Views :469 Times |
Sabtu, 18 Februari 2012 16:46 |
Dalam belajar entrepreneurship diperlukan kesabaran yang ekstra. Aral melintang, kendala atau keberhasilan harus siap dihadapi. Untuk itu seseorang perlu mengetahui bahwa ada tiga fase yang harus seseorang lalui jika ingin berkecimpung dalam dunia entrepreneurship. Apa saja 3 fase yang harus dilalui tersebut? Fase pertama ialah belajar untuk tahu. Semua orang bisa melakukan ini dengan membaca materi, bahan bacaan entrepreneurship. Tak perlu terjun langsung tetapi cukup belajar literaturnya. Yang kedua setelah to know adalah belajar bagaimana untuk melakukannya, to do, barang kali ada sebagian dari Anda yang ingin menjadi profesional di dalam bidang entrepreneurship. Anda harus tahu bagaimana melakukannya. Anda tidak perlu menjadi entrepreneur sepenuhnya untuk berada di fase ini karena bisa dilakukan dengan bekerja pada seorang entrepreneur. Dengan begitu, Anda mengetahui bagaimana sebuah usaha dijalankan, menghasilkan laba, dan sebagainya. Singkatnya, siapapun bisa melakukan ini tanpa bermental entrepreneur. Untuk memasuki tahapan selanjutnya, yaitu tahapan “to be entrepreneur” (menjadi entrepreneur), seseorang harus mengalami, yaitu mengalami penciptaan usaha yang baru. Dan tidak cuma usaha tersebut harus baru tetapi juga harus inovatif. Dari ketiganya tadi, yang bisa menghasilkan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat ialah yang ketiga, yaitu “to be”. Untuk belajar menjadi entrepreneur (berada dalam tahap “to be”), seseorang perlu mengalami penciptaan bisnis (business creation) dan bisnis yang diciptakan itu idealnya memiliki karakteristik inovatif. Bukan hanya menyalin atau meniru. Jika hanya bisa meniru yang sudah sukses, maka itu disebut dengan “replicative entrepreneur”. |
Sumber:
http://www.ciputraentrepreneurship.com/index.php/pendidikan/serba-serbi/165-entrepreneurship/14526-3-fase-transformasi-menjadi-entrepreneur.html
No comments:
Post a Comment