Wednesday, November 30, 2011

Undagi Jatnika Nagamiharja, Gaungkan Potensi Bisnis Bambu

Views :84 Times PDF Cetak E-mail
Rabu, 30 November 2011 14:01
Jika diolah dengan tepat, melimpahnya kekayaan alam Indonesia bisa menghadirkan kesejahteraan yang layak bagi seluruh rakyatnya. Terlebih lagi juga sumber daya yang melimpah itu dipadukan dengan kreatifitas yang tinggi untuk diolah menjadi suatu karya yang menjual. Maka tak salah jika Indoneisa menjadi surga bagi para entrepreneur kreatif. Salah satu contohnya adalah Undagi Jatnika Nagamiharja. Dari bambu, Jatnika yang juga Ketua Yayasan Bambu Indonesia, mampu melanglang buana dari hampir ke seluruh wilayah Indonesia hingga mancanegara. Lelaki kelahiran Sukabumi, Jawa Barat ini populer dengan rumah bambu buatannya. Ia sudah membangun 3.441 rumah bambu di Indonesia dan negara lain.

jatnika1111Bambu sudah menjadi bagian hidup dari Undagi Jatnika Nagamiharja. Dari tanaman rumpun ini, namanya terkenal sampai ke mancanegara. Dari bambu pula, ia memperoleh sumber penghidupan. Jatnika memulai bisnis bambu sejak 1996. Dia mewarisi ilmu sang ayah yang berprofesi sebagai perajin anyaman dan mebel bambu. Pertama kali menjalankan usaha, Jatnika hanya membuat anyaman dan mebel bambu. Mebel-mebel bambu buatan Jatnika sudah menembus pasar ekspor, seperti Spanyol, Amerika Serikat, Taiwan, dan Jerman. Begitu juga dengan rumah bambu bikinannya.

“Saya masih memproduksi mebel untuk desain interior rumah bambu yang saya buat. Saya yakin ini bisnis yang cerah, karena selain pasar yang luas, pengrajin rumah bambu masih sedikit. Jadi jangan heran jika pesanan yang dating akan terus mengalir,” ucap Jatnika, seperti dikutip dari Kontan Online.

Sampai saat ini, Jatnika sudah membangun sedikitnya 3.441 rumah bambu di Indonesia dan negara lain. Mulai dari rumah tinggal, rumah peristirahatan, rumah makan, gazebo, sampai musala. Di pasar ekspor, rumah bambu buatan Jatnika sudah berdiri di Malaysia, Brunei Darusssalam, Arab Saudi, serta Uni Emirat Arab. Salah satu faktor yang menyebabkan banyak orang memesan rumah bambu ke Jatnika adalah daya tahan buatannya. Aneka rumah bambu buatan Jatnika bisa bertahan hingga 30 tahun.

Keawetan rumah bambu bikinan Jatnika berkat proses penebangan hingga perendaman bambu. Karakteristik rumah bambu yang tahan gempa juga menjadi alasan orang berminat memiliki bangunan tersebut. Setiap bulan, pesanan yang datang ke Jatnika sebanyak 20 rumah bambu. Namun, ia hanya mengerjakan dua pesanan setiap bulan. Tujuannya untuk menjaga kualitas rumah bambu buatannya.

“Kalau hanya memikirkan keuntungan, bisa saja saya ambil semuanya, tapi nanti kualitasnya tidak bagus,” ujarnya.

Jatnika memang tidak hanya mengejar keuntungan semata, namun juga kepuasan batin. Apalagi, sejak 1995, dia dipercaya menjadi Ketua Harian Yayasan Bambu Indonesia yang didirikan oleh istri mantan Wakil Presiden Try Sutrisno. Selain untuk melestarikan bambu, yayasan ini juga dibentuk untuk mengembangkan dan memanfaatkan bambu Indonesia. Para perajin pun dilatih untuk mengenal produk-produk kerajinan yang bisa dihasilkan dari bambu. (*/Gentur)

Sumber:
http://ciputraentrepreneurship.com/manufaktur/13148-undagi-jatnika-nagamiharja-gaungkan-potensi-bisnis-bambu.html

No comments:

Post a Comment