Saturday, February 18, 2012

Jaga Kontinuitas Inovasi dengan 10 Prinsip Ini


Views :286 Times PDF Cetak E-mail
Sabtu, 18 Februari 2012 15:08
inovasiiiiInovasi yang kontinu dibutuhkan oleh sebuah usaha rintisan agar tetap bisa bertahan di persaingan yang makin sengit di semua bidang industri. Dan kebutuhan itu tak hanya berhenti saat sebuah usaha sudah lumayan besar dan menghasilkan laba. makin besar sebuah usaha, justru semakin besar pula kebutuhannya terhadap inovasi-inovasi cemerlang.

Para pakar teknologi sering bersikeras bahwa hal-hal baru tidak bisa  dirancang berdasarkan jadwal tetapi  perusahaan-perusahaan yang sukses nampaknya mampu melakukannya secara teratur.


Banyak orang mencoba untuk mendefinisikan sebuah proses untuk menemukan inovasi secara berkala tetapi mayoritas terlalu kabur. Bagi Anda yang ingin menemukan cara untuk terus bisa menghasilkan inovasi, 10 prinsip inovasi ala Robert F. Brands berikut mungkin bisa menjadi panduan.
  1. Inspirasi: Langkah paling penting dan pertama ialah menemukan pemimpin yang bisa menginspirasi dan mendorong bergulirnya proses inovasi. Dalam sebuah usaha rintisan, orang yang perlu melakukannya terutama adalah si pendiri atau CEO dan orang tersebut terlibat secara teratur dan terlibat secara pribadi dalam setiap proses. Ini sebuah kewajiban.
  2. Tanpa risiko, tak ada inovasi: Tidak semua ide bisa atau akan menjadi pemenang. Tanpa risiko, tidak akan ada inovasi. Tim inovasi bisa bekerja maksimal saat mereka mempercayai bahwa kegagalan atau keberhasilan tidak akan berujung pada tindakan pemberian hukuman. Kegagalan atau keberhasilan bisa membunuh inovasi.
  3. Proses pengembangan produk baru: Sebuah proses formal dengan lini masa dan tonggak waktu ialah sebuah keharusan. Hal ini biasanya meliputi setidaknya unsur-unsur kunci seperti penyusunan ide, prioritas, purwarupa atau prototype, komersialisasi  dan pengukuran.
  4. Kepemilikan: Inovasi membutuhkan kepemilikan, posisi puncak dan pemimpin tim dalam organisasi. Juara harus memiliki kredibilitas untuk meyakinkan orang lain untuk mengambil risiko yang terukur, dan bekerja di luar zona nyaman seseorang.
  5. Penciptaan nilai: Inovasi yang berhasil mengubah ide menjadi laba, untuk meningkatkan nilai konsumen, dan meningkatkan nilai pemegang saham. Nilai produk yang makin meningkat dalam jangka panjang melahirkan valuasi perusahaan yang lebih baik melalui portfolio hak milik intelektual perusahaan Anda.
  6. Akuntabilitas: Hal ini menjadi komponen utama dari kesetaraan kepercayaan bahkan saat prosesnya bertalian erat dengan pengawasan. Anggota tim harus merasa bertanggung jawab untuk penpenyelesaian tugas tepat waktu. Kecerobohan adalah satu cara untuk membahayakan keseluruhan proses.
  7. Pelatihan dan pembimbingan: Perekrutan orang yang tepat dengan keingintahuan,keterbukaan pikiran dan kemampuan alami untuk melihat gambaran besarnya ialah cara untuk menciptakan dan meningkatkan pola pikir yang sesuai. Pelatihan yang terus berlangsung dari jajaran atas berperan penting untuk mempertahankan semangat dan sikap positif.
  8. Manajemen ide: Bangun dan kelola sebuah jaringan pipa ide. Dari waktu ke waktu, termasuk pelanggan dan anggota tim penjualan memiliki sejumlah koneksi dengan produknya telah menggunakannya atau menjualnya atau merancangnya.
  9. Amati dan ukur:Dalam mengoptimalkan Return of Investment, pelacakan hasil sangat penting. Daur hidup produkakan makin memendek, yang membutuhkan siklus inovasi yang harus dipercepat. Setelah produk baru dluncurkan, metrik kunci menjadi rasio penjualan produk baru bagi penjualan keseluruhan.
  10. Hasil bersih dan upah: Berdasarkan ROI, insentif seharusnya dikembangkan untuk semua partisipan. Imbalan staf Anda. Seringnya motivator kunci bukan sesuatu yang berupa uang atau materi, bukan pengakuan untuk sebuah pekerjaan yang behrasil diselesaikan dengan baik. Orang-orang Anda adalah sumber inovasi terbaik!




Inovasi yang berkelanjutan sesungguhnya ialah satu-satunya keunggulan kompetitif yang sejati. Namun inovasi terbukti sulit untuk diwujudkan, karena orang secara alami tidak menyukai perubahan. Dan budaya perusahaan lebih nyaman saat bersesuaian dengan status quo.

Namun untuk bisa bertahan dalam persaingan bisnis yang ketat mengharuskan kita untuk selalu berada di depan rival. Inovasi ialah apa yang meniupkan nyawa pada bisnis kita dan membuatnya tetap hidup dalam jangka panjang. Pastikan usaha rintisan Anda bisa menerapkan 10 prinsip di atas. (*Akhlis)

Sumber:
http://www.ciputraentrepreneurship.com/index.php/bina-usaha/49-rencana-bisnis/14523-jaga-kontinuitas-inovasi-dengan-10-prinsip-ini.html

No comments:

Post a Comment