Friday, May 6, 2011

Mengenal Budaya Perusahaan

Mengenal Budaya Perusahaan Views :1167 Times PDF Cetak E-mail
Jumat, 06 Mei 2011 09:48
Membicarakan budaya perusahaan selalu menarik. Seribu kisah dan teori, seribu pertanyaan dan jawaban belum dapat mengungkap sepenuhnya apa itu budaya perusahaan.

budaya_perusahaanYang kita bicarakan ini adalah salah satu di antara sekian ribu tadi untuk menambah perbendaharaan pengetahuan Anda akan hal ini. Budaya perusahaan atau ada juga yang menyebutnya budaya organisasi sangat situasional, berbeda dari satu perusahaan ke perusahaan lain, dari satu negara ke negara lain. Banyak faktor yang memengaruhinya. Pertama, lokasi di mana perusahaan berada, di negara Barat berbeda dengan di Timur, di negara maju berbeda dengan di negara berkembang dan terbelakang, di benua satu berbeda dengan benua lain.

Kedua, latar belakang manusia yang ada di perusahaan itu, dari segi suku, bahasa, agama atau iman kepercayaan, status sosial, tingkat pendidikan. Ketiga, latar belakang perusahaan; ukuran perusahaan besar, menengah, dan kecil; infrastruktur yang dimiliki; skala internasional, nasional, dan lokal; jenis perusahaan: servis dan manufaktur; kepemilikan: privat atau publik, joint-venture; dan beberapa faktor lain. Budaya perusahaan bisa merupakan pendorong keberhasilan perusahaan, tetapi juga bisa merupakan penghambat kemajuan perusahaan.

Contohnya ketika dunia modern pada umumnya menuntut keterbukaan, tetapi karena telah begitu rupa mengakar dengan ketertutupan yang biasa terjadi di banyak perusahaan Indonesia, maka budaya perusahaan bisa menjadi penghambat. Budaya perusahaan terbentuk dengan sendirinya setelah bertahun-tahun menjadi praktik keseharian, perilaku, keyakinan dari orang-orang yang ada di perusahaan, tetapi ada juga, khususnya di perusahaan besar, dibentuk, dikembangkan secara terpola dan diatur sedemikian rupa sehingga menjadi bagian dari strategi. Pada saat terjadi sebuah merger dan akuisisi misalnya, ketika sebuah perusahaan transnasional atau global mengambil alih secara keseluruhan atau sebagian dari kepemilikan sebuah perusahaan nasional, maka saat itu terjadi situasi krusial dikarenakan perbedaan kultur dan budaya yang bisa saja sangat kontras.

Dalam situasi demikian, budaya perusahaan yang dibawa keduanya harus dikelola sebaik-baiknya agar tidak terjadi guncangan budaya dan pertentangan budaya yang menghambat kemajuan. Bahkan apabila terjadi perbedaan yang begitu tajam, hal itu bisa membawa kehancuran karena terjadi saling jegal. Dalam bukunya, "Corporate Cultures," Terrence E Deal dan Allan E Kennedy (1982) mengatakan bahwa ada beberapa elemen dalam budaya perusahaan.

1. Lingkungan bisnis; lingkungan bisnis baik secara geografis maupun dalam ruang lingkup bisnis, misalnya dalam dunia perbankan jelas berbeda sekali dengan dunia automotif.
2. Nilai-nilai yang dijunjung tinggi; merupakan esensi filosofis organisasi, contohnya dalam komitmen dan ketepatan janji terhadap pelanggan yang dibangun menjadi sebuah reputasi.

3. Para tokoh dalam perusahaan yang dijadikan pahlawan; Contohnya Thomas A Edison dan Jack Welch, keduanya dari General Electric (GE) yang konsisten menjaga budaya perusahaan.

4. Ritual; Sebuah ajang yang dirancang untuk menghormati para tokoh yang bukan saja dari kalangan top manajemen, tetapi juga dari medium, bahkan karyawan yang paling rendah jenjangnya.

5. Jaringan bydara: jejaring yang terbentuk secara informal di kalangan intern organisasi. Kelima elemen membentuk budaya perusahaan.

Sumber:
http://ciputraentrepreneurship.com/edukasi/8094-mengenal-budaya-perusahaan.html

No comments:

Post a Comment