Friday, February 24, 2012

10 Bekas Karyawan yang Sukses Berbisnis

Views :403 Times PDF Cetak E-mail
Jumat, 24 Februari 2012 13:12
shepianKesuksesan setelah berhenti dari pekerjaan kantoran Anda memang bukan jaminan. Namun untuk beberapa orang bisa beruntung setelah mengatakan 'Saya berhenti". Dengan kerja keras dan kebulatan tekad, mereka kini bisa berbalik mendulang sukses.

Berikut kisah sukses orang-orang setelah berhenti dari pekerjaannya. Orang-orang ini bisa mendulang jutaan dolar dan menciptakan kekayaannya sendiri. Berikut 10 orang-orang beruntung itu, seperti dikutip dari CNBC.

1. Shep dan Ian Murray, Vineyard VinesKarena merasa frustasi bekerja di kantor, dua bersaudara, Shep dan Ian Murray pada tahun 1998 resmi undur diri dari perusahaan tempat mereka bekerja. Shep Murray mengundurkan diri, disusul saudaranya 10 menit kemudian.

Mereka selanjutnya mendirikan Vineyard Vines, sebuah dasi yang berbasis di Martha's Vineyard. Ide mereka mengambil uang tunai dari kartu kredit sempat dicemooh dan dinilai bodoh.

Pada awalnya, mereka menjual dasi-dasi itu di tas ransel, di pantai, di kapal dan di bar. Saat ini ada 18 toko ritel Vineyard Vine di seluruh negara, dan jaringannya dapat ditemukan di hampir 500 toko. Vineyard Vine diperkirakan mampu mencetak penjualan hingga US$ 100 juta pada tahun 2011.

2. Rick Wetzel dan Bill Phelps, Wetzel's PretzelsRick Wetzel dan Bill Phelps dulunya sama-sama bekerja di Nestle ketika konsep Wetzel's Pretzels terlahir. Keduanya sedang dalam perjalanan bisnis ketika Wetzel mengatakan kepada Phelps tentang ide istrinya untuk membuat pretzel yang besar dan lembut dan dijual di mal. Malam itu, mereka duduk di bar dan menggambarkan rencana bisnisnya pada sebuah kain serbet.

Mereka menggandeng partner untuk menciptakan resep di dapur Phelp. Dan ketika waktunya tiba untuk membuka toko, mereka mencoba meyakinkan pemilik mal untuk datang ke rumah mereka dan mencoba kreasinya. Dan ternyata pemilik mal itu menyukai rasanya, sehingga mau menyewakan tempat untuk toko pertama Wetzel's Pretzels.

Di tahun 1994, Wetzel dan Phelps mendapatkan keberuntungannya ketika mereka mendapatkan beberapa paket penawaran (untuk berhenti) dari Nestle. Saat ini tercatat ada 250 toko Wetzel's Pretzel di seluruh AS. Penjualan di seluruh wilayah diperkirakan mencapai US$ 100 juta dengan pertumbuhan penjualan mencapai 9% pada tahun 2011.

3. Terry Finley, West Point ThoroughbredsTerry Finley menyelesaikan tugas militernya pada tahun 1990 ketika dia dan istrinya, Debbie kemudian membeli kuda seharga US$ 5.000. Kuda yang diberi nama Sunbelt itu memenangkan pacuan pertamanya.

"Melakukan apa yang Anda cintai dan membuatnya profesional adalah jauh lebih baik ketimbang hanya sekedar bekerja untuk hidup," jelas Finley.

West Point Thoroughbreds sekarang membeli 20-25 kuda setiap tahun, membentuk kelompok investor yang dapat meraup laba ketika kuda-kudanya menang, mengembangbiakkan dan menjual kuda-kuda tersebut. Sejak tahun 2007, kuda-kuda mereka telah memenangkan lebih dari 20% pacuan, sehingga membuat mereka bisa meraup US$ 16 juta. Penjualan tahunan mereka mencapai US$ 7 juta.

4. Dana Sinkler dan Alex Dzieduszycki, Terra ChipsDana Sinkler dan Alex Dzieduszycki sebelumnya bekerja untuk chef bintang, Jean-Georges Vongerichten di restoran bintang empatnya, Lafayette di New York. Mereka kemudian memutuskan berhenti dan ingin menciptakan sebuah sajian khusus untuk disajikan di bar, namun mereka ingin sesuatu yang berbeda dari elaborasi satu piringan penuh sayuran atau crudité platters, yang populer pada saat itu. Jadi pada tahun 1990, mereka bereksperimen dengan menggoreng sayur-sayuran di dapur apartemen kecil Sinkler.

Dan ternyata keripik sayur-sayuran kreasi mereka 'Terra Chips' menjadi sangat populer dan bisa dijual di toko. Sebuah perusahaan swasta membeli 51% saham mereka pada tahun 1995, dan pada tahun 1998 Hain Celestial membeli Terra Chips sebagai bagian dari kesepakatan senilai US$ 80 juta dengan 3 perusahaan lain. Pada saat itu, ujar Dzieduszycki , Terra Chips memiliki penjualan hingga US$ 23 juta.

Sinkler dan Dzieduszycki telah bergerak ke perusahaan baru. Sinkler kini telah memulai bisnis restoran baru yang disebut Hubee D's, sementara Dzieduszycki memulai Julian's Recipe, yang menjual waffle beku.

5. Adam Lowry dan Eric Ryan, MethodAdam Lowry dulunya bekerja sebagai ilmuwan iklim, sementara Eric Ryan bekerja di bidang periklanan. Keduanya memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya dan mengembangkan bisnis produk pembersih yang ramah lingkungan, Method. Pada saat itu tidak banyak pilihan untuk produk kebersihan yang tidak mengandung unsur-unsur kimia berbahaya. Sehingga dua orang yang berteman baik sejak anak-anak itu mulai melakukan riset dan Lowry bahkan mencampur bahan kimia di bak cuci apartemen mereka.

Mereka menggabungkan dana hingga US$ 200.000 dari keluarga, teman dan memulai Method pada tahun 2000. Method telah menjadi sebuah perusahaan swasta dengan pertumbuhan paling cepat di Amerika dengan produk sekitar 100 mulai dari sabun tangan hingga sabun cuci piring dan pembersih kamar mandi. Pendapatan kotor perusahaan itu diperkirakan mencapai US$ 100 juta.

6. Rod Johnstone, J/BoatsRod Johnstone berusia 38 tahun dan bekerja sebagai sales untuk publikasi kapal ketika memutuskan untuk berhenti dan mewujudkan mimpi perahu layarnya. Ia semula sangat menikmati, namun kemudian merasa pertumbuhannya tidak cukup cepat. Orang tuanya kemudian mendonasikan kayu yang bernilai beberapa ratus dolar, dan Johnstone kemudian mulai membangun kapal di garasinya. Satu setengah tahun kemudian kapal impiannya rampung dan ia mulai mengikutkannya dalam perlombaan. Didorong oleh kesuksesannya, Johnstone memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya dan mewujudkan impiannya.

7. Andy Schamisso, Inko's White TeaPada tahun 2002, Andy Schamisso bekerja sebagai public relations namun tidak merasa nyaman. Suatu hari, ketika istrinya tidak dapat menemukan teh putih untuk es tehnya, Schamisso menemukan panggilannya. Ketika sedang mencarinya di internet, ia menemukan keuntungan keseatan dan memutuskan membawa resep istrinya ke orang lain.

Jadi setelah 13 tahun di perusahaan PR, Schamisso memutuskan untuk berhenti bekerja dan memulai Inko’s White Tea, yang dinamakan seperti anjingnya. Setelah mendapatkan cukup uang untuk membuat 6.000 kotak, Schamisso pergi ke jalanan di New York untuk menjual produknya. Setahun kemudian, order sudah beruba dari kardus-kardus ke truk-truk. Saat ini ada 14 jenis Inko’s White Tea di pasar. Dalam beberapa tahun terakhir, penjualan tahunan perusahaan mencapai US$ 3 juta.

8. Kim dan Beaver Raymond, Marshmallow Fun CompanyKim dan Beaver Raymond, keduanya sama-sama mengatakan "Saya Berhenti" setelah mainan yang semula mereka ciptakan untuk anak-anak mereka berubah menjadi mainan yang sangat hits. Dua bersaudara itu sebelumnya sama-sama bekerja di industri fesyen. Pada tahun 2002, mereka membuat mainan tembakan dari pipa PVC untuk pesta ulang tahun anak mereka. Dipicu oleh kesuksesan pertempuran makanan yang mereka saksikan, pasangan itu dan beberapa temannya kemudian menggambarkan bagaimana membangun dan memasarkan mainan baru tersebut  dan Marshmallow Fun Company terlahir.

Pada tahun 2010, Marshmallow Fun Company menjual lebih dari 7 juta tembakan mainan anak-anak.

9. Rocky Patel, Rocky Patel CigarsRocky Patel merupakan pengacara entertainment Hollywood, sebelum akhirnya sukses mengembangkan bisnis cerutu.  Patel melihat sebuah kesempatan untuk menciptakan produk yang ia pikir hilang dari pasar. Jadi iapun meninggalkan bisnis hukum dan mulai memroduksi cerutu pada tahun 1996, mengubah rumahnya di California menjadi kotak tembakau.

Setelah awal yang sangat sulit, Patel memutuskan untuk memindahkan bisnisnya ke Florida dimana sebagian besar perusahaan cerutu AS berada. Ia mendapat sukses besar pada tahun 2003 dengan Rocky Patel Vintage Series yang mendapatkan peringkat tinggi dan pujian.

Rocky Patel Cigars saat ini memroduksi 200.000 cerutu setiap tahunnya, dengan penjualan lebih dari US$ 40 juta pada tahun 2011.

10. Paul English, Kayak

Paul English bekerja di sebuah perusahaan modal, Greylock pada tahun 2004 ketika Steve Hafner yang mendirikan Orbitz mengungkapkan ide untuk membuat perusahaan perjalanan yang berbeda. Setelah melakukan pertemuan selama 1 jam dan 3 gelas minuman, English dan Hafner membentuk Kayak, sebuah mesin pencari perjalanan online. English pun berhenti dari pekerjaannya di Greylock dan mulai menjadi chief technology officer untuk website baru itu.

Kayak menjadi tempat pencarian ratusan situs perjalanan yang lengkap karena ada tarif pesawat, hotel, sewa mobil dan kini berada di peringkat 1 untuk pasar tersebut. Kayak juga menyampaikan dokumen untuk IPO pada tahun 2010, meski hingga kini belum juga dilakukan. Perusahaan tersebut dilaporkan meraup pendapatan hingga US$ 170,6 juta pada 9 bulan pertama di 2011. Kayak memproses 670 juta pengguna informasi perjalanan dan memiliki 5 juta download aplikasi mobile pada periode tersebut. (*/Detik Finance)

Sumber:
http://ciputraentrepreneurship.com/entrepreneur/internasional/bisnis/14696-10-bekas-karyawan-yang-sukses-berbisnis.html

No comments:

Post a Comment