Thursday, June 24, 2010

Melirik Peluang Usaha Toko Kelontong


Views :12271 Times PDF Cetak E-mail
Kamis, 24 Juni 2010 09:09
toko_kelontongUsaha toko kelontong memang bukan jenis usaha baru. Namun, perlu dicermati bahwa usaha ini memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan minimarket yang sekarang banyak bertebaran. Sebab, toko kelontong bisa didirikan hampir di mana saja, bahkan di tempat-tempat yang tidak terjangkau oleh jaringan minimarket. Selain itu, usaha toko kelontong bisa dijalankan tanpa harus meninggalkan kewajiban lainnya sebagai ibu rumah tangga. Itulah mengapa banyak perempuan, terutama ibu rumah tangga berminat menjalankan usaha toko kelontong.

Langkah-langkah persiapan:1. Sediakan jumlah modal yang sesuai dengan skala usaha toko kelontong Anda. Dengan modal ini, belilah beberapa jenis barang dagangan yang sekiranya sering dibutuhkan orang.
2. Ketahuilah selera dan karakteristik masyarakat sekitar toko kelontong Anda. Dengan demikian, Anda lebih mengetahui apa saja yang mereka butuhkan dan minati. Misalnya, jika Anda berjualan di lingkungan kos mahasiswa, sesuaikan barang-barang dagangan Anda dengan selera mereka.
3. Tentukan lokasi toko kelontong Anda. Jika Anda menginginkan lokasi yang bersatu dengan bangunan rumah, maka Anda harus membangun ruang khusus atau memodifikasi ruang yang telah ada di bagian depan rumah Anda.
4. Melakukan survei tentang di mana Anda dapat memperoleh pasokan barang dagangan dengan harga yang lebih murah tanpa mengorbankan kualitas.
5. Membeli plaing tidak sebuah etalase kaca atau rak untuk memajang barang-barang dagangan Anda.

Langkah-langkah realisasi:1. Juallah barang-barang yang dibutuhkan masyarakat sehari-hari, misalnya beras, deterjen, sabun mandi, dan sebagainya.
2. Buatlah toko kelontong Anda berbeda dari toko kelontong lainnya. Jika kebanyakan toko kelontong di sekitar Anda terlihat kotor atau kusam dan memajang barang dengan susunan yang membosankan bagi konsumen, buatlah toko kelontong Anda lebih bersih, menarik dan tertata sehingga pengunjung toko kelontong Anda merasa tertarik.
3. Bersikap ramah dan hangat terhadap pembeli. Akan lebih baik jika Anda melayani pembeli dengan senyum, sedikit basa-basi dan obrolan kecil yang membuat akrab dengan sang pelanggan.
4. Taksirlah seberapa banyak stok barang dagangan yang harus Anda beli dalam jangka waktu tertentu. Untuk barang-barang yang sangat diminati pembeli, belilah agak banyak daripada yang lebih sedikit diminati.Anda juga harus berhati-hati terutama dengan produk-produk yang memiliki masa kadaluarsa. Jangan sampai karena merasa banyak yang akan membeli, Anda terburu nafsu untuk memborong barang -barang yang masa kadaluarsanya hampir dekat. Hal ini untuk menghindari kerugian yang tidak perlu.
5. Pada tahap awal usaha, kelola keuangan toko kelontong dengan cermat. Gunakan keuntungan untuk berinvestasi memperbesar usaha daripada menghambur-hamburkannya untuk hal-hal konsumtif.

Langkah-langkah marketing:1. Buatlah sebuah papan dengan nama toko Anda, untuk mempermudah orang yang lewat atau calon pembeli mengenali toko kelontong Anda.
2. Gunakan metode klasik word of mouth. Untuk yang satu ini Anda dapat melakukannya dengan bantuan tetangga, atau anggota keluarga.

Tantangan:1. Jumlah keuntungan yang didapat per harinya  berfluktuasi karena bergantung pada banyak faktor. Kadang toko Anda tidak dikunjungi satu pembeli pun, kadang sangat ramai.
2. Mudahnya menjalankan usaha dan banyaknya toko kelontong membuat persaingan menjadi ketat.
3. Lokasi yang Anda pilih (biasanya rumah) tidak berada pada jalur yang dilewati banyak orang, sehingga hanya sedikit orang yang mengetahui keberadaan toko.
4. Anda harus bergelut dengan hal yang sama setiap hari, yaitu tinggal di rumah dan melayani pengunjung. Rasa bosan pastilah muncul.

Sumber:
http://ciputraentrepreneurship.com/component/content/article/122-peluang-bisnis-perempuan/2870-melirik-peluang-usaha-toko-kelontong.html

Friday, June 18, 2010

Meracik Laba dari Salad Buah


Views :4312 Times PDF Cetak E-mail
Jumat, 18 Juni 2010 13:36
dinda_saladMasyarakat saat ini berusaha mengkonsumsi makanan sehat harus menjadi kebiasaaan agar kesehatan badan terjaga. Hal itu dilakukan dengan memilih makanan alami dan dalam kondisi segar, tanpa bahan pengawet. Salah satu makanan sehat yang aman dikonsumsi adalah salad, baik salad sayuran atau buah-buahan.

Salah satu waralaba yang melirik peluang itu adalah Dinda Salad. Sejak 2003 silam beroperasi, kini Dinda Salad menjual saladnya dalam tiga kemasan, yaitu gelas ukuran 85 gr seharga Rp 10.000, kotak besar seberat 500 gr dengan harga Rp 50 ribu dan 1.800 gram dengan harga Rp 150.000.

Kepada mitranya, Dinda Salad menawarkan tiga paket Rp 7 juta, paket 10 juta, dan paket Rp 15 juta. Tiga paket itu memiliki etalase sama. Bedanya, jika memilih paket pertama , mitra hanya akan mendapatkan fasilitas dasar seperti replica produk buat pajangan dan produk salad kemasan senilai Rp 1 juta.

Pada paket kedua, mitra akan mendapatkan tambahan brosur, kartu nama, spanduk, kemasan, dan salad jadi dalam kemasan senilai Rp 1,5 juta. Paket ketiga mendapatkan semua fasilitas dengan tambahan kotak pendingin dan produk kemasan jadi seharga Rp 2,2 juta.

Diluar biaya itu, Dinda Salad tidak mengenakan royalty fee. Hanya saja, Dinda Salad mewajibkan mitra membeli bahan baku dan bumbu. Bahan baku itu sengaja dipasok  dalam bentuk olahan untuk menjaga kerahasiaan resep dan juga kualitas rasa yang seragam.

Dinda Salad
Puri Kartika V Blok H2 No. 8 Ciledug, Tangerang
Tel. (021) 68782560

Sumber:
http://ciputraentrepreneurship.com/component/content/article/122-peluang-bisnis-perempuan/2814-meracik-laba-dari-salad-buah.html

Monday, June 7, 2010

Sukses dengan Perhatikan Pasar Lokal

Views :872 Times PDF Cetak E-mail
Senin, 07 Juni 2010 09:56
Spa dengan konsep massage semakin menjamur. Tak terkecuali di Bali. Hanya saja, spa masih identik dengan pelayanan mewah dan mahal di Pulau Para Dewa ini. Maklum, turis asing lebih mendapat tempat istimewa di destinasi wisata mancanegara macam Bali.

cozy-spaCozy dengan konsep city spa di Kuta Bali, lahir di balik kondisi ini. Dua sahabat perempuan, Debbie M Suganda dan Ina Rotul SY melihat kondisi ini dengan kerisauan. Melihat bahwa orang lokal, terutama kalangan pekerja di Bali, sulit menemukan pelayanan spa yang murah dan enak.

"Murah dan enak, konsep ini yang kita ciptakan di Cozy spa. Kebanyakan spa saat itu harganya mahal dengan segmen turis asing," papar Debbie kepada Kompas Female.

Cozy yang mengukuhkan pelayanan pada foot reflexology, berdiri pada 26 November 2002. Seperti dikatakan Debbie, awal berdirinya Cozy adalah menjawab kebutuhan segmen lokal. Mendapatkan pelayanan massage berkualitas dan tentu saja, harga yang murah.

Debbie dan Ina mengaku penggemar pijat, dan terbiasa dipijat sejak kecil. Karenanya, kedua ibu muda ini paham betul titik pijatan yang benar dan enak. Kedua perempuan pebisnis ini memang tak main-main soal pelayanan. Bagi keduanya, teknik pijatan yang benar menjadi ilmu wajib bagi semua staf yang dipanggilnya terapis. Pengalaman keduanya sebagai konsultan spa juga membekali keinginan kuat memberikan pelayanan murah dan enak untuk segmen lokal.

"Teknik pijatan harus benar, cara pengambilan titik pijatan, tekanan yang tepat dan sesuai kebutuhan tubuh, hingga teknik pernafasan terapis perlu diperhatikan detil. Kesiapan terapis penting untuk memberikan pijatan dengan hati dan mengeluarkan energi positif," jelas Debbie.

Detil teknik pijatan inilah yang menjadi pembeda Cozy dengan spa lainnya. Bahkan, untuk menjamin, terapis bekerja dengan teknik tepat, calon terapis dikatakan lulus masa training jika mampu memberikan pijatan yang memuaskan Debbie dan Ina. Tolok ukur ini akan menentukan, apakah calon terapis melakukan pijatan dengan benar sesuai standar kualitas Cozy.

Imej murah, enak, simpel, dan bersih melekat pada Cozy spa. Bahkan begitu memasuki gedung ruko yang menjadi ciri khas city spa, aroma aromaterapi raspberry  khas Cozy (Bali dan Jakarta- RED) menyambut Cozy lovers, sebutan untuk para pelanggan.

"Pemilihan raspberry memberi kesan pop, chic, kasual," kata Debbie, menambahkan kesan lembut dan segar, tanpa banyak ukiran atau detil desain lainnya menjadi ciri khas desain interior Cozy.  

Debbie menuturkan, bisnis spa miliknya diawali dengan modal awal sekitar Rp 400 juta. Sebuah gedung di Sunset Road, Kuta kemudian disewa.Hingga kini, Cozy masih betah di kawasan keramaian ini. Hanya saja, gedung tersebut menjadi hak milik, pada tahun ke-empat berjalannya bisnis. Saat Kompas Female mendatangi Cozy Bali minggu lalu, Cozy Bali tengah membangun gedung ekstension tak jauh dari gedung utama.

Bisnis spa dengan dedikasi khusus untuk segmen lokal berjalan mulus. Debbie mengakui keberhasilannya tak lepas dari loyalitas dan kinerja dari total 79 karyawannya.

Cozy memperhatikan betul kualitas dan kesejahteraan karyawan. Keuntungan lebih dari Cozy, didedikasikan juga untuk karyawan, dengan memberikan asuransi dan dana pensiun sesuai lama bekerja dan loyalitasnya. Konsep manajemen bisnis yang diterapkan memang unik. Debbie dan Ina masih menerima gaji, dan tidak menggaji manajer agar bisa fokus mengontrol kualitas pelayanan.

"Pemilik harus datang setiap hari, bergantian, kontrol bisnis langsung tanpa perlu manajer," jelas Debbie yang percaya diri bahwa cara inilah yang membuat Cozy sukses menggaet pasar lokal dan turis asing.

Menyasar lokal, terkenal di mancanegara
Perputaran bisnis Cozy cukup cepat, dengan rata-rata pengunjung per harinya 180 orang. Tamu asing seperti turis Jepang, Korea dan negara lainnya hingga Eropa, banyak yang menjadi pelanggan setianya.

"Banyak dari tamu yang tadinya tidak suka pijat, trauma karena sakit, begitu mencoba di Cozy, mereka jadi pecandu," ujar Debbie, mengaku foot reflexology menjadi andalan Cozy menggaet tamu.

Debbie berani menjamin, Cozy memberikan teknik pijatan yang tidak sakit. Jaminannya, tamu tidak perlu membayar, atau ganti terapis atau ganti perawatan jika memang tidak enak. Namun, yang terjadi adalah, tamu menemukan kenikmatan berbeda dari teknik pijatan Cozy. Kepuasan tamu inilah yang menjadi promo gratis hingga ke luar negeri.

"Banyak tawaran dari luar negeri datang, untuk membuka reflexology di negaranya. Namun semua buntu saat membicarakan tenaga kerja," kata Debbie, yang mengaku tak ingin memberikan training ke pekerja asing, dan terlalu kompleks masalahnya ketika membawa pekerja lokal ke luar negeri.

Jadi, sebaiknya tamu asing berkunjung saja ke Cozy Bali atau Jakarta jika ingin merasakan sensasinya. Semua tamu perlu disiplin dengan waktu. Reservasi lebih baik, dan jangan risih ketika Cozy menghubungi 15 menit sebelum waktu pijat (untuk Cozy Bali) atau 30 menit (Cozy Jakarta). Cara ini bagian dari pelayanan, memastikan tamu datang, agar tamu lain yang antri tak kecewa.

Tamu juga tak bisa memilih terapis, karena toh semua memiliki kualitas setara. Lagipula, satu terapis hanya dibatasi untuk empat tamu perharinya. Sekali lagi, kualitas nomor satu dengan menjaga stamina terapis.

Tak sembarangan membuka cabang

Dengan konsep tertata rapi, Cozy tak sembarangan membuka cabang dengan sistem franchise. Debbie menegaskan, pebisnis spa city ala Cozy perlu memiliki passion di bidang massage. Konsistensi dan fokus pada bisnis menjadi kunci utama lainnya.

"Cozy Jakarta ditangani oleh Yoris dan Debby yang saya yakin memiliki konsistensi bisnis. Pemiliknya bukan hanya punya uang namun juga harus memiliki spirit yang sama," jelas Debbie.

Jenis perawatan
Jangan membayangkan spa dengan mandi bunga. Namun, jika Anda mencari kebugaran dan relaksasi dari pijatan, Cozy menawarkannya. Suasana hening dan nyaman menjadi karakter lainnya. Anda perlu menjaga sikap, dengan meninggalkan semua kesibukan, termasuk komunikasi dengan ponsel. Agar tak bosan, Anda akan disuguhkan pilihan musik sesuai selera. Musik jazz atau keroncong, semua ada.

Dari beragam pilihan perawatan, kebanyakan perempuan yang datang di Cozy Bali, mencari perawatan lulur, facial, manicure-padicure, body massage dan scalp sensation. Sedangkan para lelakinya pecinta foot reflexology.
Namun, perawatan apa yang Anda inginkan kembali kepada kebutuhan saat Anda datang. Jika melihat brosurnya mungkin agak bingung karena banyak sekali pilihan. Perawatan untuk perokok berat juga ada dengan menghirup oksigen murni selama 20 menit, berbarengan dengan shiatsu head massage plus foot massage misalnya.

"Sebaiknya setiap kali datang ke Cozy, berani mencoba setiap perawatan, agar bisa merasakan sendiri perbedaannya. Perawatan menyesuaikan kebutuhan tubuh saat tamu datang," kata Debbie, menyebutkan perawatan Cozy Bali dibanderol mulai Rp 50.000 untuk Cozy Breath Free Oxygen hingga Rp 180.000 untuk facial. Kedua perawatan ini hanya ada di Bali.

Perawatan paling tenar, foot reflexology selama 1,5 jam dihargai Rp 90.000 saja. Anda juga bisa memilih perawatan berdasarkan lama waktunya. Dibandingkan dengan cabangnya di Jakarta, Cozy Bali lebih murah Rp 10.000 saja. Soal kualitas, Debbie menjamin, cabang Cozy di manapun memberikan pelayanan yang sama.

"Mungkin suasana saja yang membuat terkesan berbeda. Suasana Bali berbeda dengan Jakarta, misalnya," canda Debbie,

Namun ada persamaan dari kedua kota ini, Cozy lovers Bali dan Jakarta dapat mengenali tubuhnya, yang meminta segera datang ke Cozy untuk alasan kebugaran dan kesegaran. Menjadi cantik dan tampan adalah nilai plus dari relaksasi di Cozy.

Cozy Bali:

Jl. Sunset Road A/3 Kuta
Tlp: 0361-7472762 / 7472763
hotline: 08123908582
email: cozytimes26@yahoo.com
Cozy Jakarta:
Jl. Gandaria I/69.C Jakarta Selatan
Tlp: 021-7252853/ 72799984

Sumber:
http://ciputraentrepreneurship.com/entrepreneur/nasional/wanita/2718-sukses-dengan-perhatikan-pasar-lokal.html