Views :891 Times |
Rabu, 29 Februari 2012 09:10 |
Sebagian besar permasalahan bisnis di lapangan ternyata disebabkan oleh kurangnya pemahaman para pelaku bisnis akan arti penting negosiasi dan cara melakukannya dengan benar. Padahal, negosiasi kadang lebih menentukan ketimbang perjanjian hitam di atas putih, terutama di awal-awal memulai kerja sama. Bahkan tidak jarang pula negosiasi dilakukan tanpa persiapan. Akibatnya, ketika dilakukan, negosiasi hanya menjadi sia-sia dan kita jadi rugi waktu dan tenaga. Padahal, kerugian itu bisa dihindari apabila pelaku bisnis memposisikan negosiasi sebagai elemen krusial dalam menjalankan kerjasama bisnis. Kemampuan bernegosiasi harus rajin-rajin diasah. Sebelum merumuskannya dalam bentuk klausul, Anda harus melakukan negosiasi yang berhasil, karena negosiasi yang berhasil merupakan ruh dari penyusunan kontrak. Inti negosiasi adalah persiapan. Pandanglah negosiasi sebagai proses seni dan bersikaplah teliti. Ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan dalam bernegosiasi, antara lain sebagai berikut. 1. Buatlah target capaian dari negosiasi yang akan Anda lakukan Tentukan syarat minimum yang harus Anda peroleh, serta syarat maksimum yang akan Anda tawarkan. Pikirkan dan siapkan berbagai jalan alternatif solusi yang hendak Anda tawarkan, jangan hanya menyiapkan satu cara. Jika dalam negosiasi pertama itu tidak tercapai kata sepakat, lakukan cara ke dua. 2. Lakukan riset yang komprehensif Pelajari dan ketahui keinginan pihak yang Anda ajak bernegosiasi. Pelajari juga kelemahan dan kekuatannya. Ketahui hingga ke bagian terselubung. Dalam riset tersebut, sebaiknya Anda bekerja sendiri dan tidak perlu meminta bantuan orang lain. Temui kebenarannya, dan jangan terpancing pada keterangan orang lain atau kesimpulan sesaat saja. Dapatkan bukti, dokumentasi, dan angka yang utuh. Negosiator ulung selalu melakukan riset untuk mengetahui karakter lawannya, yaitu latar belakangnya, kebiasaan, hobi, kesukaan, dll. Terbukti bahwa kebanyakan kontrak besar bisnis dimenangkan bukan di meja rapat, tapi di lapangan golf, kapal pesiar, atau restoran. 3. Bicarakan topik hanya sebatas masalah yang dinegosiasikan Pisahkan ego dan kehidupan pribadi Anda. Jangan sampai masalah pribadi menghambat proses negosiasi yang sedang berjalan. Perusahaan besar biasanya mempunyai tim khusus negosiasi. Mereka menyadari arti pentingnya negosiasi, sehingga mereka menempatkan orang-orang yang tepat untuk melakukan pekerjaan penting ini. Dalam satu tim biasanya terdiri dari beberapa orang dengan keahlian berbeda-beda. Pemisahan tim negosiasi dari divisi lain dimaksudkan agar tidak terjadi konflik pribadi selama proses negosiasi. 4. Pikirkan tujuan utama negosiasi Ingatlah hasil akhir yang kita inginkan dalam negosiasi. Negosiasi bukanlah urusan menang atau kalah, apalagi sampai menjatuhkan lawan. Jagalah emosi Anda, dan tetaplah berkepala dingin. Jangan terpancing emosi, ego, atau dorongan ingin menang sendiri. 5. Dalam bernegosiasi, tetaplah bersikap seadil mungkin Anda perlu memikirkan keuntungan dan kebaikannya bagi semua pihak. Jangan menciptakan hal-hal yang berkemungkinan akan menimbulkan persaingan yang tidak sehat ataupun permusuhan. 6. Berikan alternatif win-win solution pada lawan Bersikaplah fleksibel terhadap berbagai kemungkinan. Sikap fleksibel ini akan membantu Anda untuk keluar dari jalan buntu. Persiapkan beberapa solusi alternatif yang diprediksi dapat menciptakan kondisi saling menguntungkan bagi semua pihak. 7. Selesaikan proses negosiasi dengan cepat dan tidak bertele-tele Hindari faktor-faktor yang melelahkan pihak lawan dan juga diri Anda sendiri. Proses negosiasi tidak perlu berlama-lama. Selain itu tempat negosiasi juga harus kondusif, mudah dijangkau, dan diusahakan tenang, sepi, dan tidak banyak gangguan dari luar. |
Sumber:
http://ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/174-rencana-bisnis/14815-jurus-jurus-jitu-negosiasi-bisnis.html
No comments:
Post a Comment