Saturday, July 30, 2011

Jangan Biarkan Bias Pribadi Menggagalkan Usaha Anda!

PDF Cetak E-mail
Jumat, 29 Juli 2011 08:16
Entrepreneur_biasPernahkah Anda menemui seorang entrepreneur dengan semangat dan gairah yang menggebu-gebu? Kepercayaan diri mereka begitu tinggi hingga seolah mereka tak takut apapun meskipun ide bisnis yang mereka miliki secara logika bagi banyak orang sangat mustahil atau sulit diwujudkan. Tentu kita tidak pernah melihat diri kita sendiri dalam kondisi seperti itu namun kita perlu mengakui bahwa manusia melihat realitas secara berbeda melalui sebuah perangkat bias kognitif yang sudah tertanam sejak lahir. Bias kognitif ini berdasarkan pada latar belakang unik dalam diri tiap orang yang dipengaruhi oleh pengalaman, latihan, dan keadaan mentalnya.

Bias ini ada yang baik, dalam arti ia memungkinkan kita untuk menyaring dengan cepat informasi yang masuk ke dalam otak dan membuat keputusan dalam kecepatan yang tinggi seperti yang kita lakukan sehari-hari. Akan tetapi bias juga bisa memberikan dampak kurang baik karena ia sering menyebabkan kita membuat kesalahan dalam mencerna kejadian dan pilihan emosional. Kasus terburuk disebut sebagai "jebakan semangat", yang berupa sebuah pola kepercayaan, pilihan dan perilaku yang dianggap baik, nyaman dan tertanam begitu kuatnya dalam pribadi individu tersebut, tetapi justru membuatnya menjemput "bencana".

John Bradberry, dalam sebuah buku berjudul “6 Secrets to Startup Success” mengidentifikasi 5 jenis bias utama yang mensabotase banyak entrepreneur yang bersemangat tinggi dalam pembuatan keputusan usaha rintisan mereka.

Jika Anda seorang entrepreneur, ada baiknya Anda mengoreksi diri untuk tidak terjebak dalam salah satu dari 5 jenis bias ini:
  1. Bias konfimasi. Jenis bias ini merujuk kepada kecenderungan manusia untuk memilih dan menerjemahkan informasi yang tersedia dengan mengkonfirmasi harapan dan keyakinan yang telah ada sebelumnya. Antidot/ penawarnya ialah dengan mencari pandangan berlawanan yang nampaknya membentuk sebuah pola perhatian. Kemudian apa yang Anda tangkap sebagai pengecualian yang terpisah bisa saja nampak sebagai mayoritas yang nyata.
  2. Keterwakilan (keyakinan dalam hukum jumlah kecil). Banyak entrepreneur cenderung memutuskan simpulan yang mereka sukai berdasarkan pada sejumlah kecil pengamatan atau sedikit data. Para pendiri usaha rintisan yang mendengarkan masukan positif sebanyak 3 dari 4 teman mereka mungkin berasumsi bahwa 75% masyarakat umum akan bereaksi serupa.
  3. Kepercayaan diri berlebihan atau ilusi kendali. Kepercayaan diri menyebabkan para pendiri usaha untuk memperlakukan asumsi mereka sebagai fakta dan melihat ketidakpastian dan risiko lebih sedikit daripada yang sebenarnya. Ilusi kendali menyebabkan pendiri  usaha rintisan untuk terlalu memandang tinggi kemampuan dan keahlian mereka dalam mengendalikan kejadian dan hasilnya di masa datang. Keduanya mengakibatkan rencana-rencana yang muluk-muluk daripada yang realistis.
  4. Mempercayai informasi yang pertama masuk secara berlebihan. Hal ini merujuk pada kecenderungan pikiran kita untuk memegang teguh informasi pertama yang kita peroleh tentang sebuah topik atau ide pertama yang kita pikirkan. Ia mendorong para pendiri usaha untuk senantiasa mempercayai informasi pertama tersebut atau ,jika didesak, untuk mempertimbangkan sedikit saja penyimpangan dari alternatif yang lebih radikal. Kemampuan untuk memutar informasi dengan tajam dan tepat dipertaruhkan di sini.
  5. Naiknya komitmen (kekeliruan “biaya kegagalan”). Pendiri usaha sering menolak untuk meninggalkan strategi yang tidak tepat dalam usahanya untuk menjaga nilai apapun yang telah diciptakannya hingga titik itu. Mereka merasa bahwa mereka telah mencurahkan begitu banyak dana, waktu, energi untuk membesarkan ide atau rencana itu, bahwa ide itu harus berhasil. Berinvestasi lebih banyak untuk satu ide yang buruk tidak akan secara otomatis membuatnya baik dan menguntungkan.

Optimisme misalnya ialah sifat entrepreneurial yang khas yang meningkatkan kinerja tetapi hanya ke taraf tertentu. Sebetulnya orang-orang optimistis yang tidak berlebihan telah terbukti berkinerja lebih baik daripada orang-orang yang optimismenya berlebihan dalam berbagai aspek pekerjaan dan tugas. Terdapat sejumlah karakteristik entrepreneurial yang sama yang diakui kebaikannya tetapi jika terlalu tinggi kadarnya akan mengganggu, dan berdampak pada jebakan semangat yang juga biasa disebut “sifat-sifat Icarus”. Dalam mitologi Yunani Kuno, Icarus adalah sesosok pemuda cerdas yang sanggup terbang dengan sayap buatannya namun karena terlalu senang ia lengah terbang terlalu dekat dengan matahari dan terjatuh ke bumi.

Setiap entrepreneur harus terus mewaspadai tanda-tanda awal bias dan jebakan semangat yang memberikan sinyalemen bahwa Anda tengah menghadapi bahaya dalam mencapai keberhasilan usaha.

Sumber:
http://www.ciputraentrepreneurship.com/amankan-bisnis/10091-jangan-biarkan-bias-pribadi-menggagalkan-usaha-anda.html

Belajar Menjadi Entrepreneur yang Peduli


Views :723 Times PDF Cetak E-mail
Sabtu, 30 Juli 2011 07:55
Jika kran di di dapur staf rusak dan tidak ada orang yang memperbaikinya, kolega-kolega akan mulai merasa diabaikan oleh pemimpin. Seperti memperbaiki jendela yang rusak dalam sebuah rumah, memperbaiki hal-hal kecil yang rusak membantu tetap terjaganya kebanggaan bersama sebagai sebuah masyarakat yang dimiliki orang-orang yang tinggal di sebuah lingkungan yang sama.

helping-ent09Dalam sebuah makalah terkenal berjudul “Broken Windows” , James Q. Wilson dan George L. Kelling (akademisi dan ahli ilmu politik) mengemukakan sebuah ide bahwa kegagalan untuk memperbaiki hal-hal kecil dalam daerah yang dihuni sebuah masyarakat memberikan sinyal bahwa tidak seorang pun peduli dengan mereka. Bahkan anggota masyarakat yang biasanya berprilaku baik dan taat aturan bisa melakukan sesuatu yang destruktif saat keadaan mulai memburuk.

“Psikolog sosial dan polisi cenderung sependapat bahwa jika sebuah jendela dalam gedung dalam keadaan rusak dan dibiarkan tidak diperbaiki, semua jendela lain juga segera akan rusak. Ini bisa terjadi baik di lingkungan yang terawat dengan baik atau kurang baik. Kerusakan jendela biasanya tidak selalu terjadi dalam jumlah besar karena beberapa daerah dihuni oleh orang-orang yang suka merusak jendela sementara daerah lain dihuni oleh orang-orang yang suka dengan jendela. Tetapi ini lebih disebabkan oleh asumsi bahwa satu jendela yang tidak segera diperbaiki akan mengurimkan sinyal bahwa tidak ada orang yang peduli. Dan maka dari itu, merusak jendela-jendela lainnya tidak akan mengakibatkan konsekuensi apa-apa… properti yang tidak terpelihara menjadi sasaran empuk bagi orang-orang yang suka berbuat iseng atau menjarah dan bahkan bagi orang-orang yang biasanya tidak akan berkeinginan untuk melakukannya dan yang mungkin menganggap diri mereka sendiri taat hukum.”

Direktur Utama BBC Greg Dyke mewujudkan pemikiran ini dalam tindakan nyata saat ia memutuskan untuk mengunjungi kantor-kantor BBC di luar London yang sering diabaikan oleh manajemen.

“Saya pergi ke kantor-kantor BBC yang tidak pernah dikunjungi selama beberapa dekade. Saya menemukan bahwa beberapa staf kami sedang bekerja dalam gedung yang sudah tidak bisa digunakan beberapa tahun sebelumnya. Saya teringat mengunjungi gedung kami di Leicester, yang menjadi kantor pusat bagi BBC Leicester dan the Asian Network. Saya mengatakan betapa jeleknya gedung itu. Saya diberitahu bahwa jika saya berpendapat gedung itu buruk, saya harus menunggu hingga saya pergi ke Stoke. Saat saya akhirnya tiba di Stoke, saya amat terkejut. Gedungnya tidak seburuk yang dikatakan. Namun empat tahun kemudian BBC Radio Stoke pindah ke gedung yang lebih baik. Kami juga pindah ke gedung baru di Sheffield dan mulai menata tempat kerja kami yang baru di Birmingham, Leeds, Hull, Liverpool, Glasgow, dan akhirnya Leicester. Kami juga merenovasi gedung-gedung BBC di seluruh penjuru Inggris Raya.”
Hal-hal kecil itu penting. Para kolega tidak akan bisa memiliki strategi atau prakarsa baru jika beberapa aspek kehidupan kerja sehari-hari yang kecil tetapi penting meyakinkan mereka bahwa para kolega tidak dihargai dengan baik. Membiarkan hal-hal kecil ini tidak diperbaiki akan menimbulkan akibat-akibat yang mengejutkan. Orang-orang yang sebelumnya berprilaku baik mulai memperlakukan dengan kurang hormat atau bahkan nekat melakukan aksi vandalisme. Memperbaiki hal-hal kecil juga menimbulkan efek yang tidak sepadan. Sedikit usaha dan pengeluaran membuat orang yakin bahwa pemimpin sebetulnya memiliki kepedulian. (*/Akhlis)

Sumber:
http://www.ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/37-advise/10025-belajar-menjadi-entrepreneur-yang-peduli.html

Friday, July 29, 2011

Merencanakan Suksesi dalam Bisnis


Hits : 1342 PDF Cetak E-mail
Kamis, 28 Juli 2011 06:45
Keputusan mengangkat penerus Anda wajarnya akan dilakukan oleh orang lain. Posisi ini bisa diberikan pada seseorang yang berasal dari dalam atau luar perusahaan. Sebuah keinginan yang kurang sehat bagi seorang pemimpin untuk mencoba memastikan bahwa kebijakan mereka akan diteruskan oleh seorang pemimpin yang berpikiran serupa dengannya karena perubahan itu perlu dan tidak terhindarkan.

suksesi_bisnisHal terbaik yang bisa dilakukan pemimpin ialah memasukkan sebanyak mungkin orang-orang berbakat ke dalam perusahaan. Orang-orang berbakat itu dipastikan memiliki kemampuan untuk memimpin sebuah organisasi suatu saat kelak.

John Birt, Direktur Jenderal BBC periode 1992-2000, mencoba dengan keras untuk memastikan bahwa strategi perusahaannya akan berlanjut setelah masa jabatannya selesai dan bahwa penggantinya kelak adalah seseorang dari dalam lingkaran BBC yang akan melanjutkan implementasi kebijakan manajemennya. Ia mempersiapkan rencana 20 tahun untuk BBC dan bersikeras melakukan serah terima selama 5 bulan. Penggantinya yang dipilih oleh Pimpinan dan Dewan Gubernur BBC ialah Greg Dyke, seorang kandidat dari luar BBC yang memiliki gaya kepemimpinan yang sama sekali berbeda.

Menurut pengalaman Dyke, satu-satunya hal yang dapat dipastikan saat berhubungan dengan rencana jangka panjang ialah bahwa mereka akan terbukti salah karena ada terlalu banyak variabel untuk membuatnya benar. Kegagalan rencana strategis tidak dilimpahkan pada seseorag. Hanya saja masalahnya ialah dunia berubah begitu cepat atau dengan arah yang berbeda dari yang telah diprediksi oleh para pakar strategi. John Birt menghendaki penerusnya adalah seseorang yang tidak akan menghentikan apa yang telah ia lakukan selama itu dan akan melaksanakan bagian pertama dari rencana 20 tahunnya. Birt menghendaki seseorang dari dalam BBC yang akan membawa semangat ala Birt. Ia tentu tidak mendambakan seseorang seperti Dyke untuk masuk ke dalam BBC, yang mungkin saja belum pernah satu kali pun membaca rencananya.

Rebekah Wade, Eksekutif Utama Rupert Murdoch News International Ltd. dari Inggris sebelumnya bekerja sebagai seorang editor di perusahaan media koran "Sun". "Saya selalu mempekerjakan orang yang sangat menginginkan pekerjaan saya. Tak hanya karena semata-mata pekerjaan itu menyenangkan tetapi juga dengan sebuah keyakinan teguh untuk bisa lebih baik dari saya. Memang saya tidak akan merasa tenang tetapi dengan menunjuk orang-orang yang sangat pandai yang menantang Anda setiap waktu, karier Anda akan cemerlang."

Para pemimpin hanya dapat mengadopsi strategi dan kebijakan yang tampak benar bagi mereka selama menjabat sebagai pemimpin. Merupakan sebuah kesalahan untuk berharap bahwa kebijakan-kebijakan Anda akan terus berlanjut setelah Anda tidak lagi di sana. Adalah sebuah kesalahan juga untuk berharap bahwa penerus Anda haruslah seseorang yang mirip dengan Anda. Tidak peduli seberapa berhasilnya Anda, setiap pemimpin memiliki sebuah gaya kepemimpinan yang khas dan perusahaan mendapat manfaat dari perubahan. Para pemimpin harus merekrut para koleganya dari kaliber tertinggi sehingga perusahaan memiliki pilihan kandidat internal yang bagus untuk dipilih kelak. Orang-orang dengan kaliber setinggi ini akan menjadi kolega yang menantang pula. Namun mereka akan membantu Anda untuk mengarahkan perusahaan menuju keberhasilan yang lebih besar.

http://ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/174-rencana-bisnis/10056-merencanakan-suksesi-dalam-usaha.html

Thursday, July 28, 2011

SENTRA LELE

Peluang Usaha

Senin, 21 Februari 2011 | 14:07  oleh Dharmesta
SENTRA BENIH LELE SUKABUMI
Sentra benih lele Sukabumi: Kampung Sawah, pusat budidaya lele sangkuriang (1)
Jika Anda mencari benih lele untuk beternak, silakan datang ke Kampung Sawah, Sukabumi, Jawa Barat. Sentra yang telah ada sejak enam tahun lalu ini menjadi buruan peternak lele dari pelbagai daerah. Namun, sentra ini hanya menyediakan benih lele sangkuriang yang lebih cepat besar dan tahan bermacam penyakit.

Letak sentra benih lele Kampung Sawah tak jauh dari Pusat Pembenihan Ikan Air Tawar (PPIAT). Lokasinya berada di daerah perbukitan dengan jalan masuk yang belum beraspal. Tak heran, saat musim hujan, jalanan ini berlumpur.

Menurut Didin Sudrajat, peternak lele di Kampung Sawah sejak empat tahun lalu, sentra ini hanya menjual benih lele sangkuriang. Alasannya, lele jenis ini lebih cepat besar dan tahan penyakit dibandingkan dengan lele lainnya.

Saat ini, di Kampung Sawah ada sekitar 30 pembudidaya lele. Tapi, beberapa di antaranya merupakan investor yang menjalin kerjasama dengan penduduk lokal untuk mengelola kolam lele.
Yeyep, Ketua Kelompok Rahardja Sub Lele, menjelaskan, pembudidaya lokal di luar investor, biasanya mempunyai lima kolam dengan ukuran 4x8 meter. Namun, ada pula yang memiliki 10 kolam.

Yeyep yang dulunya seorang sopir bercerita, ketika pertama kali terjun di bisnis ini, ia hanya coba-coba saja. Tetapi, dia berhasil mengawinkan lele sangkuriang secara alami. Berawal dari situ, Yeyep pun mulai serius menekuni usaha budidaya lele ini.

Kala itu, baru ada tiga orang, termasuk Yeyep, yang menggeluti usaha ini. Mereka menggunakan perlengkapan seadanya, seperti plastik transparan dan terpal.

Lantaran masih coba-coba, hasilnya pun kurang menggembirakan. Namun, usaha ini menarik perhatian Ibeng, warga setempat yang kebetulan juga pegawai PPAT. Padahal, di PPAT biasanya budidaya lele dilakukan lewat injeksi.

Setelah mengetahui potensi budidaya lele sangkuriang, Ibeng lalu merekomendasikan penyuluhan dan bimbingan pemeliharaan lele di Kampung Sawah. Ia mengajak pemuda yang masih menganggur untuk ikut membudidayakan lele.

Sayang, hanya ada empat pemuda yang tertarik. Lalu, Ibeng memberi mereka induk lele sangkuriang.

Dengan pengelolaan yang benar, seperti penggunaan terpal dan pengaturan jumlah air yang tepat, induk lele ini mampu menghasilkan benih 10.000 hingga 20.000 ekor per kolam berukuran 4x8 m. Mereka pun mulai menjual benih lele ini.

Harga benih lele tergantung ukurannya. Benih berumur 20 hari dengan ukuran 2-3 cm, dijual seharga Rp 30 per ekor. Sedangkan, benih lele dengan umur sebulan dan memiliki ukuran 3-5 cm, dilego seharga Rp 60. Benih yang sudah berumur 48 hari, dengan ukuran 5-7 cm dibanderol Rp 110.

Setelah mengetahui budidaya lele menguntungkan, banyak orang yang terjun ke usaha ini. Ikhsan Muluk, salah satunya. Asal tahu saja, sebelum terjun di usaha penjualan benih lele, ia bekerja sebagai mekanik di sebuah bengkel.

Ikhsan pun mengubah haluan usaha menjadi peternak ikan berkumis ini. Dengan usaha barunya itu, ia bisa meraih omzet hingga Rp 1 juta seminggu.

Kini, selain menjual benih lele di Kampung Sawah, beberapa peternak sudah merambah ke daerah Serang, Bogor, dan Cianjur. Bahkan, ada yang mampu menjual benih hingga Lampung, Kalimantan, dan Batam.

Selasa, 26 Juli 2011 | 16:15  oleh Fahriyadi
SENTRA PEMBENIHAN LELE SANGKURIANG, BOGOR
Sentra lele Bogor: Lokasi menunjang, omzet menjulang (2)
Tingginya konsumsi ikan lele membawa berkah bagi pembudi daya benih lele sangkuriang di Cibeureum, Bogor. Mereka kebanjiran pesanan benih dari usaha pembesaran ikan lele. Dalam sebulan, ada pembudi daya benih lele mampu mendulang omzet hingga Rp 60 juta.

Warga Bogor, Jawa Barat, sudah mengenal baik kawasan Cibeureum yang masuk wilayah kelurahan Mulya Harja itu. Jika Anda ingin berkunjung ke sana, warga setempat bahkan dengan senang hati menunjukkan lokasi sentra budi daya benih lele sangkuriang itu.

Tetapi sentra pembenihan lele itu tidak seperti sentra lainnya dengan lokasi usaha yang saling berdekatan. Pembenihan lele di Cibeureum itu tersebar dan terpisah di beberapa lokasi.

Setiap pembudi daya memiliki kolam pembenihan dengan jarak satu sama lain bisa sejauh ratusan meter. Namun begitu, mereka masih berada di satu desa, yakni desa Cibeureum.

Sentra ini tentu juga sudah sangat dikenal para pembudi daya pembesaran lele. Apalagi, setiap pembudi daya sudah memiliki pelanggan tetap untuk belanja benih. "Benih lele sangkuriang menjadi incaran pembudi daya pembesaran," kata kata Ade Mulyadi, salah satu pembudi daya benih lele Sangkuriang.

Ade juga mengklaim, benih lele di Cibeureum lebih unggul ketimbang benih dari daerah lain. Sebab, benih lele sangkuriang berkembang pada temperatur udara yang sejuk, ditambah dengan pasokan air yang berkualitas.

Kolam budi daya milik Ade saat ini sudah mampu menghasilkan 400.000 benih per bulan. Benih sebanyak itu berasal 17 indukan. Namun begitu, Ade mengaku masih kewalahan untuk memenuhi permintaan yang datang tidak hanya dari Bogor, tapi dari Jawa Timur.

Jika permintaan tidak bisa dia penuhi, pria berusia 34 tahun itu akan mencari bibit ke tempat lain. "Tidak semua pesanan bisa saya penuhi," kata Ade yang sekarang fokus menaikkan produksi.

Kendala dalam menekuni bisnis pembenihan adalah proses pengiriman benih terutama untuk luar kota. Selain biaya mahal, waktu pengiriman yang lama bisa meningkatkan risiko kematian benih. "Terkadang biaya pengiriman lebih mahal dari harga lele," keluh Ade.

Namun begitu, Ade melihat usaha budi daya benih lele memiliki peluang yang cerah. Apalagi, pemerintah gencar kampanye peningkatan produksi lele akibat naiknya konsumsi lele. Untuk Bogor saja, konsumsi lele per hari mencapai 15 ton-20 ton.

Kenaikan permintaan lele membuat pembudi daya pembesaran lele juga menaikkan produksi. Nah, kenaikan produksi itulah yang mendongkrak kebutuhan benih lele.

Dari banyak jenis benih lele, Ade memilih membenihkan lele sangkuriang. Selain waktu pembesaran lebih cepat, lele sangkuriang juga mudah dalam perawatan sehingga ongkos pembesaran pun menjadi lebih hemat.

Untuk harga, Ade menjual benih lele Rp 140 per ekor. Dengan produksi 400.000 ekor benih lele, ia mendulang omzet Rp 60 juta dengan laba bersih Rp 15 juta per bulan. "Omzet mesti dipotong biaya pakan 30% dan juga gaji tujuh karyawan," kata Ade.

Pembudi daya lele sangkuriang lainnya, Supardi Badriawan, mengaku saban bulan bisa mengantongi Rp 10 juta. Padahal, dia hanya bisa memproduksi 100.000 ekor benih setiap bulan.

Laki-laki yang akrab dipanggil Upad mengaku, pendapatannya sekarang lebih besar ketimbang menjadi perajin sandal. "Meski harga pakan naik, tapi keuntungan saya lebih baik daripada produksi sandal," kata Upad.
Rabu, 27 Juli 2011 | 15:16  oleh Fahriyadi
SENTRA PEMBENIHAN LELE SANGKURIANG, BOGOR
Sentra lele Depok: Menjadi tempat belajar pembenihan (3)

Lele Sangkuriang ternyata tak hanya populer di Bogor saja, tetapi sudah merambah ke luar Kota Hujan itu. Selain petani pembesar yang datang ke Cibeureum untuk mencari benih lele, banyak juga warga yang datang ke Cibeureum sekadar belajar pembenihan lele sangkuriang.

Selain menjadi tempat yang menjanjikan untuk memperoleh benih lele berkualitas, di sentra pembenihan lele sangkuriang ini juga bisa menjadi belajar bagaimana cara membudidayakan lele jenis unggul ini.

Supardi Badriawan, salah satu pembudi daya benih lele di Cibeureum mengaku kerap diminta untuk mengajarkan cara budi daya lele. "Jumlah yang belajar, sih, tidak tentu tapi pasti ada saja yang datang untuk minta diajari cara budi daya lele," ujarnya.

Ia menjelaskan rata-rata yang datang untuk belajar utusan kelompok petani lele yang tertarik mengembangkan lele sangkuriang di daerahnya. "Mereka diutus untuk belajar di sini," katanya. Kebanyakan petani yang belajar ke Cibeureum berasal dari luar Jawa Barat.

Selain petani lele, murid Supardi juga dari kalangan mahasiswa, terutama mahasiswa jurusan perikanan dan mahasiswa pertanian. Mereka sengaja datang ke Cibeureum untuk belajar membudidayakan lele sekaligus berlibur. "Mereka datang dari berbagai daerah mulai dari Jawa Tengah, Jawa Timur, hingga wilayah Kalimantan," ungkap Supardi, senang.

Rekan Supardi sesama pembudi daya benih lele, Ade Mulyadi, menambahkan, popularitas budi daya benih lele sangkuriang di desanya membawa manfaat yang baik bagi petani pembudi daya. Selain mendapat untung dari berjualan benih, para petani juga mendapatkan keuntungan lain berupa uang tambahan dari hasil mengajar itu. Dan tak kalah pentingnya, "Desa kami jadi terkenal seantero negeri," ujar Ade, bangga.

Baik Supardi maupun Ade menerapkan tarif yang sama untuk kursus kilat pembudidayaan lele ini, yaitu sebesar Rp 3 juta untuk selama tiga hari belajar. Ade menjelaskan, biaya belajar tentang pembenihan lele itu memang tak murah. Maklum, pelajaran yang diberikan Supardi maupun Ade 90% adalah praktik lapangan yang butuh biaya lebih besar daripada proses belajar di kelas.

Lagi pula, "Belajar pembenihan itu jauh lebih repot ketimbang belajar pembesaran. Karena itu dalam praktik selama tiga hari, para peserta harus sungguh-sungguh," jelasnya.

Salah satu pelajaran paling penting dalam budi daya pembenihan adalah proses perkawinan antarinduk hingga akhirnya menjadi larva. Larva inilah cikal bakal benih lele yang mempunyai nilai ekonomis. "Semua mekanisme itu butuh waktu dan ketekunan. Sedangkan kalau proses pembesaran lebih santai karena hanya memberi pakan. Setelah itu tunggu panen," imbuhnya.

Karena itu, kalau ada yang belajar proses pembesaran, Ade dan Supardi kompak menyatakan, mereka tak akan memungut biaya alias gratis.
Kedua pembenih lele sangkuriang itu mengungkapkan, sejatinya, sosok yang memiliki andil besar dalam mempopulerkan lele sangkuriang adalah Nasrudin, warga Mega Mendung, Kabupaten Bogor. Dialah yang pertama kali membudidayakan lele sangkuriang. Karena itu, warga Cibeureum, terutama para pembenih lele, menyebut Nasrudin sebagai Bapak Lele Sangkuriang.

Di kalangan pembenih, Nasrudin adalah sosok yang baik. Dia tak segan berbagi ilmu bagaimana membenihkan lele hingga membesarkan lele dengan baik. "Termasuk pada kami ini," ujar Ade.

sumber:
http://peluangusaha.kontan.co.id/v2/read/1298272046/59475/Sentra-benih-lele-Sukabumi-Kampung-Sawah-pusat-budidaya-lele-sangkuriang-1
http://peluangusaha.kontan.co.id/v2/read/1311671709/73822/Sentra-lele-Bogor-Lokasi-menunjang-omzet-menjulang-2
http://peluangusaha.kontan.co.id/v2/read/peluangusaha/73930/Sentra-lele-Depok-Menjadi-tempat-belajar-pembenihan-3

PELUANG BISNIS TIKAR LIPAT


PELUANG USAHA
 
Rabu, 27 Juli 2011 | 15:31  oleh Handoyo, Bambang Rakhmanto
PELUANG BISNIS TIKAR LIPAT
 
Membentangkan laba dari bisnis tikar lipat multiguna
Lamongan terkenal sebagai salah satu sentra pembuatan tikar lipat. Di kota ini, masyarakat secara turun temurun membuat tikar lipat sebagai usaha utama maupun usaha sambilan. Sebagai alas duduk atau tidur, tikar lipat menjadi alas multiguna. Salah satu produsen tikar lipat di Lamongan mengaku bisa mendapatkan omzet mencapai Rp 160 juta per bulan dari bisnis ini.

Kota Lamongan tak hanya terkenal dengan soto dan pecel lele. Kota di Jawa Timur yang sering kebanjiran ini juga terkenal sebagai sentra penghasil tikar lipat.

Tikar made in Lamongan, yang merupakan hasil anyaman tali rafia, memang sudah kondang. Tikar ini tidak hanya dipasarkan di dalam negeri, tapi juga sudah merambah ke beberapa negara tetangga, seperti Malaysia dan Taiwan.

Salah satu produsen tikar lipat yang kondang di Lamongan adalah UD Nimaz milik Siti Naimah. Kalau menilik jumlah pekerja yang mencapai 730 orang, usaha Siti memang lumayan besar. Siti mendirikan UD Nimaz ini pada 1995 silam.

Menurut Siti, Lamongan memang merupakan salah satu penghasil kerajinan tenun tikar lipat multiguna terbesar di Indonesia. Buktinya, di kota ini banyak sekali industri rumahan atau home industry yang memproduksi tikar lipat.

Produksi tikar lipat asal Lamongan juga sudah menyebar ke seluruh Indonesia. Tikar lipat ini gampang ditemui di pasar-pasar Cirebon, Tegal, Tasikmalaya, dan Kebumen. "Tapi, pasar utama saya adalah kawasan Pantura," katanya.

Selain melayani pembelian partai besar, Siti juga melayani pembelian eceran. Saat ini Siti memproduksi tiga ukuran tikar lipat, yakni ukuran 2x3 meter, ukuran 2x2 meter, dan ukuran 2x1 meter.

Harga produk tikar lipat bervariasi tergantung ukuran. Untuk ukuran 2x3 meter, harga di tingkat distributor mencapai Rp 48.000 per lembar. Adapun untuk tikar ukuran 2x2 meter dan 2x1 meter harganya masing-masing sebesar Rp 32.000 dan Rp 16.000 per lembar. "Di tingkat distributor lebih murah karena mereka membeli dalam jumlah banyak," kata Siti.

Saat ini, dalam sehari Siti mampu memproduksi 250 tikar. Dengan produksi sebanyak itu, Siti pun mampu meraup omzet hingga sebesar Rp 160 juta per bulan.

Menurut Siti, harga tikar lipat buatannya sedikit lebih mahal karena semua prosesnya dibuat dengan tangan atau handmade. Satu lembar tikar ukuran 2x3 meter membutuhkan bahan baku sekitar 20 kg tali rafia.

Sebenarnya, Siti bisa memproduksi lebih banyak tikar lipat. Namun, karena kebanyakan pekerjanya diupah dengan sistem borongan maka produksinya terbatas.

Bahkan, kalau musim panen tiba, Siti mengaku produksinya menurun. "Mayoritas pekerja kami adalah petani. Sehingga jika musim panen atau musim tanam tiba, mereka lebih memilih mengurus sawah," katanya.

Untuk membuat tikar lipat ini memang membutuhkan ketrampilan dan ketelitian. Seorang pekerja membutuhkan waktu sekitar empat hari untuk menyelesaikan tikar lipat berukuran 2x3 meter. Proses menganyam akan lebih cepat jika pekerja benar-benar sudah terampil dan ahli. "Semakin sering mencoba, semakin cepat pengerjaannya," ungkap Siti.

Untuk memenuhi kebutuhan bahan baku, Siti memproduksi tali rafia sendiri. Kini, Siti sudah mempunyai dua mesin pembuat tali rafia.

Dengan memproduksi tali rafia sendiri, Siti bisa meraup margin lebih besar karena biaya produksi untuk membeli bahan baku menjadi lebih murah. Selain itu, dia juga bisa menjaga kualitas bahan baku.

Dari dua mesin tali rafia itu, Siti bisa menghasilkan sekitar 500 kg tali tiap kali produksi. Untuk memproduksi tali rafia sebanyak itu, Siti membutuhkan bahan baku sekitar 7 ton bijih plastik yang dibelinya dari pemasok di Surabaya. "Satu kilogram biji plastik harganya Rp 6.000," katanya.

Selain Siti Naimah, pengusaha tikar lipat lainnya di Lamongan adalah Syaiful Wakhid. Dia mengaku mulai menekuni bisnis ini sejak lima tahun silam. Namun, berkat kerja kerasnya, usaha tikar lipatnya itu kini berkembang pesat.

Saban bulan, Syaiful setidaknya bisa mengantongi omzet sebesar Rp 120 juta. Omzet sebesar itu dia dapat dari penjualan 2.000 tikar per bulan.

Namun, harga tikar produksi Syaiful lebih mahal dibanding produk Siti. Untuk ukuran tikar 2 m x 3 m, Syaiful menjual dengan harga Rp 60.000 per lebar. Sedangkan tikar ukuran 1 m x 2 m harganya cuma Rp 35.000 saja.

Jika Siti memiliki pasar utama di daerah Pantura, Syaiful memilih menjual produk tikar lipatnya keluar Jawa, seperti Kalimantan dan Sulawesi. Bahkan, Syaiful juga melayani permintaan ekspor tikar ke Malaysia dan Taiwan.

Untuk meningkatkan penjualan, dia juga menawarkan layanan pembuatan tikar lipat dengan motif dan ukuran sesuai pesanan pelanggan. Layanan ini biasanya untuk memenuhi permintaan khusus yang datang dari pengelola masjid.

Seperti juga Siti, Syaiful juga memproduksi sendiri bahan baku rafia untuk usahanya. Karena itulah, dia mengaku tidak mengalami kesulitan bahan baku tikar. "Kami sudah memiliki mesin pembuatan tali rafia sendiri jadi kami tidak menemui kendala dalam pembuatan tikar ini," ucapnya.

Syaiful mengungkapkan, bagi warga Lamongan, membuat tikar lipat ini adalah keterampilan turun-temurun. Itulah sebabnya banyak orang Lamongan yang terampil menganyam tikar. Nah, belakangan ini, keterampilan itu ternyata bisa mendatangkan duit. Alhasil, ada yang menjadikan kepiawaian menganyam tikar ini sebagai pekerjaan utama, atau sekadar usaha sampingan. Jadi, tak aneh kalau produksi menurun di saat musim tanam.
http://peluangusaha.kontan.co.id/v2/read/peluangusaha/73932/Membentangkan-laba-dari-bisnis-tikar-lipat-multiguna

TAWARAN KEMITRAAN KULINER MINUMAN BUBBLE

 
Rabu, 27 Juli 2011 | 13:30  oleh Handoyo, Bambang Rakhmanto
TAWARAN KEMITRAAN KULINER MINUMAN BUBBLE
Memburu kembali gelembung-gelembung laba minuman bubble

Bubble drink atau minuman bergelembung, menjadi menu baru yang banyak digemari kaum muda dan anak-anak. Naiknya pamor minuman tersebut membuat tawaran bisnis minuman dingin asal Taiwan ini semakin banyak. Walau persaingan semakin ketat, tawaran bisnis minuman bubble masih menggembirakan. Perkembangan usaha yang cukup bagus dirasakan oleh Frezz Bubble, Toper The Bubble, dan Super Bubble dengan jumlah mitra yang terus bertambah.


• Frezz Bubble

Frezz Bubble mulai menawarkan kemitraannya pada 2008 atau setahun setelah berdiri. Usaha minuman ini cukup berkembang dengan jumlah gerai dan mitra yang bertambah. Saat diulas KONTAN pada Desember 2009 lalu, Frezz Bubble yang berasal dari Banten ini hanya memiliki dua cabang plus belasan gerai milik mitra.

Namun saat ini, jumlah gerai Frezz Bubble sudah berbiak 30 mitra tersebar di Padang, Nias, dan beberapa kota di Kalimantan. "Dulu kita hanya fokus di wilayah Jabodetabek, sekarang sudah seluruh Indonesia," kata Lisusanto, pemilik Frezz Bubble.

Keberhasilan Frezz Bubble ini tidak lepas dari keunggulan rasa yang disajikan. Agar lebih nikmat, ujar Lisusanto, dalam minuman bubble ditambahkan jeli konyaku atau agar-agar. Penambahan ini membuat bubble drink terasa empuk dan manis.

Karena itulah Lisusanto meminta mitra untuk membeli bahan baku minuman dari pusat. "Agar kualitas rasa terjaga," katanya. Tak hanya membuat sendiri, Lisusanto juga harus mendatangkan bahan baku dari luar negeri.

Beberapa bahan yang harus diimpor antara lain, tepung aneka rasa, mulai rasa cokelat, teh hijau, teh susu, leci, vanila, cappuccino, dan karamel. Untuk mendapatkan bahan-bahan itu, mitra harus membeli seharga Rp 60.000 - Rp 65.000 per kg. Juga sirup tersedia dalam bentuk cair dan bubuk dengan 15 rasa. Baik sirup maupun bubuk dijual dengan harga sama, antara Rp 40.000-Rp 45.000 per kg.

Walau sudah berjalan sekitar dua tahun, paket kemitraan yang ditawarkan Frezz Bubble tidak berubah. Paket pertama, tipe bazar dengan nilai investasi Rp 12,5 juta. Paket kedua, berkonsep gerai dengan investasi Rp 25 juta. Selain itu, mitra harus membayar Rp 5 juta untuk hak penggunaan nama selama lima tahun.

Dengan nilai investasi sebesar itu, mitra akan mendapatkan perlengkapan usaha, antara lain, meja konter, neon box, blender, mesin cup sealer, selang plastik, hingga seragam karyawan. Termasuk juga bahan baku, seperti powder dan 10 jenis sirop dengan berat masing-masing 1 kg. "Untuk paket Rp 25 juta, mitra akan mendapatkan bahan baku lebih banyak dan tidak perlu membayar lisensi," kata Lisusanto.

Dengan harga Rp 7.500 sampai Rp 12.000 per cup tergantung lokasi usaha, Lisusanto memperkirakan balik modal akan dicapai mitra dalam waktu enam bulan dengan asumsi bisa menjual hingga 50 cup sampai 70 cup per hari.


• Toper The Bubble

Toper The Bubble menawarkan kemitraan sejak Maret 2009. Dengan konsep kemitraan maka calon mitra tak diharuskan membayar royalti fee ataupun management fee.

Dengan tiga tawaran investasi, yaitu tipe booth seharga Rp 6 juta, tipe mahasiswa Rp 3,9 juta, dan paket 2 in 1 senilai Rp 11,5 juta atau Rp 13,5 juta, saat ini Toper sudah memiliki 120 mitra. Bahkan pemilik usaha ini mengaku setidaknya ada satu permintaan menjadi mitra tiap minggu. Namun demikian, Toper belum berhasil menembus pasar internasional.

Dibandingkan dengan saat KONTAN mengulas Februari 2011 lalu, jumlah mitra Toper jelas melonjak tinggi. Saat itu Toper hanya memiliki 80 mitra dengan menawarkan dua paket kemitraan. Mitra-mitra tersebut tersebar di Biak, Sumbawa, Bangka, Medan, serta beberapa kota di Kalimantan.

Menurut Yoyok Widiartono, pemilik Toper, keputusannya menambah paket investasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. "Kami namakan 2 in 1, karena mitra bisa menjalankan dua bisnis berbeda yakni bisnis minuman bubble dan crepes dalam satu outlet," katanya.

Berbeda dengan paket yang lain, untuk paket 2 in 1, mitra mendapatkan mesin pemanggang dan mesin penutup gelas. Adapun tipe booth dan tipe mahasiswa hanya mendapatkan peralatan, seperti gelas plus tutup, sendok, stoples, dan termos es. Selain itu, mitra juga memperoleh bahan baku sirup serta bubuk mutiara bubble untuk 250 cup.

Selain penambahan mitra, Toper juga menambah varian rasa dari 18 menjadi 85 rasa. Rasa yang ditawarkan antara lain, bubble drink cokelat, taro, cappuccino, taro coco, coffee coco, dan beraneka macam rasa buah. "Agar kualitas terjaga, mitra harus membeli bahan baku dari pusat," terang Yoyok.

Yoyok menambahkan, harga per cup atau gelas bubble drink antara Rp 4.000 sampai Rp 7.000, tergantung lokasi. Dengan menjual sekitar 100 gelas per hari, mitra Toper akan mampu meraup omzet hingga Rp 700.000 per hari. Untuk paket 2 in 1, Yoyok menjanjikan omzet per hari mencapai Rp 1,5 juta hingga Rp 2 juta.

Jika asumsi itu tercapai maka diperkirakan modal akan kembali dalam kurun waktu enam bulan. Menurut Yoyok, untuk meningkatkan omzet mitra diperbolehkan menjual menu lain selain bubble dan crepes.


• Super Bubble

Tak hanya Toper atau Frezz Bubble saja yang menikmati penambahan mitra. Demikian juga dengan Super Bubble yang mulai usaha tahun 2008. Tak hanya dari Ibukota, mitra Super Bubble saat ini sudah tersebar hingga ke Papua, Kalimantan, dan Sulawesi. Total, Super Bubble memiliki sebanyak 100 mitra.

Menurut pemilik Super Bubble, Edri Adam, nilai investasi yang terjangkau membuat jumlah mitra terus melonjak tinggi. "Dari awal tahun sampai Juli ini, ada tambahan 30 mitra baru," ungkap Edri dengan nada gembira.

Edri menawarkan investasi Super Bubble dengan nilai investasi terendah Rp 2,95 juta dan tertinggi sebesar Rp 7,95 juta. Selain mendapatkan berbagai perlengkapan dagang nan lengkap, calon mitra juga mendapatkan bahan baku awal. "Untuk investasi Rp 7,95 juta akan mendapat sepeda untuk berjualan, perlengkapan usaha, dan bahan baku awal," terang Edri.

Karena permintaan mitra yang semakin banyak, sampai saat ini Edri belum ingin mengubah nilai investasinya. Nilai investasi yang murah itu berbanding lurus dengan asumsi omzet yang ditawarkan oleh Adam.

Adam memerinci, mitra diperkirakan mampu menjual sekitar 30 - 50 cup tiap hari. Dengan harga Rp 5.000 per cup, omzet per hari diperkirakan mencapai Rp 150.000 sampai Rp 250.000.

Dengan rendahnya nilai investasi dan tingginya omzet tersebut, menurut Edri, calon mitra lebih baik mengambil paket lebih dari satu. "Satu orang bisa memiliki dua sampai tiga paket kemitraan sekaligus," katanya.

Dengan mengambil paket kemitraan lebih dari satu, menurut Edri, akan lebih efektif memperoleh laba. Apalagi jika mitra beruntung mendapatkan tempat strategis untuk memulai usaha.

Selain memiliki rasa menyegarkan, Edri mengklaim bahwa minuman buatannya memiliki kandungan bahan alami sehingga tidak membahayakan bagi kesehatan. "Tidak ada bahan kimia yang terkandung, sehingga selain mampu mengusir dahaga juga menyehatkan," klaim Edri.

Sumber:
http://peluangusaha.kontan.co.id/v2/read/peluangusaha/73912/Memburu-gelembung-gelembung-laba-minuman-bubble

Kiat Memilih Tablet PC untuk Para Pelaku Bisnis


Cetak E-mail
Rabu, 27 Juli 2011 09:06
Pasar teknologi informasi saat ini disemarakkan berbagai macam tipe produk tablet komputer. Pengguna yang bekerja di perusahaan juga berhadapan dengan banyak sekali pilihan perangkat yang bisa mereka gunakan untuk mendukung mobilitas.

tablet-PCSeperti diketahui, meski tujuan awalnya adalah untuk membaca buku digital dan menjadi perangkat internet mobile, komputer tablet dapat menjadi lebih dari sekedar endpoint. Ia kini menjadi perangkat yang bermanfaat untuk meningkatkan produktivitas dan mendukung bisnis secara signifikan.

Namun demikian, banyaknya perangkat tablet PC juga menghadirkan dampak tersendiri bagi para IT manajer di perusahaan yang karyawannya banyak menggunakan alat itu. Dan berdasarkan masukan dari pelanggan Cisco, berikut beberapa poin yang perlu dipertimbangkan oleh para manager TI bila ingin mengimplementasikan penggunaan komputer tablet di dalam perusahaan:

Keamanan
Ketika mengimplementasikan penggunaan komputer tablet secara menyeluruh dalam perusahaan, para manajer TI harus mempertimbangkan bagaimana perangkat tersebut dapat menyediakan keamanan kelas bisnis – termasuk enkripsi, otentifikasi perangkat, keamanan saat terkoneksi di jaringan kabel mau pun jaringan nirkabel, dan konektifitas VPN.

Mendukung Kolaborasi
Para pengguna tablet untuk perusahaan harus dapat dengan mudah menggunakan aplikasi kolaborasi, seperti komunikasi suara kelas bisnis, konferensi dalam berbagai bentuk, Instant Messaging (IM), presence, email, dan kolaborasi tim secara virtual dari satu perangkat mobile.

administrasi & Manajemen Enterprise
Para administrator TI dapat menyederhanakan administrasi dan pengelolaan penggunaan komputer tablet di perusahaan dengan mempertahankan pemakaian sistem komunikasi yang dipakai internal, memastikan interoperabilitas dengan perangkat lain, serta provisioning untuk mendukung skalabilitas. Berdasarkan kebijakan keamanan dan provisioning yang ada, para manager TI juga memiliki otoritas untuk mengijinkan atau tidak memperbolehkan pengguna untuk mengunduh aplikasi-aplikasi dari berbagai marketplace. 

Interoperabilitas Komunikasi Video

Untuk mendukung komunikasi bisnis, karyawan memerlukan komputer tablet yang tidak hanya mendukung video mobile yang dipakai dalam internal perusahaan, tetapi seharusnya juga mendukung interoperabilitas dengan solusi video multi-vendor dan standard video seperti H.264.

Kemampuan Komputasi yang Kuat
Untuk penggunaan bisnis, komputer tablet harus memiliki kekuatan pemrosesan yang memungkinkan pemakaian dan berbagi pakai data, sekaligus juga untuk membuat dan mengedit konten. Dengan kekuatan seperti itu, pengguna dapat merasakan pengalaman penggunaan dekstop yang sepenuhnya melalui komputer tablet.

Tersedia di Awan
Virtualisasi dekstop memungkinkan Anda untuk meng-host aplikasi software secara fleksibel dan aman di data center dan menggunakan jaringan untuk menghantarkan aplikasi-aplikasi tersebut sebagai layanan, kapan pun dan di mana pun. Lingkungan yang tervirtualisasi ini harus dapat diteruskan secara mulus ke perangkat-perangkat mobile, termasuk komputer tablet.

Opensource
Komputer tablet untuk perusaaan yang menggunakan platform terbuka, seperti OS Android, dapat memanfaatkan komunitas pengembang Android yang sedang tumbuh untuk menyediakan aplikasi produktifitas kelas bisnis dan bahkan memungkinkan pengguna untuk mengembangkan sendiri aplikasi yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka. (*/vivanews)

 Sumber:
http://ciputraentrepreneurship.com/kesehatan/gaya-hidup/10030-kiat-memilih-tablet-pc-untuk-para-pelaku-bisnis.html

Wednesday, July 27, 2011

TAWARAN KEMITRAAN JASA KESEHATAN DAN KEBUGARAN



Selasa, 26 Juli 2011 | 16:02  oleh Handoyo
TAWARAN KEMITRAAN JASA KESEHATAN DAN KEBUGARAN
Mengurut rezeki lewat pijat rileksasi


Badan pegal-pegal atau capek? Jangan khawatir, saat ini sudah banyak tawaran layanan rileksasi, seperti spa, lulur, totok, hingga pijat refleksi yang bisa membuat badan kembali bugar.

Menyasar kalangan menengah atas, jasa rileksasi mencoba memenuhi kebutuhan masyarakat perkotaan. Masyarakat kota memang kerap dilanda stres akibat tekanan pekerjaan atau kemacetan lalu lintas.

Layanan inilah yang coba ditawarkan Olivia Antoni, pemilik The Family Spa dari Cilegon, Banten. Mengusung konsep spa keluarga, Family Spa hadir dengan dekorasi etnik modern bertema tradisional Jawa. "Lebih unik, mewah, dan eksklusif," kata Olivia.

Walau sudah berdiri sejak 2007, Olivia baru menawarkan waralaba bisnis Family Spa pada Juni 2011. Cukup lancar. Meski baru sebulan, Olivia sudah bisa menjaring dua terwaralaba, yakni di Jambi dan Makassar. Adapun dua calon terwaralaba lagi masih tahap penjajakan.

Jika Anda juga tertarik mencicipi waralaba Family Spa, Olivia menawarkan dua paket waralaba. Paket pertama hanya membayar franchise fee sebesar Rp 35 juta. Kalau mengambil paket ini, terwaralaba akan mendapatkan hak penggunaan nama selama tiga tahun.

Paket kedua merupakan paket lengkap dengan nilai investasi sebesar Rp 190 juta. Calon terwaralaba yang memilih paket ini, selain memperoleh perlengkapan, juga tidak perlu memikirkan uang sewa tempat.

Dengan paket lengkap, pewaralaba akan mencarikan tempat usaha dengan nilai sewa Rp 20 juta per tahun berukuran 4 m x 10 m. Tak hanya itu, akan disediakan juga tenaga terapis dan pendampingan manajemen.

Selain membayar dana investasi, tiap bulan terwaralaba juga harus membayar royalty fee sebesar 5% dari omzet per bulan. Dengan asumsi ada 10 sampai 15 pelanggan yang datang, Olivia menghitung, setidaknya omzet terwaralaba akan mencapai Rp 1 juta–Rp 2 juta per hari. Alhasil, balik modal diperkirakan hanya butuh waktu enam bulan sampai delapan bulan.

Perkiraan omzet itu bakal tercapai, karena Family Spa memakai metode shiatsu asal Jepang. Mengenai bahan baku spa, seperti krim lulur, didatangkan langsung dari Bali dengan harga berkisar antara Rp 10.000–Rp 30.000 per paket.

Tak hanya itu, untuk menjaga kualitas layanan, Family Spa hanya merekrut terapis berpengalaman minimal lima tahun. Dengan pengalaman tersebut, terapis diharapkan bakal memberikan pelayanan profesional untuk pelbagai jenis paket yang ditawarkan.

Paket jasa rileksasi yang ditawarkan antara lain, pijat, body scrap, mandi susu, totok wajah, dan mandi sauna. Tarif untuk bisa menikmati layanan itu berkisar antara Rp 180.000 hingga Rp 250.000. "Untuk jasa senilai Rp 250.000 khusus untuk wanita," jelas Olivia.

Salah satu terwaralaba Family Spa di Makassar, Umiyati, mengaku tidak kecewa setelah mengambil tawaran investasi ini. Umiyati atau akrap dipanggil Etty tertarik menjadi terwaralaba karena biaya investasinya murah.

Apalagi dengan dukungan peralatan yang lengkap membuat Etty bisa menjalankan bisnis tanpa pusing lagi. "Walaupun murah, kualitas dari berbagai support perlengkapannya tidak mengecewakan," katanya.

The Family Spa
(ALDO Management)
Cilegon Town Square Nomor 17G, Jalan Raya Cilegon, Banten,
Telepon: (0254)378345

Sumber:

SOCIAL ENTREPRENEUR BAMBANG SUGORO

Peluang Usaha

 
Selasa, 26 Juli 2011 | 16:30  oleh Bambang Rakhmanto
SOCIAL ENTREPRENEUR BAMBANG SUGORO
Bambang tinggalkan karier demi mengajari petani membatik indigo

Kerinduan akan kampung halaman membuat Bambang Sugoro rela melepas karier di salah satu perusahaan asing di Jakarta. Ia pulang kampung dan menjabat sebagai kepala desa di Desa Gemawang, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang. Di sinilah ia mengajak warga membatik dengan pewarna alami dari tanaman indigo.

Kerinduan akan kampung halaman membuat Bambang Sugoro rela melepas karier di salah satu perusahaan asing di Jakarta. Ia pulang kampung dan menjabat sebagai kepala desa di Desa Gemawang, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang. Di sinilah ia mengajak warga membatik dengan pewarna alami dari tanaman indigo. Rindu akan kampung halaman membuat Bambang Sugoro rela meninggalkan pekerjaan di bidang human resource development (HRD) di salah satu perusahaan kimia di Jakarta. Ia memutuskan pulang kampung dan memilih meninggalkan hiruk-pikuk Ibukota.

Bambang pun kini menetap di Desa Gemawang, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang, tepatnya sejak 2000 silam. Agar tidak menganggur, Bambang bekerja sebagai HRD di salah satu hotel swasta yang ada di Semarang.

Tapi, pada 2002, pekerjaan sebagai HRD ia tinggalkan. Sebab, saat itu ia didaulat menjadi Kepala Desa Gemawang. Hingga kini, ia sudah menjabat untuk kedua kalinya.

Saat memulai jabatan sebagai kepala desa itulah Bambang mencari ide untuk meningkatkan kesejahteraan warganya yang mayoritas adalah petani.

Berbekal pengalaman bekerja pada perusahaan asing, membuat Bambang berpikir kreatif. Ia melirik potensi tanaman indigo (Indigofera tinctoria) yang banyak tumbuh di Gemawang. Tanaman indigo bisa diolah menjadi sumber pewarna alami dengan menghasilkan warna biru yang banyak digunakan membatik gambar alam.

Bambang pun kemudian mengajak warganya memproduksi pewarna biru dari indigo itu. Agar pewarna indigo punya nilai tambah, Bambang pun mengajak warganya belajar membatik.

Tak tanggung-tanggung, Bambang mengajak seorang instruktur bernama Suliantoro yang berprofesi sebagai pembatik di Yogyakarta untuk melatih warganya. Terutama melatih membatik dengan pewarnaan indigo.

Untuk mengajak warga membatik dan mengolah tanaman indigo itu tentu juga butuh waktu. Sebab, mengolah tanaman indigo menjadi pewarna biru butuh waktu paling cepat enam bulan.

Pertama, daun tanaman indigo direbus dulu, kemudian air hasil rebusan dicampur dengan kapur hingga berbentuk adonan. Usai berbentuk adonan, indigo dipendam di dalam tanah selama enam bulan. Kedua, usai melewati masa "karantina" selama enam bulan, adonan indigo berubah bentuk, mirip pasta. Setelah itu, adonan direbus lagi dan dicampur dengan gula jawa. "Proses dengan gula jawa untuk memperkuat warna biru daun indigo," ujar Bambang.

Setelah pewarnaan indigo selesai, barulah warga diajak membatik. Saat pertama kali buka kelas batik, ada 100 peserta yang ikut pelatihan secara cuma-cuma. "Pelatihan ini tidak pakai anggaran pemerintah," beber Bambang.

Kini, warga Gemawang sudah memproduksi batik menggunakan pewarnaan indigo. Agar batik warga tidak sia-sia, Bambang memasarkan batik itu ke pusat perbelanjaan serta butik-butik yang ada di Semarang.

Soal harga, batik indigo made in Gemawang dijual seharga Rp 75.000 hingga Rp 500.000 per potong, tergantung dari kualitas. Selain dijual di pasar domestik, tak jarang warga juga menjual kain batik indigo itu kepada wisatawan asing yang berkunjung.

Sayang, produksi batik indigo ini belum maksimal. Dalam sehari, warga baru mampu memproduksi 10 potong batik tulis, dan 30 potong batik cap yang dicampur tulis. "Dari seluruh produksi kain batik itu, baru 10% kami olah menjadi baju dan suvenir, sisanya dijual dalam bentuk kain batik," kata Bambang.

Produksi yang mini itu terjadi karena banyak warga yang tidak tertarik membatik. Dari 3.475 warga, baru 40 warga yang terlibat aktif membatik indigo. "Padahal, dengan membatik, mereka bisa menambah penghasilan selain bertani," ujar Bambang.

Dalam hitungan Bambang, pembatik bisa mendapatkan tambahan pendapatan Rp 1,5 juta sebulan jika memproduksi lebih dari tiga potong kain batik tulis. Sebab, untuk satu potong kain batik indigo tulis harganya bisa mencapai Rp 500.000 per potong.

Sebagai kepala desa, Bambang bertekad menjadikan desa seluas 786 hektare itu menjadi desa wisata batik yang menggunakan pewarna alami. Sebab, Desa Gemawang punya banyak sumber pewarna alami. Seperti, kulit kopi untuk warna merah dan ungu, daun dan kulit pohon jati untuk merah hati, kulit akar pace untuk merah, kulit pohon mahoni untuk warna cokelat, serta gergajian kayu nangka untuk warna kuning. "Pewarna indigo juga melimpah," kata Bambang.

Batik adalah salah satu produk tren fesyen yang awet dan tidak ketinggalan zaman. Bambang melihat, masa depan batik sangatlah cerah, apalagi batik yang menggunakan bahan pewarna alami.

Selain mengembangkan batik indigo, Bambang juga mengajarkan warga memproduksi madu, budi daya belut, serta sarang burung walet. Bambang bilang, untuk menyejahterakan warga harus dimulai dengan membangun ekonomi warga.

Tapi, tidak hanya membangun ekonomi, Bambang juga membangun fasilitas pendidikan. Seperti, rumah pintar yang dilengkapi dengan komputer dan juga perpustakaan.

Tak hanya itu, Bambang juga merintis desanya hadir di dunia maya lewat situs www.gemawang.com. "Pendidikan itu penting untuk kesejahteraan warga," tegas Bambang.

Sumber:
http://peluangusaha.kontan.co.id/v2/read/peluangusaha/73825/Bambang-tinggalkan-karier-demi-mengajari-petani-membatik-indigo

Pacu Inovasi, Cegah Ketertinggalan

Hits : 1006 PDF Cetak E-mail
Selasa, 26 Juli 2011 08:50
Inovasi ialah bagian vital semua perusahaan. Gagasan baru yang bagus bisa meningkatkan proses sekarang ini secara radikal atau membuka cakrawala yang benar-benar baru.

whirpoolWhirlpool Corporation kini menjadi perusahaan manufaktur peralatan rumah tangga terbesar di dunia. Di tahun 1999,  di bawah kepemimpinan pemimpin dan CEO David Whitwam, perusahaan itu memutuskan untuk mengutamakan inovasi dalam strateginya. Whitwam memutuskan bahwa perusahaan tidak lagi bersandar pada ide-ide besar yang membutuhkan investasi besar tetapi dengan pembayaran gaji yang cukup masuk akal sebagai sumber proyek baru yang sukses, ia memulai mendorong sejumlah besar ide yang didukung oleh pendanaan awal yang relatif kecil.

Three Innovation Boards yang tugasnya ialah menanamkan ide inovasi ke dalam perusahaan didirikan untuk mengalokasikan pendanaan dan untuk meninjau proses-proses. Semuanya didukung oleh tim “I-Mentors” di seluruh perusahaan, yang tugasnya  ialah menyediakan pengetahuan dan peralatan yang dibutuhkan untuk berinovasi bagi semua orang di perusahaan. Jumlah ide dalam pembahasan yang makin bertambah meningkatkan peluang keberhasilan. Biaya kegagalan pun menjadi lebih rendah dan lebih bisa diterima.

Whirlpool melatih 22.000 karyawan untuk mencari inovasi baik dalam produk dan sistem internal. Eksekutif senior diberi imbalan menurut jumlah ide yang diterima tim I-Mentors dan nilainya. Menginjak tahun 2006, nilai ide-ide yang ditampung naik dari kurang dari 350 juta dollar AS menjadi lebih dari 3 miliar dollar AS.

Eksekutif yang diberi tanggung jawab untuk menciptakan budaya baru di Whirlpool dengan inovasi sebagai intinya ialah Nancy Snyder, yang kala itu menjabat sebagai direktur pengembangan strategi.

Sebelum program tersebut, kata Snyder, inovasi telah menjadi tanggung jawab beberapa kelompok – rekayasa dan pemasaran. Kini ada begitu banyak orang yang terlibat. Ini berhasil mempercepat semuanya. Hal ini telah mengubah fokus inovasi menjadi mencoba untuk memahami pelanggan dengan mendalam dan keyakinan bahwa kami sebenarnya bisa membangun kesetiaan pelanggan di industri peralatan rumah tangga. Dengan cara itu, kami mengetahui apakah inovasi akan berhasil saat mengubah setiap pekerjaan di Whirlpool.


Pengarang Mike Southon dan Chris West menulis tentang kewajiban untuk mendorong pola pikir entrepreneurial dalam perusahaan-perusahaan besar. “Perusahaan-perusahaan besar gagal berinovasi dengan baik, bukan karena mereka bodoh, tetapi karena mereka pintar. Begitu pintarnya hingga mereka tahu bisnis yang telah ada dengan baik dan terperangkap oleh perubahan.”
Mereka merekomendasikan untuk menggunakan energi kolektif perusahaan agar dapat menghadapi tantangan itu: “Lihatlah setiap aspek pekerjaan Anda dan tanyakan, ‘Bisakah kami biarkan imajinasi orang kami tetap liar?”

Perusahaan secara khas memberikan tugas untuk menguji dan mengembangkan ide baru pada beberapa orang , menganjurkan seluruh perusahaan untuk berfokus pada inovasi. Inovasi membutuhkan sistem pendukung yang akan memelihara ide baru dan membantu pengembangannya. Sediakan peralatan dan informasi. Sebuah program inovasi yang sangat efektif akan mempengaruhi setiap orang dalam perusahaan. Setiap orang akan memahami bahw ainovasi ialah kuncinya dan akan mengetahui bagaimana turut membuat kontribusi. Jangan biarkan fokus pada kegiatan utama yang penting membuat Anda mengabaikan peluang-peluang lainnya. Biarkanlah imajinasi para kolega Anda tetap bebas dalam setiap kesempatan.

http://ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/174-rencana-bisnis/9998-pacu-inovasi-cegah-ketertinggalan.html

Tuesday, July 26, 2011

13 Trik Seimbangkan Bisnis dan Keluarga

13 Trik Seimbangkan Bisnis dan Keluarga Cetak
Selasa, 26 Juli 2011 16:06
Memulai sebuah usaha sambil mengurus keluarga adalah masalah yang tidak hanya lazim dialami oleh para entrepreneur wanita tetapi juga pria. Diperlukan kerja keras untuk bisa menyeimbangkan keduanya. Dibutuhkan waktu yang cukup lama dan terus menerus untuk bisa memberikan cinta, pemahaman, maaf, dukungan dan kepedulian. Tidak ada jaminan yang bisa membuat Anda melakukannya dengan mulus.
Untuk mencapai keseimbangan antara bisnis dan keluarga, Anda bisa mempertimbangkan langkah-langkah berikut ini.

Rencanakan agar usaha bisa dilakukan di sekitar rumah
Membangun sebuah bisnis ialah suatu perjalanan panjang yang bisa menghabiskan waktu dan energi Anda sepanjang waktu. Dengan merencanakan agar bisnis Anda bisa dilaksanakan di sekitar tempat tinggal, peluang Anda untuk terseret berlebihan dalam kegembiraan dan antusiasme yang meluap-luap saat memiliki usaha baru akan bisa dikendalikan. Banyak orang yang secara tak sengaja melalaikan keluarganya begitu memiliki usaha baru. Maka dari itu, jika kita mendirikan sebuah bisnis, kita harus tanamkan dalam benak kita bahwa itu semua dilakukan demi kebaikan masa depan keluarga kita. Dengan begitu, Anda akan selalu terdorong untuk mengutamakan keluarga di tengah-tengah kesibukan tanpa harus melupakan tujuan bisnis. Begitu Anda melupakan keluarga, Anda bisa saja memiliki usaha yang Anda dambakan tetapi bukan sebuah usaha yang disukai oleh orang-orang yang Anda kasihi.


Jelaskan pekerjaan Anda
Kita semua pernah bercakap-cakap dengan pasangan kita. Mereka adalah orang yang kita coba yakinkan tentang rencana besar nan ambisius dan bagaimana mewujudkannya. Pasangan kita menatap dengan perasaan bosan yang amat sangat atau menjawba dengan setengah hati untuk menyemangati Anda, padahal sebenarnya mereka menginginkan Anda lebih banyak memberikan perhatian bagi mereka.

Betapapun pasangan kita merasa bosan dan lelah, mereka hanya ingin tahu apa saja yang Anda lakukan. Jangan khawatir untuk melanjutkan berbagi rencana bisnis Anda dan ide-ide brilian itu dengan anggota keluarga. Untuk membangun bisnis diperlukan dukungan yang sepenuh hati. Entah bosan atau tidak, keluarga Anda akan mampu memberikan dukungan yang lebih tinggi saat Anda membutuhkannya jika Anda tahu persis apa yang Anda kerjakan dalam usaha itu.

Jelaskan mengapa Anda melakukannya
Keluarga kita harus tahu apa yang kita lakukan selama bekerja untuk bisnis baru kita. Selain itu, mereka juga harus tahu mengapa Anda harus bersusah payah melakukan semua hal yang Anda lakukan. Akan ada saat sulit dan keluarga mungkin tidak bisa memahami dengan baik mengapa Anda melakukannya. Dengan selalu mengingatkan mereka mengapa Anda menggeluti bisnis itu, Anda akan terus menerus meyakinkan mereka dan memberikan kepercayaan diri bagi Anda sendiri untuk terus bekerja lebih baik.

Ijinkan mereka terlibat dalam proses
Cukup sulit untuk membiarkan anggota keluarga bergabung dalam membangun bisnis Anda. Pasti kita semua mengatakan kita terbuka terhadap segala macam ide atau masukan. Namun apakah memang begitu? Saat pasangan Anda memiliki ide, jangan serta-merta menolaknya karena Anda berpikir Anda-lah pemikir terbaik. Jika anak-anak kita ingin membantu kita dengan cara yang benar, temukan sesuatu yang bisa mereka lakukan.
Ini tak hanya akan membantu Anda menjembatani bisnis dan keluarga, tetapi juga akan menegaskan kepada mereka bahwa Anda mengutamakan mereka. Ini terlihat sepele tetapi hal-hal remeh itulah yang justru membuat perbedaan besar.

Tentukan tujuan dan rayakan dengan keluarga saat Anda mencapainya
Ini adalah bagian dari perencanaan yang baik. Anda harus  menentukan tujuan dan target yang Anda tahu berada dalam kemampuan Anda. Apa yang pertama kita ingin lakukan saat kita mencapai suatu tujuan? RAYAKAN! Tentu Anda harus menyisihkan waktu untuk menyertakan keluarga dalam pesat. Bisa saja Anda telah melakukan semua kerja keras yang dibutuhkan tetapi mereka inilah yang menjadi barisan pendukung Anda dan menghadapi kekhawatiran mereka sendiri tentang semua energi dan waktu yang Anda telah curahkan sedemikian rupa dalam usaha Anda.

Dengarkan kekhawatiran, peluk mereka dan bicaralah

Anda tahu kekhawatiran Anda. Lagipula Anda benar-benar mengetahui medan tempur Anda. Namun tahukah Anda apa yang dikhawatirkan pasangan kita? Apakah anak-anak kita sudah cukup besar untuk merasa khawatir jika rencana Anda gagal?

Berbicaralah dengan mereka. Beritahu mereka untuk bersikap jujur. Sering mereka tidak mau bersikap terbuka dan jujur karena merasa ketakutan. Mereka tidak mau Anda merasa terganggu  dengan kekhawatiran mereka yang konyol. Mereka tahu persis bahwa Anda mendukung dan mereka tidak mau Anda merasa khawatir.

Tak mengapa jika Anda belum siap menjawab. Berbicaralah dan biarkan mereka tahu kepedulian Anda dan bahwa Anda memiliki kekhawatiran serupa yang akan menguatkan dan membawa Anda lebih dekat menuju tujuan.

Ingat mereka bukan Anda!
Mudah bagi Anda untuk tetap bersemangat selama 18 jam terus menerus sehari karena  Anda sangat giat bekerja mencapai kesuksesan. Namun ingat selalu bahwa keluarga Anda tidak akan berbagi antusiasme yang sama dengan apa yang Anda miliki. Mereka membutuhkan istirahat, jeda.

Tentukan jadwal kerja dan patuhi
Yang satu tampaknya sederhana saja. Akuilah. Jika Anda mengatakan Anda akan bekerja hanya sampai pukul 4 sore, apakah Anda sebenarnya telah mematikan laptop dan meninggalkan meja kerja tetapi bagaimana dengan telepon pintar di saku Anda. Untuk alasan nomor 7, penting bagi Anda untuk mengetahui bahwa Anda bisa dan Anda bertekad untuk hanya berfokus pada keluarga.

Pastikan tujuan Anda dan tujuan keluarga sama
Mudah untuk berpikir bahwa tujuan Anda pasti sama dengan keluarga Anda. Lagipula Anda melakukan semua kerja keras itu demi mereka. Semua kerja keras, tekanan, jam kerja yang panjang, untuk apa itu semua jika bukan untuk kesejahteraan kehidupan anggota keluarga Anda. Bahkan jika semua orang merasa memiliki kesamaan tujuan pun pada awalnya, keadaan bisa saja berubah:

Duduk bersantai dengan keluarga
Entah itu berdua saja atau secara bersamaan, Anda bisa menanyakan pada mereka bagaimana perasaan mereka tentang arah keluarga. Ini mungkin terdengar sebagai pertanyaan yang berat untuk ditanyakan jika Anda memiliki anak-anak kecil. Mungkin tidak perlu pemikiran yang mendalam tetapi dibutuhkan kemampuan untuk mencerna dan menjawab dengan relevan. Anda lebih baik mencoba menanyakan apa aspirasi mereka dan minat mereka jika sudah besar nanti.


Ingatkan mereka bahwa pekerjaan Anda sangat penting tetapi tidak sepenting arti mereka bagi Anda

Ini sangat penting  jika Anda bekerja dari rumah dan memiliki anak-anak di bawah lima tahun. Cukup sulit pertama kali mengajari mereka batasan dan aturan tetapi jika Anda harus keluar rumah untuk menyelesaikan sesuatu pekerjaan, mereka harus tahu bahwa waktu kerja Anda itu sangat berharga dan membutuhkan banyak konsentrasi. Pada saat yang sama, mereka harus tahu bahwa Anda bersedia untuk melakukan yang mereka mau secara sukarela saat Anda benar-benar dibutuhkan oleh mereka.
Hal yang menakjubkan tentang menjadi majikan dari diri sendiri ialah Anda bisa mengatur jam kerja sendiri. Jika Anda memutuskan untuk menghabiskan waktu bersama anak-anak, jangan langgar janji itu dengan alasan apapun yang terkait bisnis. Jangan sia-siakan waktu bersama keluarga saat Anda masih bisa.

Ajari anak-anak tentang apa yang Anda kerjakan

Untuk memajukan bisnis diperlukan proses pendidikan setiap hari dalam hampir semua aspek kehidupan. Saat Anda belajar tentang semua ini, ajarkanlah hal-hal tersebut pada anak-anak Anda juga. Ini tidak hanya akan mendekatkan Anda dengan anak-anak tetapi juga membangun hubungan dan mengajari mereka tentang cara menjalani kehidupan yang sebaik-baiknya. Dan ini tidak bisa digantikan oleh siapapun , termasuk guru terbaik mereka di sekolah.

Jangan sembunyikan kecemasan dan tantangan dari keluarga
Anda tidak bia mengharapkan usaha Anda berkembang tanpa menghadapi kendala-kendala. Alat-alat yang mahal rusak tanpa bisa diprediksi, karyawan tepercaya mulai menampakkan sisi gelapnya, penjualan mulai menurun, orang-orang skeptis berteriak mengejek, dan semuanya akan semakin memojokkan.

Jangan sembuyikan kecemasan itu dari keluarga. Ini memang sangat sulit. Namun apakah itu kebanggan ketakutan, atau perasaan apapun untuk bisa melindungi keluarga dari kecemasan, tidak ada seorang pun dari kita yang dengan mudahnya mengatakan pada orang-orang terkasih bahwa keadaan semakin memburuk dan mungkin akan terus memburuk. Anda harus tetap menjaga keluarga dalam keadaan baik atau buruk.

Ingat dengan poin nomor 2 tentang bagaimana kita berbicara tentang keluarga sebagai pendukung? Mereka tidak bisa memberikan Anda dukungan yang Anda butuhkan jika mereka tidak tahu apa yang sedang menimpa Anda. Tentunya ingat bahwa mereka mungkin membutuhkan dukungan dan keyakinan diri di saat-saat tertentu.

Sumber: http://ciputraentrepreneurship.com/component/content/article/37-advise/10019-13-trik-seimbangkan-bisnis-dan-keluarga.html

Saniah, Sukses Ciptakan Peluang Usaha Melalui Kurma Salak

Saniah, Sukses Ciptakan Peluang Usaha Melalui Kurma Salak PDF Cetak E-mail
Senin, 25 Juli 2011 11:42
Berangkat dari rasa prihatin Saniah melihat berlimpahnya jumlah salak yang busuk di desanya, kurma salak lahir sebagai hasil kreatifitasnya mengolah bahan makanan. Mengembangkan usaha pembuatan kurma salak yang kini terkenal sebagai camilan dan oleh-oleh khas Bangkalan, Jawa Timur, ketua kelompok tani Ambudi Makmur II ini sukses menciptakan peluang usaha serta lapangan pekerjaan.

salakKampung Mrokolak, Desa Kramat, Kecamatan Bangkalan, Madura, adalah salah satu sentra penghasil buah salak nusantara. Berlimpahnya buah berjulukan snake fruit itu terkadang menjadi buah simalakama bagi petani lokal. Produktivitas buah salak yang tinggi berdampak pada harga jual rendah yakni sekitar Rp2.500/kg. Fenomena obral dengan harga murah sekalipun tak mampu mendongkrak harga jualnya. Akibatnya, banyak salak yang akhirnya tak terjamah konsumen hingga menjadi busuk dan itu berarti kerugian besar bagi para petani.

Ide Saniah, 46 tahun, untuk mengolah hasil panen bumi pertiwi berangkat dari kondisi yang begitu memprihatinkan tersebut. Merogoh uang dari sakunya sendiri, Saniah pada awalnya membuat sirup serta dodol salak. Sayangnya, produk itu tak diminati konsumen. Ia lalu beralih ke kurma salak.

Membuat kurma salak memang lebih sulit dibanding sirum atau dodol berbahan sama. Setelah kulit buah dikupas, salak berikut daging buah dan bijinya direbus dalam panci selama dua jam dengan aturan satu jam pertama diberi gula 1 kg untuk salak 3 kg dan satu jam berikutnya masukkan kembali gula 1 kg. Salak yang masih setengah matang itu lalu dipanggang di oven khusus bikinan Saniah selama dua hari sebelum dipasarkan.

Harga kurma salak racikan Saniah relatif murah. Dikemas dalam sebuah kotak berukuran seperempat kg, produk olahan itu dijual seharga Rp8.000/kotak dan Rp30 ribu/kg. Kurma salak nan legit ini sukses menarik peminat dari beragam daerah. Keberadaan jembatan Suramadu turut memegang andil penjualan kurma salak. Wisatawan dari Surabaya, Mojokerto, Malang, Jakarta dan kota besar lainnya berbondong-bondong mencari camilan yang kini dinobatkan sebagai oleh-oleh khas Bangkalan tersebut.

Kesuksesan kurma salak menaikkan derajat kehidupan warga Kampung Mrokolak. Kreatifitas Saniah tak hanya menghasilkan laba bersih sekitar Rp 2,5 juta/bulan tapi juga menyelamatkan nasib para petani salak serta membuka lahan pekerjaan bagi kaum ibu dan anggota kelompok tani binaannya.

Kendala yang masih dirasakan Saniah saat ini adalah pemasaran produk yang belum optimal. Sifat pemalu Sania menjadi penghalang dirinya untuk terjun sebagai sales yang menjajakan serta memperkenalkan produknya secara door-to-door. Nah, apakah Anda tertarik menjadi agen kurma salak ini?

Sumber:
http://ciputraentrepreneurship.com/kuliner/9973-saniah-sukses-ciptakan-peluang-usaha-melalui-kurma-salak.html

Sunday, July 24, 2011

Peduli Terhadap Brand Image

Peduli Terhadap Brand Image PDF Cetak E-mail
Sabtu, 23 Juli 2011 07:56
Banyak orang memahami sebuah brand hanya sebatas simbol yang terdiri atas beberapa elemen bentuk dan warna, dapat berupa logogram ataupun logotype.

Namun, jika kita mau mengamati lebih jauh, sebenarnya brand memiliki nilai bersifat emosional (intangible) yang jauh lebih besar dari sekadar bentuk atau tempelan yang digunakan sebagai hiasan sebuah produk. Ada begitu banyak ragam produk di pasaran.

brand098Terkadang brand yang satu dengan yang lain mengeluarkan jenis produk yang sama atau memiliki kemiripan. Akhirnya yang membedakan mereka adalah bagaimana setiap brand tersebut memiliki citra tersendiri yang terbangun di benak masyarakat, dan membangun loyalitas.

Untuk menciptakan citra brand tersebut, pemilik perusahaan harus bisa mengorelasikan nilai-nilai yang dijiwai dalam perusahaan. Ini tidak hanya melalui tampilan visual, tapi juga melalui perilaku yang ditampilkan di setiap titik interaksi.

Dengan demikian, perusahaan itu dapat mengomunikasikan citra brand mereka dengan lebih mudah kepada masyarakat sebagai akibat dari pengalaman brand yang total. Melalui proses inilah, masyarakat akan memahami informasi ataupun kampanye yang disampaikan.

Dengan demikian, terciptalah suatu gambaran di dalam benak mereka masing-masing terhadap produk ataupun jasa yang ditawarkan perusahaan tersebut. Inilah yang dapat kita sebut sebagai proses pembangunan brand image.

Kita dapat melihat contohnya dalam kehidupan seharihari. Saat konsumen pergi ke supermarket terdekat untuk membeli produk seperti sabun pembersih wajah saja, mereka akan dihadapkan dengan berbagai macam pilihan. Namun, akhirnya konsumen itu dapat memilih produk yang tepat (menurut pemikiran mereka) karena di dalam benak telah tertanam persepsi mengenai produk tersebut.

Jika dikaji lebih jauh, perilaku konsumen pada umumnya ada di awal interaksi. Hal yang lebih dulu terlihat oleh konsumen saat akan membeli produk adalah tampilan visualnya. Konsumen melihat dan memperhatikan berbagai macam aspek mencakup brandmark, warna, tulisan, gambar, dan informasi dari produk tersebut.

Dari beberapa elemen grafis tersebut, terciptalah salah satu proses penanaman brand image produk dari segi visual. Ini memperlihatkan bahwa desain juga memegang peranan penting dalam membantu menyampaikan pesan.

Apabila ingin membentuk citra produk yang terlihat cantik, sudah pasti kita akan menggunakan warna-warna yang sesuai kepribadian dan menarik, dengan elemen grafis yang elegan, pemakaian huruf yang terlihat indah, dan didukung komunikasi berupa tagline yang sesuai dengan karakter brand tersebut. Semua elemen desain ini harus aplikatif dan tidak berdiri sendiri.

Karena itu, dapatlah kita simpulkan bahwa pembangunan brand image tidak terbatas pada desain kemasan atau visual, tapi mencakup semua media komunikasi seperti media cetak, online, televisi, maupun radio, serta cara staf Anda berperilaku sesuai karakter brand tersebut.

Dari segi visual sendiri, begitu banyak elemen yang perlu dipertimbangkan agar dapat memberi arah pada persepsi yang ingin Anda bangun. Pada sabun LUX, contohnya, yang tidak hanya terlihat dari desain kemasan yang feminin, tapi juga menampilkan imej figur wanita yang berpenampilan menarik serta memiliki inner beauty.

Pemilihan pemakaian warna seperti pink, merah, dan oranye yang dikombinasikan dengan elemen grafis yang menampilkan sisi kelembutan, serta diperkuat dengan karakteristik  pemilihan font pada brandmark LUX sendiri yang glamour, feminin, dan lembut.

Sebaliknya, apabila kita ingin memperlihatkan brand image yang terlihat maskulin, pasti kita akan menggunakan elemen grafis yang terlihat sharp, frontal, dan berani. Didukung pemakaian citra serta font yang kuat. Salah satu contohnya bisa kita lihat pada produk Castrol, dengan kemasan yang terlihat maskulin, elemen grafis yang tegas. Brandmark Castrol menggunakan font yang memperlihatkan kesan kecepatan dan tangguh.

Dari contoh-contoh di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa brand image merupakan salah satu elemen penting dalam mendukung keberhasilan sebuah brand. Sebab, brand image dapat menciptakan diferensiasi dan keunikan yang membedakan produk satu dengan lainnya.

Di dalam proses pembangunannya, desain juga memiliki peranan penting sebagai pedoman agar brand image dapat tersampaikan dengan baik secara visual dan dipahami target pasar yang dituju sesuai strategi bisnis Anda.

*) Disarikan dari artikel Daniel Surya, Chairman South East Asia DM IDHOLLAND, Kirana Nathalia dan Dessy Natalia, Brand Designer DM IDHOLLAND yang dimuat di Koran Sindo http://ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/175-penjualan-dan-pemasaran/9935-peduli-terhadap-brand-image.html
 

Friday, July 22, 2011

Elevator Pitch: Cara Kenalkan Usaha dalam 60 Detik

PDF Cetak E-mail
Kamis, 21 Juli 2011 16:38
entrepreneur-wannabe
Ok, Anda seorang entrepreneur. Suatu saat Anda bertemu dengan seseorang yang berpotensi diajak kerjasama, entah itu menjadi investor, mitra, atau bahkan mentor selama membangun usaha rintisan (startup). Orang tersebut sedang terburu-buru dan Anda lupa membawa kartu nama. Nah, apa yang akan Anda lakukan ? Membuang kesempatan emas begitu saja? Atau tetap bersikukuh mengajaknya bicara meski ia berusaha menolak?

Pernahkah Anda berada dalam situasi tersebut? Jika Anda belum pernah, kemungkinan besar Anda akan mengalaminya. Dan jika sudah, Anda mungkin merasa sangat kecewa karena sulitnya bertemu dengan orang tersebut kembali (terutama jika ia seseorang yang sangat sibuk dan tinggal jauh dari tempat tinggal Anda).

Lalu apa solusi agar peristiwa semacam itu tidak terulang kembali? Anda bisa menyusun sebuah ‘presentasi’ (atau ‘pitch’) singkat, padat dan jelas tentang usaha Anda yang bisa diucapkan dalam 60 detik saja. Istilah yang biasa digunakan ialah ‘elevator pitch’ karena ia bisa diucapkan saat orang menggunakan elevator, yang biasanya sangat singkat (1-2 menit). Dengan elevator pitch, Anda harus bisa membuat orang lain yang mendengarkan merasa tertarik dan ingin tahu lebih lanjut tentang apa yang tengah Anda kerjakan melalui usaha rintisan tersebut.

Apa saja yang harus disebutkan dalam sebuah elevator pitch? Pertanyaan-pertanyaan ini akan membimbing Anda dalam menyusun sebuah elevator pitch.

“Siapa Anda?”
Sebutkan dengan jelas nama Anda. Jika nama Anda sulit untuk diingat orang atau sulit untuk diucapkan orang, jangan ragu gunakan secarik kertas untuk menuliskannya. Dengan membuat orang mengingat nama kita, peluang untuk diingat akan lebih besar. Untuk sebutkan nama dibutuhkan waktu 5 hingga 10 detik.

“Apa masalah yang ingin Anda pecahkan?”
Berikan sedikit penjelasan tentang masalah yang melatarbelakangi usaha rintisan Anda. Akan lebih baik jika Anda bisa menghubungkannya dengan konteks sehari-hari orang yang diajak bicara sehingga ia merasa lebih ‘terhubung’. Usahakan untuk menjelaskan masalah tidak lebih dari 20 detik.


“Solusi apa yang bisa Anda berikan?”
Setelah menjelaskan masalah, ajukanlah solusi yang bisa Anda berikan untuk memecahkannya. Solusi ini tentunya berupa produk/ jasa yang usaha rintisan Anda bisa berikan. Jelaskan solusi sekitar 10 hingga 20 detik.

“Siapa yang Anda butuhkan?”
Yang terakhir jangan lupa untuk sebutkan orang seperti apa yang tengah Anda cari untuk mewujudkan solusi itu melalui usaha rintisan Anda. Sesuaikan dengan orang yang Anda ajak bicara. Misalnya jika ia seorang yang pebisnis mapan, Anda bisa menjelaskan Anda tengah mencari seorang investor. Atau jika Anda berbicara dengan sesama entrepreneur yang berminat pada bidang yang sama, Anda coba jelaskan bahwa Anda sedang giat mencari mitra usaha. Bagian ini setidaknya memakan waktu 5-10 detik.Setelah itu tentu Anda harus menghapalkannya berulang kali sehingga saat bertemu dengan orang yang potensial, Anda tak kebingungan lagi.
Selamat mempraktikkan!

Sumber:
http://www.ciputraentrepreneurship.com/component/content/article/37-advise/9906-elevator-pitch-cara-kenalkan-usaha-dalam-60-detik.html