Saturday, December 31, 2011

Hindari Prinsip Peter dalam Startup Anda !

Views :371 Times PDF Cetak E-mail
Sabtu, 31 Desember 2011 13:27
startup_professionalsSebagian besar orang berpikir bahwa Prinsip Peter hanya berlaku di perusahaan besar. Padahal hal itu juga bisa ditemui dalam lingkungan usaha rintisan atau startup kecil dan baru.

Tunggu dulu, mungkin Anda belum pernah mendengar Prinsip Peter. Istilah ini sebenarnya muncul dalam buku yang berjudul sama “The Peter Principle” yang ditulis oleh Dr. Laurence J. Peter. Peter-lah yang pertama mendefinisikan fenomena ini. Prinsip Peter pada dasarnya ialah gambaran dalam sebuah hirarki yang di dalamnya para anggota akan terus dinaikkan posisinya selama mereka bisa bekerja dengan maksimal dan kompeten. Cepat atau lambat mereka dipromosikan ke sebuah posisi yang berada di luar kemampuan dan di titik ini mereka tak lagi kompeten dan mereka tetapi di sana  kecuali mereka bergabung dalam sebuah usaha baru agar bisa naik tingkatan.

Dalam semua lingkungan, gerakan menuju ketidakmampuan dalam bekerja sering terjadi saat orang yang kompeten secara teknis mencoba untuk masuk ke dalam jajaran manajemen atau eksekutif. Padahal mereka kurang memiliki sikap, minat atau latihan dalam bidang itu. Berapa banyak pakar teknologi yang mencoba menjalankan bisnis baru dan gagal?

Jadi apa saja kunci agar bisa menghindari masalah ini untuk diri kita sendiri dan menemukan tanda-tanda dan persyaratan dalam tim sebelum tingkat kompetensi melumpuhkan usaha rintisan Anda:

Kunci 1: Fokus pada ketrampilan komunikasi
Kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif, baik dalam tim dan dunia luar, menjadi makin penting saat Anda mendaki hirarki ini. Praktik dan pelatihan juga penting. Jika komunikasi dengan orang lain bukan kelebihan Anda maka bertahanlah dalam posisi yang fokusnya pada urusan non-manajemen.

Kunci 2: Cari kemampuan untuk mengarahkan dan bertindak
Banyak orang bermasalah dalam mengarahkan tugas dan tidak melakukannya sendiri. Keduanya membutuhkan kerja keras dan keduanya sama-sama berharga. Eksekutif dibayar untuk apa yang mereka ketahui, bukan utnuk apa yang mereka bisa lakukan dengan tangan mereka, untuk mengelola pekerjaan dan tidak melakukannya dengan baik.


Kunci 3:  Merasa nyaman dengan berbagai macam tanggung jawab
Sebagai manajer, akan ada banyak tanggung jawab baru, sebagian besar sedikit membingungkan. Seorang pakar teknologi yang dipromosikan ke jabatan manajer harus mengubah pola pikirnya dari seseorang yang berfokus pada masalah dan pemecahannya menjadi multi tasking dengan sejumlah besar tanggung jawab berbeda dan terus menjalankan semuanya pada saat bersamaan.


Kunci 4: Menunjukkan kompetensi tingkat tinggi

Anda membutuhkan kompetensi tingkat tinggi, yaitu komepetnsi yang Anda bisa bawa ke semua jenjang jabatan perusahaan dan yang Anda bisa manfaatkan dalam kapasitas sebagai manajer. Misalnya, fokuslah pada solusi, mampu menyeimbangkan kedua sisi masalah dan cepat belajar.


Kunci 5: Memberikan pembimbingan dan pelatihan manajemen formal

Jika Anda serius mengharapkan seseorang mengisi posisi manajemen, utamakan mendapatkan sosok-sosok ini dalam pelatihan formal, bukan hanya manajemen bisnis itu sendiri tetapi terutama dalam manajemen SDM dan ketrampilan berinteraksi. Bakat dan niat baik tidak cukup.

Kunci 6: Ujilah gairah dan posisi yang sekarang
Posisi manajemen bukan untuk semua orang dan karir seorang spesialis mungkin lebih menyenangkan. Panutan teknis yang hebat dibayar amat baik dan memiliki posisi atas yang menonjol seperti CTO (Chief Technical Officer) untuk mendapatkan prestise dan hormat. Anda masih bisa menjadi pendiri dan membawa seorang CEO untuk menjalankan bisnis.

Poin penting lainnya ialah menemukan dan menangani dengan segera kejadian-kejadian yang diakibatkan Prinsip Peter. Jika Anda seorang CEO dan Anda menolerir orang yang tidak bisa bekerja dengan baik dalam posisi penting, mereka akan terus merugikan usaha rintisan Anda. Orang-orang kompeten akan menghilang dan yang buruk akan tetap tinggal.

Prinsip Peter ialah suatu hal yang kita semua harus hadapi dalam karir kita dan dengan anggota tim yang lain. Dalam suatu usaha rintisan, tiap orang harus menanggung beban maksimum agar usaha bisa bertahan dan setiap orang bisa menemukan mereka yang tidka bekerja dengan baik. Jika Anda orang terakhir yang menemukan masalah atau yang terakhir menanggapi suatu masalah, saatnya Anda introspeksi diri.(*Akhlis)

Sumber:
http://www.ciputraentrepreneurship.com/bina-usaha/54-sinyal-bahaya/13880-hindari-prinsip-peter-dalam-startup-anda-.html

Pebisnis Perlu Nyali

TRIHATMA K HALIMAN
Pebisnis Perlu Nyali
| Nasru Alam Aziz | Sabtu, 31 Desember 2011 | 08:32 WIB

Oleh Abun Sanda
Ada hal yang menarik disimak dari bisnis Trihatma Kusuma Haliman. Pemimpin Grup Agung Podomoro ini tidak sekadar bergerak agresif mendirikan mal, pusat perkantoran, sentra hunian apartemen dan perumahan, tetapi ada sesuatu yang khas dari langgam Trihatma dalam berbisnis. 
Kekhasan itu tidak sekadar ditunjukkan dengan produk yang bermutu dan selalu laris manis di pasaran, tetapi karena grup usaha ini memiliki hal tipikal yang membuatnya masyhur, yakni nyali, elan, dan moral.
Para penyuka mal tentu masih ingat bahwa pada era 1990-an sampai era 2000-an Plaza Senayan menjadi salah satu plaza atau mal terbaik di Indonesia. Di dekat Plaza Senayan, dalam hitungan ”sepelemparan batu”, tegak tiga pusat belanja yang bukan kelas ”kalengan”. Namun, Plaza Senayan sulit disaingi. Ia tetap berada di panggung elite Indonesia. Pengunjung rela antre berbelanja, makan, ngupi-ngupi, dan bahkan cukur rambut.
Dengan latar belakang seperti ini, mengapa Anda membangun Senayan City? Tidak takut tergulung?
Saya justru melihat peluang sangat terbuka di situ. Bayangkan, di Plaza Senayan, pengusaha yang hendak membuka gerai baru mesti antre panjang, entah kapan mendapat giliran masuk plaza tersebut. Sejumlah penghasil produk premium membuka gerai di plaza papan atas tidak sekadar karena ingin komoditasnya laku, tetapi juga untuk menunjukkan mereka berada di panggung prestisius.
Kami tidak giris dengan kondisi itu. Kami membangun Senayan City dan dibuka Juni 2006. Letaknya persis di seberang Plaza Senayan. Luas area malnya tidak tanggung-tanggung, 78.000 meter persegi (total area bangunan 238.000 meter persegi).
Banyak kalangan mempertanyakan ”hitungan bisnis” Anda. Magnet apa yang hendak digunakan untuk menarik pengunjung? Areal mal yang luas tidak mudah diisi para pebisnis.
(Tertawa). Saya selalu berpikir optimistis. Menurut survei sederhana yang dilakukan tim kami, ada fakta bahwa warga Jabodetabek dan warga Indonesia di provinsi lain yang datang ke Jakarta masih membutuhkan mal bermutu. Saya merasa terajak masuk ke panggung kompetisi bisnis mal. Saya percaya kepada rahmat Tuhan, pun percaya bahwa dengan strategi bisnis yang baik, langkas bekerja, kerja tim yang harmonis, keinginan meraih mal yang baik akan terwujud.
Ada yang Anda tekankan?
Saya menggarisbawahi aspek nyali. Bagi saya, konsep bisa bagus, tim bisa kuat, jaringan bisa luas, tetapi tanpa nyali, tanpa elan, semua aspek besar itu tidak akan berarti apa-apa.
Jangan pernah abaikan aspek nyali. Senayan City kini bersinar terang dan ramai. Antrean untuk membuka gerai usaha cukup panjang. Dalam pertemuan properti di Singapura dan Shanghai baru-baru ini, Senayan City menjadi salah satu mal yang ramai dipercakapkan karena dipandang memberi nuansa baru.
Senayan City menjadi tonggak baru bagi Agung Podomoro Group?
Bisa juga disebut begitu, sebab begitu Senayan City sukses, kami membangun Mall of Indonesia (MOI). Mal ini dibangun juga dengan nyali, sebab di sekitarnya terdapat setidaknya dua mal besar, yakni Mal Kelapa Gading dan Mal Artha Gading. Yang kemudian terjadi, MOI juga meraih pangsa besar dalam kancah mal di area regional. Dengan MOI, kami ingin membawa keriangan dalam mal. Kami pun seolah ingin memberi tahu publik bahwa di samping panggung belanja, makan, dan bisnis, ada sisi lain dari mal, yakni arena bermain untuk anak-anak, remaja, dan bahkan kalangan dewasa. Ajakan inilah yang membuat MOI ramai.
Setelah MOI?
Kami tidak bisa berhenti, tidak ingin momen emas itu lesap. Kami membangun mal baru, Central Park. Pembangunan mal ini menimbulkan tanda tanya sebab dibangun di antara dua mal yang ramai, yakni Mal Taman Anggrek dan Mal Ciputra.
Seperti dugaan kami, Central Park yang dibuka pada tanggal 9 bulan 9 tahun 2009 ini segera merebut hati publik Indonesia. Publik suka dengan mal yang tegak di areal seluas 125.000 meter persegi itu. Mereka merasa tersihir oleh area hijau seluas 1,5 hektar. Dan hal yang menggetarkan, Central Park menjadi primadona properti Asia dalam bersaing dengan mal-mal yang ada di belahan dunia lain, di Shanghai beberapa bulan lalu.
Saya tidak ngecap lho. Tetapi lihatlah sendiri, taman Central Park menggenggam pesona. Ratusan pohon elok hidup berdampingan dengan air mancur spektakuler. Adapun enam kolam ikan koi bagai telaga kecil yang siap menyedot keresahan manusia. Di beberapa titik, terdapat arena bermain yang menyenangkan. Ada pula belasan barisan tempat duduk panjang yang memungkinkan warga Jakarta belajar atau bekerja dengan laptop atau iPad-nya di situ. Kalau letih belajar, sesekali pandanglah pohon stopedia dan trembesi yang sungguh rindang. Damai terasa menyelusup ke pedalaman sukma.
Anda terkesan gencar membangun apartemen. Mengapa?
Benar. Kami sudah membangun 220 menara apartemen, 8 mal, 36 gedung perkantoran. Mimpi kami adalah membangun ”kota dalam kota” dalam skala besar. Maka kami membangun sejumlah superblok yang spektakuler. Superblok di Central Park misalnya, yang menggunakan nama Podomoro City. Di ”kota” dengan luas 9,7 hektar itu terdapat pusat bisnis menengah sampai raksasa. Ada mal, sentra perkantoran. apartemen. Ada pula sekolah, pusat olahraga, kesehatan, rehabilitasi medik, pusat belanja, sentra restoran, rumah makan sederhana, kantor-kantor pemerintah.
Dengan segenap fasilitas itu, kami ingin warga mengurangi jumlah bepergian, memotong perjalanan. Untuk merengkuh semua lokasi, cukup dengan berjalan kaki atau bersepeda.
Formula ”kota dalam kota” saya yakini akan sangat mengatasi kemacetan. Pun hemat energi, irit bahan bakar, tidak menambah polusi dan tidak menimbun stres. Saya lega sudah membangun setidaknya tujuh ”kota dalam kota”. Dalam satu kota, bisa terdapat hunian puluhan ribu warga, tergantung besaran ”kota dalam kota tersebut”.
Dari formula ini lalu muncul pertanyaan, apakah dengan demikian warga yang bekerja di Jakarta sebaiknya tinggal di Jakarta. Warga yang bekerja di Bogor sebaiknya tinggal di Bogor?
Untuk berdomisili di Bogor, tetapi lebih suka bekerja di Jakarta adalah hak warga. Begitu pula berdomisili di Depok, Bekasi, bahkan Cianjur, tetapi memilih bekerja di Jakarta juga menjadi hak setiap warga. Bagi saya, megasuperblok atau ”kota dalam kota” itu hanya sebuah tawaran atau sebutlah gugahan untuk hidup dan bekerja lebih efisien. Konsep itu bisa juga berupa ajakan, sebab alangkah indahnya kalau waktu tiga sampai empat jam yang biasa dihabiskan untuk perjalanan ke kantor atau pulang kantor digunakan sebaik-baiknya untuk bekerja, berolahraga, atau bahkan mendengar musik atau mendengar kicau burung lebih lama.
Bicara tentang Anda, kapan mulai meniti karier di Agung Podomoro?
Ketika pulang dari sekolah arsitektur di Kaiserslautern, Jerman, 1973, saya langsung terjun ke lapangan. Saya ikut menyekop campuran semen, menyusun batu, memasang atap, makan bersama dengan para tukang.
Anda menyukai detail pekerjaan. Mengapa?
Iya, saya menganggap itu aspek yang amat penting. Kita kan terbiasa bicara besar, tetapi lupa pada detail-detailnya. Maka, setiap hari saya menyempatkan diri datang langsung ke lapangan dan menyapa para staf. Saya tidak mau hanya menyuruh, tetapi menanyakan kebutuhan mereka. Mesti ada upaya lebih menyejahterakan karyawan. Dialog dengan karyawan juga asyik. Bisa dapat banyak masukan.
Anda menyukai percakapan yang menyentuh masalah moral dan hal-hal yang berkaitan dengan kemanusiaan. Ada peristiwa yang berkesan?
Sebetulnya tidak juga. Saya acap bicara moral semata karena ingin menekankan moral tinggi dan etik dalam bekerja. Saya pun mengajak para staf untuk menghargai pertemanan. Mau mendengar teman berkeluh-kesah, bersimpati kepada kaum papa. Kalau perlu bangun rumah untuk mereka.
Saya kerap menggamit staf untuk melihat rumah-rumah penduduk seluas dua kali dua meter atau kawasan marjinal di tepi sungai. Kita harus membantu mereka agar suatu saat mereka memiliki rumah layak huni. Bukankah kita sama dengan mereka, yang bisa sakit, menangis, terbahak-bahak.
Ada yang hendak Anda sampaikan?
Oh, ya, saya hendak menekankan pentingnya harmoni keluarga. Bagi saya, kalau staf hidup harmonis, pekerjaannya akan keren. Sebaliknya kalau staf suka ribut di dalam keluarga, pekerjaannya pasti tidak beres. Dalam soal begini, saya tidak main-main. Saya bisa memberhentikan seorang eksekutif tingkat tinggi yang ketahuan menelantarkan istri.
Marilah kita jujur, kalau kita pening, kepada siapa kita ajak bicara. Tentu kepada orang terdekat kita, yakni istri dan anak-anak. Kita stres dengan pekerjaan, ada istri yang datang menyapa kita dengan senyumannya yang menyejukkan. Di bola mata istri, kita melihat telaga yang melegakan, di situlah kita berlabuh.
 
Sumber :
Kompas Cetak
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2011/12/31/08321387/Pebisnis.Perlu.Nyali

Menjual dengan Menghargai Konsumen

Views :378 Times PDF Cetak E-mail
Sabtu, 31 Desember 2011 10:09
Joe Girald dikenal sebagai seorang pemasar yang populer di dunia. Keberhasilannya memasarkan mobil sebanyak 1.425 unit mobil dalam satu tahun menempatkan namanya dalam penghargaan Guiness World of the Record.

sell1211Dalam bukunya yang berjudul "The Greatest Salesman In The World" ia mengungkapkan teknik-teknik dalam menjual. Sebuah pengalaman yang sangat mempengaruhi cara pendekatannya dalam menjual mobil ketika ia sedang melayani konsumen. Ia berhasil menarik minat konsumen tersebut untuk membeli. Tetapi saat akan melakukan transaksi jual beli, orang iu membatalkan niatnya untuk membeli. Pikiran Girald sangat terganggu atas kejadian yang menimpanya siang itu.

Girald sangat ingin tahu mengapa calon pembelinya tidak jadi beli. Malam itu juga Girald menelepon segera orang tadi. Orang tersebut menerima telepon dari Gerald dan enggan untuk mengungkapkan alasan membatalkan transaksi pembelian.

Tetapi Girald tidak putus asa, ia terus berusaha menyakinkan ketulusan dan niat baiknya mengetahui penyebab batalnya pembelian mobil. Akhirnya Girald berhasil mendapatkan keterangan dari orang tersebut sebenarnya orang itu ingin membeli. Namun ia mengaku merasa tersinggung, ketika Girald tidak mengindahkan dirinya saat membanggakan anaknya yang berhasil masuk perguruan tinggi.

Pelanggan itu tidak suka dengan sikap Gerald yang lebih memperhatikan guyonan rekannya. “Saya tidak akan membeli, kalau tidak menghormati saya,” kata pelanggan itu. Informasi itu sangat berarti bagi Girald. Ia menarik kesimpulan setiap orang cenderung membeli sesuatu dari orang yang mereka senangi. Sebelum memperkenalkan produk, perkenalkan jati dirimu yang bermoral.

Cerita di atas mengingatkan kita dalam berbisnis atau memasarkan jasa atau produk, mengutamakan pelayanan yang bermoral. Betapapun produk yang ditawarkan cukup bagus dengan harga yang kompetitif, tetapi mengabaikan layanan dan moralitas pasti mengakibatkan fatal pada prospek pemasaran. Sebaliknya dengan pelayanan yang dilandasi moralitas yang baik, maka keunggulan produk dengan kualitas dan harga kompetitif yang ditawarkan muudah dipasarkan.

Berikut ini adalah beberapa cara sederhana untuk memberikan pelayanan terbaik sekaligus menikmati cara berdagang. Langkah pertama adalah mengenali calon konsumen. Tujuannya untuk menciptakan suasana yang komunikatif dengan konsumen. Dengan demiikian kita mendapatkan informasi mengenai produk yang diinginkan konsumen dan cara lebih tepat untuk menghargai mereka.

Memberikan pelayanan terbaik termasuk memberikan informasi mengenai produk kelebihan dan keunggulannya dengan jujur, sistematis dan tidak berbelit-belit. Sekali saja kita berbuat yang mengada-ngada, maka pasti mempersulit prospek selanjutnya. Berkata dan bersikap jujur langkah yang paling bijaksanan dan menyenangkan dalam berdagang.

Dalam memasarkan produk, upayakan untuk menempatkan diri pada posisi sebagai pembeli. Dengan demikian kita dapat merasakan informasi yang mereka butuhkan mengenai produk. Menjawab setiap pertanyaan konsumen dengan sabar, jujur dan lengkap akan menjadikan produk yang kita  pasarkan mudah laku.

Selain harga dan kualitas yang bersaing, faktor pelayanan menempati posisi strategis untuk mencapai kesuksesan memasarkan produk apapun. Menurut Michael Le Boeuf dalam bukunya berjudul “How to Win Customers and Keep Them for Life” ada dua sebab pelanggan ingin membeli barang. Pertama, produk yang menjadi solusi permasalahan konsumen. Kedua, konsumen senang dengan kepribadian baik dan bermoral si penjual.

Sumber:
http://ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/175-penjualan-dan-pemasaran/13869-menjual-dengan-menghargai-konsumen.html

Tips Mengadakan Meeting yang Efektif

Hits : 1397 PDF Cetak E-mail
Jumat, 30 Desember 2011 16:20
Meeting_BusinessPertemuan untuk membahas, mengevaluasi serta membicarakan rencana bisnis di masa depan penting bagi keberlangsungan usaha Anda. Namun sayangnya, terkadang meeting itu tak berjalan sesuai harapan karena beberapa hal sehingga solusi, jawaban atau planning di tahun mendatangpun tak kunjung diperoleh.

Agar meeting dengan partner bisnis, klien, investor atau pegawai bisa berjalan dengan efektif, cobalah tips yang dilansir dari laman eHow berikut.

1. Buat perencanaan awal sebelum meeting diselenggarakan dengan menentukan siapa yang akan diundang dalam pertemuan itu, apa tujuannya, apa topik pembahasan utama, informasi apa saja yang bisa dipakai sebagai data dan lain sebagainya.

2. Buat tujuan spesifik dari pertemuan itu. Jabarkan beberapa tujuan akhir dan diskusikan tujuan-tujuan tersebut hingga mencapai tujuan terbaik yang bisa dicapai bersama.

3. Buat agenda yang jelas dan rinci fakta-fakta penting. Agenda yang detil akan membuat peserta meeting benar-benar mengerti informasi penting yang akan disampaikan dan komunikasi yang terjalin pun bisa berjalan efektif.

4. Distribusikan agenda ke para anggota sebelum meeting terselenggara. Beri kesempatan bagi mereka untuk mengajukan pertanyaan dan menawarkan sejumlah informasi atau data penting yang berkaitan dengan agenda meeting.

5. Sambut para anggota meeting dan pastikan mereka semua memiliki print out agenda meeting yang telah Anda berikan sebelumnya.

6. Mulai meeting dengan cepat dan tepat, pimpin meeting dengan jiwa seorang pemimpin yang kuat dan berkharisma. Arahkan pembicaraan ke topik semula bila sudah melenceng dari yang seharusnya. Tetap fokus pada tujuan meeting yang ingin dicapai.

7. Bagi waktu untuk tiap topik pembahasan dalam meeting. Bila meeting itu memiliki 3 poin penting untuk dibahas dalam jangka waktu satu jam, sisihkan waktu selama 20 menit untuk masing-masing poin.

8. Catat semua ide, sanggahan, informasi tambahan dan data lain yang timbul selama meeting berlangsung.

9. Buat notulen rapat dan sebarkan kepada setiap anggota meeting agar mereka mengingat hasil dari pertemuan tersebut sehingga bisa diterapkan sesuai dengan bidangnya masing-masing. Tutup meeting dengan mengucapkan terima kasih atas kontribusi semua pihak.

Selamat menerapkannya dan semoga sukses! (*/ely)

http://www.ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/177-manajemen/13836-tips-menggelar-meeting-nan-efektif.html

Friday, December 30, 2011

Untung dan Rugi Menjadi Mompreneur

Views :2227 Times PDF Cetak E-mail
Jumat, 30 Desember 2011 16:45
MompreneurMompreneur berasal dari dua kata, yakni 'mommy' yang berarti ibu dan entrepreneur yang berarti wirausahawan/wati. Secara harfiah, mompreneur mengacu pada ibu yang mempunyai dan mengelola bisnisnya sendiri.

Dalih umum yang menjadikan ibu rumah tangga atau perempuan pekerja memilih menjadi mompreneur adalah ingin meluangkan lebih banyak waktu untuk sang buah hati dan keluarga sembari tetap menghasilkan pendapatan untuk membantu perekonomian rumah tangga.

Bagi Anda yang ingin menjadi mompreneur, simak terlebih dahulu keuntungan serta kerugian dari profesi tersebut berikut ini.

Keuntungan
  1. Menambah penghasilan rumah tangga.
  2. Memiliki penghasilan sendiri sehingga tidak bergantung pada suami untuk memenuhi kebutuhan keseharian, pribadi atau kebutuhan sang buah hati.
  3. Mengembangkan kreativitas dan talenta untuk berinovasi.
  4. Memperluas relasi dan pergaulan.
  5. Menambah wawasan dan pengetahuan yang sebelumnya tidak diketahui.
  6. Menyalurkan hobi.

Kerugian
  1. Memerlukan pengorbanan ekstra seperti banyak energi, pikiran, kesabaran dan juga waktu untuk keluarga.
  2. Menambah kesibukan karena harus membagi perhatian antara mengurus rumah tangga dengan mengurus bisnis. Kemungkinan terburuk yang bisa saja timbul adalah tak bisa membagi waktu sehingga kerap kali benturan antara kepentingan rumah tangga dan kepentingan bisnis terjadi.
  3. Timbulnya perselisihan antara Anda dengan suami atau dengan anak-anak.
  4. Berkurangnya waktu untuk bersosialisasi dengan sanak keluarga lain atau dengan teman dan kerabat dekat.

Keuntungan serta kerugian menjadi mompreneur di atas hanyalah sekedar asumsi akan apa yang biasanya terjadi ketika merintis bisnis pertama kali. Namun yakinlah, bila Anda memiliki passion yang kuat, segalanya bisa teratasi dengan baik. Selamat berwirausaha! (*/ely)

Sumber:
http://www.ciputraentrepreneurship.com/component/content/article/122-peluang-bisnis-perempuan/13840-untung-dan-rugi-menjadi-mompreneur.html#comment-1611

Untung dan Rugi Menjadi Mompreneur

Jumat, 30 Desember 2011 16:45
MompreneurMompreneur berasal dari dua kata, yakni 'mommy' yang berarti ibu dan entrepreneur yang berarti wirausahawan/wati. Secara harfiah, mompreneur mengacu pada ibu yang mempunyai dan mengelola bisnisnya sendiri.

Dalih umum yang menjadikan ibu rumah tangga atau perempuan pekerja memilih menjadi mompreneur adalah ingin meluangkan lebih banyak waktu untuk sang buah hati dan keluarga sembari tetap menghasilkan pendapatan untuk membantu perekonomian rumah tangga.

Bagi Anda yang ingin menjadi mompreneur, simak terlebih dahulu keuntungan serta kerugian dari profesi tersebut berikut ini.

Keuntungan
  1. Menambah penghasilan rumah tangga.
  2. Memiliki penghasilan sendiri sehingga tidak bergantung pada suami untuk memenuhi kebutuhan keseharian, pribadi atau kebutuhan sang buah hati.
  3. Mengembangkan kreativitas dan talenta untuk berinovasi.
  4. Memperluas relasi dan pergaulan.
  5. Menambah wawasan dan pengetahuan yang sebelumnya tidak diketahui.
  6. Menyalurkan hobi.

Kerugian
  1. Memerlukan pengorbanan ekstra seperti banyak energi, pikiran, kesabaran dan juga waktu untuk keluarga.
  2. Menambah kesibukan karena harus membagi perhatian antara mengurus rumah tangga dengan mengurus bisnis. Kemungkinan terburuk yang bisa saja timbul adalah tak bisa membagi waktu sehingga kerap kali benturan antara kepentingan rumah tangga dan kepentingan bisnis terjadi.
  3. Timbulnya perselisihan antara Anda dengan suami atau dengan anak-anak.
  4. Berkurangnya waktu untuk bersosialisasi dengan sanak keluarga lain atau dengan teman dan kerabat dekat.

Keuntungan serta kerugian menjadi mompreneur di atas hanyalah sekedar asumsi akan apa yang biasanya terjadi ketika merintis bisnis pertama kali. Namun yakinlah, bila Anda memiliki passion yang kuat, segalanya bisa teratasi dengan baik. Selamat berwirausaha! (*/ely)

Sumber:
http://ciputraentrepreneurship.com/component/content/article/122-peluang-bisnis-perempuan/13840-untung-dan-rugi-menjadi-mompreneur.html

3 Buku Rekomendasi Bacaan Entrepreneur

Views :832 Times PDF Cetak E-mail
Jumat, 30 Desember 2011 16:07

Linchpin: Are You Indispensable?  – Seth Godin

Dulu ada dua tim dalam setiap perusahaan: manajemen dan SDM. Kini ada tim ketiga, linchpins. Linchpins menemukan, memimpin (tak peduli jabatannya apa), mewujudkan impian dan memanfaatkan peluang dari kekacauan yang terjadi.

Mereka memikirkan jalan keluar saat tidak ditemui sebuah petunjuk pun. Mereka bersukacita dan menantang pelanggan dan rekan-rekannya. Mereka mencintai pekerjaannya, mencurahkan hati dan tenaganya dan mengubah setiap hari menjadi sebuah waktu yang penuh dengan seni.

Linchpins merupakan komponen pembangunan penting dari sebuah perusahaan atau organisasi besar. Seperti sebuah komponen dalam mesin besar, mungkin ia kecil dan dianggap tak penting namun jika tidak ada bisa mengganggu kinerja mesin secara keseluruhan. Dan di masa modern seperti sekarang, mereka inilah yang memiliki pekerjaan paling mengasyikkan dan paling banyak menawarkan kebebasan. Pernahkah Anda menemukan jalan pintas yang tidak ditemukan orang lain? Pernahkah Anda menemukan cara baru untuk memecahkan konflik? Pernahkah membuat koneksi dengan seseorang yang tidak bisa didekati oleh orang lain? Bahkan sekalipun? Lalu Anda memiliki apa yang dibutuhkan untuk menjadi seseorang yang tak tergantikan. Yaitu dengan mengatasi resistensi yang menahan orang untuk bergerak maju.



Delivering Happiness: A Path to Profits, Passion, and Purpose – Tony Hsieh

Tony Hsieh ialah CEO Zappos.com yang juga lulusan Harvard University dalam bidang Computer Science dan di dalam buku ini ia mengemukakan beberapa poin yang menarik untuk dipelajari entrepreneur seperti Anda. Di dalam buku ini, Hsieh menjelaskan standar operasional Zappos:
* memberikan uang tunai sebesar 2000 dollar pada pegawai barunya agar berhenti
* menyerahkan tanggung jawab pelayanan konsumen kepada semua karyawan perusahaan , bukan hanya pada satu departemen tersendiri
* Fokus pada budaya perusahaan sebagai prioritas nomor satu
* menerapkan penelitian dari sains kebahagiaan dalam pengelolaan bisnis
* membantu pegawai untuk tumbuh baik secara profesional dan personal
* bertujuan mengubah dunia
Dan tentunya mencetak untung pula.
Terdengar gila bukan? Kemungkinan besar Anda tak akan menemukannya di banyak perusahaan lain kecuali di Zappos. Mungkin inilah rahasianya Zappos sanggup menjadi peritel online yang meraup untung hingga 1 miliar dollar AS dalam hal penjualan barang per tahun.

Setelah berhasil menyabet penghargaan tahunan dari majalah Fortune yang mengangkat Zappos sebagai perusahaan pendatang baru yang mampu meraih peringkat tertinggi dalam daftar “Perusahaan Terbaik untuk Bekerja” di tahun 2009, Zappos diakuisis oleh Amazon dalam sebuah perjanjian yang nilainya lebih dari 1,2 miliar dollar AS.

Dalam buku “DELIVERING HAPPINESS”, Tony Hsieh berbagi pelajaran yang berbeda dalam kehidupan dan bisnis, dari memulai peternakan ulat hingga penjualan pizza melalui LinkExchange, Zappo  dan sebagainya. “delivering Happiness” menunjukkan bagaimana sebuah budaya perusahaan yang berbeda ialah model yang kokoh untuk mencapai keberhasilan dan bagaimana berkonsentrasi pada kebahagiaan mereka yang berada di sekitar Anda, Anda bisa secara dramatis menambah milik Anda sendiri.

Rework – Jason Fried & David Heinemeier Hansson

Sebagian besar buku bisnis memberikan Anda nasihat yang serupa yaitu menulis rencana bisnis, mempelajari persaingan, mencari investor, dan sebagainya. Jika Anda sedang mencari buku yang lebih dari sekadar buku tersebut, Anda bisa membaca ini.

“Rework” menujukkan Anda cara yang lebih baik, lebih cepat dan lebih mudah untuk berhasil dalam bisnis. Bacalah buku ini dan Anda akan mengetahui rencana-rencana apa yang sebenarnya akan berhasil dan berbahaya bagi perkembangan bisnis secara keseluruhan, mengapa Anda bisa terus berkembang meski tanpa adanya dukungan investor, dan mengapa Anda lebih baik mengabaikan persaingan. Yang sebenarnya ialah Anda membutuhkan lebih sedikit daripada yang Anda pikirkan. Anda tidak perlu menjadi pecandu kerja. Anda tak perlu terlalu membanting tulang. Anda tidak perlu membuang waktu untuk menyiapkan dokumen atau rapat. Anda bahkan tidak perlu memiliki sebuah kantor. Semua itu hanya alasan untuk tidak memulai berbisnis sendiri.

Apa yang sebenarnya Anda butuhkan ialah berhenti berbicara dan mulai bekerja. Buku ini menunjukkan Anda caranya. Anda akan belajar bagaimana lebih produktif, bagaimana Anda mendapatkan publikasi tanpa harus mengeluarkan uang dan banyak lagi ide-ide kontraproduktif yang akan menginspirasi dan memprovokasi.(*Akhlis)

Sumber:
http://www.ciputraentrepreneurship.com/component/content/article/9-core-page/13837-3-buku-rekomendasi-bacaan-entrepreneur-.html

Thursday, December 29, 2011

10 Kiat Mengasah Kemampuan Menjual

Views :1717 Times PDF Cetak E-mail
Kamis, 29 Desember 2011 13:23
buy-sellSetelah mendirikan bisnis di bidang fashion dengan produk perhiasan berlabel KiraKira pada tahun 2006, Suzanne Somersall Allis sadar bahwa latar belakang pendidikannya yang bertolak belakang tidak mempersiapkan dirinya menjadi entrepreneur serta tidak memberinya pengalaman untuk mengelola bisnis.

Lalu, apa yang dilakukan perempuan itu untuk memasarkan produknya? Ia terjun langsung mengenal dunia bisnis dengan magang di tiga toko ritel selama setahun. “Bekerja di toko membantu saya untuk mengetahui seberapa besar uang yang akan dibelanjakan oleh konsumen,” ujar pelaku bisnis berusia 28 tahun tersebut seperti dilansir dari laman Entrepreneur.com, 29 Desember 2011. “Saya juga mulai mempelajari psikologis konsumen yang membeli produk saya,” lanjutnya.

Kini, KiraKira telah terjual di 15 toko di penjuru AS, dan bulan lalu, Allis membuka toko pertamanya di Dekalb Market di Brooklyn, New York. Dengan penambahan label perhiasan mewah bernama ‘Suz Somersall’, penjualan Allis meroket tajam menjadi $400 ribu tahun ini dari $150 ribu di tahun 2010.

Apa yang dialami Allis mungkin juga dialami oleh Anda. Latar belakang pendidikan yang bertolak belakang dengan bidang usaha yang digeluti terkadang menjadi tantangan dalam menggapai puncak kesuksesan di dunia entrepreneurship. Dari pengalamannya, Allis menganggap wawasan luar-dalam mengenai penjualan merupakan faktor utama dalam berwirausaha dan kemampuan mengelola bisnis secara keseluruhan merupakan tantangan sesungguhnya.

Bagi Anda, pemain baru dalam bisnis dan minim pengalaman, berikut 10 tips untuk mengasah kemampuan menjual yang bisa diterapkan demi kemajuan bisnis.

*1. Temukan tingkat kenyamanan. Menurut Matthew Schwartz, penulis Fundamentals of Sales Management for Newly Appointed Sales Manager (AMACOM, 2006), berjualan juga membutuhkan tingkat kenyamanan tersendiri dan hal itu menjadi kunci pertama entrepreneur untuk meraih kesuksesan.

Untuk menggali wawasan dan rasa percaya diri saat berjualan, Anda bisa bekerja sampingan di usaha yang serupa dengan bisnis Anda seperti yang dilakukan Allis. Atau, bisa juga dengan mengikuti pelatihan dari mentor yang andal atau hadir dalam kelas khusus seputar penjualan.

*2. Tentukan target konsumen. Mengindentifikasi konsumen bisa membantu Anda memperbaiki strategi penjualan dan menjadi lebih efisien. Misalkan, usaha Anda adalah foto copy. Cari tahu siapa sesungguhnya konsumen yang ingin Anda bidik, apakah perusahaan corporate atau anak sekolah atau mahasiswa. “Orang-orang sering mengalami kegagalan karena mereka berusaha menjadi apa saja untuk siapa saja,” ujar Schwartz. “Anda harus membatasi segmen usaha penjualan Anda.”

*3. Pelajari budaya membeli konsumen. Setelah mengidentifikasinya, langkah selanjutnya adalah mencari tahu perilaku konsumen. Contohnya jika menjual produk berharga tinggi, konsumen sering kali butuh waktu relatif lebih lama untuk membuat keputusan. Itu artinya, Anda harus merencanakan waktu yang lebih lama juga untuk closing atau melakukan transaksi.

Ketika Allis menjual produk serupa dengan miliknya di toko tempatnya bekerja paruh waktu, dia menyadari bahwa harga yang ditetapkan untuk produknya terlalu rendah. “Saya menetapkan harga yang kurang mahal sehingga banyak konsumen yang mulai mempertanyakan kualitas produk tersebut,” ujarnya.

*4. Perlakukan konsumen pertama sebaik mungkin. Menurut Schwartz ketika mulai menjual, perlakukan konsumen pertama Anda sebaik mungkin dengan pelayanan ekstra bila diperlukan. Meski transaksi penjualannya tak sebesar yang diinginkan, namun bila konsumen itu merasa puas dengan pelayanan yang Anda berikan, ia bisa menjadi ‘duta’ bagi reputasi bisnis atau perusahaan Anda. “Anda akan membutuhkan testimoni,” jelas Schwartz. “Sangat penting untuk membangun referensi seputar usaha Anda seawal mungkin”.

*5. Sisihkan waktu untuk membangun relasi. Salah satu kesalahan terbesar entrepreneur adalah gagal membangun relasi dengan konsumen. Begitulah pendapat Rick Segel, penulis Retail Business Kit for Dummies (Wiley, 2001). “Hal pertama yang Anda jual adalah diri Anda sendiri. Jika konsumen tak menyukai Anda, transaksi penjualan takkan pernah terjadi,” tuturnya.

Allis membuat tindakan penting dengan memilih mengirim email melalui pendekatan personal dibanding konsep standar yang kaku. Ia juga meluangkan waktu untuk bertemu secara tatap muka dengan konsumen melalui sejumlah acara yang dibuatnya atau saat berada di tokonya di Brooklyn.

*6. Pertahankan relasi. Ketika Anda telah berhasil menjalin relasi dengan konsumen, cari cara untuk mempertahankan relasi tersebut. Lakukan hal itu misalnya dengan mengirim newsletter mengenai bisnis Anda secara reguler. Saat Allis menggelar acara khusus untuk konsumen, dia akan meng-update-nya di blog, di laman event di situsnya dan di laman Facebook perusahaannya. “Facebook memberi traffic yang cukup tinggi untuk situs saya,” ujarnya.

*7. Jangan mudah berasumsi. Menurut Keith Rosen, penulis Coaching Salespeople into Sales Champion (Wiley, 2008), pelaku bisnis kecil biasanya sering menyabotase penjualan mereka dengan terlalu cepat berasumsi mengenai apa yang diinginkan atau yang akan dibayar oleh konsumen. Alih-alih berasumsi, lebih baik tanyakan secara langsung kepada konsumen tentang apa yang membuat mereka membelanjakan uanganya dan apa kriteria mereka dalam mengambil keputusan.

*8. Buat agenda harian. Sangat mudah untuk mengabaikan prospek penjualan bila fokus Anda terpecah kepada urusan lainnya yang berkaitan dengan bisnis. Untuk mencegah terjadinya hal tersebut, buatlah jadwal rutinitas penjualan. Hal itu bisa diwujudkan dengan menyisihkan satu atau dua jam untuk menangani penjualan atau membuat target mingguan untuk menggapai 10 klien potensial.

*9. Perlihatkan kesuksesan Anda. Situs perusahaan Anda bisa menjadi satu-satunya pintu penghubung antara Anda dengan konsumen. Tak hanya mampu menambah kredibilitas perusahaan, tapi upaya itu juga bisa membuat perusahaan Anda terlihat lebih profesional di mata konsumen. Schwartz merekomendasikan kepada pelaku bisnis untuk memasukkan testimoni di setiap pengalaman bisnis yang tercipta dengan klien. “Orang-orang menyukai studi kasus,” jelasnya. “Mereka (konsumen) tidak membeli ucapan, mereka membeli aksi (Anda).”

*10. Menjadi pakar industri. Menurut pendapat Rosen, memposisikan diri sebagai pemimpin di bidang yang sedang Anda geluti bisa meningkatkan penjualan. Anda bisa menulis artikel, membuat blog atau mempublikasikan usaha Anda ke media untuk membangun kredibilitas. Awal bulan ini, sebagai contoh, Allis berbicara tentang tren perhiasan dalam siaran radio Martha Stewart Living Radio. “Orang-orang ingin memandang Anda sebagai seseorang yang mengenal dengan baik industri (yang Anda geluti),” jelas Schwartz. (*/ely)

Sumber:
http://ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/175-penjualan-dan-pemasaran/13797-10-kiat-mengasah-kemampuan-menjual.html

Wednesday, December 28, 2011

Solusi Teknologi untuk Pelaku Bisnis Kecil di 2012


Views :641 Times PDF Cetak E-mail
Rabu, 28 Desember 2011 11:44
solusi-teknologiTahun 2012 disinyalir akan memberi persaingan yang cukup ketat di antara para pelaku bisnis kecil. Meningkatnya pengguna internet di tanah air juga turut berpengaruh dalam menciptakan pemain-pemain baru yang berujung pada inovasi serta persaingan.

Bagi pelaku bisnis kecil yang telah cukup lama terjun dalam dunia wirausaha, disarankan untuk mengevaluasi strategi teknologi yang sudah diterapkannya di tahun ini untuk mencapai pertumbuhan bisnis yang lebih baik di tahun depan. Dan bagi pemain lama atau baru yang belum menyentuh teknologi digital, ada baiknya untuk menetapkan sejumlah strategi berbasis internet demi kemajuan bisnisnya.

Berikut lima tips seputar teknologi yang dapat menjadi solusi bagi pelaku bisnis kecil untuk mencapai efisiensi serta pertumbuhan usaha dan lolos dalam persaingan bisnis di tahun 2012.

#1. Investasi pada situs bisnis
Berdasarkan riset, hampir sebagian besar pelaku bisnis kecil belum mempunyai website. Kondisi ini bisa menjadi rintangan besar bagi pelaku bisnis dalam menghadapi persaingan. Segera ciptakan website untuk menyambut persaingan di tahun depan demi kredibilitas serta pertumbuhan usaha.
#2. Perkuat sokongan teknologi
Menyewa jasa konsultan IT yang berpengalaman memang membutuhkan biaya besar tapi tanpa keberadaan orang yang benar-benar kompeten di bidangnya, bisnis yang dirintis mungkin bisa tenggelam oleh kuatnya arus persaingan. Menyewa jasa konsultan IT di 2012 dapat menjadi pertimbangan utama demi kemajuan usaha.

#3. Lakukan backup data secara rutin
Manajemen data yang kacau bisa berdampak pada biaya pengeluaran bagi sejumlah bisnis. Namun bagi bisnis kecil, kehilangan data atau dokumen bisa berimbas pada kehancuran. Karenanya, lakukan backup data secara rutin per bulan atau bahkan per minggu dengan menyimpan dokumen penting tersebut dalam CD, hard disk (piranti keras) eksternal atau dipercayakan kepada jasa backup online.

#4. Manfaatkan media sosial
Media sosial termasuk perangkat digital murah yang memiliki banyak kegunaan dalam perkembangan bisnis. Selain bisa jangkau konsumen di penjuru dunia secara personal dengan biaya terjangkau, media sosial juga bisa dijadikan solusi efektif dan efisien bagi pelaku usaha kecil untuk mempromosikan atau memperkenalkan produk serta memperkuat brand.

#5. Manfaatkan teknologi konferensi
Daripada menghabiskan biaya untuk melakukan perjalanan bisnis ke luar kota, lebih efisien memanfaatkan teknologi video conference untuk adakan meeting atau presentasi di hadapan klien, konsumen atau pegawai.

Nah, selamat menyongsong tahun 2012! (*/ely)

Sumber:
http://ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/179-teknologi-informasi/13766-solusi-teknologi-untuk-pelaku-bisnis-kecil-di-2012.html

8 Alasan Mendirikan Bisnis Sambil Cari Kerja

Views :2183 Times PDF Cetak E-mail
Rabu, 28 Desember 2011 15:29
Bussiness_Planning_PhotoJika Anda kini belum memiliki pekerjaan, tak ada salahnya mencoba untuk mendirikan bisnis sendiri. Mendirikan bisnis bisa Anda lakukan sembari menunggu peluang bekerja yang lebih baik. Kedengaran bukan sesuatu yang akan dilakukan oleh entrepreneur sejati?

Tidak juga. Ini merupakan solusi menang-menang yang tidak akan merugikan diri Anda , tak peduli apapun hasilnya nanti. Dengan begitu banyaknya waktu yang tersedia saat mencari pekerjaan, Anda bisa menyibukkan diri untuk mengejar ambisi yang sebelumnya tidak bisa diwujudkan karena rutinitas lain.

Berikut adalah beberapa saran mengenai bagaimana dan mengapa harus memulai sebuah bisnis saat Anda juga tengah mencari pekerjaan.

Mengisi resume Anda
Daripada Anda berpangku tangan selama belum mendapat pekerjaan, lakukan sesuatu yang bermanfaat dan positif bagi orang lain. Dengan begitu Anda akan bisa menambah panjang riwayat pekerjaan dan pengalaman yang ada.

Melakukan hal ini juga akan membantu mengangkat nama Anda karena memiliki sebuah usaha, yang pada gilirannya menunjukkan inisiatif yang baik daya dan bakat kepemimpinan yang lebih tinggi, dan pengalaman yang lebih luas meski tidak bekerja untuk orang lain.


Pengalaman belajar yang menyenangkan
akan lebih menyenangkan untuk mengatasi tantangan sebuah bisnis baru sambil mencari pekerjaan. Ini lebih baik daripada bermalas-malasan dan menunggu panggilan wawancara dari perusahaan yang sudah Anda kirimi lamaran.



Temukan seorang mitra
Kecuali jika Anda seseorang yang terbiasa mengerjakan apapun sendirian, Anda membutuhkan seseorang yang memiliki pemikiran serupa tetapi juga melengkapi pemikiran Anda dalam hal ketrampilan berbisnis. Kini Anda memiliki lasan untuk berbicara kepada orang yang mungkin menjadi teman seumur hidup.



Berbisnis dengan resmi
Pertama-tama, pilih sebuah nama untuk bisnis Anda dan dirikan bisnis secara resmi (misalnya yang paling cocok dan membutuhkan biaya paling rendah ialah bentuk usaha perusahaan perorangan). Hampir semua orang bisa mengatasi proses pendirian ini tanpa bantuan profesional dan biayanya paling murah. Hal ini menunjukkan pada setiap orang bahwa Anda serius dan membatasi kewajiban Anda jika ada kesalahan.


Mengembangkan rencana berbiaya rendah
Pilihlah bisnis yang bisa Anda lakukan dengan biaya paling rendah seperti bisnis jasa dengan ketrampilan yang Anda miliki. Dengan software sederhana yang tersedia sekarang ini, pilihlah sebuah nama domain dan pakai menjadi situs Anda sendiri. Gunakan jejaring sosial dan blog untuk menyebarkan pesan Anda. Anda tidak perlu seorang investor besar untuk melaksanakan ini.


Buat kartu nama
Tak ada seorang pun bisa berkata Anda serius berbisnis jika Anda tidak memiliki kartu nama yang mencerminkan hal itu. Saat Anda berada dalam berbagai acara dan bertemu dengan pebisnis lainnya atau investor atau kalangan pemerintah yang
menangani dunia bisnis seperti Kadin, sangat mungkin Anda harus menyodorkan sebuah kartu nama untuk memperkenalkan diri dalam waktu beberapa detik mengingat sempitnya waktu yang ada.

Jika memang terpaksa membuat sendiri, buatlah dengan komputer dengan menggunakan banyak template gratis yang tersedia di Internet. Tawarkan jasa gratis kepada para konsumen potensial untuk membuat masyarakat mengetahui keberadaan bisnis Anda.


Menggarisbawahi upaya bisnis baru dalam wawancara kerja

Sertakan bisnis baru Anda dalam setiap wawancara kerja dan lamaran kerja. Ini akan menunjukkan visi dan energi Anda dan akan membuat Anda menjadi calon pesaing yang lebih tangguh dalam peran apapun.


Buat keputusan: pekerjaan atau bisnis?
Tentu saja pada tahapan tertentu Anda diharuskan memilih salah satu: apakah Anda akan memilih berbisnis atau bekerja untuk orang lain. Jangan berpikiran ini harus dihindari karena justru Anda harus berlega hati bahwa Anda memiliki lebih dari satu pilihan! Ini lebih baik daripada Anda memilih pekerjaan hanya karena Anda tidak memiliki alternatif lainnya yang lebih baik. Syukurilah itu karena masih banyak orang lain yang tidak memiliki pilihan selain apa yang ada di depan mereka.

Tak hanya poin-poin di atas, Anda juga bisa mencoba untuk bergabung dengan sebuah bisnis baru sebagai relawan atau tenaga magang dalam jangka waktu tertentu, ini akan memberikan pengalaman mengenai apa saja yang dibutuhkan dalam berbisnis. Tak lupa di banyak tempat, ada banyak badan atau instansi yang menampung para pencari kerja untuk bisa mendirikan bisnis mereka sendiri. Hubungilah lembaga-lembaga seperti ini jika memungkinkan.

Dan yang terpenting ialah meyakini bahwa masalah hanyalah peluang yang sebenarnya terbungkus oleh kesulitan. Jangan sampai lewatkan peluang emas yang bisa Anda dapatkan di masa depan dengan berpangku tangan. Dirikan sebuah usaha baru sekarang juga! (*Akhlis)

Sumber:
http://ciputraentrepreneurship.com/component/content/article/9-core-page/13773-8-alasan-mendirikan-bisnis-sambil-cari-kerja.html

Template Business Plan Gratis

Hits : 3471 PDF Cetak E-mail
Selasa, 27 Desember 2011 09:20
business-analysisTunjuk jari jika Anda seorang calon entrepreneur yang ingin memulai bisnis baru tetapi tidak tahu apa yang harus dilakukan untuk menyusun business plan!

Sebetulnya tidak ada template business plan yang cocok untuk semua kebutuhan. Satu entrepreneur memiliki kebutuhan business plan yang berbeda dari entrepreneur yang lain. Sehingga kurang tepat jika Anda menggunakan satu template dasar untuk berbagai kebutuhan.

Meskipun demikian, saat Anda mendesain sebuah business plan, ada setidaknya 4 variabel utama yang bisa diubah dan disesuaikan bergantung pada orang yang Anda hendak jadikan audiens dan hasil yang ingin Anda capai.
  • Organisasi, atau urutan spesifik yang Anda gunakan untuk menuturkan kisah unik Anda dengan cara yang persuasif,
  • Isi, atau apa yang Anda masukkan dan tak kalah pentingnya, apa yang Anda putuskan untuk tidak masukkan,
  • Panjang, atau seberapa detil informasi yang hendak Anda berikan, dan
  • Medium, seperti apakah business plan tersebut harus dalam bentuk dokumen teks biasa, presentasi, spreadsheet/ lembar kerja (proyeksi keuangan hanyalah sebuah business plan yang dituangkan dalam angka-angka), sebuah video, elevator pitch atau hal lain yang dipandang perlu.
Dengan menggunakan 4 variabel ini dengan tepat dan sesuai kondisi, Anda akan berpeluang untuk mendapatkan perbedaan antara keberhasilan dan kegagalan. Pendanaan usaha rintisan ialah suatu kejadian biner dan Anda ingin memastikan Anda melakukannya dengan baik pada saat pertama kali mencoba karena Anda biasanya kesempatan itu hanya datang satu kali.

Ada begitu banyak template business plan yang murah di berbagai situs internet. Anda bisa menggunakan template ini begitu saja , tanpa penyesuaian lebih lanjut, tetapi mungkin akan ada konsekuensinya.

Satu cara yang lebih profesional ialah dengan menerapkan pendekatan yang berbeda pada setiap business plan. Kita bisa mulai dengan meluangkan waktu untuk memahami bisnis yang Anda akan jalankan, kelebihan dan kelemahannya, situasi unik yang harus dihadapi, dan tujuan yang akan dicapai. Terutama mengenai tujuan, Anda harus bersikap realistis namun tetap optimistis. Bila diperlukan, tujuan pun bisa diubah dan disesuaikan. Kemudian dimulailah pengerjaan desain business plan secara konseptual yang Anda bisa ikuti selangkah demi selangkah untuk mencapai tujuan. Akhirnya Anda akan memikirkan organisasi, konten, panjang dan medium yang dipandang sesuai bagi situasi Anda yang tiada duanya.


Kini, kami memahami bahwa sebagian besar entrepreneur tidak sanggup membiayai jasa konsultan untuk bisa menjalani proses ini. Jika itu masalah yang Anda hadapi, berikut ialah sejumlah kiat berbiaya rendah atau bahkan gratis agar Anda bisa tetap menyusun business plan tanpa bantuan profesional.
  • Perhatikan 4 faktor penyusun business plan: peluang, eksekusi/ pelaksanaan, solusi dan hasil.
  • Jangan lupa untuk membaca “Agar Investor Mau Mendanai Usaha Anda”. Artikel ini akan memberitahu Anda apa saja yang dikehendaki seorang investor dalam sebuah business plan.
  • Dapatkan software perencanaan bisnis seperti “Business Plan Pro” dari Palo Alto software. Formatnya lebih fleksibel dari yang bisa ditemukan di situs apapun di Internet dan bisa menjadi draft business plan yang baik.
  • Temukan seorang penasihat yang berrsedia memandu Anda dan membimbing Anda melalui proses penyusunan business plan.
Berikut adalah 10 pertanyaan pemandu yang bisa Anda gunakan saat menyusun business plan:

Pertanyaan #1: Apa permasalahannya?
Pada dasarnya jika tidak ada masalah di pasar yang berupa suatu kebutuhan dalam jumlah besar yang belum terpenuhi, maka tidak ada gunanya mencoba untuk menjual sebuah solusi. Jadi Anda harus bisa menjelaskan bagaimana orang atau perusahaan mengalami tingkat kesakitan yang signifikan karena solusi yang sudah ada tidak memadai.

Pertanyaan #2: Apa solusi Anda dan apa yang membuatnya istimewa?
Pertanyaan ini sudah jelas. Beritahukan pada mereka apa yang Anda kerjakan dan bagaimana pelanggan Anda akan menuai manfaat dari solusi yang Anda tawarkan.

Pertanyaan #3: Seberapa besar/ parahnya masalah itu?
Sebuah masalah yang menarik dari sudut pandang investor ialah masalah besar. Masalah ini lebih diutamakan berupa masalah yang membuat orang bersedia untuk membayar banyak uang untuk dipecahkan.

Pertanyaan #4: Seberapa banyak untung yang akan dihasilkan?
Pertanyaan satu ini tentu sudah jelas bagi sebagian besar usaha rintisan (kami akan menjual produk ini seharga Rp. 1000/ buah) tetapi tidak sejelas itu bagi yang lain. Software, misalnya, bisa dijual berdasarkan jumlah pengguna atau jumlah tempat, dengan atau tanpa biaya lanjutan, dengan atau tanpa biaya pemeliharaan, dengan atau tanpa biaya instalasi atau kustomisasi, dan sebagainya. Atau Anda bisa memberikan secara gratis produk itu dan meraup laba dari produk lain yang menyertainya.

Pertanyaan # 5: Siapa yang akan membelinya dan bagaimana Anda akan menjualnya pada mereka?
Dengan kata lain, bagaimana Anda membagi segmen pelanggan potensial Anda dan apa rencana Anda untuk membuat mereka sadar terhadap kehadiran produk Anda dengan cara yang efisien dan membuat mereka memutuskan untuk membeli produk Anda dengan uang mereka?

Pertanyaan #6: Mengapa ANDA SEMUA adalah tim terbaik yang bisa melakukan ini?
Anda bisa saja memiliki solusi yang hebat untuk suatu masalah tetapi Anda tidak akan bisa mendapatkan investor jika tim usaha rintisan Anda tidak punya ketrampilan untuk mampu mengeksekusi visi Anda.

Pertanyaan #7: Solusi alternatif apa yang Anda miliki dan apa yang membuat solusi Anda yang terbaik?
Tidak peduli apa yang Anda pikirkan, Anda mempunyai pesaing. Jika Anda menciptakan sebuah mesin teleporter yang bisa memindahkan orang dari satu tempat ke tempat lain, pesaing Anda masih akan menggunakan kereta, pesawat terbang dan mobil (dan sepeda dan jalan kaki). Apa yang membuat solusi Anda lebih baik dari solusi alternatif untuk menempuh jarak dari tempat A ke tempat B?

Pertanyaan #8: Apa yang sudah Anda lakukan dan apa yang akan Anda lakukan?
Ide-ide berserakan di mana-mana. Yang paling penting justru ialah pelaksanaannya. Anda harus menunjukkan bahwa Anda memiliki kemampuan untuk mewujudkan ide itu dengan sebaik mungkin. Sebuah jejak rekam yang bagus dan prestasi masa depan yang agresif (disertai dengan rencana yang realistis untuk mewujudkannya) menunjukkan bahwa Anda serius dalam berbisnis.

Pertanyaan #9: Bagaimana mengukur kinerja Anda?
Investor pasti ingin sebuah alat pegukur kinerja atau kemajuan usaha Anda, sering berbentuk sistem metrik yang bisa diukur. Banyak sistem metrik ini bersinggungan dengan ilmu ekonomi.

Pertanyaan #10: Berapa banyak yang Anda butuhkan dan apa yang akan Anda lakukan dengan uang yang diinvestasikan?
Investor menghendaki transparansi. Mereka ingin tahu apakah Anda memiliki pemahaman realistis tentang biaya yang dibutuhkan dalam memulai dan menumbuhkan usaha rintisan Anda.

Setelah mengetahui semua uraian di atas, jika Anda bisa menyewa jasa seorang konsultan profesional untuk ini, Anda akan bisa berfokus pada hal-hal lain yang tak kalah penting. (*Akhlis)

http://www.ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/174-rencana-bisnis/13739-template-business-plan-gratis.html

Tuesday, December 27, 2011

Kesalahan Model Keuangan dalam Business Plan Anda

Views :803 Times PDF Cetak E-mail
Selasa, 27 Desember 2011 13:17
Ada beberapa kesalahan model keuangan yang menurut Marty Zwilling, pakar startup Amerika,  berpotensi membuat business plan Anda ditolak mentah-mentah oleh investor potensial yang Anda incar.
business-plan-warn

Melupakan kas
Pemasukan tidak selalu berupa uang kas.Margin kotor juga bukan. Laba juga bukan. Uang kas adalah uang tunai. Ini poin sederhana tetapi banyak dilupakan atau diabaikan entrepreneur.

Misalnya, jika Anda menjual sesuatu bulan ini dengan harga Rp. 100.000 dan diperlukan Rp 60.000 untuk menghasilkannya. Namun Anda harus membayar pemasok Anda dalam waktu 30 hari, sementara si pembeli mungkin tidak akan membayar Anda setidaknya dalam 60 hari.

Dalam kasus ini, pemasukan Anda dalam satu bulan ialah Rp. 100.000, laba Anda dalam sebulan ialah Rp. 40.000 dan arus kas Anda untuk bulan itu ialah NOL. Arus kas Anda untuk transaksi tersebut akan menjadi negatif Rp. 60.000 pada bulan berikutnya saat Anda membayar pemasok.

Meskipun contoh ini terlihat kecil, perubahan yang tak terlalu banyak dalam perbedaan penentuan waktu antara tanda terima uang tunai dan pembayaran meski hanya beberapa minggu bisa membuat bangkrut bisnis Anda!

Saat Anda menyusun model keuangan Anda, pastikanlah bahwa asumsi Anda realistik sehingga Anda mengumpulkan modal yang memadai.

Ketiadaan rincian
Keadaan keuangan Anda seharusnya disusun dari bagian bawah ke atas dan kemudian divalidasi dari atas ke bawah.

Sebuah model bawah-atas mulai dengan detil-detil seperti saat Anda mengharapkan untuk mencetak angka penjualan tertentu atau saat Anda berharap untuk mempekerjakan karyawan tertentu.
Validasi atas-bawah berarti bahwa Anda memeriksa keseluruhan potensi pasar Anda dan membandingkannya dengan proyeksi pemasukan bawah-atas.


Angka yang utuh seperti satu juta dalam pengeluaran penelitian dan pengembangan dalam Tahun ke 2 dan dua juta dalam Tahun ke 3 merupakan tanda yang pasti bahwa Anda tidak perlu memiliki sebuah model bawah-atas.


Prediksi keuangan yang kurang realistis
Hanya sejumlah kecil perusahaan yang sanggup mencapai Rp. 1 miliar, misalnya, dalam hal penjualan dalam jangka waktu 5 tahun setelah pendiriannya.

Proyeksi yang melebihi angka yang wajar akan membuat Anda tidak kredibel. Dan itu akan membuat business plan Anda lebih mudah dijatuhkan.



Di sisi lain, sebuah perusahaan dengan hanya pemasukan sebesar Rp. 250 juta setelah 5 tahun pendiriannya akan terkesan terlalu lemah untuk membuat investor tertarik, meski itu sebenarnya realistis.


Prediksi keuangan hanya merupakan uji awal bagi pemahaman Anda mengenai bagaimana pemodal ventura (VC) berpikir dan mengambil keputusan.
Jika Anda memiliki dasar dan alasan yang realistis dalam memproyeksikan Rp. 500 juta hingga 1 miliar dalam Tahun ke 5, Anda mungkin akan berpeluang untuk menjadi calon yang ideal dalam pendanaan usaha. Namun jika hasilnya sebaliknya, Anda harus mencari dana di investor lainnya.

Proyeksi keuangan yang kurang memadai
Proyeksi keuangan yang mendasar terdiri dari 3 unsur fundamental: laporan rugi laba, neraca keuangan, dan laporan arus kas. Ketiganya harus sesuai dengan standar baku akunting: GAAP (Generally Accepted Accounting Principles).

Para investor secara umum akan mengharapkan adanya gambaran proyeksi dalam lima tahun mendatang.  Tentu saja, tak seorang pun yang bisa melihat masa depan, meski itu 5 tahun mendatang. Para investor umumnya menghendaki proses pemikiran yang runtut dan jelas dari entrepreneur yang digunakan untuk menyusun proyeksi jangka panjang ini.

Sebuah model keuangan yang ideal juga akan memasukkan analisis kepekaan, menunjukkan bagaimana hasil yang diproyeksikan itu akan berubah jika asumsi Anda berubah atau melenceng dari perkiraan.

Hal ini akan memungkinkan Anda dan investor untuk mengidentifikasi asumsi yang bisa memiliki efek nyata bagi kinerja masa depan perusahaan sehingga Anda bisa memfokuskan energi Anda untuk memvalidasi asumsi-asumsi itu.

Mereka seharusnya juga memasukkan perbandingan benchmark kepada perusahaan-perusahaan lainnya dalam industri Anda. Hal-hala seperti pemasukan per pegawai, margin kotor per pegawai, margin kotor sebagai persentase pemasukan, dan rasio pengeluaran yang bermacam-macam (administratif dan umum, penjualan dan pemasaran, penelitian dan pengembangan, dan operasi sebagai persentase pengeluaran operasional keseluruhan).



Asumsi yang konservatif
Tak seorang pun meyakini bahwa asumsinya konservatif dan usang bahkan jika kenyataannya memang demikian.


Kembangkan asumsi realistis yang Anda bisa dukung, jangan menggunakan kata “konservatif” atau “agresif” dalam perencanaan Anda dan tinggalkan.


Menawarkan valuasi
Banyak entrepreneur membuat business plan yang mengandung blunder karena menyatakan bahwa perusahaan mereka memiliki nilai setara dengan jumlah dana atau uang tertentu. Nilai sebuah bisnis ditentukan oleh pasar, oleh orang lain atau pihak lain yang bersedia untuk membeli dan kecuali jika Anda dalam bisnis pembelian, penjualan atau investasi dalam perusahaan, mungkin Anda tidak memiliki naluri yang terasah tajam mengenai apa dan bagaimana reaksi pasar.

Jika Anda menyebutkan sebuah harga, salah satu dari dua kemungkinan ini bisa terjadi: (a) harga Anda bisa jadi terlalu tinggi dan investor akan menampik business plan Anda, atau (b) harga yang Anda berikan terlampau rendah dan investor akan memanfaatkan Anda. Keduanya sama buruknya bagi Anda.

Tujuan busines plan ialah untuk memberitahukan kisah Anda dalam cara yang paling menarik sehingga para investor akan mau berlanjut ke tahapan berikutnya. Anda bisa merundingkan harga kemudian. (*Akhlis)

Sumber:
http://ciputraentrepreneurship.com/amankan-bisnis/13747-kesalahan-model-keuangan-dalam-business-plan-anda.html