Saturday, August 11, 2012

Resep Besarkan Startup dari Pendiri Koprol dan PriceArea.com

Hits : 158 PDF Cetak E-mail
Jumat, 10 Agustus 2012 08:32

Ciputra Entrepreneurship News, Jakarta - Istilah "scale up" sering didengar dalam dunia startup. Terminologi ini merujuk pada kemampuan untuk berfungsi dengan jumlah beban kerja yang berbeda atau dengan mudah disesuaikan untuk dapat berfungsi dengan kuantitas yang lebih tinggi.

Tema ini menjadi pokok pembahasan diskusi dalam pertemuan ke 28 Startup Lokal yang digelar di Microsoft Auditorium, Gedung Bursa Efek Indonesia Menara 2, Jakarta tadi malam (9/8/2012).  Dalam acara yang dihadiri secara rutin oleh entrepreneur digital dan pegiat dunia startup Indonesia, ini disuguhkan pula sebuah diskusi panel yang interaktif dengan menampilkan Andry Suhaili dari PriceArea.com, Daniel Armanto yang dikenal sebagai salah satu pendiri Koprol, Choirul Amri (konsultan) yang dimoderatori oleh Natali Ardianto, inisiator Startup Lokal.

Dalam diskusi panel, kedua pendiri startup di Indonesia ini diminta menguraikan strategi mereka membesarkan startup digital. Andry Suhaili menjawab bahwa PriceArea yang berfungsi sebagai alat pembanding harga online ini sudah ia desain dari awal untuk bisa diterapkan upaya "scale-up" dan menjadikan investor sebagai bagiannya.

"Dalam scale-up bisnis, kita bisa ibaratkan seperti menyetir mobil. Kita harus berangsur-angsur menaikkan gigi jika ingin menambah kecepatan. Dari gigi 1 kemudian gigi 2," ungkapnya.

Saat ditanya apakah strategi merekrut karyawan besar-besaran merupakan langkah yang tepat dalam scale-up, Andry beropini bahwa untuk mewujudkan ambisinya menjadi shopping portal terbesar di Asia Tenggara, PriceArea berencana untuk ekspansi ke negara-negara tetangga di kawasan ini. "Kami sudah merambah Singapura dan sudah menjalani berbagai langkah seperti membeli domain, mengatur crawler untuk menjangkau toko-toko online di sana," rinci Andry.

Langkah ekspansif lainnya yang ditempuh untuk menjangkau pasar luar yang ditempuh Andry ialah menggunakan server dari SingTel Singapura, yang memudahkan optimasi mesin pencari Google. "Ini dilakukan juga untuk menghemat bandwidth," Andry beralasan.

Adapun Daniel Armanto yang ikut membangun jejaring sosial Koprol memaparkan susah payahnya membangun komunitas loyal produknya di berbagai daerah, tak cuma di area Jakarta tetapi juga berbagai daerah. "Dulu Koprol hanya memakai 1 server karena hanya proyek 'main-main'. Kami tidak membangun aplikasi ini dengan pemikiran bahwa akan ada 1 juta orang yang pasti menggunakannya, tetapi kami lebih memilih untuk memulai dengan yang kecil. Start small. Perlu dicermati problemnya apa dan jangan tiba-tiba membuat produk dengan target yang demikian besar," kata pria berkacamata ini. Intinya ia menyarankan entrepreneur digital untuk melakukan scale-up dengan berangsur-angsur. Daniel menjabarkan berbagai strategi teknis yang ia harus tempuh bersama tim Koprol yang saat sebelum diakuisisi Yahoo! masih memiliki sumber daya yang amat terbatas. "Kadang-kadang tidak ada gunanya kita melakukan langkah perbaikan dan penyempurnaan jika masalah yang dihadapi belum ada," tuturnya.

Saat akan diakuisisi oleh Yahoo!, Daniel mengaku Koprol diberikan 12 server tambahan. Toh langkah antisipatif tersebut toh tak membuat Koprol bisa menghindari down karena melonjaknya akses pengguna setelah diumumkannya akuisisi. "Kita belum mengerti bagaimana menangani traffic yang demikian besar. Berbagai kendala teknis yang muncul pun akhirnya bisa diselesaikan satu persatu," terang rekan Satya Witoelar di Koprol ini. (*AP)

http://www.ciputraentrepreneurship.com/berita-ce/19238-resep-besarkan-startup-dari-pendiri-koprol-dan-priceareacom.html

No comments:

Post a Comment