Views :3366 Times |
Sabtu, 21 Mei 2011 17:46 |
Kesuksesan
adalah dambaan setiap orang tetapi hanya segelintir yang mampu
mencapainya. Dan Dr. (HC) Ir. Ciputra bisa dikatakan adalah salah satu
sosok yang mampu meraih kesuksesan. Kesuksesannya itu dirintis sejak 5
dekade yang lalu, tepatnya tahun 1961. Pak Ci, demikian entrepreneur ini
sering disapa, pertama menapakkan kaki di dunia entrepreneurship dengan
menjalani bisnis bersama teman-temannya dalam Grup Jaya.
Di awal perkembangannya, Grup Jaya masih sebuah perusahaan kecil dengan aset yang belum seberapa besar. Para eksekutifnya pun masih bergaya hidup sederhana. Bahkan Pak Ci, sebagai seorang profesional, kala itu tidak segan untuk memakai sepasang kaos kaki yang bolong saat meninjau rumah-rumah real estate yang dibangun Grup Jaya. Namun, berkat keteguhan dalam memegang prinsip entrepreneurship semua profesional muda itu tetap bekerja dengan kemapanan finansial yang belum stabil dan gaya hidup yang relatif sederhana. Pak Ci sendiri memiliki serangkaian kunci sukses dalam mengembangkan Grup Jaya dari nol hingga seperti yang kita ketahui sekarang. Apa saja kunci-kunci sukses itu? Berikut ialah tujuh kunci sukses dari beliau yang patut diketahui oleh para entrepreneur muda Indonesia. Semua kunci sukses ini menjadi tolok budaya perusahaan (corporate culture) yang dipegang teguh oleh semua jajaran profesional dan pegawai Pembangunan Jaya. Layani masyarakatLayanan masyarakat menjadi sebuah prioritas pertama. Masyarakat harus dilayani sebaik mungkin. Bahkan jika mungkin dan bisa, kita harus berikan melebihi apa yang masyarakat berikan pada kita. Sebuah contoh konkret dari prinsip pelayanan masyarakat ini ialah saat seorang penghuni rumah baru mendapati kualitas rumah huniannya tidak sebagus yang dijanjikan. Grup Jaya tidak hanya segera memperbaiki tetapi juga memberikan solusi saat kualitas yang dinikmati konsumen memang tidak seperti yang diharapkan. Saat mengeluh untuk kedua kalinya, konsumen tersebut kembali . Singkatnya, bekerja dengan sungguh-sungguh demi mempersembahkan produk terbaik bagi masyarakat merupakan sesuatu yang sangat ditekankan. Tidak hanya berhenti sampai di situ, layanan masyarakat juga hendaknya menyentuh level yang lebih tinggi, yaitu harus ditujukan juga untuk membangun bangsa dan negara. Bagaimana caranya? Yaitu dengan mendirikan sebuah perusahaan yang mampu memberikan lapangan kerja bagi warga Indonesia dan selalu menaati peraturan yang berlaku seperti pembayaran pajak dan sebagainya.
Cetak untung
Pak Ci menempatkan tujuan ekonomi sebagai kunci suksesnya yang kedua. Pada dasarnya memang tidak ada lagi perusahaan yang didirikan tanpa motif mencari untung. Keuntungan harus diperoleh untuk menjamin pertumbuhan dan keberlangsungan operasional perusahaan serta menjamin kebutuhan para pemegang saham serta karyawannya. Laba juga harus didapatkan untuk bisa mewujudkan keenam kunci sukses lainnya. Tanpa mendapat keuntungan, keenam kunci sukses lain tidak mungkin tercapai. Menurut Pak Ci, sebuah perusahaan tidak perlu merasa gengsi dalam membangun sebuah proyek dan merasa terlalu besar atau hebat. Kerugian yang diakibatkan sebuah proyek besar dan hebat tidak perlu dialami sebuah perusahaan jika pengendali usaha bisa menyingkirkan keinginan untuk mempertahankan gengsi. “Karena itulah, kami tak pernah malu mengatakan bahwa Pembangunan Jaya adalah sebuah perusahahaan yang mencari untung,” tambah Pak Ci. Dalam praktik manajemen keuangan, analisis rasio mengenai laba ialah rumus-rumus yang wajib dikuasai oleh semua pimpinan usaha dalam sebuah kelompok perusahaan. Kembangkan SDM Sebagai penganut teori Z, wajar jika Pak Ci menempatkan pengembangan sumber daya manusia sebagai kunci suksesnya yang ketiga. Sumber daya manusia bukan hanya alat untuk mencapai tujuan tetapi tujuan itu sendiri justru adalah meningkatkan nilai SDM. SDM harus dapat dilihat tidak hanya sebagai alat produksi, tetapi sebagai sebuah kelompok manusia yang diajak ke bergabung dalam perusahaan sebagai suatu keluarga besar dan berkembang bersama untuk meningkatkan harkat dan kesejahteraan mereka. Meskipun begitu, bukan berarti karyawan bisa bermanja-manja, karena pada gilirannya memanjakan karyawan akan berakibat kurang baik pada pengembangan watak mereka. Harkat hidup di sini tidak hanya didefinisikan sebagai pemberian jumlah gaji yang pantas karena sebagai seorang individu, karyawan juga perlu untuk mengaktualisasikan dirinya dan keleluasaan untuk bisa membuktikan kompetensi yang ia miliki. Suasana kondusif seperti ini secara kontinu ditumbuhkan dan dipelihara dalam lingkungan kerja. Pengembangan SDM yang dilakukan juga memperhatikan unsur keluarga. Keluarga yang bahagia akan menghasilkan orang-orang yang melakukan pekerjaannya dengan bahagia dan penuh gairah. Kokohkan organisasi Pengokohan organisasi menjadi kunci sukses berikutnya. Senada dengan teori McKinsey yang menyatakan bahwa organisasi terbentuk atas kesamaan pandangan hidup, sasaran, jalan pikiran dan nilai-nilai yang semuanya membentuk suatu budaya perusahaan (company culture). Banyak perusahaan gagal karena absennya unsur kesamaan ini. Seorang karyawan masuk dengan tujuan mengumpulkan uang sebanyak mungkin sedangkan karyawan lain memiliki motif untuk memupuk karir yang kemudian ia bisa alihkan ke perusahaan lain. Kendalikan mutu Pengendalian mutu tentu tidak dapat lagi diabaikan sebagai elemen kunci sukses mengingat situasi kompetisi yang makin tajam dan ketat. Di lingkungan Pembangunan Jaya, kualitas yang dimaksud bukan hanya kualitas produk yang dihasilkan tetapi yang lebih penting ialah kualitas manusia yang menghasilkan produk itu. Pofesionalisme menjamin keberlangsungan prestasi kerja yang tercermin dari mutu produknya. Seklai lagi ini menunjukkan bahwa kunci ini berorientasi secara konsisten terhadap Teori Z. Jaga produktivitas dan efisiensi Kunci berikut ialah produktivitas dan efisiensi yang secara makro sering menjadi semboyan yang penerapannya perlu dicermati. Dunia sebetulnya sedang menghadapi bahaya besar saat di satu sisi manusia menjadi semakin produktif tetapi di sisi lain tingkat konsumsi tidak naik sepesat itu. Dunia bisa menghadapi sebuah situasi kelebihan suplai karena produktivitas manusia terlalu tinggi dibandingkan konsumsinya. Situasi seperti ini telah lama dirasakan oleh Pembangunan Jaya. Misalnya di bidang real estate mereka bisa meningkatkan produksi rumah-rumah yang dibuatnya sampai 20% setahun dengan sumber daya yang sama. Pertanyaannya sekarang ialah “apakah masyarakat yang menjadi konsumen rumah-rumah tersebut naik juga sebanyak 20% per tahun?” Inilah yang menjadi sebuah kekhawatiran yang patut diwaspadai oleh tak hanya Pembangunan Jaya, tetapi juga semua bisnis pada umumnya. Berinovasi dan berkreasi Yang terakhir tetapi tidak kalah pentingnya ialah inovasi dan kreativitas. Dengan semakin dinamisnya perkembangan jaman, akan selalu muncul produk-produk baru di pasaran yang membuat produk-produk sebelumnya menjadi ketinggalan. Tanpa inovasi akan sangat sukar bagi suatu perusahaan untuk mempertahankan keberadaannya. Inovasi mencakup berbagai aspek seperti produksi, teknologi, manajemen, dan sebagainya. Kreativitas setiap individu merupakan sarana yang membuat para manajer mampu, siap, tabah dan berani melakukan perubahan, baik di bidang produksi dan manajemen. Sekalipun Pak Ci hampir selalu menggunakan kesempatannya berpidato di depan karyawan untuk menjelaskan ketujuh kunci sukses tetapi ia belum pernah menginstruksikan pengadopsian konsep itu sebagai filosofi perusahaan. *) disarikan dari "Tantangan jadi Peluang: Kegagalan dan Sukses Pembangunan Jaya Selama 25 Tahun" oleh Bondan Winarno |
Sumber:
http://www.ciputraentrepreneurship.com/profil/entrepreneur/8389-7-kunci-sukses-ciputra-di-pembangunan-jaya.html
No comments:
Post a Comment