Wednesday, October 31, 2012

Membangun Mentalitas Pemenang

KIAT MANAJEMEN

Compact_mental-juara --- Tri Ramadi membagi mental karyawan ini menjadi tiga kelompok; looser, survival, winner--

Dalam berbisnis, angka menjadi mantra paling mudah untuk melihat kinerja perusahaan secara keseluruhan. Dengan angka kisah sukses masa lalu dan proyeksi masa depan perusahaan akan mudah  dianalisis untuk kemudian diambil kesimpulan: perusahaan bersangkutan sehat atau justru sebaliknya.

Angka pula yang mampu menjawab apakah pemimpin perusahaan bersangkutan memiliki kapasitas kepemimpinan yang mumpuni sehingga ia mampu mendongkrak pencapaian perusahaan. PT Alam Sutera Realty, Tbk  merupakan perusahaan pengembang yang berdiri pada 3 November 1993.

Alhasil pada November tahun ini, Alam Sutera akan berusia 19 tahun. Sebuah usia yang terbilang matang untuk konteks bisnis properti di Indonesia. Awal mula Alam Sutera hanya anak usaha kecil dari perusahaan induknya, Argo Manunggal.

Sebagai perusahaan tekstil ternama di Indonesia yang sudah puluhan tahun beroperasi dan produknya tersebar dihampir empat penjuru mata angin, Argo Manunggal layak disebut konglomerat tekstil terbesar di Indonesia. Sementara Alam Sutera yang mula pertama hanya pengembang kecil di Serpong, tak ubahnya mainan pemilik Argo Manunggal.

Itu dulu. Sekarang berbalik 180 derajat. Alam Sutera menjadi lumbung uang bagi Argo Manunggal. Pencapaian spektakuler Alam Sutera dalam lima tahun terakhir tak ayal sudah mendekati induknya. Lima tahun lalu kinerja Alam Sutera tidak beranjak dari angka Rp150 miliar per tahun.

Namun, tahun ini (hingga Desember 2012) proyeksi pencapaian Alam Sutera akan menembus angka Rp3,5 triliun. Sebuah lompatan raksasa nan menawan yang buntutnya Alam Sutera mendapat Top Performing Listed Companies 2012 untuk emiten dengan kapitalisasi pasar lebih dari Rp10 triliun. Sepenggal angka ini yang menunjukkan betapa fantastisnya pertumbuhan bisnis Alam Sutera.

Lompatan raksasa selalu dikawal oleh pemimpin “raksasa.” Beruntung Alam Sutera memilih pemimpin yang memiliki visi raksasa. Sang pemimpin adalah Tri Ramadi. Alkisah pemilik Argo Manunggal akhir 2006 memilih pemimpin baru untuk mengawal Alam Sutera. Dipilihlah Tri Ramadi. Waktu itu usia Tri Ramadi baru 36 tahun dengan latar belakang sebagai profesional bidang keuangan.

Dalam usia yang terbilang muda plus miskin pengalaman dalam bidang properti, pertanyaan mayoritas karyawan Alam Sutera tunggal, “Mampukah Tri Ramadi membawa Alam Sutera menjadi pengembang properti papan atas?” Pertanyaan ini bukan tanpa alasan. Lokasi utama Alam Sutera dikawasan Serpong sudah dikepung oleh pengembang lain yang memiliki besaran bisnis properti yang maha besar. Dua pengembang paling menonjol adalah Summarecon dan Sinar Mas Land.

Ternyata pilihan manajemen Argo Manunggal tidak salah. Gabungan antara jiwa muda yang menyukai tantangan dan latar belakang keuangan yang selalu berpikir sistematis membuat gaya kepemimpinan Tri Ramadi bertindak cepat tetapi dengan perhitungan yang tepat. Kecepatan dan ketepatan ini yang membuat seluruh karyawan Alam Sutera bersama-sama melakukan lompatan raksasa sehingga menghasilkan kinerja yang luar biasa.

“Saya hanya menggugah karyawan untuk memiliki mental pemenang,” demikian ucapan pendek Tri Ramadi tentang konsep kepemimpinan yang dijalankan.

Langkah awal
Mental, tidak ayal merupakan langkah awal untuk bertindak. Tri Ramadi membagi mental karyawan ini menjadi tiga kelompok; looser, survival, winner. Mental kalah sudah pasti akan membawa akibat pada kalahnya karyawan dalam bersaing untuk berbagai bidang. Mental survival hanya akan memberikan karyawan berkinerja biasa. Sementara mental pemenang yang memberi spirit karyawan untuk siap bertarung membawa diri pribadi dan organisasinya mencapai kinerja optimal.

Pemikiran Tri Ramadi ini selaras dengan konsep brilian karya Paul G. Stoltz tentang kecerdasan daya tahan (adversity quotient). Berbasis pada karya Paul G. Stoltz, kesuksesan seseorang meriah apa yang menjadi cita-citanya tak lain berapa besar kecerdasan daya tahannya. Sebagai seorang pendaki gunung, ia mengibaratkan seseorang berkarir seperti melakukan pendakian gunung. Semua bersemangat ketika menuju gunung.

Namun ketika sudah sampai di lereng gunung, tiba-tiba ada yang langsung menyerah begitu melihat tingginya puncak gunung. Tipe orang menyerah ini oleh Paul G. Stoltz disebut Quitters. Ia memilih untuk keluar, menghindari kewajiban, mundur teratur, dan berhenti berusaha, meninggalkan impian dan cita-citanya.

Sebagian lagi tetap mendaki gunung. Namun ketika sudah sampai tengah-tengah gunung dan menghirup udara segar  kemudian memandang dengan takjub pemandangan indah di sekeliling gunung, ia mendirikan kemah di situ. Ia tidak ingin melanjutkan pendakian sampai puncak. Inilah tipe manusia dinamakan Campers. Seseorang yang menerima tantangan untuk melakukan pendakian namun pada titik tertentu ia memilih berkemah, mulai menghindari kesulitan, dan menghabiskan sisa usianya menikmati “sukses”.

Sebagian kecil lainnya memilih tetap untuk mendaki hingga sampai puncak gunung. Ia berhasil menaklukkan gunung. Oleh Paul G. Stoltz, manusia tipe ini disebut Climbers yakni orang yang tetap mendaki dan terus mendaki. Umur, cacat fisik atau mental dan hambatan lainnya terus dihadapi sampai ujung usia.

Berbasis pada pendekatan Paul G. Stoltz ini, tugas dari Tri Ramadi sebagai pemimpin adalah mendorong karyawannya untuk memiliki mental pemenang sehingga ia menjadi pendaki-pendaki tangguh yang berusaha menaklukkan “gunung-gunung” yang menjadi tantangannya.

Untuk konteks Alam Sutera tentu gunung itu tak lain menjadikan Alam Sutera yang sesuai dengan visinya menjadi pengembang properti nasional terkemuka dengan mengutamakan peningkatan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan.

Membangun mentalitas pemenang dan menjadi climbers bagi karyawan tentu dimulai oleh pemimpin tertingginya. Apa yang dilakukan oleh Tri Ramadi agar ia mampu menjadi pemimpin dengan mentalitas pemenang? Ada dua tindakan yang dijalankan dan kemudian menjadi prinsipnya.

Pertama belajar tanpa henti. Ia mendisiplinkan diri sendiri dan juga kemudian ditularkan kepada seluruh karyawannya agar 20% dari waktu yang dimiliki digunakan untuk belajar. Dengan belajar akan memberi ketajaman dalam berselancar menghadapi bisnis yang terus bergerak dan berubah.

Kedua, proaktif untuk mencari terobosan-terobosan baru yang memberi nilai tambah bagi konsumen. Dalam enam tahun kepemimpinannya, ia sudah membuat terobosan spektakuler. Sekarang komplek perumahan Alam Sutera di Serpong Tangerang menjadi sebuah kawasan terpadu yang memiliki sekolah, universitas, rumah sakit, pusat perbelanjaan, tempat ibadah, kawasan kuliner, pasar modern dan sebentar lagi hotel berbintang.

Terobosan lain yang dilakukan oleh Tri Ramadi adalah melebarkan besaran bisnis Alam Sutera dengan membangun kawasan perumahan di lokasi lain (Pasar Kemis Tangerang dan Riau), pusat bisnis dan office tower di kawasan bisnis SCBD Jakarta, serta kondominium di Bali.

Tentu ini bukan akhir dari terobosan yang dilakukan Tri Ramadi. Mari kita lihat terobosan apa lagi yang akan dilakukan Tri Ramadi bersama PT PT Alam Sutera Realty, Tbk.(msb)

http://www.bisnis.com/articles/kiat-manajemen-membangun-mentalitas-pemenang

Mengenal Tren Presumers

Hits : 390 PDF Cetak E-mail
Selasa, 30 Oktober 2012 10:19
Dalam ekonomi ekspektasi sekarang ini, konsumen menghendaki yang terbaik. Mereka menginginkan produk dan jasa terbaik dengan secepat mungkin. Dan mereka ingin adanya hubungan dengan manusia yang bisa diajaka berkomunikasi pula.

Pada dasarnya, konsumen meminta semua itu, berkat platform outsource dan teknologi manufaktur baru yang akhirnya diterapkan dan dianut banyak pihak (dan umumnya dalam sektor entrepreneurship), para konsumen makin berubah menjadi “presumers”. Presumers mengacu pada jenis konsumen yang meminta adanya produk dan jasa terbaik sesegera mungkin (jika mungkin mereka adalah yang pertama dilayani/ diberikan produk yang bahkan belum diluncurkan ke pasar).

Presumer ini memiliki karakteristik sebagai berikut. Mereka suka untuk dilibatkan, didorong, didanai dan disajikan promosi tentang produk dan layanan sebelum mereka menyadari bahwa mereka membutuhkannya. Mereka juga cenderung menyukai produk yang sempurna dan sangat senang menjadi pendukung yang setia. Presumer lebih berfokus pada apa yang bisa mereka dapatkan dari produk/ jasa yang mereka idamkan, yang idealnya produk dan kisah status di social media yang positif – dengan melibatkan diri secara langsung sejak dini.

Diramalkan dalam beberapa tahun mendatang, presumer akan menjadi tren yang makin naik di dunia bisnis. Berikut adalah sejumlah alasannya seperti disarikan dari trendhunter.com:

Firstism
Presumer suka produk dan jasa yang lebih banyak, lebih baik, lebih istimewa dan lebih cepat. Konsumen di negara ekonomi maju memiliki banyak sekali pilihan.  Mereka kini makin bergeser ke Newism, sebuah budaya yang menawarkan hal-hal baru, lebih banyak, lebih baik lebih istimewa, lebih cepat dan sebagainya.

Di titik ekstrimnya, Newism  memungkinkan para konsumen mengkonsumsi di masa datang. Tidak heran jika presumers banyak yang berlomba-lomba menghadiri pre-launch produk/ jasa yang mereka sukai dengan membantu mewujudkan produk idaman melalui pendanaan dan masukan serta dukungan dalam berbagai bentuk, mereka akan menjadi yang pertama menyaksikannya, dan mereka juga akan dimanjakan dengan berbagai kelebihan yang ditawarkan saat produk atau jasa itu sudah selesai.

Kisah
Status di social media atau jejaring sosial selalu menjadi dorongan bagi semua perilaku konsumen. Saat presumer berinteraksi dengan produk atau jasa yang diberikan sebelum peluncuran resminya dan memberikan dukungan terhadap proyek tersebut untuk bisa diwujudkan dan diluncurkan bersama. Semua itu akan sangat bagus untuk disajikan menjadi sebuah kisah yang terangkai dalam sederet status yang dibagikan untuk publik di jejaring sosial.
Maka dari itu, cara ini membuat mereka berada selangkah di depan konsumen lain yang hanya menunggu rilisnya produk atau jasa tersebut. Presumer terlibat aktif bahkan sebelum produk dan jasa itu sudah dikeluarkan ke pasar bebas.

Rasa memiliki
Kisah yang disebarkan di jejaring sosial bahkan akan lebih kuat jika tidak hanya berpusat pada produk dan jasa yang berkualitas prima, tetapi juga mengenai gerakan atau perjuangan untuk meraih satu tujuan mulia yang tidak berorientasi keuntungan material. Kepuasan karena bisa terlibat dalam sebuah gerakan sosial yang bermakna positif bagi masyarakat luas merupakan kebanggaan tersendiri bagi para presumer.

Kini makin banyak presumer yang bersemangat mengenai produk yang mereka dukung. Itulah mengapa Kickstarter (misalnya) bisa mengklaim bahwa ide produk 8 kali lebih tinggi peluangnya untuk didanai daripada dijual dan diluncurkan dengan sukses melalui perusahaan besar.

Ia juga membantu menjelaskan bagaimana Razoo, sebuah startup AS yang bergerak sebagai platform crowdfunding yang berfokus pada usaha nirlaba, berhasil mengumumkan di bulan Agustus 2012 bahwa mereka berhasil mengumpulkan 100 juta dollar untuk proyek-proyek yang mereka wadahi di situsnya.

Offline sama dengan online
Para konsumen ini sangat menyukai dunia maya karena dengan menggunakan Internet, mereka dapat segera bertindak (ikut serta, berbicara, mencipta, beradaptasi) tanpa harus menunggu lebih lama. Mereka juga mau untuk terlibat dalam hubungan timbal balik yang memungkinkan mereka menyampaikan ide dan gagasan dengan cara interaktif, brand pun menjadi lebih dihargai dan diberikan masukan berharga.

Platform baru
Sebuah platform untuk presumer telah terbangun secara perlahan namun pasti di dunia bisnis berkat ketenaran crowdfunding dan gerakan BUATLAH SENDIRI dan budaya entrepreneurship pada umumnya.

Untuk menunjukkan betapa besarnya potensi presumer ini, kita bisa saksikan statistik yang relevan berikut:
  • Hingga April 2012, terdapat setidaknya 452 platform crowdfunding yang beroperasi di seluruh dunia, padahal di tahun 2007 ada 100 saja. (Sumber: Massalution/ The Economist, Mei 2012)
  • Di tahun 2009, platform crowdfunding mengumpulkan 530 juta dollar. Di tahun 2011 angka itu menjadi 1,4 miliar dollar. Tahun ini, jumlah itu sedang merangkak hingga ke kisaran 2,8 miliar dollar (Sumber: Massalution/ The Economist, Mei 2012)
  • DI antara peluncuran tahun 2009 dan Februari 2012, Kickstarter tidak memiliki proyek 1 juta dollar. Kini 12 proyek telah berhasil menghimpun dana lebih dari 1 juta dollar per proyek.

Sumber gambar:

http://ciputraentrepreneurship.com/ide/21222-mengenal-tren-presumers.html

Tuesday, October 30, 2012

Atur Strategi Sebelum Memulai Investasi

Hits : 674 PDF Cetak E-mail
Senin, 29 Oktober 2012 09:10
investasi0512
Ketika seseorang merasa memiliki dana lebih, mereka akan berpikir bagaimana memanfaatkan dana lebih tersebut. Ada juga yang berpikir bagaimana memperbanyak atau meningkatkan nilai dari dana tersebut.

Investasi menjadi kata yang sudah tidak asing didengar, tapi sejauh mana memahami investasi yang sebenarnya. Atau, jika seseorang memiliki uang lebih besar dari yang dibutuhkan untuk biaya hidup, dia bisa memilih untuk berinvestasi.

Ini berarti seseorang membeli aset dan diharapkan dari aset tersebut akan menghasilkan pendapatan. Ketika menjualnya, seseorang mengharapkan akan ada keuntungan.

Lalu, bagaimana dengan risiko berinvestasi? Investasi apa pun bisa dipastikan mengandung risiko. Sangat mungkin seseorang tidak mendapatkan pendapatan apa pun. Juga sangat mungkin bahwa seseorang akan rugi saat menjual investasi.

Berdasarkan data Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), ada beberapa tipe aset yang bisa dijadikan investasi:

Pertama, jika seseorang memiliki cukup uang, dia bisa membeli properti seperti rumah atau toko, mencari penyewa, menerima pendapatan sewa secara teratur, dan menjual properti tersebut di kemudian hari. Jika seseorang membeli properti di lokasi yang strategis, penyewa akan banyak yang tertarik untuk menyewa properti itu, dan pendapatan sewa otomatis akan naik.

Pada umumnya, nilai properti akan semakin meningkat seiring dengan waktu. Jadi, ketika seseorang menjualnya, dia bisa berharap akan menerima keuntungan. Sebagian orang menganggap dengan berinvestasi di properti, risiko investasinya rendah.

Kedua, seseorang bisa membeli kendaraan dan menyewakannya ke pihak lain. Seseorang akan mendapatkan uang sewa yang setara dengan biaya pemeliharaan dan keuntungan yang diinginkan. Tentu, dia harus membayar asuransi dan biaya perbaikan.

Untuk kendaraan, jumlah yang diterima saat seseorang menjualnya akan lebih rendah dibanding saat membelinya. Kendaraan bekas nilainya lebih rendah dibanding kendaraan baru.

Namun, di balik itu, ada beberapa kelemahan dari aset yang akan diinvestasikan. Di antaranya, aset-aset tersebut memerlukan dana dalam jumlah besar. Kebanyakan, orang tidak memiliki uang dalam jumlah besar. Dan sebagian orang juga tidak memiliki waktu atau kemampuan untuk mengelola aset secara baik.

Nah, bagaimana jika seseorang tertarik berinvestasi di bidang lain? Di pasar keuangan seperti saham dan obligasi misalnya. Bagi pemula, apa yang harus diketahui?

Masyarakat dengan dana terbatas bisa memilih untuk berinvestasi di saham atau obligasi. Namun, sebelum memutuskan untuk berinvestasi di aset tersebut, sebaiknya membaca prospektus yang dipublikasikan.

Selanjutnya, sebagai investor, seseorang baru bisa memutuskan tipe saham seperti apa yang akan dibeli.

Perlu diketahui, perusahaan menerbitkan saham dan obligasi untuk memperoleh dana bagi kelangsungan bisnisnya. Saat investor membeli obligasi suatu perusahaan, dia akan menerima pembayaran bunga dari penerbit obligasi hingga jangka waktu tertentu (term of maturity).

Dengan kata lain, seorang pemegang obligasi (bondholder) menerima pendapatan tetap dari perusahaan, pada saat yang ditentukan, dan dengan tingkat suku bunga yang telah disepakati.

Umumnya, berinvestasi di obligasi dianggap lebih rendah risikonya dibandingkan dengan saham, karena adanya pembayaran teratur yang telah disepakati.

Obligasi juga bisa diterbitkan oleh lembaga pemerintah. Obligasi pemerintah ini dianggap lebih aman dibanding obligasi perusahaan. Karena lebih aman, bunga yang dibayarkan menjadi lebih kecil dibanding bunga obligasi perusahaan.

Untuk itu, ini disarankan bagi investor yang tidak banyak mengetahui tentang seluk beluk investasi. Pada umumnya, investor cenderung membayar ongkos jasa atau fee ke manajer investasi yang profesional guna memilihkan obligasi atau saham dan selanjutnya dimasukkan dalam portofolio reksa dana.

Risiko berinvestasi di reksa dana hampir sama dibandingkan bila berinvestasi secara langsung pada obligasi atau saham. Oleh karena itu, investor juga bergantung pada keahlian manajer investasi untuk memilih obligasi atau saham yang tepat. (*/VIVA.co.id)


http://ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/182-investasi/21200-atur-strategi-sebelum-memulai-investasi.html

Sunday, October 28, 2012

6 Rahasia Sukses Berwirausaha

Hits : 883 PDF Cetak E-mail
Sabtu, 27 Oktober 2012 14:53
sukses_wirausaha_ihiy
1. Alasan
Temukan alasan yang kuat mengapa anda ingin berwirausaha. Apakah karena susah cari pekerjaan, atau ingin merasakan menjadi seorang bos, bisa juga ingin mendapatkan penghasilan yang tak terbatas. Alasannya bisa apa saja, yang terpenting semakin kuat alasan anda untuk berwirusaha maka semakin fokus anda pada tujuan anda.

2. Keyakinan Yang Kuat
Anda harus memiliki kepercayaan yang kuat dan positif. Contohnya : anda yakin bahwa anda bisa menjadi seorang wirausaha yang sukses, atau wirausaha itu mudah asal kita tahu caranya. Keyakinan yang positif seperti itulah yang harus anda bangun. Jangan sampai yang negatif yang justru mendominasi pikiran anda. misalnya seperti : saya takut gagal, wirausaha itu perlu bakat, dll. Pikiran negatif seperti itu harus anda singkirkan jauh-jauh.

3. Impian yang Jelas
Anda harus memiliki impian yang jelas. Karena dengan impian itu anda akan termotivasi untuk meraihnya. Jangan takut untuk memiliki impian yang tinggi. Karena semakin tinggi impian anda tentunya akan memberikan daya dorong yang lebih besar pada diri anda. Akan tetapi tetap harus bersikap fleksibel dan jangan sampai impian anda sesuatu yang mustahil bisa dicapai.

4. Penguasaan Ilmu (Belajar)
Dalam memulai wirausaha kita dituntut untuk terus belajar dan memiliki pikiran yang terbuka. Kita bisa belajar dari buku, orang lain yang sudah menjalankan bisnis, ataupun dari seminar-seminar.

5. Aksi
Nah, langkah inilah yang paling penting dalam berwirausaha. Karena tanpa aksi tidak akan ada yang terjadi. Hanya dengan aksi/tindakanlah kita bisa semakin dekat dengan impian kita.

6. Doa
Udah langkah terakhir nih..Langkah yang ke-6 adalah do'a. Karena bagaimanapun kerasnya usaha kita, tetap saja tuhan jugalah yang menetukan. Kita sebagai manusia hanya bisa berusaha dan berusaha. (*artikelbisnispemula.blogspot.com)


http://ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/37-advise/21170-6-rahasia-sukses-berwirausaha.html

Thursday, October 25, 2012

Peluang cantik bisnis sandal jepit motif

Bisnis sandal jepit motif

Peluang cantik bisnis sandal jepit motif

Sandal jepit merupakan salah satu produk alas kaki yang tak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Selain murah, sandal ini juga nyaman digunakan untuk segala keperluan.
Kini bermunculan aneka sandal jepit dengan motif dan warna yang beragam. Salah satu produsen sandal jepit motif adalah Dadang Hamin yang mengusung merek Glaze di Tangerang, Banten.
Ia terjun ke usaha ini sejak tiga tahun lalu. Ia mengaku, terjun ke usaha ini karena ingin menawarkan produk yang berbeda dari yang beredar di pasaran. "Selama ini, sandal jepit motif di pasaran banyak yang disablon," ujarnya.
Sebagai pembeda, ia memproduksi sandal jepit  bermotif dengan menggunakan mesin press. Di mesin pres itu, ia sudah membuat mal atau pola dengan motif tertentu. "Jadi tinggal dicetak saja," ujarnya.
Dalam sehari, ia bisa memproduksi hingga 400 pasang sandal jepit motif. Produksi sebanyak itu dibantu empat karyawan. Selain di Tangerang dan Jakarta, Dadang memasarkan produk sandalnya ini hingga ke Medan dan Manado. Kebanyakan, pelanggan dia membeli dalam jumlah banyak untuk dijual kembali di daerahnya masing-masing.
Mereka ini mendapat harga grosir sebesar Rp 6.500 per pasang. Sementara, harga grosir untuk sandal anak-anak sebesar Rp 4.500 per pasang. Selain memasok sandal ke para pedagang, Dadang juga memasok sandal ke warung-warung yang ada di daerah sekitar tempat tinggalnya.
Di tingkat ritel, sandal buatan Dadang dijual seharga Rp 9.000 - Rp 10.000 per pasang. Dari usaha ini, omzet dia dalam sebulan bisa mencapai Rp 78 juta. Adapun laba bersihnya sekitar 20% dari omzet.  
Saat ini, sudah ada puluhan motif sandal yang diciptakan Dadang. Agar menarik, warna sandalnya juga dibuat beragam. "Bahannya sendiri terbuat dari bahan spon eva," ujarnya.

http://peluangusaha.kontan.co.id/news/peluang-cantik-bisnis-sandal-jepit-motif

Peluang sedap bisnis kuliner olahan jamur

TAWARAN KEMITRAAN

Peluang sedap bisnis kuliner olahan jamur

Peluang sedap bisnis kuliner olahan jamur
Usaha kuliner olahan jamur tak pernah surut. Bisnis ini kian menjamur lantaran banyak pebisnis kuliner olahan jamur menawarkan kemitraan atau waralaba.
Salah satu pelaku usaha yang kini lagi getol menawarkan kemitraan adalah Krishna Apriatmaja, dengan mengusung merek Kedai Sate Semut di Klaten, Jawa Tengah. Usaha yang berdiri sejak 2009 ini mulai menawarkan kemitraan pada Agustus 2012.
Lantaran baru, Kedai Sate Semut belum memiliki mitra. Namun, Krishna bilang, sudah ada beberapa calon mitra dari luar Pulau Jawa yang berminat untuk menjalin kerjasama. "Tapi, saya belum terima karena mau fokus menguasai pasar di Pulau Jawa dulu," katanya.
Dalam kerjasama kemitraan ini, Krishna mematok biaya investasi sebesar Rp 50 juta. Kerjasama ini mengusung konsep resto. Mitra akan mendapat kontrak kerjasama tiga tahun, peralatan masak dan makan, meja, kursi, kitchen set, desain interior, hingga pelatihan memasak dan budidaya jamur tiram.
Kedai Sate Semut menyediakan aneka menu olahan jamur, seperti sate jamur, jamur crispy, jamur obong, mi jamur, nasi goreng jamur, dan oseng-oseng jamur. Menu itu dijual mulai Rp 8.000 hingga Rp 15.000 per prossi.
Menurut perhitungan Krishna, mitra bisa mendapat omzet hingga Rp 35 juta per bulan, dengan estimasi laba bersih mencapai 40% dari omzet. "Omzet itu bisa tercapai jika lokasi mitra strategis dan gencar promosi," ujarnya.
Dalam kemitraaan ini, Krishna akan memungut biaya royalti sebesar 2,5% dari omzet setiap bulan. Ia optimistis, mitra bisa balik modal dalam jangka 12 bulan hingga 18 bulan sejak membuka usaha.
Dalam kerjasama ini, mitra wajib membeli bumbu dari pusat. Namun, untuk pasokan jamur, para mitra bisa mencari sendiri di pasaran. Hanya, Krishna menyarankan, supaya pasokan jamur lebih terjamin, mitra sebaiknya membudidayakan jamur tiram sendiri. Menurutnya, di musim tertentu seperti musim hujan, pasokan jamur tiram cukup sulit didapat di pasaran.
Kedai Sate Semut                                                                                                                                                                                                         Ngangkruk, Geneng RT 01 RW 02, Prambanan,                                                                                                                                                                     Klaten, Jawa Tengah                                                                                                                                                                                                              HP: 085643275677

http://peluangusaha.kontan.co.id/news/peluang-sedap-bisnis-kuliner-olahan-jamur

Peluang menarik bisnis agen perjalanan

Peluang menarik bisnis agen perjalanan

Bisnis agen perjalanan tak pernah surut. Begitu menariknya bisnis ini, sehingga mengundang banyak pemain. Bisnis ini semakin searak lantaran banyak dari mereka yang menawarkan waralaba atau kemitraan.
Salah satunya adalah Rahmat Ginting yang mengusung brand Zeus Travel Networks di Cempaka Baru, Jakarta. Usaha yang berdiri sejak tahun 2004 ini mulai menawarkan kemitraan di tahun 2010.
Saat ini, Zeus Travel sudah memiliki 25 cabang yang tersebar di Jabodetabek, Surabaya, Cirebon, Bali dan Medan. Saat ini, kami masih fokus melayani rute domestik," ujar Rahmat.
Menurutnya, bisnis ini menjanjikan karena banyak konsumen saat ini membeli tiket lewat sistem online. Bagi yang berminat menjadi mitra, Zeus Travel menawarkan empat paket investasi.
Pertama, paket basic dengan investasi Rp 2,5 juta. Pada paket ini mitra mendapatkan sistem tiket online dan software. Mitra juga diwajibkan menaruh uang deposit sebesar Rp 5 juta.
Deposit itu akan terus berkurang sebesar nilai tiket yang berhasil dijual. Adapun estimasi omzet Rp 50 juta - Rp 70 juta per bulan. Dengan komisi 4% - 5%, mitra bisa  balik modal dalam waktu tiga bulan.
Kedua, paket silver dengan investasi Rp 5 juta. Mitra akan mendapatkan software dan sistem tiket online. Target omzet sekitar 100 juta - Rp 150 juta per bulan. Dengan laba bersih sekitar 7%, mitra bisa balik modal sekitar tiga bulan. Mitra juga harus menaruh uang deposit awal Rp 10 juta.
Ketiga, paket gold senilai Rp 25 juta. Mitra mendapatkan software dan accounting travel agent yang mencatat transaksi penjualan tiket, serta sistem penjualan online.
Dalam paket, mitra tak perlu menaruh uang deposit. Tapi, mitra arus menyiaopkan biaya maintenance sebesar Rp 3 juta per tahun.
Perkiraan omzet mitra sekitar Rp 200 juta hingga Rp 300 juta per bulan. Dengan komisi sekitar 15 juta hingga Rp 40 juta per bulan, mitra bisa balik modal sekitar tiga bulan hingga enam bulan.
Keempat, paket platinum senilai Rp 120 juta. Kelebihan apekt ini, mitra bisa menjadi master franchsise dan memiliki sub agen atau mitra sendiri. Mitra juga akan mendapatkan software dan sistem online yang memungkinan untuk langsung melakukan pemesanan tiket kepada maskapai tanpa melalui kantor pusat.
Mitra yang mengambil paket ini harus memiliki gerai untuk menjaring mitra. Dalam paket ini, mitra dikenakan biaya maintenance Rp 25 juta per tahun. Estimasi omzet sekitar Rp 500 juta per bulan.Dengan komisi sebesar Rp 40 juta - Rp 60 juta per bulan, mitra bisa balik modal dalam enam bulan hingga setahun.
Zeus Travel Networks                                                                                                                                                                                                               Jln. Swadaya V No 38                                                                                                                                                                                                    Cempaka Baru, Kemayoran                                                                                                                                                                                              Jakarta Pusat – 10640                                                                                                                                                                                                            HP: 0856 9713 1365

http://peluangusaha.kontan.co.id/news/peluang-menarik-bisnis-agen-perjalanan

Peluang bisnis jamur crispy

TAWARAN KEMITRAAN

Peluang bisnis jamur crispy

Bisnis camilan berbahan baku jamur belum surut. Lantaran pasarnya masih menjanjikan, banyak pemain bisnis ini yang menawarkan waralaba atau kemitraan. Salah satunya adalah Agung Nugroho yang mengusung bendera usaha P15 di Yogyakarta.
Ia menawarkan kemitraan sejak sejak bulan Juli 2009, tak lama setelah usahanya berdiri pada bulan Juli 2009.  Saat ini, P15 telah  memiliki 20 gerai yang seluruhnya dimiliki mitra. Gerai mitra itu tersebar di Yogyakarta, Solo, Jember, dan Bengkulu.
P15 menyediakan menu olahan jamur crispy dengan sembilan pilihan rasa. Di antaranya ada rasa original, keju, barbeque, balado, sate panggang, ayam bakar, dan jagung pedas. Jamur crispy olahan Agung ini dibanderol Rp 5.000 per porsi.
Ia mengklaim, olahan jamurnya menyehatkan karena tidak memakai vetsin atau bahan kimia lain. "Jamur crispy kami dijamin original," ujarnya. Dalam kerjasama kemitraan ini, ia menawarkan paket investasi sebesar Rp 5,5 juta.
Mitra akan memperoleh kerja sama selama dua tahun, booth, dan peralatan masak. Bila masa kerja sama habis, mitra bisa memperpanjang hanya dengan membayar Rp 700.000.
Agung menargetkan, mitra usahanya bisa meraup omzet minimal Rp 4,5 juta per bulan. Dengan asumsi, dalam sehari mitra bisa menjual 20 hingga 40 porsi  jamur crispy. Dengan laba bersih 30% hingga 40% dari omzet, mitra diperkirakan bisa balik modal dalam waktu enam hingga 12 bulan.
Selain paket Rp 5,5 juta, ia juga menawarkan paket master franchise, dengan biaya investai mulai Rp 15 juta, Rp 20 juta, dan Rp 25 juta. " semakin mahal harga master ftancise maka semakin banyak fasilitas yang didapat," jelasAgung. Master franchise ini akan membawahi seluruh gerai yang berada di wilayah operasinya.
Jadi nanti, mitra di wilayahnya akan membeli bahan baku tepung crispy ke master franchise. Jika belum ada master franchise di wilayah itu, mitra wajib membeli langsung ke kantor pusat.

http://peluangusaha.kontan.co.id/news/peluang-bisnis-jamur-crispy

Peluang usaha sablon kaos satuan

TAWARAN KEMITRAAN

Peluang usaha sablon kaos satuan

Usaha sablon kaos sudah jamak ditemukan di pelbagai daerah di Indonesia. Namun, usaha sablon kaos satuan merupakan sesuatu yang baru. Selama ini, pelaku usaha sablon kaos hanya melayani order dalam jumlah banyak.
Purnama Murdiana pun masuk ke usaha ini untuk mengisi kekosongan itu. Dengan mengusung brand Sablon Koas Satuan atau Sakasa, ia  melayani order sablon kaos dalam jumlah satuan atau beberapa potong saja.
Mendirikan usaha tahun 2009 di Klender, Jakarta Timur, ia resmi menawarkan kemitraan pada 2010. Saat ini, Sakasa telah memiliki delapan cabang di Jabodetabek. Dari jumlah itu, cabang milik sendiri hanya satu. Selebihnya milik mitra usaha.
Selain melayani sablon kaus, Sakasa juga melayani sablon jaket sweater. Kaos dan sweaternya sendiri sudah mereka sediakan. Konsumen tinggal memilih gambar sablon yang diiinginkan. Harga setiap satu kaos dibanderol Rp 55.000. Harga sudah termasuk biaya sablon tiga warna ukuran A4.
Sementara untuk sweater dibanderol Rp 70.000 - Rp 80.000 per potong, dengan dua sampai tiga warna sablon. Ukuran gambarnya juga sebesar A3. Selain melayani order dalam jumlah satuan, Sakasa juga melayani pesanan grosir. Pada layanan grosir ini, konsumen harus memesan minimal tujuh potong kaos atau sweater.
Untuk harga grosir kaos dipatok Rp 45.000. Sedangkan harga grosir sweater mulai Rp 55.000 - Rp 75.000. "Harga tergantung gambar dan banyaknya warna," ujar Purnama.
Bagi yang ingin menjadi mitra, Sakasa menawarkan satu paket investasi sebesar Rp 12,5 juta. Mitra akan mendapatkan pelatihan menyablon, perlengkapan sablon, bahan baku kaos dan sweater, serta promosi.
Untuk lokasi usaha, mitra harus menyediakan tempat seluas 3 meter (m) x 4 m atau minimal 2 m x 3 m. "Yang penting bisa muat satu meja saja sudah cukup," ujar Purnama. Estimasi omzet mitra diperkirakan mencapai Rp 11 juta per bulan. Mitra ditargetkan sudah balik modal dalam waktu tiga bulan sejak beroperasi.

http://peluangusaha.kontan.co.id/news/peluang-usaha-sablon-kaos-satuan

Sentra Kloset Jatibening

SENTRA KLOSET BEKAS DI JALAN RAYA JATIBENING, BEKASI

Sedia semua merek (1)

Sentra Kloset Jatibening: Sedia semua merek (1)

Kloset bekas hotel (2)

Sentra Kloset Jatibening: Kloset bekas hotel (2)

Pusat penjualan kloset bekas di Jalan Raya Jatibening, Bekasi terkenal karena harganya agak miring. Selain itu, pilihan produknya juga terbilang lengkap.
Para pedagang mendapatkan pasokan kloset dari pelbagai sumber. Di antaranya, dari para pedagang pengumpul (pengepul) di Bekasi dan Jakarta.
Para pengepul ini rutin memasok kloset bekas dalam seminggu atau dua minggu sekali. Biasanya, mereka datang langsung ke sentra kloset di Jatibening ini.
Pengepul sendiri memproleh kloset bekas dari para pencari barang bekas termasuk pemulung. Sekali memasok, mereka biasanya membawa 10 hingga 25 kloset bekas dengan bermacam merek dan model.
Umumnya, para pengepul sudah memiliki pelanggan tetap dari kalangan pedagang di sentra tersebut. "Sehingga, tidak saling berebut barang," kata Tayo, pemilik toko Anggun Jaya Closet.
Selain dari pengepul, para pedagang di sentra Jatibening juga berburu kloset bekas dari tempat pelelangan kloset bekas hotel, apartemen, atau perkantoran. Produk-produk yang mereka dapatkan, baik dari pengepul maupun tempat pelelangan, umumnya masih belum dipoles sama sekali.
Para pedaganglah yang kemudian memolesnya agar menjadi layak pakai lagi.  Ia bilang, perbaikan kloset bekas memerlukan beberapa tahapan. Pertama-tama, pembersihan dengan memakai cairan pembersih keramik berbahan HCL.
Cairan ini disiram merata ke seluruh permukaan kloset dan didiamkan selama 15 menit. Setelah itu, cairan disiram dengan air dan dibersihkan dengan sabun colek.
Menurut Tayo, kloset akan tampak baru kembali dan tidak perlu dilakukan pengecatan ulang. Untuk kloset jongkok, Tayo juga akan menguji coba flush atau tombol penyiram yang ada di kloset, apakah masih berfungsi atau tidak. Jika sudah rusak, ia pun akan menggantinya.
Kholifah, pemilik toko Eka Jaya Closet juga melakukan langkah serupa. Dengan dibantu seorang karyawan, ia bisa memperbarui lima kloset bekas dalam sehari.
Keuntungan dari penjualan kloset bekas ini cukup besar. Soalnya, setelah bersih, kloset bekas bisa dijual dengan harga lumayan tinggi. "Bisa kami jual
Rp 400.000," ujar Kholifah.
Padahal, Kholifah membeli dari pengepul hanya sekitar Rp 200.000 per kloset.

Bisa tukar tambah (3)

Sentra Kloset Jatibening: Bisa tukar tambah (3)

Pusat penjualan kloset bekas di Jalan Raya Jatibening, Bekasi terus berkembang. Bila awalnya hanya ada lima toko, kini sentra ini diramaikan sekitar 20 toko kloset bekas. Kendati semakin banyak toko, para pedagang mengaku tidak khawatir pendapatan turun karena persaingan yang ketat.
Mereka justru menyambut positif munculnya pedagang baru di kawasan ini. "Pendapatan bukannya turun, tetapi semakin baik karena tempat ini semakin ramai dikunjungi," ujar Tayo yang sudah berjualan kloset bekas di Jatibening selama 14 tahun.
Dengan banyaknya pedagang, kata Tayo, konsumen semakin memiliki banyak pilihan. Alhasil, konsumen pun senang belanja kloset di sentra ini. Selain dari Bekasi, sentra ini juga kedatangan konsumen dari Jakarta. Tayo berharap, ke depan jumlah pedagang di Jatibening bisa lebih banyak lagi.
Sehingga, sentra ini dapat menyaingi pusat penjualan kloset bekas di Manggarai, Jakarta Selatan. Sentra kloset bekas di Manggarai ini memang sudah sangat kesohor di Jakata.
Kholifah, pemilik toko Eka Jaya Closet juga menyimpan harapan sama. Dengan semakin banyaknya pemain, ia berharap, sentra kloset bekas di Jatibening ini semakin dikenal luas. "Untuk kawasan Bekasi tempat ini sudah sangat dikenal," ujar Kholifah yang sudah berjualan selama 10 tahun.
Selain mengandalkan pilihan produk yang banyak dengan harga murah, para pedagang juga tetap memberikan pelayanan memuaskan buat menarik konsumen.
Kholifah, misalnya, menyediakan layanan pesan antar. Biasanya layanan ini diberikan kepada pelanggan yang sudah pernah berbelanja di tempatnya.
Selain itu, ia juga juga menyediakan jasa membersihkan plus reparasi toilet dan bathtub milik para pelanggan. Untuk jasa ini, ia mematok tarif mulai Rp 150.000 hingga Rp 200.000.
Sementara Tayo menerima layanan tukar tambah. Selain karena rusak, banyak pelanggan Tayo membeli kloset bekas karena ingin mengganti suasana.
Makanya, banyak pelanggan memberikan kloset lama mereka untuk ditukar dengan kloset bekas yang dijual pedagang.  Dengan sistem tukar tambah, mereka bisa mendapatkan kloset bekas dengan harga jauh lebih murah.

http://peluangusaha.kontan.co.id/news/sentra-kloset-jatibening-sedia-semua-merek-1/2012/10/21
http://peluangusaha.kontan.co.id/news/sentra-kloset-jatibening-kloset-bekas-hotel-2/2012/10/22
http://peluangusaha.kontan.co.id/news/sentra-kloset-jatibening-bisa-tukar-tambah-3

Ini kelemahan bisnis online lewat Facebook

BISNIS ONLINE

Ini kelemahan bisnis online lewat Facebook

Ini kelemahan bisnis online lewat Facebook
JAKARTA. Situs jejaring sosial menjadi pilihan termudah bagi pebisnis pemula untuk mempromosikan produknya. Juga untuk bertransaksi secara manual melalui media sosial. Contohnya Facebook, situs pertemanan ini banyak dimanfaatkan untuk berbisnis online.
Tak sedikit orang yang mendapatkan manfaat besar terutama untuk branding produknya (barang/jasa) melalui Facebook. Namun ketika bisnis semakin berkembang, cara berbisnis online paling sederhana ini pun mulai menemui banyak kendala.
Ketika Facebook tak lagi memenuhi kebutuhan usaha online, para pebisnis pun beralih kepada situs belanja online dengan platform e-commerce, baik dalam format mal online atau department store online.
Jessy Agita, pebisnis online dan salah satu pendiri situs e-commerce Berbatik.com mengaku pengusaha mengalami sejumlah kendala kala berbisnis melalui Facebook.
Jessy sendiri berpengalaman dua tahun berbisnis melalui Facebook. Mulai 2012 ia pun beralih pada situs e-commerce yang lebih memudahkan juga menguntungkan baginya. Alih-alih memilih ragam situs e-commerce yang saat ini banyak muncul, Jessy memutuskan mendirikan sendiri situs belanja online bersama rekannya, Heri Fikrio, dan Hendy Irawan.
"Bisnis di Facebook serba manual. Follow up ke pelanggan juga melalui pesan personal dan harus rutin mengecek inbox. Banyak kesalahan yang terjadi karena semua dikelola sendiri, human errornya tinggi karena tidak ada sistem untuk menjalankannya," jelasnya kepada Kompas Female di sela temu media bersama Berbatik.com di De Luca, Plaza Senayan Jakarta, Selasa (23/10/2012).
Jessy mengungkapkan beberapa kesalahan yang memungkinkan dan memang kerap terjadi saat berbisnis online melalui Facebook di antaranya:
1. Pencatatan pemesanan yang keliru karena semua serba manual.
2. Pesanan tertukar, ini merupakan dampak dari kesalahan pada pemesanan.
3. Komunikasi ke pelanggan kurang lancar. Lagi-lagi ini terjadi karena pebisnis mengurus semua hal sendiri, mulai promosi produk, melayani pelanggan, menerima permintaan, mengurus pengiriman termasuk pembayaran.
4. Transaksi kerap tertunda karena bergantung pada interaksi pembeli dan penjual. Kalau pembeli tidak tanggap merespons pertanyaan pembeli, niat untuk belanja bisa tertunda atau bahkan batal.
Sistem yang terbangun dengan baik, karena didukung teknologi yang canggih membuat belanja online menggunakan e-commerce semakin dicari pebisnis. Yanti Moeljono, salah satu vendor sekaligus desainer dan pendiri label Batik Tanpa Nama juga mengaku lebih nyaman menjalankan bisnis online lewat situs e-commerce dibandingkan melalui Facebook.
Yanti bersama kedua rekannya, Maya Maryam dan Fanny Patikawa, berpengalaman satu tahun berbisnis produk batik cap dan tulis melalui Facebook. Untuk mengedukasi sekaligus mempromosikan produk batik, serta memudahkan transaksi jual-beli, tiga rekanan bisnis ini pun memilih bergabung di situs belanja online Berbatik.com.
"Selain Facebook biasanya kami ikut pameran seperti Inacraft. Dengan adanya situs e-commerce khusus produk batik, kami terbantu terutama untuk mengurus pembayaran dan pengiriman," tuturnya.
Menurut Yanti, dengan menyerahkan transaksi termasuk pelayanan pelanggan pada situs belanja online yang terkelola dengan baik, pebisnis bisa fokus meningkatkan kualitas produknya.
"Bisnis online bergantung pada trust. Sekali saja pembeli tidak puas dengan kualitas produknya mereka bisa pergi. Karenanya kualitas penting, dan dengan manajemen yang baik dalam penjualan, kami bisa bisa fokus pada produksi," tambah Yanti menyebutkan produk batik kreasinya berhasil menggaet pelanggan di Australia hingga Spanyol.
Ketiga pebisnis ini yakin, dengan bergabung dalam situs e-commerce di Indonesia khusus batik, bisnisnya bisa lebih mendunia. Dengan begitu, misi untuk mengedukasi masyarakat dalam dan luar negeri mengenai batik berkualitas (cap dan tulis), dengan keragaman warna dan gaya busana yang lebih modern berjiwa muda, bisa lebih tersebarluaskan.
"Batik bukan hanya sogan dengan warna yang cenderung gelap. Batik juga bisa diolah menjadi busana dengan warna cerah yang tidak berkesan tua. Modelnya pun beragam. Perpaduan warna dan motif yang tepat membuat batik pun lebih menarik," tambah Fanny.
Batik Tanpa Nama konsisten mengangkat batik yang sebenarnya, yakni cap dan tulis, bukan tekstil printing motif batik. Tiga perempuan di balik Batik Tanpa Nama ini berkomitmen mengembangkan batik Pekalongan, Garut, Cirebon, juga jumputan dan ikat, menjadi busana siap pakai yang lebih modern.( Wardah Fazriyati/Kompas.com)

http://industri.kontan.co.id/news/kelemahan-bisnis-online-lewat-facebook

Dibutuhkan pemimpin yang punya kompetensi & keberanian

KIAT MANAJEMEN: Dibutuhkan pemimpin yang punya kompetensi & keberanian

Compact_leadership-development---olich.blogdetik
"Emang enak...", begitu kata pelaku usaha industri makanan olahan berskala menengah yang saya temui beberapa hari lalu berkaitan dengan focus group discussion dalam rangka penumbuhkembangan perusahaan berskala besar baru.

Arrbey Innovation and Competitiveness Center membantu Kementerian Perindustrian untuk mendalami problematika yang dihadapi perusahaan industri berskala menengah agar dapat mengkonstruksi rekomendasi kebijakan dan program untuk menghasilkan perusahaan industri berskala besar baru.

Spontanitas komentar "emang enak" di atas merupakan cerminan bahwa menjadi perusahaan berskala menengah memang tidak mudah. Komentar "emang enak" bisa bermakna bahwa tidak mudah menjadikan perusahaan kecil agar menjadi menengah, tetapi lebih tepat ke pengertian bahwa menjaga eksistensi perusahaan menengah memang tidak mudah.

Bahasa 'terangnya' arti komentar "emang enak" kira-kira berarti bahwa  "banyak tidak enaknya menjadi perusahaan menengah". Kompleksitas permasalahan perusahaan berskala menengah memang lebih rumit dibandingkan perusahaan kecil.

Dari penelitian awal yang dilakukan, didapatkan anomali bahwa jumlah perusahaan besar yang ada di negara kita lebih banyak daripada jumlah perusahaan berskala menengah.

Selain aspek kompleksitas permasalahan perusahaan berskala menengah, perlu juga mendapat perhatian kategorisasi perusahaaan kelas menengah khususnya yang bergerak di industri manufaktur. Indikator perusahaan berskala menengah atau besar perlu disinkronkan dengan jenis usaha industri yang digeluti. 

Bagi industri garmen yang relatif padat tenaga kerja  tentulah berbeda significant skalanya dengan perusahaan industri produsen permesinan yang padat modal meskipun keduanya menggunakan tenaga kerja dengan jumlah yang sama.

Setidaknya ada tiga ukuran utama untuk mengkategorikan perusahaan berskala mikro, kecil, menengah  dan besar yaitu omset, investasi fixed aset tanpa tanah dan bangunan dan jumlah tenaga kerja. Hanya saja mengingat komposisi skala perusahaan di Indonesia dan dalam rangka menghasilkan perusahaan sektor industri manufaktur berskala besar, dibutuhkan tambahan kategori skala usaha yaitu menengah besar.

Perusahaan berskala menengah besar merupakan perusahaan-perusahaan yang tidak lagi berada di kategori menengah mengacu pada definisi perusahaan berskala menengah di atas, tetapi perusahaan bersangkutan belum bisa disebut perusahaan 'besar beneran'. Untuk menghasilkan lebih banyak lagi perusahaan berskala besar baru, menumbuhkembangkan dan melakukan intervensi kebijakan pada perusahaan menengah besar merupakan 'short cut' yang reasonable.

Tentu saja untuk menjadikan perusahaan berskala menengah menjadi perusahaan besar perlu memperhatikan problematika yang selama ini mereka hadapi. Termasuk didalamnya memahami mengapa ada pimpinan perusahaan berskala menengah sampai merasa perlu berkeluh kesah "emang enak".

Dari berbagai pertemuan dengan perusahaan berskala menengah dan menengah besar, setidaknya ada lima kendala yang 'membelenggu' dan bila hal-hal tersebut bisa diselesaikan akan menjadikan perusahaan menengah dan menengah besar bisa segera menjadi besar yaitu:

1. Pola Pikir

Perusahaan menengah yang dibangun oleh pemiliknya dari sejak berskala kecil seringkali 'mewarisi' mindset yang 'nrimo' dan berpuas diri atas apa yang sudah dicapai. Bila pola pikir pendiri dan pemimpin perusahaan menengah tersebut masih seperti ini, maka sangat sulit diharapkan perusahaan bersangkutan bisa menjadi besar.  Untuk menjadikan perusahaan berskala besar dibutuhkan keinginan yang besar pula.
Untuk mendorong agar ada perubahan pola pikir pendiri dan pemimpin perusahaan sehingga mau membesarkan perusahaannya bisa dilakukan dengan program mindset development atau dilakukan alih generasi secara sistematis kepada 'pewaris' yang punya wawasan besar dan maju ke depan.

2. Pola Kepemimpinan

Memimpin perusahaan yang berskala semakin besar bisa diibaratkan mengendarai mobil balap Formula Satu  yang 'adu nyali' dan 'adu strategi' nya semakin mendebarkan. Dibutuhkan pemimpin berkualitas untuk memimpin perusahaan besar, yang punya kompetensi kepemimpinan termasuk keberanian untuk mengambil keputusan-keputusan besar.  Pemimpin perusahaan besar perlu punya pola kepemimpinan yang memadukan karakter kepribadiannya dengan kebutuhan organisasi dan lingkungan kompetisi bisnis.

Pemimpin bisnis jaman sekarang, apalagi pemimpin perusahaan besar, perlu punya corporate entrepreneurship yang militan sehingga selalu ada gairah menumbuhkembangkan bisnis baru dalam rangka menjadikan perusahaan yang dipimpinnya semakin besar.

3. Pola Kelola

Ketika perusahaan masih berskala kecil; pendiri merangkap sebagai pemilik, direktur, manajer, supervisor, kasir, penjual dan pemberi layanan konsumen dan 'seabreg' fungsi bisnis lainnya.  Ketika perusahaan menjadi berskala menengah dan besar, kesemua 'hobi' tadi tidak mungkin dilakukan sendiri oleh pendiri. Dibutuhkan pola kelola yang lebih sistematis ketika perusahaan menjadi berskala besar.

Mengelola perusahaan besar membutuhkan pola yang lebih teratur dibandingkan perusahaan yang masih kecil.  Perencanaan yang tadinya tidak terlalu penting, menjadi semakin berperan strategis ketika perusahaan berskala besar. Rapat dan rapat lagi menjadi rutinitas yang perlu disediakan waktu dan juga dimanajemeni dengan baik sehingga bisa berlangsung efektif dan efisien.

4. Pola Investasi

Salah satu indikator perusahaan menjadi berskala lebih besar tergambar dari pertambahan asetnya. Tentu saja pertambahan aset membutuhkan penambahan investasi.
Investasi perusahaan besar perlu ditata dan diramu dengan baik agar menghasilkan bauran stakeholder value yang semakin bertambah dan berkelanjutan.  Untuk mendorong investasi baru, pemerintah bisa menyediakan fasilitasi melalui penyediaan fasilitas kredit, pajak, bunga dan fasilitas lainnya.

5. Pola Inovasi

Faktor utama yang membuat perusahaan 'mandeg' di skala menengah adalah ketiadaan inovasi. Perusahaan, merek, produk, strategi dan program perlu disegarkan dari waktu ke waktu. Inovasi menjadi kunci menggerakkan semua hal diatas.

Dari penelusuran terhadap perusahaan berskala menengah dan besar, ditemukan adanya pola umum terkait dengan inovasi.  Inovasi bisa bersifat proaktif dan reaktif. Kedua pola inovasi di atas merupakan hal yang baik dan sebaiknya dikombinasikan sehingga mampu menghasilkan nilai tambah yang lebih baik dan berkelanjutan.

Kalau problematika dan sekaligus solusi untuk menjadikan perusahaan menengah dan khususnya menengah besar Indonesia tersebut di atas bisa ditangani dengan baik maka kita boleh berharap akan lahirnya perusahaan-perusahaan berskala besar baru di masa mendatang.  Inilah eranya menjadikan perusahaan berskala menengah menjadi besar.  Inilah saatnya merasakan "enaknya menjadi perusahaan menengah besar". (Ilustrasi:olich.blogdetik.com) (msb)

*Chief Strategy Consultant ARRBEY
  http://www.bisnis.com/articles/kiat-manajemen-dibutuhkan-pemimpin-yang-punya-kompetensi-and-keberanian

Wednesday, October 24, 2012

3 Langkah Awal Merintis Bisnis Online


Hits : 972 PDF Cetak E-mail
Senin, 22 Oktober 2012 10:49
online_biz0212
Berkembangnya teknologi bukan hanya membantu mempermudah komunikasi, tetapi juga memajukan ilmu di bidang kesehatan hingga urusan bisnis. Misalnya, membuka usaha di bidang penjualan maupun jasa dengan memanfaatkan sambungan internet.

Jika Anda juga berminat memulai bisnis online, setidaknya ada tiga langkah awal yang harus Anda lakukan. Dyah Purana, selaku pemilik toko online Aremafood.com pun membagikannya khusus untuk Anda.

Tentukan bisnis

Usaha apa yang ingin Anda jalankan? Pikirkan dengan baik. Sebab dari situ Anda akan dihadapkan pada berbagai kebutuhan dan permasalahan yang lebih fokus pada jenis bisnis. Entah itu bidang barang atau jasa, utamakan produk yang sekiranya akan dicari oleh banyak orang dan bisa berkembang pesat.

Modal

Bisnis online juga perlu modal. Meskipun Anda tidak harus membuka toko offline yang membutuhkan dana besar, namun setidaknya Anda perlu menyiapkan modal untuk mengadakan produk yang akan dipasarkan. Anda mungkin juga tidak akan membutuhkan karyawan yang terlalu banyak untuk bisnis online. Tetapi ada baiknya jika Anda memikirkan modal dengan seksama untuk menopang kebutuhan bisnis yang akan Anda jalankan.

Temukan produk

Jika Anda telah memutuskan untuk menjual barang, misalnya baju, temukan produk yang akan Anda pasarkan. Anda mungkin akan menemukan pesaing yang menjual produk yang sama. Tetapi jika Anda memiliki kualitas yang lebih baik, bukan tidak mungkin pelanggan nantinya akan memilih Anda daripada penjual yang lain. Jadi pastikan kualitas produk Anda nomor satu selain tujuan mencari untung dalam berbisnis online.

Selanjutnya, Anda bisa memulai melakukan promosi dan membuktikan bahwa toko online Anda memang terpercaya. (*/Merdeka.com)
http://www.ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/178-bisnis-online/21023-3-langkah-awal-merintis-bisnis-online.html

9 Cara Elegan Menghadapi Konflik


Rabu, 24 Oktober 2012 | 14:39 WIB

Senyum menjadi "senjata" ampuh untuk mengatasi perbedaan pendapat juga konflik di kantor.
KOMPAS.com - Debat, konflik, adu argumen adalah hal biasa dalam dunia kerja, bahkan dalam kehidupan sehari-hari.  Baik itu dengan bos, rekan, klien, bahkan petugas kebersihan di kantor. Kalau di lomba debat, Anda boleh saja memakai jurus bertahan supaya menang, tapi di lingkungan kerja, dibutuhkan cara elegan untuk mengakhiri "perang".

1. Pelajaran penting dari sidang skripsi.
Dosen penguji pasti akan mengeluarkan semua kritikan tentang skripsi yang kita buat. Itu juga yang mungkin akan terjadi saat kita mendiskusikan program baru dengan bos atau klien, apalagi bila kita tak menguasai masalah dengan baik. Pastikan apa yang kita utarakan punya alasan dan tujuan jelas agar risiko diserang tak jadi kenyataan. Ambil pelajaran penting saat sidang: persiapan itu penting.

2. Satukan persepsi.
Menurut ahli karier, alasan terbanyak mengapa konflik terjadi ternyata bukan karena perbedaan pendapt, melainkan karena salah persepsi. Nah, sebelum debat makin memanas, sebaiknya pahami dulu, apa sih sebenarnya tujuan berdebat. Apa maksud yang sebenarnya ingin di sampaikan lawan bicara. Jangan-jangan tujuannya sama tapi hanya beda cara pandang.

3. Gunakan "bahasa jerapah"

Seringkali debat berujung pada pertengkaran. Di ruang rapat heboh, di kantin diam seribu bahasa. Itu sebabnya, para pakar karier menyarankan kita untuk menggunakan giraffe language, yaitu komunikasi untuk mengobati perang argumen melalui apresiasi dan minta maaf, seperti:

Ganti kalimat “Kan Anda yang bilang sendiri kalau saya harus…” dengan “Maaf kalau saya salah mengerti tentang maksud Anda. Kita bisa membicarakannya lagi supaya tidak ada salah paham.” Contoh lainnya, ganti kalimat ”Kan sudah saya bilang kalau laporannya harus .... ” dengan “Terima kasih ya sudah menolong saya membuat laporan, tapi masih perlu perbaikan.”

4.  Tunjukkan dukungan.
Saat rapat dengan klien, supaya "jualan" Anda sukses, tekankan dari awal kalau program yang  Anda buat akan menguntungkan mereka, misalnya, “Program ini bagus untuk meningkatkan brand awareness, karena…” atau “Event yang saya tawarkan berpotensi meningkatkan penjualan produk Anda.”

Konflik biasanya timbul saat ada pihak yang merasa kepentingannya tidak diutamakan. Tapi, jangan sampai tawaran yang kita sampaikan terlalu berbunga-bunga, nanti target perusahaan malah tak tercapai.

5. Tersenyumlah.
Saat menerima kritik, jangan ragu untuk pasang wajah seperti saat ingin foto buat KTP, SIM, atau profil di Twitter. Sebab, senyum dinilai bisa melancarkan masuknya oksigen dan aliran darah sehingga ampuh meredam emosi. Sama seperti efek menganggukkan kepala saat sedang adu argumen. Dan cara ini diyakini bisa membuat lawan bicara tertular sehingga suasana debat bisa lebih damai.

6. Tidak menyimpang dari topik.
Debat panjang berpotensi bikin obrolan jadi tak karuan. Dari yang awalnya membahas tentang konten, berujung pada membongkar aib lawan bicara. Kontrol diri Anda agar tak terjebak pada kondisi ini, sebab ini menunjukkan Anda kurang profesional.

7. Mencari solusi bersama.
Debat yang sehat bukan mencari ide siapa yang paling layak, namun bagaimana kita mengombinasikan ide-ide menjadi sesuatu yang lebih baik. Istilahnya win-win solution, sehingga tak ada pihak yang merasa dirugikan. Misalnya dengan mengutarakan kalimat “Saya setuju dengan pendapat Anda, itu akan lebih baik lagi bila (utarakan ide yang kita punya).”

8. Berpikir positif.
Wajar saja jika Anda merasa mengganjal saat ide ditolak atasan atau penawaran kerjasama tak memikat hati klien. Tapi, debat bisa mengasah kemampuan argumentasi, menajamkan ide, menguatkan mental "perang", hingga belajar terbuka menerima pendapat orang lain. Berpikirlah positif bahwa ide yang Anda hasilkan bagus, tapi mungkin belum jadi yang terbaik.

9. Mengalah untuk menang.
Sama seperti olahraga, butuh pendinginan biar otot enggak kejang. Debat juga perlu pendinginan supaya hubungan dengan lawan bicara tetap adem. Bila debat berakhir dengan bencana, jangan malu untuk minta maaf. Maaf bukan tanda kalah, namun pembuktian kalau kita bisa bersikap dewasa menghadapi konflik. Misalnya katakan, “Maaf ya kalau saya sempat emosional, maklum terbawa emosi.” Yakinlah, satu kata maaf bisa menghapus seribu benci di hati.

(Majalah Chic/Ayunda Pininta Kasih)


Editor :
wawa
http://female.kompas.com/read/2012/10/24/14394142/9.Cara.Elegan.Menghadapi.Konflik.

Tuesday, October 23, 2012

Miliki Sifat Ini untuk Sukses

Hits : 438 PDF Cetak E-mail
Selasa, 23 Oktober 2012 09:37
sukses_biz0312
Menjadi pengusaha sukses tentu merupakan impian banyak orang. Namun, tak semua mampu mewujudkan hal tersebut. Tentunya diperlukan beberapa sifat yang harus dimiliki untuk menunjang kesuksesan Anda. Berikut beberapa di antaranya:

UletRintangan adalah salah satu ujian dalam berusaha. Jika berhasil bertahan dalam kondisi tersebut, berarti Anda telah belajar menjadi sosok yang ulet. Sebaliknya, jika menyerah, sampai kapan pun Anda tak akan berhasil menjadi pengusaha sukses.

KreatifKreatif adalah modal utama yang digunakan Mark Zuckerberg dalam membuat jejaring sosial Facebook. Berawal dari buku angkatan Universitas Harvard, Facebook berubah menjadi sangat fenomenal. Kala itu, Mark hanya menginginkan mahasiswa Harvard untuk dapat terus menjalin komunikasi satu dengan lainnya. Tanpa diduga, program yang dibuatnya tersebar luas, hingga akhirnya menjadi seperti saat ini.

Mudah saja untuk memunculkan unsur kreatif pada diri Anda. Sebab, kreatif memiliki sifat sangat sederhana. Kita cuma perlu menjadi beda dari yang lain. Dan menampilkan hal baru yang lebih baik dari yang sudah ada.

Inovatif

Pengusaha sukses selalu mencoba hal-hal baru. Namun, jangan sekali-sekali Anda berlagak inovatif tanpa melakukan riset. Sebab, tanpa perencanaan matang, segala hal yang Anda lakukan akan menjadi sia-sia.

Siapa yang tak kenal mendiang Steve Jobs. Pendiri Apple itu selalu melakukan riset sebelum membuat produk-produknya. Alhasil, iPhone, iPad, dan produk Apple lainnya berhasil menorobos pasar dunia yang dulu dikuasi Nokia, Erricson, LG dan sebagainya. (*/dari berbagai sumber)

http://www.ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/37-advise/21050-miliki-sifat-ini-untuk-sukses.html

Monday, October 22, 2012

3 Langkah Awal Merintis Bisnis Online

Hits : 445 PDF Cetak E-mail
Senin, 22 Oktober 2012 10:49
online_biz0212
Berkembangnya teknologi bukan hanya membantu mempermudah komunikasi, tetapi juga memajukan ilmu di bidang kesehatan hingga urusan bisnis. Misalnya, membuka usaha di bidang penjualan maupun jasa dengan memanfaatkan sambungan internet.

Jika Anda juga berminat memulai bisnis online, setidaknya ada tiga langkah awal yang harus Anda lakukan. Dyah Purana, selaku pemilik toko online Aremafood.com pun membagikannya khusus untuk Anda.

Tentukan bisnis

Usaha apa yang ingin Anda jalankan? Pikirkan dengan baik. Sebab dari situ Anda akan dihadapkan pada berbagai kebutuhan dan permasalahan yang lebih fokus pada jenis bisnis. Entah itu bidang barang atau jasa, utamakan produk yang sekiranya akan dicari oleh banyak orang dan bisa berkembang pesat.

Modal

Bisnis online juga perlu modal. Meskipun Anda tidak harus membuka toko offline yang membutuhkan dana besar, namun setidaknya Anda perlu menyiapkan modal untuk mengadakan produk yang akan dipasarkan. Anda mungkin juga tidak akan membutuhkan karyawan yang terlalu banyak untuk bisnis online. Tetapi ada baiknya jika Anda memikirkan modal dengan seksama untuk menopang kebutuhan bisnis yang akan Anda jalankan.

Temukan produk

Jika Anda telah memutuskan untuk menjual barang, misalnya baju, temukan produk yang akan Anda pasarkan. Anda mungkin akan menemukan pesaing yang menjual produk yang sama. Tetapi jika Anda memiliki kualitas yang lebih baik, bukan tidak mungkin pelanggan nantinya akan memilih Anda daripada penjual yang lain. Jadi pastikan kualitas produk Anda nomor satu selain tujuan mencari untung dalam berbisnis online.

Selanjutnya, Anda bisa memulai melakukan promosi dan membuktikan bahwa toko online Anda memang terpercaya. (*/Merdeka.com)

http://ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/178-bisnis-online/21023-3-langkah-awal-merintis-bisnis-online.html

Bisnis minuman teh masih segar

TAWARAN KEMITRAAN

Bisnis minuman teh masih segar

Bisnis minuman teh masih segar

Sudah sejak zaman dulu, teh sudah menjadi minuman yang digandrungi masyarakat Indonesia. Selain rasanya yang khas, konon minuman ini juga punya manfaat kesehatan bagi tubuh. 
Karena pasar yang nyaris tak terbatas, tidak heran banyak yang mencari peruntungan dari bisnis minuman teh. Malah, tak sedikit yang menawarkan bisnis ini lewat skema kemitraan atau waralaba.
Cuma, tidak semua kemitraan usaha minuman teh ini tak berkembang bagus. Maklum, kompetisinya sudah terbilang ketat.  Tanpa strategi pasar yang kreatif dan kualitas produk yang unik, sulit bagi pemain bisnis ini mengembangkan usahanya.
Dari tiga kemitraan minuman teh yang kali ini diulas KONTAN, terlihat ada tumbuh pesat, tapi ada pula yang tumbang di tengah jalan. Berikut ulasannya:

Good Tea
Good Tea membuka tawaran kemitraan sejak Januari 2009. Usaha teh seduh yang berpusat di Depok, Jawa Barat, ini cukup berkembang pesat. Buktinya, saat ini Good Tea sudah memiliki lebih dari 7.000 mitra yang tersebar di 18 provinsi di Indonesia. Bukan hanya di dalam negeri, di Serawak, Malaysia juga sudah ada mitra yang membuka Good Tea.
Ketika KONTAN mengulas kemitraan ini pada 2010 silam, Good Tea baru memiliki 1.200 mitra. “Sekarang, untuk kawasan Jabodetabek saja sudah lebih dari 2.000 mitra kami,” ujar Anto Ismail, GM Pemasaran Good Tea.
Menurut Anto, faktor utama yang membuat bisnis Good Tea berkembang secepat kilat adalah berkat promosi di situs www.goodtea.biz. Anto bilang, sekitar 60% mitra mereka mengaku mendapatkan informasi mengenai Good Tea melalui situs itu.
Saking banyaknya mitra yang tertarik, beberapa mitra membuka booth di lokasi yang berdekatan. Padahal, menurut aturan, jarak antar mitra haruslah 300 meter. Tapi, ada beberapa booth yang jaraknya cuma 100 meter. “Selama mitra-mitra tidak bermasalah, kami masih membolehkan,” tuturnya.
Tahun 2010 silam, Good Tea memiliki lima paket kemitraan untuk ditawarkan ke mitranya. Paket itu antara lain, paket Silver A dengan biaya investasi Rp 4,5 juta, Silver B sebesar Rp 5,5 juta, Oaket Tricycle Booth Rp 7,5 juta, Mini Booth Rp 3,5 juta, dan Moving Booth sebesar Rp 6,5 juta.
Nah, sejak Juli 2012, Good Tea menambah paket investasinya yakni Motor Booth dengan biaya investasi sebesar Rp 4,5 juta dan Golden Booth Rp 8 juta. “Sudah lebih dari 100 mitra yang mengambil paket Golden Booth,” kata Anto. Tapi, paket yang paling banyak diminati mitra ialah paket Silver A dan paket Silver B.
Good Tea tak memungut biaya royalti. Namun, mitra diwajibkan membeli bahan baku dari pusat berupa bubuk teh senilai Rp 17.000 per kemasan 300 gram. Mitra juga harus membeli  gelas teh seharga Rp 19.000 per 50 gelas, dan sedotan Rp 17.500 per 350 buah.
Dari tiap kemasan bubuk teh 300 gram, mitra bisa menghasilkan 280 gelas minuman teh. Teh seduh Good Tea ini dijual dengan harga Rp 2.000-Rp 3.500 per gelas. Kalau bisa menjual minimal 70 gelas per hari, mitra diperkirakan sudah balik modal dalam tempo dua bulan.

Arbain Group
Pada Oktober 2010, KONTAN pernah mengulas tawaran kemitraan minuman teh dari Arbain Group. Kala itu, Arbain yang bermarkas di Solo, Jawa Tengah ini sudah memiliki 46 mitra.
Selang dua tahun kemudian, kini mereka sudah memiliki 74 gerai, enam diantaranya milik sendiri dan 68 gerai milik mitra yang tersebar di Solo, Bandung, Ciamis, dan Yogyakarta.
Sukarna Jundi, pemilik Arbain Group mengatakan, perkembangan bisnis kemitraan teh segar miliknya mengalami peningkatan karena tetap konsisten pada kualitas rasa. Agar rasanya tetap baik, maka Sukarna sangat selektif dalam memilih bahan baku. "Saya selalu mencari bahan baku yang berkualitas," ujarnya.
Teh buatan Sukarna ini memiliki rasa gado-gado. Ada rasa sepet, ada harum dan juga ada pahitnya. Menurutnya, paduan rasa teh tersebut menyesuaikan dengan selera lidah masyarakat.
Sukarna juga berusaha agar harga produknya tidak terlalu mahal. Maka itu, harga jual teh segar per gelas sejak 2010 tidak mengalami perubahan hingga kini yakni masih seharga Rp 2.500 per gelas.
Selain teh, Arbain Grup juga memadu usaha minuman teh ini dengan menu lain yakni popcorn. Harga popcorn yang dijual juga tidak berubah yakni masih Rp 3.500 per bungkus. Menurut Sukarna, paduan menjaga kualitas dan harga yang tetap miring itu yang membuat usahanya berkembang sampai sekarang.
Selain fokus pada kualitas dan harga, Sukarna bilang, waktu proses pengiriman produknya dari kantor pusat ke sejumlah mitra di daerah juga dijamin lancar dan cepat.
Ia berusaha mengirim bahan baku tempat waktu sehingga si mitra tidak menunggu lama dan kecewa. Sukarna juga aktif melakukan promosi melalui media sosial. "Saya juga berusaha juga agar tampilan booth yang saya buat lebih elegan sehingga menarik minat konsumen,"tuturnya.
Meskipun tidak mengalami kenaikan harga, tapi biaya investasi kemitraan mengalami peningkatan. Pada dua tahun lalu, Sukarna menawarkan paket kemitraan dengan nilai  investasi Rp 6,3 juta. Namun sekarang nilai investasinya sudah naik menjadi Rp 8,9 juta. Dengan membeli paket investasi sebesar ini, mitra akan mendapatkan dua gerobak dan peralatan untuk berjualan.
Sukarna juga tidak memungut biaya royalti fee dan franchise fee agar mitranya dapat meraup omzet dan balik modal dalam waktu cepat. Berdasarkan pengalaman selama ini, mitra dia umumnya sudah balik modal sesuai dengan target waktu yang dijanjikan. Bahkan ada mitra yang sudah balik modal dalam waktu dua bulan pasca beroperasi. Itu kalau si mitra bisa meraup omzet sekitar Rp 300.000 hingga Rp 400.000 per hari.

Teh Sofia
Teh Sofia berdiri pada September 2009 lalu di Surabaya, Jawa Timur. Konsepnya cukup unik karena teh seduh yang satu ini mengandalkan bunga rosella sebagai bahan baku dasarnya.
Teh Sofia juga menawarkan banyak rasa seperti susu dan madu. Kala itu, teh rasa orisinal dihargai Rp 2.000 per cup. Sedangkan teh rasa susu dihargai Rp 2.500 per cup dan teh rosella madu dijual Rp 3.000 per cup.
KONTAN pernah mengulas tawaran kemitraan ini pada Maret 2010 lalu. Kala itu, teh Sofia telah membuka lima gerai yang berlokasi di Surabaya dan Bali. Empat diantaranya milik mitra, dan satu gerai milik sendiri.
Namun, sejak awal tahun ini, tawaran kemitraan Teh Sofia tutup. Dyah Setyaningsih, pemilik Teh Sofia mengatakan, bisnis tehnya tak bisa lagi dikembangkan karena harga bahan baku rosella yang terus bergerak naik.
"Awalnya, harga rosella masih Rp 50.000 per kilogram, tapi akhir tahun lalu sudah mencapai Rp 150.000 per kilogram," tutur Dyah. Akibatnya harga jual teh jadi naik.
Maka, Dyah pun memutuskan menutup penawaran kemitraan Teh Sofia. Begitupun dengan empat mitranya juga menutup bisnisnya itu.

http://peluangusaha.kontan.co.id/news/bisnis-minuman-teh-masih-segar