyawan, kini jumlah karyawannya tinggal tersisa 50 orang saja.
Selain dari Jepang, dulu ia juga sering kedatangan pembeli dari Amerika Latin dan Eropa. Kebetulan, mereka menaruh minat yang tinggi terhadap suvenir berbahan alami, termasuk suvenir berbahan rotan.
Jadi, kalaupun ada suvenir yang sudah peot, mereka masih mau beli karena bahannya asli. "Suvenir-suvenir dengan rotan asli itu yang justru menarik bagi mereka," kata dia.
Selain dari luar negeri, Subhi juga melayani pesanan untuk pasar dalam negeri. Namun, kata Subhi, penjualan di pasar domestik sangat sedikit dan hanya ke kota-kota besar, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, dan Medan.
Adi Sutanto, perajin lainnya juga sering mendapatkan pesanan mebel untuk dikirim ke berbagai negara di kawasan Asia dan Eropa. Ia menjaring konsumen dari luar negeri lewat pemasaran internet. "Kebetulan saya suka melakukan promosi di internet," ujarnya.
Namun, Adi tidak mengekspor mebel itu secara langsung. Biasanya, pembeli yang mendatangi showroom-nya, kemudian mengirimkan pesanannya melalui perusahaan ekspedisi di Jakarta.
Menurutnya, sentra kerajinan rotan di Teluk Wetan sempat mencapai puncak kejayaan ketika krisis moneter melanda Indonesia pada tahun 1997. Saat itu, kurs dollar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah melonjak tinggi.
Alhasil harga rotan pun turut melonjak yang tentunya mengerek omzet para pelaku usaha di sentra itu. "Mirip seperti yang terjadi di sentra-sentra lainnya, terutama sentra ukir," katanya.
Pemain lainnya, Suryo mengatakan, persaingan usaha di sentra kerajinan rotan cukup ketat. Pasalnya, harga produk di satu showroom dengan showroom lainnya hampir sama. Makanya, Suryo mengutamakan kualitas, terutama dari segi kerapian dan kerapatan anyaman.
Jadi, meskipun ada mebel rotan yang harganya jauh di bawah produknya, ia tidak takut kalah bersaing. "Biasanya pembeli tidak mengutamakan harga, tapi kualitas anyaman," ujar dia.

http://peluangusaha.kontan.co.id/news/sentra-rotan-jepara-sentra-rotan-sejak-1970-1/2012/12/26
http://peluangusaha.kontan.co.id/news/sentra-rotan-jepara-beralih-ke-rotan-sintetis-2/2012/12/27
http://peluangusaha.kontan.co.id/news/sentra-rotan-jepara-ramai-pembeli-asing-3

Saturday, December 22, 2012

Langkah-langkah Menjaga Pelanggan Anda

Hits : 3414 PDF Cetak E-mail
Jumat, 21 Desember 2012 09:04
konsumenloyalTidak peduli apa lini bisnis yang Anda jalankan, pelanggan membutuhkan penghargaan Anda atas dukungan mereka dalam menunjang pertumbuhan bisnis Anda. Secara sederhana, ucapan terima kasih adalah cara murah untuk menyatakan hal tersebut. Berterima kasih kepada pelanggan tidak hanya sebelum penjualan, tetapi setelah masa penjualan dilaksanakan.

Berikut beberapa hal yang harus Anda lakukan untuk menjaga pelanggan Anda:
1. Ucapkan rasa terima kasih Anda dan katakan dengan penuh perasaan. Membuat ucapan terima kasih lisan secara pribadi dengan secara khusus menyebutkan mengapa Anda berterima kasih.

2. Menulis ucapan terima kasih secara pribadi pada catatan. Hal ini dapat Anda lakukan dengan menulis kata terima kasih pada faktur atau kwitansi setelah pembelian atau layanan.

3. Menawarkan diskon untuk pelanggan dengan menyediakan kupon yang dapat digunakan pada pembelian berikutnya. Atau, Anda dapat menciptakan program insentif seperti menawarkan pelanggan sebuah item diskon atau hadiah gratis setelah pembelian jumlah tertentu.

4. Kirim hadiah sebagai tanda penghargaan Anda. Hadiah dapat mencakup berbagai barang dengan logo perusahaan perusahaan Anda sebagai hadiah terima kasih dan sebagai tanda pemasaran untuk bisnis Anda.

5. Kirim kartu ucapan momen spesial seperti hari ulang tahun, hari raya keagamaan, tahun baru, dan sebagainya.

http://ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/53-pelayanan-konsumen/12083-langkah-langkah-menjaga-pelanggan-anda.html

Jangan Remehkan Surat Perjanjian dalam Bisnis

Hits : 1909 PDF Cetak E-mail
Jumat, 21 Desember 2012 14:05
perj_bisnisDalam bisnis, memiliki surat penjanjian adalah hal yang sangat penting. Banyak manfaat yang bisa Anda dapatkan dari selembar kertas surat perjanjian. Seperti kita ketahui, bisnis adalah kegiatan yang melibatkan dua atau lebih pihak. Surat perjanjian dibuat untuk mengikat hak dan kewajiban kedua pihak. Dalam proses berbisnis bisa jadi timbul masalah, sengketa, atau perselisihan. Hal-hal semacam ini biasanya muncul dari ego manusia atau kepentingan salah satu pihak.

Surat perjanjian dimaksudkan untuk memberikan kejelasan secara tertulis mengenai hak dan kewajiban kedua belah pihak. Masalah yang sering timbul misalnya tentang pembagian keuntungan. Jika pembagian keuntungan sudah ditentukan di awal, dan dalam proses bisnis timbul masalah, kedua pihak hanya perlu kembali menengok perjanjian yang dibuat di awal.

Ini juga berlaku untuk bisnis kecil. Bahkan jika usaha yang Anda lakukan melibatkan teman dekat atau sudara, Anda tetap wajib membuat surat perjanjian. Jangan menganggap enteng masalah ini, karena tidak sedikit bisnis keluarga yang justru hancur karena pembagian keuntungannya tidak jelas karena tidak dibuatkan perjanjian tertulis.

Jadi, mulailah membuat surat perjanjian bisnis dari sekarang. Di secarik kertas saja sudah cukup, yang penting ada detail perjanjiannya dan tanda tangan kedua belah pihak. (*/dari berbagai sumber)

http://ciputraentrepreneurship.com/amankan-bisnis/7571-jangan-remehkan-surat-perjanjian-dalam-bisnis.html

Thursday, December 20, 2012

Pendelegasian yang Efektif


Hits : 1327 PDF Cetak E-mail
Kamis, 20 Desember 2012 10:33
Dua orang manajer, yang satu terlihat begitu rajin, tumpukan dokumen in-and-out berserakan di mejanya. Ia datang paling pagi, pulang paling malam, belum lagi membawa setumpuk dokumen pekerjaan ke rumahnya.

delegasi98Tiba di rumah hanya mengambil waktu sebentar untuk mandi, makan dan bicara dengan istri dan anak, kemudian tenggelam lagi dengan pekerjaan yang harus ia selesaikan karena esok hari diperlukan untuk bahan rapat dengan atasan. Rapat sering membuatnya panik karena tidak siap dengan materi yang harus dipersiapkannya.

Sudah tiga tahun lebih ia tidak sempat mengambil cuti karena begitu sibuknya. Manajer yang satu lagi, terlihat begitu santai, hanya beberapa tumpukan tipis di mejanya, memang sepertinya banyak berbicara dengan anak buah bergantian, ketika waktu rapat tiba dengan santainya ia masuk ruang rapat.

Sore hari tidak terlihat membawa setumpukan dokumen seperti rekannya yang tadi. Tiba di rumah, mandi, makan dan sempat bercengkerama dan bersenda-gurau dengan istri dan anaknya. Tiap tahun ia mengambil cuti untuk menikmati liburan bersama keluarga. Mereka sama-sama sarjana, lulusan universitas terkemuka.

Di atas adalah gambaran atau contoh ekstrem dari dua orang manajer. Yang pertama bukan seorang manajer yang efektif, sekalipun ia rajin, serius–jarang tertawa, sedangkan yang kedua manajer yang efektif sekalipun terlihat kurang rajin bahkan cenderung santai–banyak tertawa, lebih ceria.

Anda sudah dapat menebaknya apa yang membedakan keduanya. Delegasi! Manajer yang pertama tidak bisa menjalankan atau melakukan delegasi, sedangkan yang kedua melakukan delegasi dengan baik.

Seorang manajer yang efektif adalah seorang yang melakukan tugas dan tanggung jawabnya dengan efektif, sesuai dengan kurun waktu yang diberikan kepadanya, melalui orang lain yang menjadi bawahan atau anak buahnya. Semua pekerjaan selesai pada waktunya, tanpa ia sendiri harus mengerjakannya.

Seorang manajer yang pandai mendelegasikan akan menikmati keuntungan bagi dirinya sendiri. Pertama, mencapai atau memperoleh lebih banyak hasil, ketimbang dengan mengerjakannya sendiri. Kedua, mempunyai lebih banyak waktu untuk memikirkan hal-hal yang bersifat strategis, berdampak luas dan berjangka panjang. Ketiga, karena dua alasan yang disebutkan, ia akan mempunyai kesempatan lebih besar untuk memperoleh promosi.

Delegasi akan bermanfaat bukan saja terhadap dirinya, namun juga terhadap bawahan yang dipimpinnya akan memperoleh manfaat, antara lain memberikan mereka kesempatan untuk mengambil bagian, meningkatkan keterampilan dan kerja sama dengan manajer, juga memperoleh kesempatan untuk naik jabatan.

Dan akhirnya, tentu organisasi atau perusahaan akan memperoleh keuntungan seperti meningkatnya atau tingginya output, dalam waktu yang lebih singkat dan ruang lingkup yang lebih luas. Banyak manajer yang enggan, tidak mau melakukan delegasi, bukan karena tidak bisa, namun karena alasan-alasan yang bersifat pribadi.

Yang paling umum antara lain merasa terancam jika ia mendelegasikan pekerjaan maka akan terlihat oleh atasan, tanpa keberadaan dirinya pun pekerjaan berjalan lancar; karena merasa bahwa anak buahnya tidak siap, tidak dapat menangani pekerjaan yang akan didelegasikan.

Lalu bagaimana sebaiknya? Robert B Nelson, dari Blanchard Training and Development, dalam bukunya, Delegation (Scott,Foresman and Company), mengatakan bahwa untuk dapat melakukan delegasi dengan baik dan efektif, ada empat tahap yang perlu diperhatikan:

Pertama, persiapan. Manajer harus menyediakan waktu untuk terlebih dahulu membuat persiapan sebelum mendelegasikan. Ada pekerjaan-pekerjaan biasanya yang bersifat rutin dan tidak bersifat strategis yang tidak perlu ia sendiri yang melakukannya, itulah pekerjaan yang paling tepat untuk didelegasikan.

Kedua,proses delegasi.Setelah persiapan matang, maka manajer harus berbicara dengan jelas dengan setiap anggota tim atau masing-masing bawahan seperti soal maksud dan sasaran yang harus dicapai, apa saja yang harus dicapai dalam kurun waktu yang ditetapkan, ukuran atau standardisasi yang bersifat kuantitatif, disertai wewenang yang mengiringi pendelegasian pekerjaan yang bersangkutan.

Ketiga, monitoring (pemantauan) dan mentoring (bimbingan pribadi). Ada ungkapan “trust is good, but control is better.” Manajer harus memberikan kepercayaan terhadap bawahan, akan tetapi bukan berarti kepercayaan tanpa reserve yang membabi buta. Apabila ada penyimpangan atau kekurangan dapat segera dilakukan koreksi atau perbaikan.

Keempat, evaluasi. Semakin banyak jumlah anak buah, semakin diperlukan evaluasi atas semua pekerjaan yang dialokasikan dan didelegasikan terhadap masing-masing bawahan. Proses evaluasi akan juga memperlihatkan bawahan yang mana yang sangat berpotensi dan kelak bisa menggantikan diri sang manajer.

Ingat delegasi yang dilakukan efektif memberikan manfaat kepada manajer yang bersangkutan, kepada bawahan dan perusahaan atau organisasi. Delegation is the art of doing and accomplished tasks through others.

*) Disarikan dari artikel Eliezer H. Hardjo PH.D. CM, Anggota Dewan Juri ReBi & Institute of Certified Professional Managers di Koran Sindo

http://www.ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/177-manajemen/10604-pendelegasian-yang-efektif.html

6 Langkah Membuat Rencana Bisnis

Hits : 3241 PDF Cetak E-mail
Kamis, 20 Desember 2012 10:00
renc_bis0112Mungkin bagi banyak entrepreneur, sebuah rencana bisnis atau yang lazim disebut dengan business plan bukan merupakan syarat mutlak dalam menjalankan sebuah usaha yang sukses. Namun, jika ditilik lebih lanjut peran sebuah rencana bisnis dalam perkembangan sebuah usaha ternyata sangat vital. Sebuah rencana bisnis merupakan faktor krusial dalam keberhasilan pendirian sebuah usaha dan sering dianggap sebagai bagian tak terpisahkan dari penentuan kelayakan pemberian dana kredit.

Rencana bisnis biasanya berupa sebuah dokumen tertulis yang dengan jelas menggambarkan dan menganalisis usaha Anda, dan memberikan informasi yang rinci mengenai tujuan jangka pendek dan jangka panjang, strategi pencapaian tujuan, dan kelebihan serta kelemahan perusahaan sehubungan dengan pasar yang disasar. Sebuah rencana bisnis yang ideal akan dapat memberikan peluang yang lebih baik dalam membantu menemukan investor potensial dan merupakan panduan yang efektif yang dapat Anda gunakan untuk memantau perkembangan usaha di masa datang. Berikut ini merupakan enam langkah mudah dalam menyusun sebuah rencana bisnis yang baik bagi usaha Anda:

Langkah 1Gambarkan produk atau jasa yang Anda tawarkan. Bagian ini harus digunakan untuk membahas dengan intensif produk atau jasa yang Anda jual, dan menjelaskan keuntungan apa saja yang dapat diperoleh konsumen. Selain itu, cantumkan bagaimana dan di mana produk  Anda akan dibuat. Jika Anda menjalankan suatu usaha eceran, pastikan bahwa Anda berikan rincian mengenai lokasi usaha dan demografi wilayah. Di samping itu, Anda harus memasukkan informasi tentang persaingan yang Anda hadapi, dan sebutkan pula kendala dan tantangan yang harus diatasi sebelum produk itu mampu mencapai pasaran.

Langkah 2

Analisis pasar Anda di bagian ini. Sertakan informasi mengenai kebutuhan pelanggan, bagaimana Anda berkeinginan untuk mencapai pelanggan, bagaimana Anda berencana untuk mengiklankan produk atau jasa yang Anda tawarkan, dan sebanyak apa uang yang hendak Anda belanjakan untuk menegaskan besar dan pertumbuhan potensi pasar yang Anda garap. Anda harus sertakan juga rencana detil yang menunjukkan bagaimana Anda akan menyalurkan barang hingga ke tangan konsumen.

Langkah 3

Tentukan persaingan Anda dan jelaskan keuntungan yang usaha Anda miliki dari pesaing dalam ceruk pasar yang disasar. Bagian ini dianggap penting bagi investor dan Anda harus gunakan sebagai sarana untuk menonjolkan kekuatan usaha Anda dan kelemahan pesaing Anda. Namun, penting juga untuk tetap realistis dan jujur terhadap diri sendiri dan pihak yang akan menjadi sumber dana Anda.

Langkah 4

Gambarkan struktur, manajemen, dan strategi operasional perusahaan Anda. Di sini, berikan penjelasan mengenai manufaktur, pembelian, pemilihan staf, dan pemerolehan peralatan yang diperlukan dan fasilitas untuk usaha Anda. Anda harus menyertakan informasi mengenai bagaimana Anda akan membangun hubungan dengan vendor dan menonjolkan pengalaman tim manajemen Anda. Investor ingin mengetahui apakah tim manajemen Anda memahami pasar dan produk, serta memiliki pengalaman yang diperlukan untuk memulai usaha dengan baik dan menjalankannya.

Langkah 5

Berikan informasi keuangan yang akurat dan mendetil  untuk digunakan oleh investor potensial. Anda diwajibkan untuk memberikan informasi keuangan prospektif  (masa datang) dan historis (masa lalu). Ini juga termasuk laporan keuangan dan laporan kas setiap tahun selama usaha Anda telah berjalan (biasanya 3 hingga lima tahun) dan Anda harus menjelaskan secara langsung ekspektasi dan pendapatan yang diharapkan di masa datang. Jaminan  yang tersedia  harus didaftar karena bisa menjadi sebuah faktor saat Anda mencoba untuk mendapatkan pendanaan.

Langkah 6

Ciptakan ringkasan eksekutif yang persuasif. Ini bisa ditambahkan di bagian awal rencana bisnis, tetapi bisa dibuat di akhir penulisan rencana bisnis. Ringkasan eksekutif ini sebaiknya memuat informasi mengenai sejarah perusahaan, garis besar tujuan Anda, deskripsi produk atau jasa, informasi mengenai pasar dan taksiran pertumbuhan, ringkasan mengenai tim manajemen Anda, dan sebuah pernyataan kuat mengenai kekuatan usaha dan mengapa Anda menginginkannya berhasil. Ringkasan eksekutif ini sebagian besar ialah rangkuman rencana bisnis Anda. Bedanya, ia harus ditulis sedemikian rupa agar pembaca (investor) untuk membaca lebih lanjut hingga selesai. Batasilah ringkasan eksekutif menjadi satu atau dua halaman.

http://www.ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/174-rencana-bisnis/13910-6-langkah-membuat-rencana-bisnis.html

Tawaran bisnis cantik dari Wulan Guritno

TAWARAN KEMITRAAN

Tawaran bisnis cantik dari Wulan Guritno

Bisnis kecantikan makin kinclong. Wajar saja, merawat kecantikan kini telah menjadi gaya hidup bagi masyarakat berpenghasilan menengah atas yang kini jumlahnya terus bertumbuh. Alhasil, bisnis kecantikan tetap banyak peminat.
Adalah aktris Wulan Guritno yang melihat peluang usaha di bisnis kecantikan ini. Sejak tahun 2008, ia telah membuka usaha Poetre Wax & Spa di Kemang, Jakarta Selatan, bersama keempat rekannya, Jovita Noorwanti, Amanda Soekasah, Janna Soekasah, dan Adriana Taurisia, Wulan mendirikan Poetre Wax di bilangan Kemang, Jakarta Selatan.
Saat ini, Poetre sudah memiliki 14 mitra yang tersebar di berbagai kota besar, seperti Jakarta, Makassar, Bandung, Pekanbaru, dan Banjarmasin. Javier Marius, Regional Franchise Manager PT Poetre Amrita Paksina mengatakan, Poetre Wax & Spa menawarkan tiga paket kemitraan.
Pertama, paket investasi Rp 250 juta. Bagi yang berminat dengan paket ini, yang harus menyiapkan adalah ruangan seluas 100 meter persegi (m²).
Mitra akan mendapatkan empat tenaga terapi, perlengkapan spa berupa mebel, dan bahan baku produk spa merek Poetre. Dengan paket ini, estimasi mitra bisa meraup omzet Rp 50 juta per bulan.
Kedua, paket Poetre Day Spa and Skin Care dengan investasi Rp 350 juta. Mitra akan mendapatkan enam tenaga terapis, perlengkapan spa berupa mebel, dan bahan baku produk spa dan perawatan kulit.
Estimasinya, mitra bisa mengantongi omzet hingga Rp 80 juta per bulan. Usaha ini membutuhkan ruangan dengan ukuran 150 m².
Adapun paket terakhir adalah paket Poetre Beauty House dengan biaya investasi Rp 425 juta. Mitra bakal mendapatkan delapan tenaga terapis, berikut perlengkapan spa, mulai mebel, bahan baku produk spa dan perawatan tubuh bermerek Poetre.
Mitra harus menyiapkan ruangan seluas 200 m². Adapun proyeksi omzet sebulan sebesar Rp 150 juta. Rata-rata penghasilan bersih mitra 30%-40% dari omzet usaha. Poetre Wax & Spa juga memungut biaya royalti 5% dari omzet. Karena itu, bisnis ini diperkirakan bisa balik modal 1-1,5 tahun.
Poetre Wax & Spa menawarkan berbagai perawatan dari ujung kepala hingga ujung kaki. Bisnis kecantikan ini mematok tarif dengan kisaran Rp 50.000-Rp 10 juta untuk berbagai layanan perawatannya.
Ongkos perawatan dan harga produk di Poetre Wax & Spa tergolong lebih bersahabat ketimbang para kompetitor. "Kami juga memakai produk home made, seperti perawatan herbal. Jadi, tarifnya  lebih terjangkau," terang Javier.
Setiap dua bulan, Poetre Wax & Spa berupaya membuka gerai baru yang dihadiri langsung para pemilik kemitraan, termasuk Wulan Guritno. Cara ini boleh dibilang bagian dari promosi.
Konsultan wirausaha Khoerussalim Ikhsan melihat, prospek bisnis kecantikan masih besar. Di tengah pertumbuhan ekonomi tinggi, jumlah warga berkantong tebal terus bertambah. "Bisnis gaya hidup pasti terbeli," tuturnya.                  

Poetre Wax & Spa,
Jl Kemang Raya 72,
Jakarta Selatan
Kontak: (021) 98271953

http://peluangusaha.kontan.co.id/news/tawaran-bisnis-cantik-dari-wulan-guritno

Gurita bisnis bimbel berhitung

TAWARAN KEMITRAAN

Gurita bisnis bimbel berhitung

Bisnis bimbingan belajar (bimbel) kian semarak. Banyak pemain bisnis ini menawarkan waralaba dan kemitraan. Salah satu pengusaha bimbel yang sedang getol menawarkan kemitraan adalah Sofan Kudlori yang mengusung merek Sempoa Kreatif di Sidoarjo, Jawa Timur.
Sempoa Kreatif sudah berdiri sejak tahun 2001 dan mulai menawarkan kemitraan pada tahun 2003. Saat ini, Sempoa Kreatif sudah memiliki 60 cabang yang tersebar di beberapa daerah, seperti Surabaya, Gresik,  Tuban, Tulungagung, Madiun, Ngawi, Solo, Bekasi, Cirebon, Pekanbaru, Aceh, dan Banjarmasin.
Paket kemitraan yang ditawarkan Sempoa Kreatif hanya satu dengan biaya investasi sebesar Rp 6 juta. Biaya itu sudah mencakup biaya kerja sama selama dua tahun sebesar Rp 2 juta. Terkait fasilitas, mitra akan mendapat sistem operasional, pelatihan guru, dan banner untuk promosi.
Dalam sebulan, mitra diperkirakan bisa mengantongi omzet Rp 4 juta dengan laba bersih 40% . “Mitra bisa balik modal setelah lima bulan beroperasi,” katanya.
Kata Sofan, mitra diperbolehkan membayar uang muka sebesar 50% dari total investasi. Uang muka itu digunakan untuk sarana promosi dan perlengkapan cabang. Setelah itu, mitra bisa melakukan pelunasan.
Setiap siswa yang belajar di Sempoa Kreatif diwajibkan membayar uang pendaftaran Rp 175.000. Selain itu, ada juga biaya pendidikan sebesar Rp 120.000 per bulan. Satu cabang minimal bisa menampung sebanyak 30 siswa.
Dalam kerjasama ini, Sofan memungut biaya royalti 5% dari omzet bulanan. Ia menargetkan, dalam sebulan bisa menggaet minimal empat mitra baru. Setelah wilayah Sumatra dan Kalimantan, ia berharap bisa menjangkau mitra usaha di daerah Sulawesi dan sekitarnya.
Di Sempoa Kreatif, siswa dilatih berhitung menggunakan sempoa bayangan. Sehingga, siswa lebih cepat menguasai berhitung cepat tanpa tergantung dengan alat sempoa.

Sentra Sepeda Bekas

SENTRA SEPEDA BEKAS DI JALAN MALABAR, BANDUNG

Sentra Sepeda Bekas: Berburu sepeda murah (1)

Sentra Sepeda Bekas: Berburu sepeda murah (1)
Selain mal dan pusat perbelanjaan besar, di Kota Bandung, juga banyak terdapat pasar loak yang menjual aneka barang bekas. Salah satunya adalah pusat penjualan sepeda bekas di Jalan Malabar.
Pusat penjualan sepeda bekas ini tak jauh dari Pasar Kosambi, Bandung. Kendati tidak begitu besar, sentra sepeda bekas ini sudah kesohor hingga keluar kota.
KONTAN sempat menyambangi sentra sepeda bekas ini pada Sabtu (10/11). Para pedagang menata rapi sepeda di sepanjang trotoar jalan.
Jenis sepeda yang dijual cukup beragam. ada sepeda ontel yang ukurannya besar, sepeda khusus anak-anak, sepeda remaja, hingga sepeda santai. "Di sini, kami menjual sepeda, mulai yang paling terbaru hingga yang paling kuno," ujar Asep Tohamusli, salah seorang pedagang sepeda di sentra ini.
Asep bilang, sentra penjualan sepeda bekas di Jalan Malabar sudah sangat tua. Seingatnya, sentra ini sudah ada sejak tahun 1948. Saat itu, jumlah pedagang hanya ada dua orang sampai tiga orang.
Kebetulan, salah seorang dari mereka adalah orang tua Asep sendiri. Menurut Asep, tahun 1948-an, sepeda termasuk jenis kendaraan yang sedang ngetren.
Sebab, saat itu, kendaraan roda dua lain, seperti sepeda motor, masih belum begitu dikenal. Kalau pun ada, harganya sangat mahal dan hanya dimiliki oleh kalangan menengah atas.
Asep sendiri mulai berjualan sepeda sejak tahun 1972. Awalnya, lokasi jualannya bukan di Jalan Malabar. Baru pada tahun 1990-an, ia mulai berjualan sepeda di Jalan Malabar.
Dalam sehari, Asep bisa menjual sebanyak lima hingga sepuluh unit sepeda, dengan omzet sekitar Rp 1,5. Asep menjual mulai sepeda anak-anak hingga orang dewasa. Harganya juga beragam, mulai Rp 100.000 hingga di atas Rp 1 juta.
Bahkan, ada sepeda yang harganya Rp 3 juta, tapi jumlahnya tidak banyak. Selain itu, harga sepeda di tempat ini masih ditawar.
Pedagang lainnya, Yayan, sudah berjualan sepeda di Jalan Malabar sejak tahun 1990-an. Selain sepeda bekas, ia juga menjual sepeda baru. Sepeda tersebut dibanderol mulai harga Rp 300.000 hingga Rp 1 juta per unit.
Dalam sehari, Yayan bisa menjual sebanyak tiga hingga lima sepeda, dengan omzet mencapai Rp 500.000 hingga Rp 1 juta. "Di sini, selalu ada konsumen," ujarnya.
Yayan bilang, harga sepeda di sentra ini tergolong murah dibandingkan tempat lainnya. Makanya, banyak orang tertarik datang dan mencari sepeda di kawasan ini. Apalagi, sentra sepeda di Jalan Malabar ini memang sudah kesohor sejak dulu.
Eko Gunarto, salah seorang konsumen mengaku suka mencari sepeda di Jalan Malabar karena harganya cukup miring. Bila dibandingkan di toko sepeda, selisih harganya bisa lebih murah sekitar 30%.
Selain murah, pilihan sepedanya juga banyak. "Saya lagi mencari sepeda mini buat anak saya," ucapnya.       

Sentra Sepeda Bekas: Teliti sebelum membeli (2)


Sentra penjualan sepeda bekas di Jalan Malabar, Bandung, sudah dikenal sejak 1948. Sentra ini bertahan lama meskipun hanya menggunakan trotoar jalan sebagai tempat jualan.
Selain sepeda bekas, sejak tahun 2000, para pedagang juga mulai menjual sepeda baru. Kendati begitu, bagi para pedagang, penjualan sepeda baru itu lebih sekadar pelengkap.
Dagangan utama pedagang tetap sepeda bekas. "Penjualan sepeda bekas masih menjadi andalan kami," kata Asep Tohamusli, salah satu pedagang di sentra ini.
Para pedagang mendapatkan pasokan sepeda bekas dari bengkel-bengkel sepeda di sekitar Bandung. Selain itu, ada juga yang didapat dari hasil tukar tambah dengan konsumen.
Biasanya, mereka ingin menukar sepedanya dengan model terbaru. Pasokan juga didapat dari pemilik sepeda yang memang berniat menjual sepedanya.
Namun, tidak semua pedagang mau membeli sepeda yang ditawarkan. Apalagi, bila asal usul sepeda itu tidak jelas. Misalnya, penjual menyembunyikan identitasnya.
Pedagang tak mau mengambil risiko jika ada yang mengklaim sebagai pemilik asli sepeda itu. Makanya, identitas penjual harus jelas, termasuk alamat rumahnya. "Terkadang, kami survei ke rumah untuk memastikan alamat si penjual," katanya.
Pedagang lainnya, Yayan juga menerima sepeda bekas dari konsumen. Tapi, sama dengan Asep, ia akan meminta kelengkapan identitas penjual, seperti kartu tanda penduduk (KTP), alamat rumah, dan surat pembelian sepeda.
"Semua surat-surat sepeda itu harus lengkap, baru saya mau membeli," ujarnya. Selain dari pemilik sepeda langsung, Yayan juga banyak mendapat pasokan sepeda bekas dari bengkel-bengkel sepeda.
Namun, ia biasanya hanya mau membeli sepeda yang kondisinya masih bagus. Yayan bilang, kendati kondisinya masih bagus, harga sepeda bekas tetap lebih murah ketimbang baru. Setelah diperbaiki, nilai jualnya akan kembali tinggi.
Selain sepeda bekas, Yayan juga menjual sepeda keluaran terbaru dengan harga lebih murah ketimbang harga di toko. Soalnya, di sentra ini, para pedagang tidak dikenai biaya sewa tempat atau pajak besar, seperti kalau membuka gerai di mal atau toko.
Andik Riki, pedagang lainnya mengaku, rutin mendapat pasokan sepeda bekas dari jaringan teman-temannya yang ada di Kota Bandung.
Dulu, ia sebenarnya memiliki penyalur tetap yang rutin memasok sepeda. "Tapi sekarang sudah jarang mendatangi saya," ujarnya.
Untungnya, ada teman-temannya tadi. Meskipun yang memasok sepeda temannya, Andik tetap meminta kelengkapan surat sepeda tersebut. "Surat-surat itu penting sebagai jaminan bahwa sepeda itu bukan hasil curian," katanya.
Sama dengan pedagang lainnya, Andik juga menjual sepeda keluaran terbaru untuk memenuhi permintaan sebagian pelanggannya.
Menurutnya, sepeda baru di Jalan Malabar masih banyak dicari konsumen, lantaran harganya jauh lebih murah ketimbang membeli di toko sepeda.  

Sentra Sepeda Bekas: Diserbu pedagang daerah (3)



Sentra penjualan sepeda bekas di Jalan Malabar, Bandung, selalu ramai diserbu pembeli. Selain dari Bandung, sentra ini juga ramai dikunjungi konsumen dari kota-kota lain di Jawa Barat.
Kebanyakan dari mereka ini merupakan pedagang sepeda di Cirebon, Subang, Tasikmalaya, Ciamis, Garut, Karawang, dan Bekasi. Mereka rutin belanja sepeda di tempat ini, minimal dua kali dalam seminggu.
"Banyak pelanggan dari luar kota Bandung mengincar sepeda bekas di sini," kata Asep Tohamusli, pedagang sepeda di Jalan Malabar.
Para pedagang sepeda dari luar kota ini bisa memborong puluhan sepeda sekali belanja. Di tempat Asep, mereka bisa memborong 10 sepeda-20 sepeda.
Lantaran membeli banyak, Asep memberikan harga grosir yang lebih rendah dari harga satuan. Untuk mengangkut sepeda sebanyak itu, mereka sudah membawa mobil sendiri.
Selain mengandalkan pedagang dari luar kota, para pedagang biasanya ketiban rezeki pada hari-hari libur. Pasalnya, masyarakat yang berburu sepeda di akhir pekan selalu lebih banyak dibanding hari biasa. "Bahkan ada pembeli dari Jakarta," ujar Asep.
Asep mengaku, pendapatannya di akhir pekan meningkat hingga 60% dari hari biasa. Di periode ini, ia bisa mendapatkan omzet Rp 2,5 juta sehari. Sementara pada hari biasa, pendapatannya sekitar Rp 1,5 juta.
Andik Riki, pedagang lainnya mengakui, jumlah pengunjung di akhir pekan lebih banyak ketimbang hari kerja. Ia bilang, pada hari Sabtu dan Minggu, pengunjung dari luar kota tidak selalu pedagang sepeda.
Tapi, banyak juga pemakai langsung. "Mungkin mereka baru punya waktu pada akhir pekan saja," paparnya.
Pedagang lainnya, Yayan juga kerap didatangi pedagang sepeda dari luar Kota Bandung. "Minggu lalu, mereka membeli 20 sepeda dari saya," ujarnya senang.
Menurut Yayan, banyak pedagang dari luar kota yang mencari sepeda di Jalan Malabar karena harganya murah. Selain itu, pilihan sepedanya juga banyak. Tak heran bila mereka kerap berburu sepeda di tempat ini.
Namun demikian, jumlah pembeli dari luar kota ini cenderung menurun dibanding tahun 1990-an. Yayan merasakan penurunan jumlah pembeli dari luar kota terasa sejak tahun 1999, saat masih terasa krisis ekonomi.
Untuk mendongkrak omzet, sejak itu pedagang mulai menjajakan sepeda keluaran terbaru. Kendati begitu, bagi para pedagang, penjualan sepeda baru itu lebih sekadar pelengkap.
Dagangan utama mereka tetap sepeda bekas. Menurut Yayan, sepeda bekas lebih diminati lantaran harganya jauh lebih murah dibandingkan sepeda baru.
Selain persoalan harga, ada juga yang gemar berburu sepeda bekas karena hobi mengoleksi barang antik. "Tapi, biasanya yang dicari adalah sepeda kuno dan unik," paparnya.   

http://peluangusaha.kontan.co.id/news/sentra-sepeda-bekas-berburu-sepeda-murah-1/2012/12/17
http://peluangusaha.kontan.co.id/news/sentra-sepeda-bekas-teliti-sebelum-membeli-2/2012/12/18
http://peluangusaha.kontan.co.id/news/sentra-sepeda-bekas-diserbu-pedagang-daerah-3

Mengintip peluang basah bisnis laundry

TAWARAN KEMITRAAN

Mengintip peluang basah bisnis laundry

Bisnis jasa binatu alias laundry tak pernah surut. Bisnis ini terus tumbuh, terutama di kota-kota besar yang masyarakatnya supersibuk. Tawaran kemitraan bisnis ini juga terus bermunculan.
Tawaran terbaru datang dari Citi1 Laundry yang berpusat di Tangerang Selatan, Banten. Citi1 Laundry merupakan brand yang baru terbentuk pada Desember 2012.
Citi1 berada di bawah naungan PT Pro Teknologi yang sebelumnya sudah mendirikan Dressed laundry pada 2003. "Kini kami menawarkan usaha laundry yang menekankan pada eco friendly dan go green," tutur Dedi Setiadi, pemilik PT Pro Teknologi.
Dedi mengklaim, Citi1 unggul dalam penggunaan mesin cuci yang efisien dalam pemmakaian air dan deterjen. Kemasan kantong plastik untuk membungkus baju pelanggan juga bisa didaur ulang.
Dalam kerjasama kemitraan ini, Citi1 menawarkan tiga paket investasi. Pertama, paket minimalis dengan nilai investasi Rp 105 juta.
Dalam paket ini, mitra akan memperoleh perlengkapan usaha, dekorasi tempat, standar operasional, dan pelatihan karyawan. Mitra yang mengambil paket ini wajib menyediakan tempat 24 meter persegi.
Perkiraan omzet paket ini Rp 15 juta per bulan, dengan laba bersih 50%-60%. "Laba bersih usaha ini memang cukup besar karena termasuk bisnis jasa," tutur Dedi.
Kedua, paket medium senilai Rp 150 juta. Fasilitas yang diperoleh sama, tapi dengan jumlah item lebih banyak. Usaha ini mensyaratkan luas ruangan 60 meter persegi dengan target omzet Rp 25 juta per bulan dan laba 50%-60%.
Terakhir, paket besar dengan biaya investasi Rp 300 juta. Paket ini disediakan untuk ruko seluas 110 meter persegi. Target omzetnya sebesar Rp 70 juta per bulan, dengan laba bersih 50%-60%.
"Kami estimasikan mitra balik modal dalam 12 bulan hingga 18 bulan," tutur Dedi. Dalam kerjasama ini, Dedi membolehkan mitra menyediakan dekorasi tempat sendiri.
Lantaran sebagian diurus sendiri, harga paket minimalis juga dipotong menjadi Rp 75 juta, paket medium menjadi Rp 125 juta, dan paket besar menjadi Rp 200 juta. "Kalau buat dekorasi sendiri, selama memenuhi standar, kami izinkan," ujar Dedi.
Hingga Februari 2013 mendatang, Citi1 memberikan harga promosi. Paket minimalis tanpa dekorasi hanya sebesar Rp 60 juta. Pembelian selama promosi juga bebas royalty fee enam bulan dan perpanjangan franchise fee setelah lima tahun pertama.
Amir Karamoy, Ketua Komite Tetap Waralaba dan Lisensi Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menilai, bisnis laundry menjanjikan terutama di perkotaan.
Amir juga menilai positif langkah Citi1 yang menonjolkan laundry go green dan ramah lingkungan. “Konsep ramah lingkungan ini menjadi poin penting bagi Citi1, karena sedikit laundry menggunakan konsep ini,” ujarnya.
Namun, Amir menyarankan sebaiknya Citi1 mengembangkan cabang sendiri dulu sebelum membuka kemitraan. Dengan begitu, perhitungan seperti omzet dan balik modal benar-benar didasarkan fakta dan pengalaman di lapangan.

Citi1 Laundry
Jl. Senayan Bintaro Blok HJ 3
No. 2, Bintaro Jaya Sektor IX, Tangerang, Banten
HP: 0812 830 66111

http://peluangusaha.kontan.co.id/news/mengintip-peluang-basah-bisnis-laundry

Kesalahan-kesalahan dalam Berbisnis Online

Kamis, 20 Desember 2012 - 09:44:22 WIB


onlinebusiness1Bisnis Online saat ini makin menjadi pilihan, karena modal dan biaya operasionalnya relatif kecil. Anda juga tidak terikat waktu dan tempat, sehingga bisa mengerjakan pekerjaan lain tanpa harus menunggui produk yang Anda jual. Untuk memudahkan pelanggan dalam mengakses website Anda, sebaiknya Anda perhatikan hal-hal berikut ini:
1. Mendesain situs berlebihan. Sah-sah saja menggunakan animasi, musik, grafik, dalam situs, tapi jangan terlalu banyak. Berdasarkan penelitian, orang-orang lebih tertarik pada situs yang sederhana. Hiasan yang terlalu ramai akan memperlambat fungsi situs. Ingat, pengguna internet adalah orang-orang sibuk, yang ingin mendapatkan informasi dengan cepat.
2. Mengisi situs dengan link atau teks yang tidak ada kaitannya dengan usaha. Hal ini akan membuat pengunjung malas berkunjung ke situs Anda. Teksnya juga jangan berlebihan. Secukupnya saja, sesuai dengan tujuan usaha atau barang yang ditawarkan.
3. Membuat situs yang tidak terlihat profesional atau asal-asalan. Di dunia online Anda memiliki waktu kurang dari 20 detik untuk meninggalkan kesan pertama dalam pikiran pengunjung. Manfaatkanlah waktu sempit itu dengan sebaik-baiknya.
4. Membuat calon pelanggan bingung. Jika terlalu banyak tombol dalam situs, pengunjung jadi bingung. Apalagi kalau tombol-tombol itu berserakan di mana-mana. Gunakan saja petunjuk-petunjuk dasar atau sederhana yang memang sudah terbukti efektif membimbing pengunjung.
5. Meletakkan info kontak Anda di tempat yang susah ditemukan.
6. Jarang memperbarui informasi. Ini kesalahan terbesar dalam berbisnis online . Dunia usaha berkembang setiap saat dan Anda harus bisa mengimbanginya. Perbaruilah informasi secara berkala, setidaknya seminggu sekali, mulai dari foto, harga, sampai keterangan lain mengenai barang yang ditawarkan.
7. Menggunakan splash page. Splash page adalah halaman awal berisi logo yang harus diklik agar bisa masuk ke situs. Halaman ini cukup membingungkan bagi banyak pengguna internet.
8. Mengharuskan pengunjung mengunduh fitur tertentu.  Jangan memasang fitur ini hanya supaya pengunjung bisa mengakses informasi. Banyak orang menganggap hal ini membuang waktu saja.
9. Tidak menyediakan informasi  yang jelas bila calon pelanggan harus mengisi formulir tertentu sebelum melakukan pembelian.
10. Mengirim spam. Spam adalah bentuk e-mail yang dikirim ke banyak orang tanpa diminta. Ini mengganggu. Orang akan merasa privasinya dilanggar.
11. Mengganti alamat situs. Gonta-ganti alamat situs akan membuat Anda terlihat tidak konsisten, apalagi tanpa pemberitahuan. Pelanggan jadi harus mencari-cari Anda lagi, atau mereka pikir Anda gulung tikar.
12. Tidak menghiraukan persaingan. Memang baik jika Anda memfokuskan diri untuk memasarkan usaha Anda, tapi jangan sampai Anda ketinggalan dari pesaing lainnya. Sebaiknya Anda perhatikan usaha pesaing dan kembangkan strategi Anda sendiri.
13. Mencampuradukkan dagangan yang tidak ada hubungannya. Anda berjualan cookies dan baju hamil. Dua benda yang tidak ada hubungannya. Pelanggan akan bingung, sebenarnya Anda mau berjualan apa sih? Kalau mau berjualan lebih dari satu jenis barang, buatlah situs yang berlainan.
14. Menciptakan kategori usaha, nama, atau kata kunci yang terlalu umum. Bila ini terjadi, Anda bisa kalah dari pengusaha lain.
15. Gunakan kreativitas Anda untuk menghadirkan sesuatu yang berbeda, tapi jangan juga membuat kategori yang terlalu spesifik. Misalnya berjualan "siomay bakar daging rusa bumbu manis pedas". Itu contoh nama yang kurang baik.
16. Lokasi berbisnis di rumah, bukan berarti usaha Anda tidak perlu mendapat izin. Daftarkanlah dan jangan lupa membayar pajak karena ini kewajiban warga Indonesia. (Tim Majalah Sekar)

http://eciputra.com/berita-1968-kesalahankesalahan-dalam-berbisnis-online-.html 

Tuesday, December 18, 2012

Family Laundry mencari mitra usaha

TAWARAN KEMITRAAN

Family Laundry mencari mitra usaha

Bisnis laundry masih menjanjikan. Jasa binatu ini dibutuhkan di tengah tingginya kesibukan masyarakat, khususnya di kota-kota besar. Salah satu pemain bisnis ini adalah Veronika, pemilik Family Laundry, di Harapan Indah, Bekasi, Jawa Barat.
Veronika telah membuka usaha laundry sejak tahun 2002. Setelah delapan tahun bergelut di bisnis ini, ia resmi menawarkan kemitraan sejak tahun 2010 lalu. Ia menawarkan paket kerjasama dengan investasi sebesar Rp 20 juta.
Dengan paket itu, mitra akan mendapat satu unit mesin cuci ukuran 11 kilogram (kg), satu mesin pengering gas ukuran 7 kg, setrika, cairan penghilang noda, deterjen, pewangi, dan kebutuhan lainnya.
Selain itu, akan ada kursus kepada mitra tentang bagaimana cara mengelola usaha. "Kursus ini sudah masuk dalam biaya investasi sebesar Rp 20 juta," kata Veronika. Saat ini, Family Laundry telah memiliki 50 mitra di Jabodetabek dan Samarinda.
Sistem kemitraan yang diterapkan tidak mengikat dan tanpa royalty fee. Makanya, setelah mendapatkan kursus, mitra harus membeli bahan baku dari Family Laundry. Mitra juga bisa memakai nama usaha sendiri-sendiri.
Veronika menjanjikan, omzet mitra usaha Rp 420.000 per hari, atau sebesar Rp 12,6 juta per bulan. Angka itu didapat dengan asumsi mitra mendapat order cuci pakaian rata-rata sebanyak 50 kg per hari. Adapun biaya cuci adalah Rp 7.000 per kg.
Veronika juga menjanjikan keuntungan bersih yang bisa dikantongi mitra sebesar 70% dari omzet. Dengan laba sebesar itu, mitra bisa balik modal tiga bulan sejak beroperasi.
Veronika mengklaim, jasa laundry-nya tergolong murah dan menguntungkan mitra. Pasalnya, biaya produksi per kg hanya Rp 1.300 - Rp 2.200. Sementara mitra bisa mematok biaya ke konsumen Rp 7.000 per kg.

http://peluangusaha.kontan.co.id/news/family-laundry-mencari-mitra-usaha

Memetik Keuntungan dari Dividen & Capital Gain Investasi Saham


Ellen May - detikfinance
Selasa, 18/12/2012 08:03 WIB
Jakarta - Tahukah Anda, keuntungan yang didapat oleh pelaku pasar dalam berinvestasi saham dapat berasal dari Capital Gain dan juga Dividen. Apa perbedaan di antara keduanya? Bagaimana cara memetik keuntungan di antara keduanya?

Dalam twitter saya @pakarsaham, saya pernah mengulas sekilas tentang perbedaan di antara capital gain dan dividen. Capital gain merupakan keuntungan yang diperoleh dari kenaikan atas perubahan harga saham. Seperti orang berdagang, yang memperoleh keuntungan dari selisih harga beli dan harga jual, demikian pula pelaku pasar yang memposisikan dirinya sebagai seorang trader, melakukan beli dan jual saham untuk memperoleh capital gain/keuntungan dari selisih harga beli dan jual saham.

Nah berikutnya, apa yang disebut dengan dividen? Dividen adalah sebagian laba perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham. Tidak semua laba dibagikan kepada pemegang saham karena sebagian digunakan untuk investasi & pengembangan perusahaan.

Beberapa perusahaan rutin memberi dividen tiap tahun, namun ada beberapa perusahaan yang tidak memberi dividen. Alasan pertama sebuah perusahaan tidak memberi dividen adalah karena perusahaan tidak memperoleh laba yang cukup, atau malah rugi.

Ada juga perusahaan yang tidak pernah memberi dividen, meski harga sahamnya terus naik. Microsoft Inc adalah sebuah perusahaan yang menggunakan keseluruhan labanya untuk pengembangan usaha dan tidak melakukan pembagian dividen meski perusahaan memperoleh keuntungan.

Besar kecilnya pembagian dividen ditentukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Bagaimana caranya mendapat dividen? Anda bisa memperoleh dividen dengan membeli saham sebuah perusahaan yang sudah terdaftar di bursa efek.

Untuk mendapat dividen, investor harus menyimpan saham tersebut hingga melewati cum date dividen. Cum date adalah tanggal pencatatan investor yang berhak menerima dividen. Investor boleh menjual sahamnya keesokan harinya pada saat ex-date atau tetap menyimpannya.

Pertanyaannya, apabila kita membeli saham pada saat cum date apakah kita tetap menerima dividen? Ya, Anda tetap memperoleh dividen jika membeli saham saat cum date jika Anda menjualnya setelah lewat masa cum date, atau pada masa ex date keesokan harinya.

Jika Anda menjual saham pada masa cum date, Anda tidak berhak memperoleh dividen.

Dividen merupakan imbal hasil yang diperuntukkan bagi para investor saham jangka panjang, sedangkan untuk trader, dividen hanyalah sebuah pemanis saja.

Trader boleh saja turut menikmati manisnya dividen, namun sebaiknya ia membeli karena memang ada potensi secara teknikal ataupun fundamental dalam saham tersebut.

Jadi, kalaupun dapat dividen, buat trader itu adalah bonus. Mengapa tidak boleh mengejar sebuah saham hanya untuk dividen ? Karena biasanya, setelah cum date, keesokan harinya ketika ex date, harga saham tersebut akan turun karena aksi profit taking. Jadi wajar jika setelah terjadi cum dividen, harga saham akan meluncur.

Nah. tunggu apa lagi, segera berinvestasi di pasar modal khususnya saham, dan dapatkan keuntungan ganda baik dari capital gain maupun dividen.

Salam profit!

*) Ellen May, Penulis buku Best Selling Smart Traders Not Gamblers, praktisi pasar modal.



(ang/ang)

http://finance.detik.com/read/2012/12/18/080316/2121017/479/memetik-keuntungan-dari-dividen-capital-gain-investasi-saham

Monday, December 17, 2012

Mencicipi manisnya usaha kedai kopi

TAWARAN KEMITRAAN

Mencicipi manisnya usaha kedai kopi

Kendati persaingan sudah ketat, tawaran kemitraan kedai kopi terus bermunculan. Tawaran terbaru datang dari Rocket Coffee di Bandung, Jawa Barat.
Kedai kopi milik penyanyi sekaligus dokter, Tompi ini mengusung konsep kios hingga resto. Rocket Coffee menawarkan 15 varian rasa kopi, seperti capuccino, coffee latte, mochaccino, kopi hitam original, kopi Bali, dan kopi Toraja.
Buat teman ngopi, tersedia juga aneka kudapan, berupa cake, pasta, burger, dan hotdog. Minuman dan makanan di tempat ini dibanderol dengan harga mulai Rp 9.000– Rp 35.000.
Rocket Coffee sudah berdiri sejak September 2009. Namun, kedai kopi ini baru menawarkan kemitraan pada Januari 2012. Saat ini, Rocket Coffee memiliki tiga mitra yang berlokasi di Bandung.
Reno Syafruddin, Executive Marketing PT Best Waralaba yang menaungi Rocket Coffee mengatakan, ada empat paket kemitraan yang ditawarkan kedai kopi ini.
Pertama, paket kios senilai Rp 65 juta. Mitra yang mengambil paket ini harus menyiapkan tempat seluas 20 meter persegi. Dengan estimasi omzet Rp 30 juta per bulan, mitra bisa balik modal setelah 10 bulan.
Kedua, paket ruko dengan nilai investasi Rp 105 juta. Luas tempat yang dibutuhkan sekitar 40 meter persegi. Estimasi omzet untuk paket ini sebesar Rp 60 juta per bulan. Ada pun masa balik modalnya sekitar 9 bulan.
Ketiga, paket mini kafe senilai Rp 165 juta. Luas tempatnya 80 meter persegi. Mitra diprediksi bisa mengantongi omzet sebesar Rp 90 juta per bulan dan balik modal setelah delapan bulan.
Terakhir, paket resto senilai Rp 225 juta. Mitra wajib menyediakan tempat seluas 120 meter persegi. Reno memperkirakan, omzet paket ini sebesar Rp 150 juta per bulan. Mitra dijanjikan sudah balik modal dalam tujuh bulan.
Adapun laba bersih dari masing-masing paket sekitar 40% dari omzet. Sementara, fasilitas yang didapatkan mitra berupa spanduk, brosur, poster, meja kerja, lampu gantung, meja kasir, serta peralatan resto.
Mitra juga mendapat bahan baku awal, seperti coffee beans dan coffee sauce. Bahan makanan, seperti cake, pasta, burger, dan hotdog juga disediakan. “Kami juga akan mendampingi mitra dalam pelatihan para karyawan,” ungkap Reno.
HM Ali Badarudin, Ketua Umum Himpunan Pimpinan Pendidik Pelatihan dan Kewirausahaan Indonesia (HP3KI) mengatakan, peluang bisnis kedai kopi masih menjanjikan, terutama konsep kafe di mal-mal.
Menurutnya, kedai kopi strategis di tempat yang banyak orang nongkrong. Namun karena persaingannya yang ketat, sebaiknya pemain yang menawarkan waralaba atau kemitraan bisnis kopi harus sudah memiliki pengalaman sekitar 10 tahun di bisnis ini.
Hanya saja, menurut Ali, usaha yang baru berumur satu tahun sampai lima tahun sebenarnya masih masuk dalam fase jatuh bangun lantaran sistemnya belum bagus.
Sementara, kalau sudah memiliki pengalaman minimal 10 tahun, biasanya pemain bisnis ini sudah menguasai betul seluk beluk bisnis.
Bahkan, semakin berpengalaman, pengusaha sudah tahu fase-fase kapan harus gencar mengeluarkan produk baru dan kapan harus menahan diri. Karena itu, sebaiknya pengusaha jangan terburu-buru menawarkan kemitraan atau waralaba.
"Sistem franchise itu bisa dijalankan jika sistem keuangan, pemasaran, dan merek suatu usaha sudah mapan" tutur Ali.

Rocket Coffee
Mall Lucky Square Lt 2
Terusan Jakarta 2,
Bandung, Jawa Barat
HP: 08811667121

http://peluangusaha.kontan.co.id/news/mencicipi-manisnya-usaha-kedai-kopi

Bebek Garang masuk Jakarta

TAWARAN KEMITRAAN

Bebek Garang masuk Jakarta

Bisnis makanan dan minuman tak pernah ada matinya. Bahkan, makanan dan minuman masih menjadi sektor usaha yang mendominasi segmen bisnis usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia.
Tapi persaingan bisnis ini makin ketat. Jika ingin memenangi persaingan harus punya daya tarik yang khas. Misalnya yang dilakukan oleh Ali Bagus Antra, pemilik Bebek Garang asal Dago, Bandung, Jawa Barat.
Saat ini Bebek asal Kota Kembang ini mulai mengembangkan sayap usahanya hingga Jakarta dan sekitarnya. Ali mendirikan usaha Bebek Garang sejak 2008. Usaha ini memakai konsep restoran.
Bebek garang menawarkan aneka menu makanan bebek. Salah satu menu bebek garang yang menjadi andalan adalah bebek debus bakar dan bebek kagok negro. Selain itu, Bebek Garang juga mengandalkan sambal terasi dan sambal goreng.
Saat ini Bebek Garang telah memiliki tujuh gerai dalam bentuk restoran dimana lima di antaranya ada di Bandung dan dua ada di Jakarta.
Selain itu, Bebek garang juga memiliki satu outlet Bebek Garang Express atau delivery and take away. Dan pada awal bulan Desember ini, Bebek Garang membuka gerai terbarunya di Cempaka Putih Tengah, Jakarta Pusat.
"Pembukaan gerai baru ini, diharapkan dapat memenuhi permintaan masyarakat terhadap kuliner," ujar Ali.
Agar pengunjung nyaman, Ali menawarkan konsep restoran yang dilengkapi berbagai fasilitas seperti fasilitas tempat bermain meliputi halma, monopoli, ludo, ular tangga, serta bebas Wi-Fi.
Selain mengandalkan konsep tempat untuk bisa bersantai, Ali juga memberikan syarat yang ketat kepada calon mitranya.
Seorang mitra harus paham dan tertarik terhadap bisnis bebek.
Selain itu, harus memiliki tempat yang strategis, seperti memiliki akses ke perkantoran, kampus, dan pusat perbelanjaan atau wisata. Termasuk memiliki tempat parkir yang luas dan dalam gerai harus memuat minimal 80 kursi.
Sekadar informasi, untuk menjadi mitra Bebek Garang, Anda musti berinvestasi awal Rp 200 juta. Investasi ini sudah termasuk biaya waralaba lima tahun, sewa tempat setahun bahan baku dan peralatan resto.

http://peluangusaha.kontan.co.id/news/bebek-garang-masuk-jakarta

Nasi Goreng Kare cari mitra usaha

TAWARAN KEMITRAAN

Nasi Goreng Kare cari mitra usaha

Nasi goreng merupakan kuliner asli Indonesia yang sudah mendunia. Menu olahan nasi goreng pun kian bervariasi. Salah satunya adalah nasi goreng bumbu kari yang dipopulerkan oleh Yudhi, dengan brand Nasi Goreng Kare Purnama di Denpasar, Bali.
Selain bumbu kari, Yudhi juga menggunakan campuran ayam, ikan teri, dan tuna untuk menambah lezat hidangan nasi gorengnya.
Selain nasi goreng, ia juga menyediakan menu lain, seperti capcay, kentang waffle, potato wedges, dan mi goreng tuna sambel terasi. Aneka makanan itu dibanderol seharga mulai Rp 8.000–Rp 12.000 per porsi.
“Menu yang kami tawarkan lezat dan disajikan dengan level pedas yang berbeda-beda, sesuai selera pembeli,” kata Yudhi.
Berdiri sejak 2011, tahun ini, Nasi Goreng Kare Purnama resmi menawarkan kemitraan usaha. "Sekarang, saya sudah memiliki satu mitra di Denpasar," ujar Yudhi.
Usaha yang mengusung konsep booth ini menawarkan dua paket kemitraan. Paket pertama ditawarkan dengan biaya investasi Rp 12 juta.
Mitra akan mendapatkan peralatan masak, pelatihan karyawan, dan bahan baku untuk 10 menu masakan. Kata Yudhi, mitra bisa meraup omzet Rp 15 juta per bulan.
Kedua, paket dengan biaya investasi Rp 14 juta. Fasilitas yang didapat mitra berupa peralatan masak, pelatihan karyawan, dan bahan baku untuk 12 menu masakan. Menurut estimasi, mitra bisa mengantongi omzet Rp 20 juta dari paket ini.
Yudhi menjanjikan, laba bersih dari masing-masing paket sebesar 50%. Dengan royalty fee 5% dari omzet, mitra bisa balik modal dalam waktu tiga bulan.
Namun, kedua paket tidak menyediakan booth, sehingga mitra harus menyediakannya sendiri. Yudhi membebaskan mitra untuk membeli bahan baku sendiri.
Namun, bahan bumbu kari dan tuna sambal terasi wajib dibeli dari pusat. Sayang, Yudhi tak mau menyebut harga bumbu hasil racikannya.
Saat ini, Yudhi tengah mencari mitra di luar Pulau Bali untuk melebarkan sayap usahanya. Yudhi sendiri tidak menargetkan jumlah mitra yang ingin digaetnya.

http://peluangusaha.kontan.co.id/news/nasi-goreng-kare-cari-mitra-usaha

Saturday, December 15, 2012

Agar Waralaba Minimarket Mendatangkan Laba

Hits : 3587 PDF Cetak E-mail
Jumat, 14 Desember 2012 08:54
waralaba_minimarketKetepatan memilih lokasi menjadi faktor utama keberhasilan bisnis waralaba minimarket. Jangan heran jika beberapa merek waralaba minimarket yang berbeda tetap ramai dikunjungi pembeli meski berdiri berdampingan hanya dalam jarak ratusan atau bahkan puluhan meter saja. Berikut ini trik yang bisa diterapkan agar profit minimarket Anda tercapai.

Lokasi, lokasi dan lokasi

Lokasi memang penting dan menentukan keberhasilan bisnis waralaba minimarket Anda, namun juga bisa membuat Anda merugi. Syarat utama dalam memilih lokasi di antaranya berdekatan dengan pusat bisnis lain seperti restoran atau bank. Lokasi dekat ruko dan perumahan juga bisa menjadi pertimbangan, selain juga akses yang mudah.

Memiliki jiwa entrepreneurship

Keberhasilan bisnis waralaba yang sudah tertata sistemnya tak lepas dari kepiawaan pewaralabanya. Pewaralaba harus siap berwirausaha dan memiliki jiwa kewirausahaan.

Jeli menyasar pangsa pasar

Minimarket yang berdiri berdampingan tak lantas menjadi ancaman kegagalan bisnis waralaba ritel. Banyak faktor yang memengaruhi keberhasilan bisnis waralaba minimarket yang berkompetisi dengan pesaing di satu wilayah. Kebanyakan polanya adalah siapa yang lebih dahulu mendirikan toko dia yang akan bertahan. Mindset masyarakat setempat sudah terbangun karena sudah lebih dahulu mengenalnya.

Selain itu, ceruk pasar di wilayah tersebut juga memang potensial. Tak jadi soal jika ada minimarket tumbuh berdampingan namun tetap ramai pengunjung. Pasarnya cukup besar jadi kalau dibagi 2 atau 3 juga tak jadi masalah.

Yang bikin gagal

Faktor kegagalan bisnis minimarket dengan sistem waralaba di antaranya:
* Lokasi belum berkembang.
* Perubahan akses jalan.
* Muncul pesaing lebih besar seperti supermarket.
* Lebih dari lima pesaing ritel modern berdiri di sekitar wilayah yang sama. (*/Kompas Female)

http://www.ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/180-waralaba/7480-agar-waralaba-minimarket-mendatangkan-laba.html

Friday, December 14, 2012

5 KIAT Dukung Kesuksesan Anda


Compact_ilustrasi_sukses
Sebagai pekerja Anda harus terus melakukan improvisasi dan pengembangan diri agar karir tidak mandek. Sebagai langkah awal, ada beberapa kebiasaan yang patut Anda jalani untuk meraih sukses.
 
Apa sajakah itu?
 
Manajemen Waktu
Biasakan untuk membuat rencana kegiatan atau target harian Anda. Catat dan buat daftar pekerjaan (to-do-list) yang harus Anda selesaikan berdasarkan prioritas per hari. Dengan demikian, semua pekerjaan Anda dapat beres dan terorganisir. 
 
Beri Bukti
Jangan pernah menjanjikan hal yang Anda sendiri tidak yakin dapat melakukannya. Lebih sedikit Anda berjanji, lebih baik, cukup buktikan saja melalui hasil kerja Anda tanpa banyak omong. 
 
Teratur
Biasakan Anda mengorganisasi file dan dokumen penting Anda dengan baik sehingga Anda tidak perlu membuang waktu untuk mencarinya. Hidup yang teratur atau terorganisir juga membuat kerja lebih efektif dan efisien.
 
Update Hasil Rapat
Anda, mungkin, tidak dapat selalu hadir dalam rapat kantor, tapi biasakan untuk menanyakan hasilnya. Dengan demikian, Anda tahu harus melakukan apa atau ada perubahan apa. Selain itu, hal ini juga berguna untuk tetap menjaga ‘keamanan’ posisi Anda di kantor. 
 
Hidup Seimbang
Bukan rahasia lagi bila kantor dapat dikatakan sebagai sumber stres, jadi jangan mudah terbawa aura negatif di kantor. Bekali diri dengan berolahraga dan mengonsumsi makanan bergizi supaya tubuh, pikiran, juga jiwa Anda selalu sehat. Ingatlah untuk beristirahat dan mengambil jeda dari rutinitas kantor. (Jibi/Kabar24/nel/k46) (Foto: ilustrasi/Jibi)
 
http://www.bisnis.com/articles/5-kiat-dukung-kesuksesan-anda