PELUANG BISNIS DEKORASI MAL
Menikmati rezeki dari berbagai selebrasi di mal
Oleh Melati Amaya Dori - Kamis, 13 Desember 2012 | 13:52 WIB
Persaingan antarpusat perbelanjaan membuka celah bagi mereka yang kreatif. Untuk menjaring pengunjung, pengelola mal semakin genit bersolek. Menjelang dan selama perayaan hari-hari tertentu, manajemen pusat belanja, biasanya, memajang dekor dan aneka hiasan yang sesuai. Dekorasi tematik itu lazim muncul menjelang Idul Fitri, Natal, tahun baru, serta event lain yang populer di kalangan anak muda semacam Valentine.
Keinginan mal untuk tampil semarak di hari-hari spesial itu memunculkan kebutuhan atas jasa dekor. Demi alasan kepraktisan, mayoritas pengelola mal lebih suka menggunakan jasa pihak ketiga, daripada menghias sendiri ruangan mal mereka.
Sekadar ilustrasi tentang luasnya pasar jasa dekor mal, biasanya, tiap mal merayakan lebih dari lima event dalam setahun. Ambil contoh Plaza Senayan yang memperingati Ramadan dan Idul Fitri, Natal, tahun baru, Sincia, Kemerdekaan Indonesia, Ulang tahun Jakarta, dan Valentine Day.
Ada pula event great sale, yang berlangsung sedikitnya dua kali dalam setahun. Nah, berbagai perayaan itu membutuhkan dekorasi yang berbeda-beda. Kebutuhan dekorasi di Plaza Senayan juga kerap bertambah dengan adanya order khusus dari pemerintah negeri ini atau kedutaan asing.
Pasar untuk para pendekor mal juga tidak sebatas di Jakarta saja. Simak saja cerita Debie Triana Dewi dari PT Mata Air Production, salah satu penyedia jasa dekor mal. Pengelola mal di kawasan-kawasan satelit Jakarta, seperti Tangerang, Serpong, Bekasi, dan Cikarang, Bogor, dan Depok, juga sering menggunakan jasa Mata Air.
Pasar bagi jasa penghias mal, saat ini, semakin luas karena pengelola resto dan hotel juga menerapkan strategi yang sama. Mereka semakin rajin bersolek dengan dekorasi tematik untuk memperingati suatu perayaan.
Jumlah pemain di bisnis dekor mal mengonfirmasi pasar yang berkembang. Jika di tahun 90-an cuma ada segelintir nama, kini, ada sekitar 40 penghias mal.
Tak perlu takut tidak kebagian rezeki jika Anda wajah baru di jasa menghias mal. Pengelola mal bisa saja menunjuk lebih dari satu kontraktor untuk menggarap dekorasi perayaan.
Apalagi, pekerjaan dekorasi mal, umumnya, terbagi dalam empat jenis. Yakni, dekorasi panggung, dekorasi latar belakang, dekorasi ucapan selamat datang, dan dekorasi gantung. Jika dibagi dalam bentuknya, masing-masing dekorasi bisa berwujud tiga dimensi, dua dimensi, dan flat atau datar.
Sukrawardi Simin, pemain jasa dekorasi mal sejak 14 tahun silam, membesarkan hati mereka yang tergoda masuk ke bisnis ini. “Dalam setahun, pemain baru bisa mendapatkan enam order,” tutur dia.
Dengan mengusung bendera PT Emeralduaribu Gemilang, Sukra membuktikan, menghias mal bukan kerja musiman ataupun sambilan. Order yang digarap Sukra selama setahun bisa mencapai 20. “Bisnis ini masih menjanjikan,” ucap dia.
Kunci penting untuk bertahan di bisnis ini, menurut Sukra, adalah menjaga kepercayaan dan kepuasan klien. “Sekali dapat satu klien, jangan sampai dikecewakan. Pelanggan itu aset kita,” jelas Sukra. Klien yang puas, sangat mungkin, akan menunjuk Anda menjadi rekanan tetap, atau istilah kerennya, in house decoration.
Itu artinya, Anda akan mendapatkan pesanan rutin hingga bertahun-tahun yang berujung pada keuntungan jangka panjang. Keuntungan menjadi dekorator rekanan adalah mendapat rekomendasi dari pengelola mal untuk menjadi dekorator di setiap event yang digelar pihak eksternal di mal itu.
Margin cukup tebal
Seperti kebanyakan usaha jasa, layanan dekorasi mal menjanjikan keuntungan yang lumayan tebal. Margin berkisar 10%–15% dari nilai proyek. Persentase itu terbilang lumayan, mengingat nilai sebuah proyek berkisar antara ratusan juta rupiah hingga Rp 1 miliar. Itu berarti, rata-rata keuntungan yang bisa Anda kantongi antara Rp 10 juta hingga Rp 100 juta per proyek.
Tak percaya? Lihat saja pengalaman Mata Air yang baru berkecimpung dalam kegiatan menghias mal tiga tahun. Kini, Debie cs bisa mendapatkan satu proyek senilai Rp 300 juta hingga Rp 400 juta per bulan.
Dari omzet sebesar itu, keuntungan yang dikantongi Mata Air sekitar Rp 30 juta–Rp 40 juta. “Proyek-proyek di luar Jakarta nilainya bisa kurang dari Rp 100 juta. Namun, itu seharusnya bukan masalah. Yang penting, order tetap jalan dan menguntungkan,” kata Debie.
Emeralduaribu Gemilang yang sudah lebih lama beredar di mal, tentunya, mengantongi nilai proyek yang lebih besar lagi. Dalam setahun, perusahaan yang dipimpin Sukra bisa menangguk keuntungan hingga Rp 1 miliar. “Kebetulan, kami sudah menjadi rekanan tetap,” kata Sukra merendah.
Jika margin dari suatu proyek bisa mencapai 15%, lantas ke mana sisa pendapatan mengalir? Bagian terbesar dari pendapatan kontraktor dekor mal habis terpakai untuk membeli bahan baku alias material untuk dekorasi. Porsinya mencapai 70%. Selain itu, 15% pendapatan yang tersisa terserap untuk menutup biaya akomodasi serta biaya tenaga kerja.
Patut Anda ingat, untuk menjalankan jasa menghias mal, pemahaman tentang dekorasi jelas mutlak. Namun, itu tidak berarti Anda mengerjakan sendiri seluruh rancangan dekor. Anda bisa saja merekrut profesional industri kreatif, seperti desainer grafis dan perajin dekor. Untuk bisa memilih orang yang pas, mau tak mau, Anda harus memiliki akses ke jaringan profesi tersebut.
Anda juga harus paham memilih penyewaan truk yang tepercaya dan toko material yang lengkap. Tentu, harga bisa menjadi pertimbangan Anda dalam menyeleksi penyedia transportasi dan logistik.
Perusahaan yang baru terjun ke bisnis ini, bisa saja, menghemat biaya tenaga kerja. Alih-alih merekrut tenaga desain grafis secara permanen, pemain baru bisa saja menggunakan jasa desainer lepas. Namun, kualitas tenaga freelance yang dipekerjakan tetap harus diperhatikan.
Berpikirlah jangka panjang saat mempekerjakan desainer yang berstatus lepas. Anda tetap perlu menjaga relasi dengan desainer freelance. Tujuannya, jika pekerjaan sang desainer memuaskan, Anda bisa kembali mempergunakan jasanya di saat memperoleh order baru.
Kebiasaan yang berlaku di pasar saat ini, desainer freelance mendapatkan honor per proyek. Tinggi-rendah honor si artis, biasanya, disesuaikan dengan tingkat kesulitan desain. Tapi, untuk pekerjaan yang sederhana, rata-rata, tarif seorang desainer grafis adalah Rp 7 juta. Jika hubungan Anda dengan si desainer sudah baik, bukan tak mungkin honor itu turun menjadi, katakanlah, Rp 5 juta.
Untuk mencari tenaga perajin, Anda bisa mengandalkan iklan di internet atau berburu di berbagai pameran kerajinan. Sukra malah mencari perajin hingga Yogyakarta, Jepara, dan Bali. Tenaga perajin, biasanya, dibutuhkan untuk mengerjakan material dekorasi yang bersifat artistik, seperti bahan styrofoam, kayu, logam, kaca.
Modal usaha
Menilik pengalaman Sukra, selama lima tahun pertama, ia giat mencari perajin yang sesuai dengan kebutuhan jasa dekorasinya. Namun, setelah lebih dari lima tahun, justru para perajin yang mendatangi Sukra untuk menawarkan jasa.
Memilih agen penyewaan truk dan tukang angkut lebih sederhana. Tenaga mereka dibutuhkan untuk mengangkut material dekorasi dari workshop atau bengkel menuju lokasi tempat dekorasi dipajang.
Agenda yang paling penting bagi para pendatang di bisnis dekorasi mal adalah mencari klien. Untuk mencari klien sebuah mal, Anda harus melakukan pendekatan dengan pihak yang berwenang di sebuah mal. Sudah tentu, Anda harus mengajukan proposal pengajuan kerja sama atau penawaran.
Di banyak mal, urusan dekorasi berada di tangan corporate marketing communications (CMC). Mencari proyek memang bukan pekerjaan mudah bagi mereka yang belum punya nama. Strategi mengatasi itu cuma satu: bekerja keras.
Buatlah proposal semenarik mungkin. Jangan sia-siakan setiap kesempatan mempresentasikan ide Anda. Tak perlu bersikap tinggi hati dengan menolak proyek yang nilai rupiahnya kecil. Yang perlu Anda lihat saat menimbang suatu proyek adalah tingkat keuntungan.
Bagi pemain baru, proyek apa pun sebaiknya diambil. Alasannya, di bisnis ini referensi pekerjaan termasuk pertimbangan para pemberi order.
Untuk memulai bisnis dekorasi mal, Anda membutuhkan kantor, workshop, sekaligus tempat menyimpan material dekorasi. Jika ingin berhemat, Anda bisa menyewa satu rumah seluas 100 meter persegi untuk memenuhi tiga kebutuhan itu sekaligus. Siapkan anggaran Rp 3 juta per bulan untuk menyewa rumah.
Anda juga butuh satu unit kendaraan pikap untuk mengangkut peralatan tukang saat pemasangan dan pencopotan dekor. Jika memiliki dana lebih, ada baiknya Anda membeli mobil yang layak sebagai sarana pemasaran.
Anda juga harus menyiapkan berbagai alat untuk membangun dekor serta genset. Untuk mengurus legalitas usaha, Anda paling tidak harus menyiapkan dana sekitar Rp 5 juta. Jadi modal yang Anda siapkan sekitar Rp 250 juta hingga Rp 350 juta.
Selain pengeluaran yang terkait dengan proyek, Anda juga harus menganggarkan dana untuk menutup biaya setiap bulannya. Biaya rutin bulanan itu mencakup gaji karyawan back office dan staf pemasar. Anda juga harus menyiapkan dana untuk sewa rumah, serta melunasi tagihan utilitas, seperti telepon dan listrik.
http://peluangusaha.kontan.co.id/news/menikmati-rezeki-dari-berbagai-selebrasi-di-mal
Bisa minta nomor kontak Emeralduaribu dan Mata Air? Terima kasih.
ReplyDeleteEmail saya yeany.dahlan@gmail.com
http://www.citydirectory.co.id/main/detail/home/emeralduaribu-gemilang#.VUzJ3r3-LqB
ReplyDeletehttp://www.citydirectory.co.id/main/detail/home/emeralduaribu-gemilang#.VUzJ3r3-LqB
ReplyDelete