Wednesday, June 27, 2012

Saat tepat investasi hortikultura

PELUANG BISNIS: Saat tepat investasi hortikultura

Large_hortikultura
Nilai impor hortikultura (juta US$)

Komoditas
2010
2012
Bawang putih
245,96
272,82
Jeruk
183,12
211,09
Apel
170,67
189,34
Pir
87,83
106,75
Anggur
86,51
121,22
Kentang
41,19
81,22
Durian
34,71
38,19
Bawang merah
33,86
77,44
Bawang Bombay
32,97
43,22
Cabe
18,60
27,57
Total
935,43
1.168,86
Total hortikultura
1.270,89
1.657,78
Sumber: Diolah dari berbagai sumber


JAKARTA: Saat ini dinilai sebagai waktu yang tepat untuk berinvestasi di sektor budi daya hortikultura, karena potensi hortikultura di dalam negeri sangat menjanjikan mengingat pasar produk tersebut dipastikan akan terus meningkat.

Pasar sayur dan buah di dalam negeri saat ini sekitar Rp100 triliun per tahun di antaranya dipasok dari produk impor Rp17 triliun.

Apalagi, pendapatan per kapita masyarakat Indonesia diperkirakan akan bergerak mencapai US$5.000 per kapita per tahun, sehingga sayur dan buah menjadi kebutuhan konsumen. Saat ini, dengan pendapatan US$2.400 per kapita per tahun, maka produk sayur dan buah masih menjadi pilihan konsumen, belum menjadi kebutuhan utama.

Ketua Ikatan Alumni Institut Pertanian Bogor Said Didu mengatakan jika sudah ada kepastian pasar, minat investasi di sektor hortikultura akan tinggi.

"Memang hortikultura baru menjadi pilihan saat pendapatan per kapita di bawah US$3.000 per kapita per tahun, konsumen belum tentu beli. Namun, pada saat pendapatan US$5.000 per kapita per tahun, pasti sudah pasti membeli hortikultura, tidak terlalu persoalkan harga karena kebtuhan," ujarnya saat acara Workshop Peningkatan Investasi dan Pembiayaan Hortikultura, hari ini, Rabu (27/6/2012).


Said menuturkan saat ini sektor hortikultura berada pada titik kritis, karena pendapatan per kapita mendekati US$4.000 per kapita per tahun, sehingga permintaan sayur dan buah akan naik signifikan.

Namun, jika pasokan sayur dan buah lokal tidak naik, maka pasokan dari impor akan semakin besar. Peningkatan pasar buah dan sayur itu dapat dilihat dari impor produk tersebut yang terus meningkat.


"Tahun-tahun ini, tahun kritis, apabila tidak dilakukan [investasi sektor hortikultura], maka terlupakan. Karena konsumen sudah terbiasa konsumsi hortikultura impor," jelasnya.


Dia meminta agar pemerintah terus mendorong investasi sektor hortikultura, dengan menciptakan kepastian pasar yang dapat ditempuh dengan pengetatan impor.
Sementara itu, investor menginginkan ada kepastian pasar, kendati berskala kecil, sehingga jika tidak ada kepastian, maka mereka lebih memilih menjadi pedagang.

Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan Sumardjo Gatot Irianto menilai rendahnya investasi hortikultura lebih disebabkan tidak ada keberanian dari pelaku usaha untuk masuk ke sektor itu.

“Prinsip fundamental, pengusaha lebih menyukai mengambil barang yang sudah jadi [tidak memilih budidaya], ini juga harus dirubah,” ujarnya.(msb)

Sumber:
http://www.bisnis.com/articles/peluang-bisnis-saat-tepat-investasi-hortikultura

No comments:

Post a Comment