Sabtu, 09 Juli 2011 14:12 |
Apa yang Anda pikirkan jika mendengar kata "Joglo"? Pasti langsung mengingat rumah adat Jawa dengan bentuknya yang khas. Namun ada juga yang menyatakan jika Joglo atau Rumah Joglo mempunyai artian tempat yang membuat kita ingin terus kembali lagi. Nampaknya semboyan itulah yang membuat Himawan Hendro Pratisto memasukkan kata Joglo dalam bisnis minumannya, yaitu "Joglos Coffee". Filosofi kata Joglo ingin diterapkannya, yakni ingin orang yang sudah datang mencoba minuman racikannya, bisa selalu kembali lagi, lagi, dan lagi. Bisnis yang sudah dirintisnya sejak 2005 ini memang tidak langsung bisa berkembang seperti sekarang. Pertama kali membuka outlet, Joglos coffee yang khas bernuansa hijau ini hanya mempunyai lima macam racikan minuman. Namun, saat ini sudah terdapat 18 menu yang menjadi andalan. Untuk range harga, tidak perlu khawatir. Minuman yang disajikan dalam Joglos Coffee memang dikhususkan untuk kawula muda dan mahasiswa dengan harga yang super miring. Sang pemilik pun berkomitmen ingin menyajikan produk dengan harga oke serta kualitas yang bagus. "Konsep awalnya sampai sekarang memang ingin menyajikan minuman yang berasal dari kopi dengan harga murah tapi kualitas bagus," jelas Himawan seperti dikutip dari Okezone. Awalnya dia memang sempat berpikir untuk melebarkan sayap untuk segmen kantoran. Namun, hal ini berarti dirinya harus membuat konsep maupun harga yang lebih premium. Jelas hal tersebut tidak sesuai dengan konsep awal yang mengutamakan harga murah dan kualitas oke. Dengan omset rata-rata Rp200 ribu per hari, dan enam outlet yang dimilikinya saat ini di kawasan Gresik, Banjarmasin, Tangerang, Solo, dan Depok, dirinya pun semakin mantap dalam merintis usaha minuman bercita rasa kopi, susu, dan teh ini. Alasannya, bisnis tersebut lebih menjanjikan daripada bekerja di kantoran yang terlalu monoton. Himawan bercerita, sempat beberapa kali mencoba berbagai bisnis setelah dirinya memutuskan untuk keluar dari rutinitas kantoran, malang melintang mencoba bisnis baru nampaknya tidak membuatnya berhenti mencoba dan terus mencoba. "Dulu kerja kantoran. Sebelumnya pernah usaha tapi gagal. Kebetulan saya nyemplung ke bisnis ingin mengembangkan usaha, mengembangkan kreativitas," bebernya. Semua racikan minuman yang dibuatnya memang hasil learning by doing alias belajar ala kadarnya. Baik itu dari hasil membaca di majalah, berbagai macam buku, serta hasil lihat tontonan di televisi. Dengan usahanya yang lumayan keras tersebut, akhirnya terciptalah beberapa minuman yang khas. seperti pure cream milk, dan yang paling banyak digemari adalah Coffe LLo. "Pure cream milk rasanya seperti vanila, tidak ada kopinya. Itu paling laku saat pertama kali saya jualan," paparnya. Sementara minuman lainnya yang tidak kalah menarik adalah cococoffee, coffelatte, cappucino, creammy coffe dan masih banyak lagi. Masalah harga, tidak perlu khawatir karena cukup dengan merogoh kocek sekira Rp5 ribu kita sudah bisa menikmati minuman serba kopi, susu, maupun teh ala Indonesia. Menurutnya, kopi tersebut merupakan pioneer dari maraknya bisnis serupa di kawasan Depok. Setiap jenis usaha pasti mempunyai kendala. Dirinya mencontohkan, ketika musim hujan misalnya, pembeli akan sedikit berkurang akibat cuaca yang kurang pas untuk minuman dingin seperti yang disajikannya. Sementara itu, tempat atau lokasi berjualan juga menjadi salah satu kendala. Kurang luasnya lahan atau terkadang tidak jarang outlet yang dibuka harus berurusan dengan preman setempat. Dari usaha yang sudah ditekuninya selama lima tahun tersebut, dirinya bisa mempekerjakan beberapa karyawan yang semuanya berasal dari tetangga maupun kerabat dekat. Dirinya pun berbagi tip, untuk memulai sebuah usaha, hendaknya semua itu dimulai dari hobi. Apa yang kita suka, sebaiknya sesering mungkin mencari tahu dan menggali terus potensi tersebut. Karena menurutnya, semua hal itu harus dimulai sejak dini. seperti motto hidupnya yaitu "bisnis itu mulailah dari hobi, mulai dari diri sendiri, dari yang kecil, dan dari sekarang." |
Sumber:
http://ciputraentrepreneurship.com/kuliner/9588-himawan-hendro-sukses-dengan-kopi-qjogloq.html
No comments:
Post a Comment