Kesuksesan
adalah dambaan setiap orang tetapi hanya segelintir yang mampu
mencapainya. Dan Dr. (HC) Ir. Ciputra bisa dikatakan adalah salah satu
sosok yang mampu meraih kesuksesan. Kesuksesannya itu dirintis sejak 5
dekade yang lalu, tepatnya tahun 1961. Pak Ci, demikian entrepreneur ini
sering disapa, pertama menapakkan kaki di dunia entrepreneurship dengan
menjalani bisnis bersama teman-temannya dalam Grup Jaya.
Di awal
perkembangannya, Grup Jaya masih sebuah perusahaan kecil dengan aset
yang belum seberapa besar. Para eksekutifnya pun masih bergaya hidup
sederhana. Bahkan Pak Ci, sebagai seorang profesional, kala itu tidak
segan untuk memakai sepasang kaos kaki yang bolong saat meninjau
rumah-
rumah
real estate yang dibangun Grup Jaya. Namun, berkat keteguhan dalam
memegang prinsip entrepreneurship semua profesional muda itu tetap
bekerja dengan kemapanan finansial yang belum stabil dan gaya hidup yang
relatif sederhana.
Pak Ci sendiri memiliki serangkaian kunci
sukses dalam mengembangkan Grup Jaya dari nol hingga seperti yang kita
ketahui sekarang. Apa saja kunci-kunci sukses itu? Berikut ialah tujuh
kunci sukses dari beliau yang patut diketahui oleh para entrepreneur
muda Indonesia. Semua kunci sukses ini menjadi tolok budaya perusahaan
(corporate culture) yang dipegang teguh oleh semua jajaran profesional dan pegawai Pembangunan Jaya.
Layani masyarakatLayanan
masyarakat menjadi sebuah prioritas pertama. Masyarakat harus dilayani
sebaik mungkin. Bahkan jika mungkin dan bisa, kita harus berikan
melebihi apa yang masyarakat berikan pada kita. Sebuah contoh konkret
dari prinsip pelayanan masyarakat ini ialah saat seorang penghuni
rumah baru mendapati kualitas
rumah
huniannya tidak sebagus yang dijanjikan. Grup Jaya tidak hanya segera
memperbaiki tetapi juga memberikan solusi saat kualitas yang dinikmati
konsumen memang tidak seperti yang diharapkan. Saat mengeluh untuk kedua
kalinya, konsumen tersebut kembali . Singkatnya, bekerja dengan
sungguh-sungguh demi mempersembahkan produk terbaik bagi masyarakat
merupakan sesuatu yang sangat ditekankan.
Tidak hanya berhenti
sampai di situ, layanan masyarakat juga hendaknya menyentuh level yang
lebih tinggi, yaitu harus ditujukan juga untuk membangun bangsa dan
negara. Bagaimana caranya? Yaitu dengan mendirikan sebuah perusahaan
yang mampu memberikan lapangan kerja bagi warga Indonesia dan selalu
menaati peraturan yang berlaku seperti pembayaran pajak dan sebagainya.
Cetak untungPak
Ci menempatkan tujuan ekonomi sebagai kunci suksesnya yang kedua. Pada
dasarnya memang tidak ada lagi perusahaan yang didirikan tanpa motif
mencari untung. Keuntungan harus diperoleh untuk menjamin pertumbuhan
dan keberlangsungan operasional perusahaan serta menjamin kebutuhan para
pemegang saham serta karyawannya. Laba juga harus didapatkan untuk bisa
mewujudkan keenam kunci sukses lainnya. Tanpa mendapat keuntungan,
keenam kunci sukses lain tidak mungkin tercapai.
Menurut Pak Ci,
sebuah perusahaan tidak perlu merasa gengsi dalam membangun sebuah
proyek dan merasa terlalu besar atau hebat. Kerugian yang diakibatkan
sebuah proyek besar dan hebat tidak perlu dialami sebuah perusahaan jika
pengendali usaha bisa menyingkirkan keinginan untuk mempertahankan
gengsi. “Karena itulah, kami tak pernah malu mengatakan bahwa
Pembangunan Jaya adalah sebuah perusahahaan yang mencari untung,” tambah
Pak Ci.
Dalam praktik manajemen keuangan, analisis rasio
mengenai laba ialah rumus-rumus yang wajib dikuasai oleh semua pimpinan
usaha dalam sebuah kelompok perusahaan.
Kembangkan SDMSebagai
penganut teori Z, wajar jika Pak Ci menempatkan pengembangan sumber
daya manusia sebagai kunci suksesnya yang ketiga. Sumber daya manusia
bukan hanya alat untuk mencapai tujuan tetapi tujuan itu sendiri justru
adalah meningkatkan nilai SDM. SDM harus dapat dilihat tidak hanya
sebagai alat produksi, tetapi sebagai sebuah kelompok manusia yang
diajak ke bergabung dalam perusahaan sebagai suatu keluarga besar dan
berkembang bersama untuk meningkatkan harkat dan kesejahteraan mereka.
Meskipun begitu, bukan berarti karyawan bisa bermanja-manja, karena pada
gilirannya memanjakan karyawan akan berakibat kurang baik pada
pengembangan watak mereka.
Harkat hidup di sini tidak hanya
didefinisikan sebagai pemberian jumlah gaji yang pantas karena sebagai
seorang individu, karyawan juga perlu untuk mengaktualisasikan dirinya
dan keleluasaan untuk bisa membuktikan kompetensi yang ia miliki.
Suasana kondusif seperti ini secara kontinu ditumbuhkan dan dipelihara
dalam lingkungan kerja.
Pengembangan SDM yang dilakukan juga
memperhatikan unsur keluarga. Keluarga yang bahagia akan menghasilkan
orang-orang yang melakukan pekerjaannya dengan bahagia dan penuh gairah.
Kokohkan organisasiPengokohan
organisasi menjadi kunci sukses berikutnya. Senada dengan teori
McKinsey yang menyatakan bahwa organisasi terbentuk atas kesamaan
pandangan hidup, sasaran, jalan pikiran dan nilai-nilai yang semuanya
membentuk suatu budaya perusahaan (company culture). Banyak perusahaan
gagal karena absennya unsur kesamaan ini. Seorang karyawan masuk dengan
tujuan mengumpulkan uang sebanyak mungkin sedangkan karyawan lain
memiliki motif untuk memupuk karir yang kemudian ia bisa alihkan ke
perusahaan lain.
Kendalikan mutuPengendalian
mutu tentu tidak dapat lagi diabaikan sebagai elemen kunci sukses
mengingat situasi kompetisi yang makin tajam dan ketat. Di lingkungan
Pembangunan Jaya, kualitas yang dimaksud bukan hanya kualitas produk
yang dihasilkan tetapi yang lebih penting ialah kualitas manusia yang
menghasilkan produk itu. Pofesionalisme menjamin keberlangsungan
prestasi kerja yang tercermin dari mutu produknya. Seklai lagi ini
menunjukkan bahwa kunci ini berorientasi secara konsisten terhadap
Teori Z.
Jaga produktivitas dan efisiensiKunci
berikut ialah produktivitas dan efisiensi yang secara makro sering
menjadi semboyan yang penerapannya perlu dicermati. Dunia sebetulnya
sedang menghadapi bahaya besar saat di satu sisi manusia menjadi semakin
produktif tetapi di sisi lain tingkat konsumsi tidak naik sepesat itu.
Dunia bisa menghadapi sebuah situasi kelebihan suplai karena
produktivitas manusia terlalu tinggi dibandingkan konsumsinya.
Situasi
seperti ini telah lama dirasakan oleh Pembangunan Jaya. Misalnya di
bidang real estate mereka bisa meningkatkan produksi
rumah-
rumah
yang dibuatnya sampai 20% setahun dengan sumber daya yang sama.
Pertanyaannya sekarang ialah “apakah masyarakat yang menjadi konsumen
rumah-
rumah
tersebut naik juga sebanyak 20% per tahun?” Inilah yang menjadi sebuah
kekhawatiran yang patut diwaspadai oleh tak hanya Pembangunan Jaya,
tetapi juga semua bisnis pada umumnya.
Berinovasi dan berkreasiYang
terakhir tetapi tidak kalah pentingnya ialah inovasi dan kreativitas.
Dengan semakin dinamisnya perkembangan jaman, akan selalu muncul
produk-produk baru di pasaran yang membuat produk-produk sebelumnya
menjadi ketinggalan. Tanpa inovasi akan sangat sukar bagi suatu
perusahaan untuk mempertahankan keberadaannya. Inovasi mencakup berbagai
aspek seperti produksi, teknologi, manajemen, dan sebagainya.
Kreativitas
setiap individu merupakan sarana yang membuat para manajer mampu, siap,
tabah dan berani melakukan perubahan, baik di bidang produksi dan
manajemen.
Sekalipun Pak Ci hampir selalu menggunakan
kesempatannya berpidato di depan karyawan untuk menjelaskan ketujuh
kunci sukses tetapi ia belum pernah menginstruksikan pengadopsian konsep
itu sebagai filosofi perusahaan.
*) disarikan dari "Tantangan jadi Peluang: Kegagalan dan Sukses Pembangunan Jaya Selama 25 Tahun" oleh Bondan Winarno