Peluang Bisnis Ikan Arwana Masih Terbuka Lebar |
Jumat, 01 Juli 2011 10:47 |
Nama arwana tentu sudah tidak asing lagi bagi telinga masyarakat Indonesia. Meski tak sepopuler puluhan tahun lalu tapi peluang bisnis ikan arwana masih terbuka lebar dan tak lekang oleh zaman. Arwana adalah sejenis ikan bertulang banyak yang hidup di air tawar. Ikan ini berasal dari keluarga Osteoglossidae dan kerap disebut sebagai “bonytongues” (lidah bertulang). Ikan dari keluarga ini rata-rata bertubuh panjang, dan tertutup oleh lapisan sisik yang lebar, dan berat serta berpola mozaik. Arwana yang banyak ditemukan di Indonesia adalah spesies arwana Asia (Scleropages formosus). Spesies ini memiliki badan yang panjang; sirip dubur terletak jauh di belakang badan. Arwana Asia umumnya memiliki warna keperak-perakan. Arwana Asia juga disebut “Ikan Naga” karena sering dihubung-hubungkan dengan naga dari Mitologi China. Tren memelihara arwana sebagai ikan akuarium, pernah booming di Indonesia sekitar 20 tahun lalu. Kini hobi memelihara arwana seakan meredup, meski demikian bukan berarti bisnis ikan arwana ikut memudar. Bahkan, peluang ekspor benih ikan arwana di pasar internasional saat ini masih terbuka lebar dan memilik prospek yang bagus. “Dari kebutuhan ekspor ke China sebesar 15 ribu ekor benih arwana per bulan, saat ini baru bisa dipenuhi sekitar 50 persennya saja,” kata Santoso, Ketua Kelompok Peternak Ikan Mina Karya, Dusun Blendangan, Desa Tegaltirto, Kecamatan Berbah, Sleman, Jogjakarta, beberapa pekan lalu. Menurut dia, kelompok yang dipimpinnya itu sejak enam tahun lalu mengelola ikan arwana dan hasilnya selalu memuaskan. “Selama ini kami sudah ekspor benih arwana ke Singapura dan China. Ke depannya prospek masih sangat luas, karena di DIY (Jogjakarta, Red), baru kami yang membudidayakan ikan asli Kalimantan ini,” katanya. Ia menambahkan, budidaya ikan arwana tidak terlampau sulit karena yang terpenting air lancar dan suhu juga stabil. “Selama ini yang sering menjadi kendala adalah serangan jamur, namun hal ini dapat diatasi dengan menjaga suhu jangan sampai berada di bawah 25 derajat Celcius, sementara untuk pakan hanya dengan katak atau ikan bawal kecil,” tuturnya. Santosa mengatakan, musim panen benih ikan arwana ini adalah pada Desember hingga Juni atau pada saat musim penghujan. “Dalam sebulan masa panen, bisa dilakukan empat hingga tujuh kali panen. Tiap ekor indukan bisa menghasilkan 90 hingga 140 bibit Arwana, setelah berusia dua hingga empat minggu baru diekspor dengan harga Rp 25 ribu per ekor,” ujarnya.(*/SurabayaPost) Sumber: http://ciputraentrepreneurship.com/kembangkan-uang-anda.html?start=8 |
No comments:
Post a Comment